NovelToon NovelToon
Kesayangan Tuan Saga

Kesayangan Tuan Saga

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Komedi / CEO / Romansa
Popularitas:12.3M
Nilai: 5
Nama Author: LaSheira

TMTM Musim Spesial dimulai 💖

Novel ini akan bercerita tentang keseharian hidup Tuan Saga dan orang-orang yang ia sayangi.


selamat membaca ^_^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaSheira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KTS 7. Raksa Berkunjung

Seperti sudah diperkirakan sebelumnya. Pemberitaan yang menghiasi media adalah mengenai Tuan Saga yang membeli rujak bebek. Pembicaraan itu menjadi trending di pencarian selama beberapa hari. Bersaing dengan debutnya seorang artis multi talenta yang banyak menarik perhatian khalayak ramai.

Penjual rujak bebek yang mendapatkan hadiah ruko dari Tuan Saga. Sudah pasti akan pamer ke penjuru negri. Reporter mendatanginya untuk diwawancara. Kebanggaannya menjadi rujak bebek yang dulu sering didatangi istri Tuan Saga semasa sekolah bergulir menjadi cerita yang seperti kisah romansa drama. Suami yang napak tilas jejak kesukaan istrinya di masa muda. Begitulah judul artikel mengenai penjualnya. Foto-foto Tuan Saga mengantri   tersebar seperti air  mengalir dari perbukitan, tidak bisa dibendung. Dari satu akun ke akun yang lainnya. Diberi banyak bumbu ini dan itu. Karena perihal kehamilan Nona Daniah tidak disinggung secara langsung, Han merasa tidak perlu mencegah penyebaran foto-foto itu.

Dugaan perihal kehamilan Daniah menyebar sampai ke keluarga besarnya.

Dan itulah yang menjadi alasan kedatangan Raksa siang ini. Laki-laki tampan yang semakin terlihat dewasa itu memeluk Daniah dengan kerinduan yang meluap. Dia mengusap bahu kakaknya pelan. Sudah lama sekali sejak pertemuan terakhir mereka.

“Aku kangen Kak Niah.” Menjatuhkan kepalanya di bahu kakak perempuan, seperti adik kesayangan, tangan lembut Daniah membelai kepala adiknya. Lembut. Garis wajah Raksa yang semakin terlihat dewasa dan tampan.

Adikku sudah sebesar ini.

Bahkan sekarang Daniah harus mendongak melihat wajah Raksa, tingginya sudah seperti Tuan Saga.

“Kak Niah juga kangen Dek.”

Jadilah adegan peluk-pelukkan melepas kerinduan. Semua adegan itu di tonton Pak Mun dan dua orang pelayan wanita. Cahaya matahari cukup menyilaukan, membuat Pak Mun segera menyarankan Daniah untuk masuk ke dalam rumah. Sebenarnya supaya segera menyudahi peluk-pelukkan kerinduan itu. Sebenarnya tidak apa-apa, Pak Mun malah senang, karena melihat nona mudanya yang terlihat bahagia. Tapi kan, ada hati Tuan Saga yang harus dia khawatirkan.

Raksa menyerahkan kiriman dari ayah dan ibu. Pak Mun menerimanya dengan hati-hati sambil mengucapkan terimakasih. Beberapa kotak buah sepertinya, yang langsung dibawa pelayan wanita ke belakang.

“Silahkan mengobrol Nona, saya akan menyiapkan camilan.”

“Ia, terimakasih Pak.” Daniah menyahut senang.

Seiring Langkah Pak Mun yang menjauh, Daniah mulai mengekpresikan kerinduannya dengan lebih bebas. Kan bisa gawat, kalau sampai Pak Mun melapor pada Tuan Saga nanti pikirnya. Padahal pasti laporlah.

“Ayah sudah meneleponku kemarin. Dia bilang bersyukur dan senang sekali, dia juga mendoakan kehamilanku supaya lancar.” Daniah meraih tangan adiknya. “Semua sehat kan, ayah, ibu dan Risya?”

Raksa mengukir senyum. Tidak dibuat-buat, keluarga mereka semakin baik sekarang. Setiap kali ada berita tentang Tuan Saga di media, kami pun membicarakan Kak Niah dengan penuh kerinduan. Seperti tidak pernah ada jarak terbentang di antara mereka. Raksa menepuk punggung tangan Daniah.

