NovelToon NovelToon
Pesona Ayah Mertua

Pesona Ayah Mertua

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Beda Usia / Romansa
Popularitas:34.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: lena linol

Menikah dengan pria yang tidak di cintainya, dan sering di sakiti oleh suaminya sendiri, membuat hati Farhana mati rasa. Namun semua berubah saat kedatangan Ayah mertuanya yang berstatus Duda dan sangat Hot. Lalu apakah Farhana akan beralih ke lain hati ataukah akan tetap mempertahankan pernikahannya?

Ikuti terus kisahnya, ya!

follow IG @thalindalena
Add Fb Thalinda Lena

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rindu

“Apakah kamu merindukan aku?” tanya Dante, menatap wajah cantik Hana yang terpampang di layar ponselnya.

Dante bersandar di headboard tempat tidur sembari memegangi ponselnya. Wajahnya berseri-seri dan jantungnya berdebar tidak karuan kala bisa melihat wajah sang kekasih yang sudah sangat ia rindukan.

Sedangkan di seberang sana, Hana tersenyum manis sembari menyelipkan anak rambut ke belakang telinga kirinya. Wajahnya tersipu malu. Ia pun merasakan hal yang sama seperti Dante.

“Iya, aku sangat merindukan Daddy,” jawab Hana, diiringi dengan senyuman tipis.

“Kenapa kita sama ya? Apakah itu bertanda jika kita satu hati? Emh, maksudku, kita berjodoh,” ucap Dante.

Ah, dia gemas sekali melihat pipi Hana yang tersipu malu. Ingin rasanya menggigit pipi yang merona itu.

“Iya,” jawab Hana. Ia tidak mampu berkata-kata lagi. Sudah terlalu baper. Wk wk wk.

Dante memandang wajah Hana yang dengan penuh damba. Rasanya ia ingin membawa gadis itu ke dalam dekapannya.

Menahan rindu itu berat.

“Beri aku satu kecupan,” pinta Dante.

“Aku malu.” Hana menutup wajahnya dengan salah satu tangannya, karena tangan yang satunya lagi memegangi ponsel.

“Kenapa harus malu? Cepatlah,” ucap Dante lagi.

Kenapa dia menjadi narsis sekali sih? Batin Hana.

“Baiklah, baiklah,” jawab Hana, lalu memonyongkan bibir sedikit arah kamera.

“Muacchh.” Satu kecupan virtual sudah di berikan oleh Hana kepada Dante.

“Terima kasih, Sweetie. Aku akan tidur nyenyak malam ini,” ucap Dante, sembari mengelus layar ponselnya.

“Sama-sama, Daddy,” jawab Hana, melambaikan tangannya ke arah kamera.

“Good Night, Sweetie. Have a nice dream,” ucap Dante, membalas lambaian tangan Hana.

TUTT!

Panggilan video sudah berakhir. Hana memeluk ponselnya di dada, seolah sedang memeluk Dante. “Have a nice dream, Daddy,” ucap Hana, lalu merebahkan dirinya di atas tempat tidur. Kedua mata terpejam, dan bibir melengkung indah, menandakan jika dirinya sangat bahagia.

Begitu pula Dante, di seberang sana melakukan hal yang sama.

*

*

*

Hari sudah berganti dengan cepat.

Gery saat ini sedang berada di sebuah restoran, duduk berhadapan dengan mantan mertuanya.

“Apa yang ingin kamu bicarakan? Kita sudah tidak punya urusan lagi,” ucap Fernan kepada Gery.

“Benar, kita memang tidak mempunyai urusan lagi. Tapi, ini menyangkut kebahagiaan Daddy-ku,” jawab Gery.

“Cih! Apakah kamu di perintah oleh Ayahmu?” tuduh Fernan.

“Tidak sama sekali! Aku ingin menjelaskan satu hal kepada Anda. Jika aku hanyalah anak angkat Daddy Dante. Jadi tidak masalah jika Hana dan Daddy-ku bersatu,” jelas Gery tanpa basa- basi lagi.

“Aku ingin Anda merestui hubungan mereka berdua. Aku melakukan semua ini karena aku ingin melihat Daddy-ku bahagia dan aku ingin dia membangun rumah tangga dengan wanita yang di cintainya,” lanjut Gery, menatap Fernan penuh harap.

“Maaf, jika kamu mengajakku bertemu hanya untuk membicarakan masalah ini, jawabannya tetap sama! Aku tidak akan merestui mereka! Bagaimana pun juga hubungan mereka tidak wajar!” jawab Fernan seraya beranjak dari duduknya, pergi dari restoran tersebut.

Gery menghela nafas panjang. Fernan terlalu keras kepala dan egois.

“Kata siapa tidak wajar? Sah-sah saja jika mereka bersatu.” Gery bergumam sembari beranjak pergi dari sana.

Saatnya pulang ke rumah, pulang kuliah, Gery langsung mengajak Fernan bertemu di restoran tersebut. Namun hasilnya nihil, Fernan tetap kekeuh pada pendiriannya, tidak memberikan restu untuk Ayahnya.

“Apakah harus memberikan ancaman terlebih dahulu?” batin Gery, namun Ayahnya pasti tidak setuju.

Visual Daddy Dante

1
Jeissi
walau bagaimana pun hanna itu tetap majikan kamu bi.
anonim
Gery ini nanti bertanggung jawab tidak ketika si Alle hamil
anonim
iya jelas kamu bakal punya adik, Gery....mau tidak mau harus kau terima
anonim
yang penting restu mama
anonim
bersyukur mamanya merestui kepergian Hana.
papanya gak penting beeuuuhhh
anonim
naaaaahh pinter kau Hana naik taxi lebih baik dari pada semobil dg Gery
anonim
melihat belalai Dante ngeri sebelum bertempur ya Hana...wkwkwk
anonim
terima nasibmu Gery....jadi duda kau kini.
Istrimu kau sia2kan dengan berbagai tuduhan yang belum tentu kebenarannya. Daddymu dapat janda yang masih tersegel wkwkwk
anonim
iya daddy benar batinmu bahwa Hana belum pernah disentuh Gery si keparat itu ..
anonim
bakal nyesel kau Gery diceraikan Hana
anonim
mommy nya Gery kemana yaa....??
anonim
hooooohhhh...Gery bukan anak kandung daddy Dante ya.....
anonim
awal mula pegang tangan menemani tidur Hana.
daddy pasti jantungnya dag dig dug nungguin Hana tertidur
anonim
apa salah Hana padamu Gery...
Kamu benci banget sama Hana.
anonim
sinyal dari daddymu Gery..
siap2 diceraikan istrimu dan diperistri daddymu nanti mantan istrimu
anonim
nah lo kelakuan Gery diketahui daddynya
anonim
si bodoh Gery
anonim
Mertua dikira suamimu ya Hana....
Tyaz Wahyu
yiah makan lolipop lg deh
Tyaz Wahyu
kalo aq sih mending angkat kaki wong ortuq sendiri yg melakukan kesalahan dulu ,aman deh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!