Rea, wanita polos yang tidak paham soal begituan.
"Tuan, kenapa punya tuan jadi keras?"
"Astaga Rea, apa kamu belum pernah melihat yang seperti itu?" Rea menggeleng.
"Tuan kenapa buka-buka, saya malu!"
***
Kisah seorang wanita yang dijadikan sebagai penghangat ranjang majikannya dengan gaji yang mahal. Sebenarnya Rea ingin menolak, tapi mengingat jika sang ibu membutuhkan biaya untuk berobat akhirnya Rea pasrah.
Lalu bagaimana jika semakin lama Rea menggunakan perasaannya pada sang Tuan muda? Rasa cinta yang tidak seharusnya datang itu terus saja mengalir begitu deras.
Apakah Rea akan mendapatkan balasan dari Tuan Kenzo yang nyatanya memang sudah tertarik pada Rea sejak pertama kali bertemu.
Jangan lupakan jika Kenzo seorang Casanova yang sudah sangat berpengalaman dengan dunia wanita.
Simak kisah cinta rumit Kenzo dan Rea hanya di sini....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Navizaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Happy Reading.
Andien keluar dari dalam kamar mandi dan berjalan ke arah meja di mana tadi dia meninggalkan Kenzo dan Anjani. Dia sudah memberikan waktu yang lumayan lama kepada mereka berdua untuk mengobrol dan Andien berharap Kenzo bisa mau diajak kerja sama.
Andien tahu dia salah karena telah membohongi Kenzo dan mengatakan jika dia akan mengenalkan pada salah satu sahabatnya yang meminta kerjasama. Tapi ternyata Andien membawanya kepada wanita masa lalu pria itu.
Sebenarnya Andien juga sudah menolak usulan Anjani, tapi ketika mengetahui jika ada sesuatu yang memang benar-benar mendesak dan Anjani memang hanya bisa meminta tolong pada Kenzo, terpaksa Andien iyakan permintaan sahabatnya itu.
Andien berharap keduanya masih bisa mengobrol seperti dulu, karena Andien tahu perjalanan kisah percintaan keduanya.
Namun saat sudah berada di meja yang tadi untuk mereka duduk bertiga, hanya ada Anjani yang sedang menunduk dalam. "Loh, Kenzo kemana An? Apa dia sedang ke toilet?" Tanya Andien tanpa rasa bersalah. Dia mengira jika Kenzo sedang pergi ke toilet sama seperti dirinya barusan.
Wanita itu kemudian duduk di tempatnya yang semula dan melihat Anjani yang masih diam saja. "Anjani?" Terdengar suara isakan lirih dari bibir Anjani dan hal itu tentu membuat Andien khawatir.
"Anjani, hey ada apa? Apa Kenzo menyakitimu?" Inilah ketakutan Andien ketika sisi kejam Kenzo muncul. Pria itu busa melakukan apa saja dan bisa bertindak tidak ber-prikemanusiaan
"Anjani!" Yang di panggil mengangkat wajahnya yang sudah sembab.
Anjani berusaha menghapus air matanya yang nampak tidak ingin berhenti jatuh. Andien yang merasa kasihan akhirnya bangkit dan memeluk sahabatnya itu.
Andien seharusnya sudah bisa memprediksi bagaimana sikap Kenzo setelah bertahun-tahun tidak bertemu dengan sahabatnya ini.
"Apa Kenzo memaki mu? Apa dia menolakmu dengan kasar?" Anjani menggeleng.
"Aku tahu dia kecewa padaku, tapi aku tidak menyangka kalau dia akan sekecewa itu, Ndien!" Lirih Anjani.
Sungguh dia tidak sanggup mendapatkan tatapan tajam dari Kenzo meskipun dia tahu apa yang akan Kenzo ucapkan padanya. Anjani tahu dia salah karena telah meninggalkan Kenzo. Tapi biar bagaimanapun dia memiliki alasan yang kuat dan tidak bisa dibantah.