“Semua sehat Kak. Risya juga di akhir pekan kalau tidak sibuk sering pulang bersama suaminya. Aku senang Kak Niah hidup dengan baik bahkan sekarang mengandung anak Tuan Saga.” Tangan Raksa berpindah ke perut Daniah. “Kak Niah nggak mual-mual atau ngidam sesuatu yang aneh-aneh kan.” Kekhawatiran Raksa tersalurkan melalui tangannya yang hangat. “Hamil muda kan biasanya mual-mual.”

Daniah langsung tergelak mendengar pertanyaan adiknya, membuat Raksa bingung. Seraut cemas yang dulu sering ia tangkap di wajah Raksa karena mengkhawatirkannya.

Adikku manis sekali si.

“Kenapa  Kak, Kak Niah mual-mual juga?”

“Haha, Aku nggak mual-mual kok. Cuma, aku  memang ngidam aneh-aneh. Hihi. Salah satunya yang meminta Tuan Saga beli rujak bebek itu. Hihi. Tadinya aku pikir Sekretaris Han yang akan membeli, aku sampai tercengang karena dia melakukannya sendiri.”

Daniah membuka aibnya hanya pada Raksa. Adik laki-laki itu pun terlihat bersemangat dan sepakat menjadi komplotan yang tidak akan membongkar rahasia pada siapapun. Dengan mempertaruhkan nyawanya.

“Kak Niah senang bisa membalas Tuan Saga? Aku juga senang kalau Kak Niah senang.” Raksa sudah menjadi partner kejahatan yang sempurna.

“Haha, apa si Dek, sedikit. Hahaha.” Daniah langsung menutup mulut dan mengangkat kepalanya dari bahu Raksa saat Pak Mun muncul membawa nampan. Dia meletakan jus buah camilan manis dan potongan buah.

“Apa ada lagi yang dibutuhkan Nona?”

“Tidak Pak terimakasih, Pak Mun bisa melanjutkan pekerjaan Bapak.”

Pak Mun tidak mendengar kan Aaaaa, aku mohon jangan sampai dia dengar.

Pak Mun menyingkir menjauh, namun tetap berada dalam jangkauan bisa melihat Daniah. Matanya tetap seperti elang, yang mengawasi wanita kesayangan tuannya.

“Apa Kak Niah masih selalu diawasi kalau tidak ada Tuan Saga?” Raksa yang sedikit merasa tidak nyaman.

“Hemm.” Daniah meraih cake coklat di piring kecil yang disodorkan Raksa. “Tapi, sekarang aku sudah tidak terlalu sesak. Mungkin tubuh ini juga mulai terbiasa ya.” Daniah bergumam saat cake coklat lumer di mulutnya. Menyuapi Raksa dengan sendok yang dia pakai. “Tapi, aku berharap setelah melewati tiga bulan kehamilan ini Tuan Saga akan membolehkan aku bekerja lagi. Aku kangen dengan Tika dan yang lainnya.”

Ah, Kak Niah yang tidak pernah mengeluh pikir Raksa. Baik dari awal ayah memutuskan pernikahannya dengan laki-laki asing. Kak Niah yang berjuang menjadi istri Tuan Saga sampai dia mendapatkan curahan cinta. Sekarang, dia bahkan mulai terbiasanya dengan cara Tuan Saga mencintainya.

“Aku harap Kak Niah akan selalu hidup bahagia. Keponakanku juga sehat selalu.”

Tangan Daniah mengusap-usap kepala Raksa berterimakasih untuk cinta yang diberikan Raksa. Adik kecil yang juga menemani masa-masa sulitnya.

“Kak.”

“Hemm. Kenapa?”

Raksa terlihat ragu untuk bicara. Akhirnya memilih makan buah-buahan. Sambil sesekali menyuapi Daniah, masih dengan sendok garpu yang dia pakai.

“Kenapa? Ada masalah ya? Ayo bilang.” Kakak perempuan yang dulu menjadi tempat curhat Raksa.

“Hemm, ada masalah sedikit. Jen belum cerita ya?”

Jenika ya. Beberapa hari ini Daniah hanya bertemu Jen saat sarapan. Karena Tuan Saga menempel padanya maka Jen bahkan hanya menyapa sekilas lalu.

“Kak Niah jarang bertemu Jen beberapa hari ini, ini saja dia sedang pergi. Kenapa? Dia mengganggumu lagi. Dia bilang sudah menyerah mengejarmu.”

Cinta Jenika pada Raksa adalah cinta bertepuk sebelah tangan. Itu sudah pasti. Walaupun hubungan Raksa dengan pacarnya tidak berjalan baik sekalipun, bagi Raksa, Jen sudah dia anggap seperti adiknya sendiri.

