NovelToon NovelToon
Suami, Wasiat Abi

Suami, Wasiat Abi

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cerai / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:285.8k
Nilai: 4.7
Nama Author: Triyani

Demi memenuhi wasiat sang ayah, Ziyana Syahira harus rela menikah dengan pria yang sama sekali tidak dia kenali bernama Dirga Bimantara, seorang CEO yang terkenal dengan sikap dingin dan cuek.

Belum juga reda keterkejutan Ziyana akan pernikahan dadakannya bersama dengan Dirga. Ziyana kembali di kejutkan dengan sebuah kontrak pernikahan yang di sodorkan oleh Dirga. Jika pernikahan keduanya hanya akan terjalin selama satu tahun saja dan Ziya dilarang ikut campur dengan urusan pribadi dari pria itu.

Lalu, bagaimana jadinya jika baru 6 bulan pernikahan itu berjalan, Dirga sudah menjatuhkan talak pada Ziya dan diwaktu yang bersamaan Ziyana pun di nyatakan hamil?

Mampukah Ziyana jujur jika saat itu dia tengah hamil anak dari Dirga. Ataukah, Ziyana tetap memilih untuk pergi dengan merahasiakan keberadaan sang janin yang tumbuh dalam rahim nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SWA.Bab 30

"Tapi, jika kepergian mu untuk suatu niatan yang tidak baik. Maka ingat baik baik, Umi tidak akan pernah meridhoi selangkah pun kakimu melangkah dari rumah ini. Ingat itu, Zira."

Mendengar ucapan Umi Aisyah, Zira pun hanya terdiam. Wanita itu tidak lagi menjawab ucapan sang ibu dan karena tidak ingin ada lagi perdebatan di antara pembicaraan mereka. Zira pun langsung pamit kepada Umi Aisyah.

Zira pergi dengan di jemput oleh seseorang. Yang Umi Aisyah tahu, orang itu adalah teman semasa kuliah Zira dulu.

"Assalamualaikum, selamat pagi Umi. Saya datang untuk menjemput Zira," ucap nya saat tiba di rumah Umi Aisyah.

"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh. Oh, iya Nak. Silahkan masuk dulu," jawab Umi Aisyah saat teman Zira datang untuk menjemputnya.

“Tidak usah Umi, terima kasih. Kami harus segera pergi agar tidak ketinggalan pesawat. Jadi, saya tidak bisa lama lama,” jawab wanita yang datang untuk menjemput Zira di rumahnya.

“Begitu ya. Baiklah,”

“Ya sudah Umi, kalau begitu Zira pamit dulu. Assalamualaikum,” Sambung Zira, sambil mengalami sang ibu dengan takzim dan diikuti oleh teman nya.

“Iya, Nak. Hati hati dijalan. Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh.”

*

*

*

Sementara ditempat lain.

Dirga yang masih terlelap, akhirnya membuka mata saat penciuman nya terusik oleh aroma wangi masakan. Dengan mata yang masih berat, Dirga mengedarkan pandangannya. Melihat ke sekeliling ruangan yang tadi dia tempati bersama sang istri.

Entah sejak kapan Dirga tertidur lagi. Karena seingat nya, selesai sholat subuh tadi Dirga dan Ziya memutuskan untuk berbincang di atas kasur. Tidak berniat untuk kembali tidur, hanya saja. Karena pagi tadi cuacanya terasa dingin, Dirga pun mengajak Ziya mengobrol di atas kasur.

Obrolan mereka cukup santai dan setelah ngalor ngidul. Segala macam hal dibahas, entah bagaimana tiba tiba Dirga bisa tertidur dan di saat membuka matanya. Rupanya, hari sudah sangat terangan. Belum lagi, aroma wangi dari masakan membuat Dirga tidak bisa menahan diri untuk tidak bangun.

Penasaran dengan aroma wangi yang saat ini masuk ke indra penciuman nya. Dirga pun akhirnya bangun, lalu segera ke luar kamar mencari sumber dari aroma wangi tersebut.

Seketika, senyum pria itu pun langsung mengembang saat netranya menangkap sesosok wanita cantik yang saat ini sedang berkutat di depan kompor. Dengan langkah yang sengaja di pelankan agar tidak menimbulkan suara. Dirga pun kembali berjalan mendekati wanita nya itu.

Greepppp…

“Astaghfirullah al adzim, Mas. Kamu bikin aku kaget saja,” Pekik Ziya, yang kaget saat Dirga tiba tiba memeluknya dari arah belakang.

“Masak apa sih, sayang. Fokus banget, sampai nggak sadar kalau suaminya sejak tadi sudah ada di sini,” Jawab Dirga, menelusupkan wajahnya di ceruk leher Ziya yang terbuka. Karena saat berada didalam rumah, Ziya memang kerap tidak memakai hijabnya.

“Benarkah? Mas sudah disini sejak tadi?” tanya Ziya, karena seingatnya. Selama beberapa menit kebelakang, Ziya masih sendirian.

