Demi memenuhi wasiat sang ayah, Ziyana Syahira harus rela menikah dengan pria yang sama sekali tidak dia kenali bernama Dirga Bimantara, seorang CEO yang terkenal dengan sikap dingin dan cuek.
Belum juga reda keterkejutan Ziyana akan pernikahan dadakannya bersama dengan Dirga. Ziyana kembali di kejutkan dengan sebuah kontrak pernikahan yang di sodorkan oleh Dirga. Jika pernikahan keduanya hanya akan terjalin selama satu tahun saja dan Ziya dilarang ikut campur dengan urusan pribadi dari pria itu.
Lalu, bagaimana jadinya jika baru 6 bulan pernikahan itu berjalan, Dirga sudah menjatuhkan talak pada Ziya dan diwaktu yang bersamaan Ziyana pun di nyatakan hamil?
Mampukah Ziyana jujur jika saat itu dia tengah hamil anak dari Dirga. Ataukah, Ziyana tetap memilih untuk pergi dengan merahasiakan keberadaan sang janin yang tumbuh dalam rahim nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SWA.Bab 30
"Tapi, jika kepergian mu untuk suatu niatan yang tidak baik. Maka ingat baik baik, Umi tidak akan pernah meridhoi selangkah pun kakimu melangkah dari rumah ini. Ingat itu, Zira."
Mendengar ucapan Umi Aisyah, Zira pun hanya terdiam. Wanita itu tidak lagi menjawab ucapan sang ibu dan karena tidak ingin ada lagi perdebatan di antara pembicaraan mereka. Zira pun langsung pamit kepada Umi Aisyah.
Zira pergi dengan di jemput oleh seseorang. Yang Umi Aisyah tahu, orang itu adalah teman semasa kuliah Zira dulu.
"Assalamualaikum, selamat pagi Umi. Saya datang untuk menjemput Zira," ucap nya saat tiba di rumah Umi Aisyah.
"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh. Oh, iya Nak. Silahkan masuk dulu," jawab Umi Aisyah saat teman Zira datang untuk menjemputnya.
“Tidak usah Umi, terima kasih. Kami harus segera pergi agar tidak ketinggalan pesawat. Jadi, saya tidak bisa lama lama,” jawab wanita yang datang untuk menjemput Zira di rumahnya.
“Begitu ya. Baiklah,”
“Ya sudah Umi, kalau begitu Zira pamit dulu. Assalamualaikum,” Sambung Zira, sambil mengalami sang ibu dengan takzim dan diikuti oleh teman nya.
“Iya, Nak. Hati hati dijalan. Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh.”
*
*
*
Sementara ditempat lain.
Dirga yang masih terlelap, akhirnya membuka mata saat penciuman nya terusik oleh aroma wangi masakan. Dengan mata yang masih berat, Dirga mengedarkan pandangannya. Melihat ke sekeliling ruangan yang tadi dia tempati bersama sang istri.
Entah sejak kapan Dirga tertidur lagi. Karena seingat nya, selesai sholat subuh tadi Dirga dan Ziya memutuskan untuk berbincang di atas kasur. Tidak berniat untuk kembali tidur, hanya saja. Karena pagi tadi cuacanya terasa dingin, Dirga pun mengajak Ziya mengobrol di atas kasur.
Obrolan mereka cukup santai dan setelah ngalor ngidul. Segala macam hal dibahas, entah bagaimana tiba tiba Dirga bisa tertidur dan di saat membuka matanya. Rupanya, hari sudah sangat terangan. Belum lagi, aroma wangi dari masakan membuat Dirga tidak bisa menahan diri untuk tidak bangun.
Penasaran dengan aroma wangi yang saat ini masuk ke indra penciuman nya. Dirga pun akhirnya bangun, lalu segera ke luar kamar mencari sumber dari aroma wangi tersebut.
Seketika, senyum pria itu pun langsung mengembang saat netranya menangkap sesosok wanita cantik yang saat ini sedang berkutat di depan kompor. Dengan langkah yang sengaja di pelankan agar tidak menimbulkan suara. Dirga pun kembali berjalan mendekati wanita nya itu.
Greepppp…
“Astaghfirullah al adzim, Mas. Kamu bikin aku kaget saja,” Pekik Ziya, yang kaget saat Dirga tiba tiba memeluknya dari arah belakang.
“Masak apa sih, sayang. Fokus banget, sampai nggak sadar kalau suaminya sejak tadi sudah ada di sini,” Jawab Dirga, menelusupkan wajahnya di ceruk leher Ziya yang terbuka. Karena saat berada didalam rumah, Ziya memang kerap tidak memakai hijabnya.
“Benarkah? Mas sudah disini sejak tadi?” tanya Ziya, karena seingatnya. Selama beberapa menit kebelakang, Ziya masih sendirian.
“Tidak. Mas bohong, Mas baru di sini kok. Masak apa? Wangi nya sampai membuat aku bangun loh,”
“Mama bilang. Pas sarapan Mas paling suka makan sama opor ayam dan juga sambal goreng ati. Makanya, sekarang aku coba masakan dua menu itu untuk Mas, tapi kalau rasanya kurang cocok di lidah Mas. Nanti akan aku perbaiki ya, ini aku masak sesuai seleraku saja karena tadi Mas nya tidur. Jadi, aku tidak bisa minta Mas buat cicipi,”
“Ini, selagi hangat. Cobalah, semoga rasanya pas di lidah Mas. Kalau belum, nanti akan aku perbaiki agar bisa Mas nikmati sesuai dengan selera Mas. Tapi, tolong lepas dulu pelukan nya biar aku bisa ambilkan makanan nya untuk Mas makan.” lanjut Ziya, meminta Dirga melepaskan pelukan di tubuhnya.
