Olivia Hazelle Zerga tidak pernah bermimpi akan menjadi orang ke-tiga dalam pernikahan Atharva Kaivan Malik yang merupakan kakak dari sahabatnya.
Kekecewaan Kaivan terhadap istrinya membuat pria itu menjadikan Hazelle sebagai pelampiasan cintanya.
Hazelle yang tahu dirinya hanya dijadikan pelampiasan oleh Kaivan perlahan pergi dari hidup pria beristri itu. Apalagi saat mengetahui dirinya tengah mengandung benih Kaivan, Hazelle tidak ingin rumah tangga Kaivan dan istrinya yang kembali harmonis itu hancur karena dirinya.
"Aku mencintaimu tanpa syarat harus memilikimu, Mas." Olivia Hazelle.
Apakah Kaivan akan tahu jika Hazelle mengandung benihnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 5
"Kamu dari mana saja, Mas? Kenapa jam segini baru pulang?"
Begitu masuk ke dalam kamarnya, Kaivan langsung di sambut oleh ocehan dari istrinya. Ini adalah pertama kalinya pria tampan itu pulang telat dan juga larut malam, biasanya Kaivan selalu pulang tepat waktu. Karena itulah Annette memberondong suaminya dengan pertanyaan.
Kaivan hanya menatap datar istrinya tanpa berniat untuk menjawabnya. Kaivan terlalu lelah untuk berdebat dengan Annette yang selalu ingin menang sendiri. Pria tampan itu pun langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Namun langkahnya harus terhenti karena Annette kembali mengeluarkan suaranya.
"Mas, aku nanya. Jawab aku!"
Kaivan menghembuskan napasnya kasar, niat hati ingin segera istirahat namun istrinya itu tidak cukup mengerti dengan keadaannya yang sudah lelah.
"Beri aku waktu, Ann! Setidaknya, biarkan aku membersihkan diriku dulu. Setiap Kamu pulang malam pun, aku selalu memberikanmu ruang. Karena aku tahu, Kamu lelah setelah seharian melakukan pekerjaan," ucap Kaivan. Pria itu bergegas masuk ke dalam kamar mandi sebelum istrinya itu kembali mendebat nya.
Annette terpaku dengan ucapan Kaivan yang sedikit menohok. Secara tidak langsung suaminya itu mengatakan jika dirinya tidak mengerti dengan keadaannya.
Sementara itu di dalam kamar mandi, Kaivan kembali teringat dengan kejadian di pesta Marvin beberapa waktu lalu. Pria itu menerbitkan senyumnya mengingat Hazelle yang membantu pelepasannya dengan menggenggam anaconda miliknya.
Tiba-tiba saja jantung Kaivan berdebar kencang. Hanya membayangkan wajah cantik Hazelle saja anaconda nya terbangun, apalagi jika gadis cantik itu kembali memanjakan anaconda super miliknya. Tiba-tiba saja Kaivan ingin merasakan kembali sentuhan Hazelle apalagi bibirnya yang mungil itu sudah membuatnya candu.
"𝘖𝘩... 𝘏𝘢𝘻𝘦𝘭𝘭𝘦! 𝘈𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳-𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯𝘬𝘢𝘯𝘮𝘶."
Kaivan terpaksa harus menidurkan dulu anaconda nya, dengan wajah cantik Hazelle yang menjadi fantasinya. Ini adalah kali pertama Kaivan membayangkan wajah wanita lain selain istrinya. Logikanya berkata ini adalah salah, namun hatinya tidak sejalan dengan otaknya. Biarlah kali ini Kaivan egois, dengan menjadikan Hazelle sebagai pelampiasannya.
Setelah beberapa menit, Kaivan keluar dari kamar mandi dengan wajah yang segar. Bagaimana tidak segar, jika anacondanya baru saja menyemburkan bibit-bibit unggulnya namun terbuang dengan sia-sia.
Annette masih menunggu penjelasan Kaivan sambil menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang, ada rasa khawatir dalam hatinya takut ucapan Bio menjadi kenyataan.