“Aku lagi bertengkar dengan Jihan Kak, sudah mau seminggu ini kami diam-diaman, baik aku atau dia tidak ada yang mau menelepon duluan.” Terlihat pancaran kesedihan.

Ah, sedewasa apa pun cara berfikir Raksa, dia tetaplah remaja yang masih di penuhi ego dalam dirinya ternyata. Wajah muram itu lantas menceritakan masalahnya. Berawal dari Jen yang keceplosan bicara di depan Jihan kalau dia adalah adik Tuan Saga. Kalau Kak Niah yang sering Raksa ceritakan dan dia banggakan itu adalah Daniah istri Tuan Saga. Daniah terlihat berfikir sejenak, lantas apa yang menjadi alasan pertengkaran adiknya.

“Jihan marah karena aku menyembunyikan fakta itu, padahal aku kan tidak bermaksud begitu Kak. Aku memang tidak mau membawa nama Kak Niah dan Tuan Saga karena aku merasa tidak berhak untuk itu. Aku tidak mau pamer atau dianggap memanfaatkan nama Tuan Saga.”

Adikku, kenapa kau mengatakan hal itu. Kalau yang pamer itu Risya aku baru akan protes tapi kalau kamu, mau kamu memakai namaku untuk apa pun aku rela.

“Jihan kan pacaran denganku Kak.  Bukan karena aku adik istri Presdir Antarna Group. Kami dulu sepakat pacaran tanpa dia tahu aku adik Kak Niah istri Tuan Saga. Lantas, kenapa dia marah karena aku tidak cerita.” Masih terselip dengusan kesal saat Raksa menyudahi ceritanya. “Aku kan aku. Aku kan nggak ada hubungannya dengan Tuan Saga.”

Daniah mulai bisa menebak benang merah akar permasalahannya.

“Dek.”

“Hemmm. Aku  nggak salah kan Kak?”

Raksa ingin sekali mendapat pembelaan, namun dia juga selama beberapa hari ini sedih memikirkannya. Dia menyukai Jihan. Butuh waktu yang tidak sebentar untuk meyakinkan gadis itu menerimanya sebagai kekasih. Jarak usia juga menjadi kendala awalnya. Namun, karena sikap Raksa yang dewasa dan berhasil meyakinkan Jihan, akhirnya gadis itu luluh. Raksa tidak mau, hubungan yang sudah payah ia bangun, harus kandas seperti ini.

“Kau tahu, kalau itu kamu, Kak Niah rela.”

“Apa?”

“Kau bisa menggunakan nama Kak Niah, kau bisa pamer punya kakak ipar Tuan Saga, kalau itu kamu, kau boleh melakukannya. Aku akan melindungimu.” Daniah yang bicara berapi-api.

Manfaatkan aku sesukamu Raksa! Seperti dulu aku selalu berpegang pada tangan kecilmu.

“Tapi Kak…”

Lagi pula walaupun aku adik ipar Tuan Saga sekalipun aku kan nggak punya hak istimewa apa-apa. Bahkan untuk bertemu Kak Niah aku harus melalui prosedur tamu pada umumnya. Ya, memang si, aku mendapat uang bulanan lebih bahkan mobil dari Kakak iparku.

“Bisa jadi Jihan marah karena kecewa Dek.”

“Kecewa kenapa Kak? Kan aku juga cuma adik ipar Tuan Saga. Bicara langsung dengan Tuan Saga saja aku tidak pernah.” Raksa terlihat mendengus dan bergumam karena Kak Niah sepertinya membela Jihan.

“Kenapa? Kau mau bicara berdua dengannya.”

“Tidak!” Raksa menjerit dan merinding bersamaan. Dia tidak pernah mau membayangkan duduk berdua dalam satu ruangan hanya dengan Tuan Saga. Bisa jadi udara akan lebih condong ke arah Tuan Saga dan dia akan kesulitan bernafas.

Haha, kenapa si. Memang si, kalau aku bukan istrinya aku juga pasti takut padanya. Hiks, walaupun sudah jadi istrinya, aku juga masih takut padanya.

“Ini kan mengenai rasa percaya Dek.” Daniah ingin tertawa sebenarnya melihat reaksi panik Raksa. Tapi langsung menahan mulutnya, karena yang ia katakan selanjutnya hal yang serius. “Bukan masalah kamu adik ipar siapa Dek. Jihan hanya merasa dikhianati, kalian kan pacaran kok kamu sampai menyembunyikan hal penting begitu.”

“Aku nggak bermaksud menyembunyikan Kak, aku hanya nggak menceritakan saja.” Masih membela diri.