“Tidak. Mas bohong, Mas baru di sini kok. Masak apa? Wangi nya sampai membuat aku bangun loh,”

“Mama bilang. Pas sarapan Mas paling suka makan sama opor ayam dan juga sambal goreng ati. Makanya, sekarang aku coba masakan dua menu itu untuk Mas, tapi kalau rasanya kurang cocok di lidah Mas. Nanti akan aku perbaiki ya, ini aku masak sesuai seleraku saja karena tadi Mas nya tidur. Jadi, aku tidak bisa minta Mas buat cicipi,”

“Ini, selagi hangat. Cobalah, semoga rasanya pas di lidah Mas. Kalau belum, nanti akan aku perbaiki agar bisa Mas nikmati sesuai dengan selera Mas. Tapi, tolong lepas dulu pelukan nya biar aku bisa ambilkan makanan nya untuk Mas makan.” lanjut Ziya, meminta Dirga melepaskan pelukan di tubuhnya.

Dengan berat hati, Dirga pun akhirnya melepaskan pelukan nya dan setelah terbebas dari dekapan sang suami. Ziya pun segera mengambil piring untuk menyajikan makanannya untuk dicicipi oleh Dirga.

"Ini, Mas. Silahkan di coba, semoga Mas suka," Ziya pun menyajikan satu porsi makanan yang tadi dia masak ke hadapan Dirga yang sudah duduk di kursi meja makan. Menanti dengan tidak sabar makanan yang akan disajikan oleh istrinya, untuk pertama kalinya.

"Terima kasih. Bismillah, allahumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa 'adzaa bannaar."

Dirga pun mulai menyuapkan satu sendok makanan yang tadi di masakan, lalu sajikan oleh istrinya. Seketika, Dirga di buat tertegun setelah mencicipi rasa makanan yang di masak oleh Ziya.

"Kenapa, Mas? Apa, makanan nya tidak enak?" tanya Ziya, saat melihat expresi wajah Dirga setelah memakan makanan nya.

"Mas, kenapa diam? Apa, makanan nya tidak enak?" ulang Ziya, saat tidak ada respon dari Dirga.

"Tidak sayang, makanan kamu sangat enak. Bahkan, ini adalah makanan yang terenak yang pernah aku makan. Aku, hanya berpikir alangkah bodohnya aku dulu. Kenapa bisa, aku menyia nyiakan istri sesempurna dirimu. Hanya demi wanita yang tidak tahu akan kesetiaan dan tidak tahu bagaimana menghargai pasangan nya," jawab Dirga, menatap Ziya dengan mata yang berkaca kaca.

"Maafkan Mas, ya. Mas benar benar menyesal karena dulu sudah menyia nyiakan istri sebaik dan setulus dirimu. Mas janji, mulai sekarang Mas akan selalu menjaga dan melindungi kamu serta anak anak kita nanti dengan sebaik mungkin," lanjut Dirga, menggenggam erat tangan Ziya.

"Kenapa terus meminta maaf. Bukan kah, dengan kembalinya kita bersama sudah membuktikan kalau aku sudah memaafkan Mas dan menerima Mas kembali,"

"Iya, Mas tahu. Hanya, tetapi saja. Rasanya, seribu kata maaf pun tidak akan pernah cukup untuk memaafkan semua perbuatan Mas di masa lalu,"

"Baiklah. Kalau begitu, Mas boleh meminta maaf sesuka hati Mas yang penting, sekarang Mas makan dulu makanan nya. Nanti keburu dingin jadi nggak enak,"

"Hihihi, kamu ini. Selalu saja merusak momen romantis yang aku ciptakan, tapi baiklah Nyonya Dirgantara. Perintah Nyonya akan hamba laksanakan."

Dirga pun kembali memasukan sesuap demi suap makanan yang ada di hadapan nya. Di ikuti oleh Ziya yang juga ikut sarapan pagi ini. Keduanya pun akhirnya makan dengan tenang. Namun, ketenangan itu terganggu oleh suara bel yang berbunyi.

"Ting..."

"Tong..."

"Sepertinya ada tamu," ucap Ziya, menjeda makan nya sejenak.

"Iya, sepertinya begitu. Tapi, siapa yang datang sepagi ini?" tanya Dirga.

"Aku juga tidak tahu Mas. Memangnya, Mas tidak ada janji?"

"Seingat ku tidak. Hari ini kita ada jadwal ke rumah sakit. Jadi, aku tidak buat janji dengan siapapun,"

"Begitu ya. Baiklah, kalau begitu biar aku lihat dulu siapa yang datang."

Ziya pun bergegas menyambar hijabnya yang dia simpan di sandaran kursi meja makan. Lalu, segera pergi ke arah pintu utama untuk membukakan pintu untuk tamu nya pagi ini.

Tap...

Tap...

Tap...

Kreekkkk...

Deg...

Seketika, Ziya pun dibuat kaget saat melihat siapa orang yang pagi ini bertamu ke apartemen nya.

*

*

Note.