"Hari ini Marvin ulang tahun. Setelah meeting tadi siang, aku langsung ke villa Marvin," ucap Kaivan apa adanya. Pria itu tidak berbohong, hanya saja Kaivan tidak bilang jika dia pergi dengan Hazelle.
"Kenapa Kamu tidak bilang? Aku kan bisa ikut!" Annette kembali menyalahkan Kaivan.
"Aku sudah bilang dari seminggu yang lalu, tapi Kamu bilang gak bisa ikut karena ada pemotretan!"
Annette menunjukkan wajah sesalnya begitu mengingat perkataan Kaivan. Kaivan sudah mengajaknya dari jauh-jauh hari, dengan harapan Annette bisa meluangkan waktunya. Namun istri Kaivan itu tetap menolak dengan alasan sudah ada jadwal pemotretan.
"Maaf, Mas. Aku lupa," ucap Annette penuh penyesalan. Wanita itu berusaha membujuk Kaivan dengan bergelayut manja menyandarkan tubuhnya di dada bidang sang suami.
"Sudahlah, tidak apa-apa. Lagian aku sudah biasa pergi sendiri!" Ucapan Kaivan itu terdengar sedikit menyindir istrinya. Karena memang benar, setiap ada acara apapun Kaivan selalu pergi sendiri, Annette tidak pernah mendampinginya. "Aku mau tidur!" Kaivan merebahkan tubuhnya, saat hendak memejamkan matanya, Annette kembali berseru membuat Kaivan mengurungkan niatnya untuk tidur.
"Kamu mau langsung tidur?" Annette memicingkan matanya, biasanya suaminya itu selalu mengajaknya olahraga ranjang sebelum tidur. Tapi anehnya, kali ini Kaivan seperti sengaja melupakan kebiasaannya.
"Aku capek sekali hari ini, lagian Kamu juga pasti menolak kan kalau ku ajak bermain?" Kaivan langsung mengambil posisi tidurnya tanpa sempat menunggu istrinya menjawab.
Lagi-lagi Annette merasa tersentil dengan ucapan suaminya yang terdengar menyindir. Annette memang selalu punya seribu alasan untuk menolak jika Kaivan mengajaknya bercinta, dan lelah seharian bekerja menjadi kalimat andalannya.
...----------------...
Keesokan harinya Harleya pergi ke rumah Hazelle untuk menjemput sahabat satu-satunya itu. Rumah Hazelle yang begitu mewah membuat Harleya selalu berdecak kagum jika mengunjungi kediaman sahabatnya itu.
Akan tetapi, rumah Hazelle itu nampak sepi. Hanya Hazelle dan beberapa asisten rumah tangga yang berada di rumah mewah itu. Pantas saja Hazelle selalu kesepian karena Daddynya tidak pernah ada di rumah, Daddy Hazelle selalu sibuk dengan pekerjaannya hingga melupakan putrinya yang membutuhkan kasih sayangnya.
Sampai di kamar Hazelle, Harleya menggelengkan kepalanya karena Hazelle masih tidur dengan nyenyak di atas kasur empuknya.
"Zelle, bangun!" Harleya berusaha membangunkan Hazelle dengan menepuk-nepuk pipinya.
Hazelle pun bangun karena merasa ada yang mengganggu tidurnya, gadis cantik itu mencebikkan bibirnya saat melihat ternyata sahabatnya lah yang mengganggu tidurnya.
"Leya, aku masih ngantuk!" Hazelle hendak kembali memejamkan matanya, namun Harleya tidak membiarkan sahabatnya itu kembali terlelap.
"Pokoknya Kamu harus bangun, Kamu lupa hari ini kita akan magang di kantor Mas Kaivan?"
Hazelle mengerjapkan matanya, gadis itu ingin menolak ajakan sahabatnya, namun Hazelle bingung bagaimana cara menyampaikannya. Apalagi setelah ucapan gila Kaivan kemarin membuat Hazelle tidak ingin bertemu lagi dengan Kakak sahabatnya itu.
"Leya, kaya nya aku berubah pikiran, deh. Aku mau magang di kantor Daddy saja," ucap Hazelle. Dan benar saja, Harleya langsung mencebikkan bibirnya mendengar penolakan dari sahabatnya itu.