Anjani rela pergi meninggalkan pria muda yang dicintainya itu meski sangat sakit. Kenapa dia tidak bisa mengatakan ataupun berpamitan pada Kenzo, karena dia sangat mencintai pria tersebut. Anjani tidak ingin melihat bagaimana Kenzo terluka akan dirinya.
Biarlah hanya Anjani yang tersiksa, tanpa tahu jika keputusannya itu membuat hari Kenzo hancur dan akhirnya membuatnya seperti sekarang ini. Menjadi seorang player wanita, Casanova sejati karena semenjak itu Kenzo tidak pernah menautkan hatinya pada seorang wanita lagi.
"Ssttt, nanti aku bantu bujuk Kenzo buat ngertiin kamu, jangan nangis lagi, ayo pulang, Isabelle pasti nunggu kamu," Andien membantu Anjani berdiri, dia juga mengeluarkan uang 2 lembar berwarna merah diatas meja untuk minuman Anjani karena Kenzo belum memesan apapun.
Setelah itu kedua wanita cantik tersebut keluar dari dalam restoran. Anjani juga tidak bisa pergi berlama-lama karena harus meninggalkan Isabelle di apartemen Andien.
****
Rea terkejut saat melihat Kenzo berada didepan kamarnya. Wajahnya pucat, keringat di pelipisnya juga bercucuran, tentu saja hal itu membuat Rea kaget.
Seingatnya belum ada satu jam Kenzo pergi bersama wanita tapi kenapa sekarang majikannya sudah ada di depan kamarnya.
"Rea ....!" Kenzo memanggil pelayan pribadinya itu. Pikiran Kenzo langsung tertuju pada Rea sejak tubuhnya bergetar hebat. Kenzo juga tidak membawa obatnya karena sudah lama dia tidak mengkonsumsi obat itu.
"E-eh, Tuan,, ada apa?" Rea semakin panik saat tiba-tiba tubuh Kenzo ambruk dan langsung ditahan olehnya.
"Tuan Kelvin!! Bantu saya membawa Tuan Ken masuk ke kamarnya!" Teriak Rea.
Kelvin yang saat itu memang tengah berlari ke arah Kenzo langsung mengambil tubuh majikannya itu.
Kenzo pingsan, entah apa yang membuat Kenzo menjadi seperti ini. Rea mengikuti langkah Kelvin yang tengah memapah Kenzo masuk ke dalam kamarnya.
Kelvin membaringkan tubuh majikannya, Rea bergegas mencari handuk untuk mengelap keringat yang ada di wajah Kenzo.
"Tuan Kelvin, cepat panggil dokter, Tuan Ken sepertinya sakit!" Ujar Rea panik.
Kelvin hanya menatap Kenzo dengan tatapan dalam. Tuannya ini tidak sakit seperti apa yang Rea khawatirkan, tapi penyakit Kenzo kumat lagi dan Kelvin harus mencari tahu apa penyebabnya.
"Tidak Rea, sebaiknya kamu kompres Tuan Ken, nanti kalau dia mengigau, menjerit atau bertingkah seperti apa, jangan terkejut karena Tuan sedang mengalami halusinasi dalam mimpinya," ujar Kelvin memberi pengertian pada Rea. Takutnya Rea nanti tidak tahu dan terkejut dengan sikap Kenzo yang seperti ini.
"Iya Tuan, saya paham," jawab Rea.
Beberapa waktu lalu, Kenzo juga mengalami hal ini, berteriak ketika tidur bahkan sampai menangis, Rea tidak tahu apa yang terjadi dengan Tuannya, tapi sepertinya memang ada suatu masalah di masa lalu yang membuat Tuan Kenzo seperti ini.
Bersambung.
Banyak yang Like dan komen, tembus 250 like aku up lagi 😁
aku udah ikut deg 2kan...nanggung authorr..../Facepalm/