Jihan juga kan nggak tanya, lagian kenapa juga harus cerita si. Alasan masih berputar-putar disitu saja.

“Kenapa?”

“Hemm, entahlah. Aku hanya nggak mau dibilang pamer dan membawa-bawa nama Kak Niah dan Tuan Saga. Mungkin itu.” Raksa sedang mencari alasan yang bisa membenarkan tindakannya.

“Apa kamu pikir Jihan akan berubah sikap kalau tahu kamu adik ipar Tuan Saga?” Mata Raksa mengerjap seperti mendapat pencerahan. “Apa dia berubah sikap juga pada Jen dan Sofi setelah tahu mereka adik Tuan Saga.”

Raksa tertunduk. Jihan tidak serendah itu sampai membedakan perlakukan terhadap orang lain karena status atau uang mereka. Jihan gadis baik, ceria, pekerja keras dan suka berbagi. Dia memiliki banyak teman dan sangat mudah bergaul.

“Aku salah Kak. Aku seharusnya menceritakan semuanya, padahal aku bilang Risya yang artis itu kakakku.” Raksa tertunduk lesu. Daniah mengusap kepala adiknya. “Tapi aku nggak bilang kalau Kak Niah istri Tuan Saga.”

“Komunikasi dan saling percaya itu kunci sebuah hubungan Dek. Haha. Aku pintar sekali berteori, aku sendiri sangat susah mempraktekkannya.” Daniah tergelak, memikirkan dirinya sendiri.

Dia hanya mencintai Tuan Saga, ya dia juga tidak akan berani memikirkan laki-laki selain Tuan Saga. Tapi ya, apa dia akan percaya. Entahlah, karena dia pun sekarang sudah terbiasa dengan tingkat keposesifan di luar nalar manusia yang dimiliki Tuan Saga. Dia hanya berharap, bisa keluar rumah dengan bebas itu saja. Walaupun di bawah pengawalan Aran, itu tidak masalah.

Sampai senja Raksa masih di rumah utama. Jen sampai buru-buru pulang saat tahu Raksa datang. Mereka pun menghabiskan sore dengan berjalan di taman. Aran ikut membantu Pak Mun menyiapkan makan malam di taman. Obrolan mereka terus berlanjut sampai waktunya Raksa harus kembali.

Mereka berpelukan dengan erat. Daniah melambaikan tangan dan tidak beranjak pergi sampai mobil yang dipakai Raksa menghilang, menjadi titik kecil yang semakin menjauh dan lenyap di telan malam.

Hari ini adalah hari yang menyenangkan untuk Daniah. Sampai Tuan Saga kembali dan mendapatkan laporan dari Pak Mun tentunya.

Bersambung

1
Retno Kusmiarti
Biasa
Retno Kusmiarti
Kecewa
Retno Kusmiarti
Buruk
Ida Miswanti
ntar kalo Si Arya yang Married, siapa yang jadi MC nya🤭
Ida Miswanti
🤔 Sandrina Malakiano 🤭
Ida Miswanti
Lucu bagi kami semua Para Reader, tp bagi Tuan Muda Saga🤔🤔🤔
Ida Miswanti
🤦Ibunda Erina lupa kalo udh berurusan dengan Ayah Erina Tak Boleh Bercanda bisa berdampak ke semua orang yang mengakibatkan detak jantung melaju cepat 😃
Ida Miswanti
Ternyata KeJENIUSAN Revan menular ke Jen🤭👍
Ida Miswanti
Kalo Si Han mah hanya khusus di sukai Cewek yang awalan huruf A ARANDITA,,, AMEERA 😛😆
Baby chiken
suka banget ama ceritanya , jadi Tersaga saga
Baby chiken
nyata kalo ini sih , aku anak kedua cwo sakitnya masyaAllah double
Ida Miswanti
Like Student Like Teacher 🤭
Ida Miswanti
CiDaHa Si jenius Revan ke Si Cantik Jenika♥️♥️♥️
Ida Miswanti
Fix Si jenius Antarna Group tak hanya bawahan tp jg murid setia Tuan Muda Saga 😘 setelah Sekretaris MouHan Fernandez
Ida Miswanti
Revan rintangan Cinta mu sungguh berat 💪
Ida Miswanti
roman-roman nya Sang Calon Adik Ipar bakal ngikutin jejak Calon Kakak Ipar dalam hal "KeBUCINan"🤭😆
Vrisila_mau
bagus banget
Ida Miswanti
betul-betul Manusia langka Tuan Muda memuji sekaligus meng
hina 🤦
Selina Sonnia
mampur ke mension daniah
Dandelion senja
keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!