"Kenapa tiba-tiba Kamu berubah pikiran? Padahal kemarin-kemarin Kamu loh yang mau magang di tempat Mas Kaivan?" Kesal Harleya.
Hazelle semakin bingung harus menjawab pertanyaan Harleya seperti apa, tidak mungkin Hazelle bilang soal dirinya yang takut berdekatan dengan Kaivan, karena Kakaknya itu meminta terang-terangan Hazelle menjadi kekasihnya.
"Nggak apa-apa, aku cuma berubah pikiran saja!"
Namun Harleya tidak menerima alasan apapun dari Hazelle, Harleya tetap memaksa Hazelle untuk mengikuti keinginannya.
Hazelle pun menghembuskan napasnya berat. "Baiklah!" Pada akhirnya gadis cantik itupun memilih mengalah dan menuruti keinginan sahabatnya. Karena percuma saja, Hazelle tidak akan menang melawan sifat keras kepala sahabatnya.
...----------------...
Keduanya kini sudah berada di kantor Kaivan. Kaivan sendiri lah yang menempatkan Hazelle dan Harleya di posisi pekerjaannya. Kaivan menempatkan Harleya untuk membantu pekerjaan asistennya. Sedangkan Hazelle, Kaivan menempatkannya sebagai sekretarisnya yang kebetulan sedang cuti melahirkan.
Bukan tanpa sebab, Kaivan menempatkan Hazelle diposisi itu, selain karena Hazelle yang dinilai memiliki kecerdasan di atas rata-rata, tentu saja alasan lainnya karena Kaivan ingin selalu dekat dengan gadis cantik yang mulai mengusik hatinya itu.
"Mas, mending aku bantu Mas Marvel aja, ya? Biar Leya aja yang jadi sekertaris Mas?" Hazelle memberanikan diri untuk mengajukan keberatannya. Namun sepertinya hanya sia-sia, karena Kaivan sama keras kepalanya dengan Harleya, bahkan pria itu menolak mentah-mentah permohonan gadis cantiknya.
"Semua keputusan ada di tangan saya, Kamu atau siapapun tidak bisa menolak dengan alasan apapun!" Ucap Kaivan tegas membuat Hazelle mendelik tidak suka.
"Sudahlah Zelle, Kamu nurut aja. Kamu kan pintar, Kamu pasti bisa beradaptasi dengan cepat," bisik Harleya membuat Hazelle semakin kesal.
"𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘴𝘢𝘫𝘢, 𝘔𝘢𝘴 𝘮𝘶 𝘪𝘯𝘪 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘭𝘪𝘤𝘪𝘬, 𝘓𝘦𝘺𝘢!" 𝘐𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘏𝘢𝘻𝘦𝘭𝘭𝘦 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘦𝘳𝘪𝘢𝘬 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘢𝘩𝘢𝘣𝘢𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘪𝘵𝘶.
Asisten Kaivan yang bernama Marvel membawa adik bosnya itu ke meja kerjanya untuk memberitahu apa saja yang harus Harleya kerjakan. Sedangkan Hazelle pun ingin ke meja kerjanya yang sudah Kaivan sediakan.
Namun langkah gadis cantik itu terhenti karena Kaivan memegang pergelangan tangannya. Dengan satu tarikan tangannya, Kaivan berhasil membawa Hazelle duduk di pangkuannya.
"Mas, jangan gila Kamu!" Ucap Hazelle tertahan. Gadis cantik itu sangat takut jika seseorang memergokinya.
Hazelle ingin turun dari pangkuan Kaivan, namun pria beristri itu memeluk pinggang Hazelle dengan erat. Hazelle pun terus bergerak supaya Kaivan melepaskannya. Namun tanpa Hazelle sadari pergerakannya itu membuat sesuatu di bawah sana terbangun.
"Diam, Hazelle! Atau kamu mau memanjakan anaconda Mas lagi?"
𝘛𝘰 𝘣𝘦 𝘤𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦𝘥
Mas Kai semakin meresahkan 😂
ini kotorrr sekali fantasinya 😭😭😭
saudara sendiri 😭😭😭
bikin salah paham aja 🤣🤣
bilang tidak tapi iya