"Pertama tama Author ingin mengucapkan Selamat hari Natal bagi reader yang merayakan nya. Semoga damai selalu menyertai kalian semua. Maaf jika beberapa bulan ini Author tidak lagi seproduktif dulu. Itu di karenakan kondisi real life yang sulit dikontrol dan dikendalikan. Namun, sekali lagi terima kasih karena masih setia mengikuti kisah ini. Love sekebon untuk kalian 🥰🥰🥰."

"Selamat Natal dan Tahun Baru 2025." 🥳🥳🥳

1
Naufal Affiq
lanjut thor
Erna Fadhilah
𝙳𝚒𝚛𝚐𝚊 𝚊𝚛𝚖𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊 𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚍𝚒 𝚘𝚖𝚎𝚕𝚒𝚗 𝚢𝚊 𝚍𝚒𝚊 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚋𝚒𝚗𝚐𝚞𝚗𝚐 𝚖𝚊𝚞 𝚕𝚊𝚙𝚘𝚛 𝚖𝚊 𝚔𝚊𝚖𝚞
yellya
jgn diomelin si arman ga,ga tau apa2 dia 😁
alfy
ceritanya bagus
Amalia Siswati
aneh dech ziya katanya paham agama masa gak tau klo ipar2 tidak baik di satu rumahkan,sampai Rasullullah bilang hati-hati,dalil tentangnya juga jelas bukhari dan muslim.
Ho Lifah
lanjut bagus
yunita
lnjuttt....
Erna Fadhilah
𝚠𝚊𝚑 𝚔𝚎𝚍𝚞𝚊 𝚗𝚎𝚗𝚎𝚔𝚗𝚢𝚊 𝚣𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊 𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚗𝚢𝚊𝚖𝚙𝚎𝚔 𝚝𝚎𝚛𝚗𝚢𝚊𝚝𝚊 𝚙𝚊𝚜𝚝𝚒 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚔𝚎𝚓𝚞𝚝𝚊𝚗 𝚋𝚊𝚗𝚐𝚎𝚝 𝚋𝚊𝚐𝚒 𝚣𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝙳𝚒𝚛𝚐𝚊 𝚍𝚊𝚗 𝚒𝚜𝚝𝚛𝚒𝚗𝚢𝚊
Naufal Affiq
lanjut thor
Memyr 67
benar kata ummi aisyah. ada kisahnya syaithonirrojim itu memberikan mahkota kepada anak buahnya yg mampu memisahkan seorang suami dari istrinya. zira jangan jadi syaithonirrojim ya?
Memyr 67
memang bener,anak yg dikandung elisa anak dirga? memang dirga yakin, elisa tidak berhubungan dengan pria lain, selain dia?
Dedi Hermawan
Luar biasa
74 Jameela
ws..ws..zira sakit jiwa..mentalmu terganggu yaa...gk bs melihat kebahagiaan org terdekat yaitu adeknya
74 Jameela
Ziya emg rada lemot apa gmn see udh jls"kl mbaknyue berwatak iblis wujud manusia kok gk kroso..hhmm yg tegas dkit opo'o ziya..gregetan jdinya😠
Budi Paryanti
ok thor di maklumi dan di tunggu episode selanjut xa ea thor
Sunaryati
Segera sembuh Ziya, dan semoga janinmu tumbuh normal dan subur
Erna Fadhilah
𝚔𝚞𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚊𝚒𝚔 𝚊𝚙𝚊𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚌𝚘𝚋𝚊 𝚜𝚒 𝚍𝚒𝚛𝚐𝚊, 𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚍𝚒 𝚜𝚎𝚠𝚊𝚒𝚗 𝚊𝚙𝚊𝚛𝚝𝚎𝚖𝚎𝚗 𝚋𝚊𝚐𝚞𝚜 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚖𝚊𝚜𝚒𝚒𝚒𝚑 𝚊𝚓𝚊 𝚖𝚊𝚛𝚊𝚑 𝚍𝚊𝚗 𝚗𝚐𝚊𝚖𝚞𝚔 𝚋𝚊𝚛𝚊𝚗𝚐-𝚋𝚊𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒 𝚛𝚞𝚜𝚊𝚔𝚒𝚗 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️, 𝚍𝚊𝚜𝚊𝚛 𝚣𝚒𝚛𝚊 𝚜𝚒𝚗𝚝𝚒𝚗𝚐
Ida Sriwidodo
Astagaa.. aneh banget Zira ini.. dah bagus di kasi tempat tinggal sama Ziya Dirga, cobaa klo di usir ajaa serah mo tinggal dimana?
Ngga tau diri ini mah!
Mang harus nunggu lo berhasil dapetin Dirga dulu baru Ziya bertindak!
Sakit jiwa!
Haiisz. ada yah manusia modelan Zira gini..
Justru bukan sodara kandung harus mah tau diri.. tau bales budi.. bukan malah songong.. 😤😤🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️😬😬
mbok Darmi
nunggu zira kecelakaan minimal sengsara dan dilecehkan orang biar tau rasanya di titik terendah hidup nya biar tdk songong
mbok Darmi: Bangettt
Ida Sriwidodo: Wakakakk.. esmosi jiwa yaa kaa.. 🤣🤣😅😅
total 2 replies
Yusna Wati
aku juga setuju zira dibiķin kecelakaan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!