Dengan berat hati, Dirga pun akhirnya melepaskan pelukan nya dan setelah terbebas dari dekapan sang suami. Ziya pun segera mengambil piring untuk menyajikan makanannya untuk dicicipi oleh Dirga.
"Ini, Mas. Silahkan di coba, semoga Mas suka," Ziya pun menyajikan satu porsi makanan yang tadi dia masak ke hadapan Dirga yang sudah duduk di kursi meja makan. Menanti dengan tidak sabar makanan yang akan disajikan oleh istrinya, untuk pertama kalinya.
"Terima kasih. Bismillah, allahumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa 'adzaa bannaar."
Dirga pun mulai menyuapkan satu sendok makanan yang tadi di masakan, lalu sajikan oleh istrinya. Seketika, Dirga di buat tertegun setelah mencicipi rasa makanan yang di masak oleh Ziya.
"Kenapa, Mas? Apa, makanan nya tidak enak?" tanya Ziya, saat melihat expresi wajah Dirga setelah memakan makanan nya.
"Mas, kenapa diam? Apa, makanan nya tidak enak?" ulang Ziya, saat tidak ada respon dari Dirga.
"Tidak sayang, makanan kamu sangat enak. Bahkan, ini adalah makanan yang terenak yang pernah aku makan. Aku, hanya berpikir alangkah bodohnya aku dulu. Kenapa bisa, aku menyia nyiakan istri sesempurna dirimu. Hanya demi wanita yang tidak tahu akan kesetiaan dan tidak tahu bagaimana menghargai pasangan nya," jawab Dirga, menatap Ziya dengan mata yang berkaca kaca.
"Maafkan Mas, ya. Mas benar benar menyesal karena dulu sudah menyia nyiakan istri sebaik dan setulus dirimu. Mas janji, mulai sekarang Mas akan selalu menjaga dan melindungi kamu serta anak anak kita nanti dengan sebaik mungkin," lanjut Dirga, menggenggam erat tangan Ziya.
"Kenapa terus meminta maaf. Bukan kah, dengan kembalinya kita bersama sudah membuktikan kalau aku sudah memaafkan Mas dan menerima Mas kembali,"
"Iya, Mas tahu. Hanya, tetapi saja. Rasanya, seribu kata maaf pun tidak akan pernah cukup untuk memaafkan semua perbuatan Mas di masa lalu,"
"Baiklah. Kalau begitu, Mas boleh meminta maaf sesuka hati Mas yang penting, sekarang Mas makan dulu makanan nya. Nanti keburu dingin jadi nggak enak,"
"Hihihi, kamu ini. Selalu saja merusak momen romantis yang aku ciptakan, tapi baiklah Nyonya Dirgantara. Perintah Nyonya akan hamba laksanakan."
Dirga pun kembali memasukan sesuap demi suap makanan yang ada di hadapan nya. Di ikuti oleh Ziya yang juga ikut sarapan pagi ini. Keduanya pun akhirnya makan dengan tenang. Namun, ketenangan itu terganggu oleh suara bel yang berbunyi.
"Ting..."
"Tong..."
"Sepertinya ada tamu," ucap Ziya, menjeda makan nya sejenak.
"Iya, sepertinya begitu. Tapi, siapa yang datang sepagi ini?" tanya Dirga.
"Aku juga tidak tahu Mas. Memangnya, Mas tidak ada janji?"
"Seingat ku tidak. Hari ini kita ada jadwal ke rumah sakit. Jadi, aku tidak buat janji dengan siapapun,"
"Begitu ya. Baiklah, kalau begitu biar aku lihat dulu siapa yang datang."
Ziya pun bergegas menyambar hijabnya yang dia simpan di sandaran kursi meja makan. Lalu, segera pergi ke arah pintu utama untuk membukakan pintu untuk tamu nya pagi ini.
Tap...
Tap...
Tap...
Kreekkkk...
Deg...
Seketika, Ziya pun dibuat kaget saat melihat siapa orang yang pagi ini bertamu ke apartemen nya.
*
*
Note.
"Pertama tama Author ingin mengucapkan Selamat hari Natal bagi reader yang merayakan nya. Semoga damai selalu menyertai kalian semua. Maaf jika beberapa bulan ini Author tidak lagi seproduktif dulu. Itu di karenakan kondisi real life yang sulit dikontrol dan dikendalikan. Namun, sekali lagi terima kasih karena masih setia mengikuti kisah ini. Love sekebon untuk kalian 🥰🥰🥰."
"Selamat Natal dan Tahun Baru 2025." 🥳🥳🥳
ywdah deh baca skg aja....semangat ya thor semoga tiap hari bisa up terus
walaupun gao comend di setiap bab nya....
masih di lanjut lagi thor...
seerti di remas² lalu di beri garam/ jeruk lemon, nipis...
dlu km membiarkan RT mu hancur krn km yg mengundang pelakor itu sendiri,jadikan itu sbgi pelajaran.
Matek Ho.
Dapat Istri Baik2 gak bersyukur, Menjijikkan Lihat Kau.
lanjut Thorr.