Ghea yang sudah menikah selama tiga tahun dengan suaminya, dia tidak pernah mendapatkan sentuhan lembut dari suaminya karena sang suami sibuk dengan kekasihnya, hingga akhirnya dia harus terlibat dengan seorang playboy yang tak lain adalah adik iparnya sendiri.
Gairah keplayboyan Gibran seketika menghilang setelah bertemu Ghea, membuat dia ingin menjadikan Ghea sebagai miliknya.
Padahal sebelum menikah dengan Romi, Ghea lebih dulu dijodohkan dengan Gibran. Tapi Gibran menolak perjodohan itu tanpa ingin tau dulu siapa yang dijodohkan dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kepergok Di Hotel
Di hotel, Romi sudah menghabiskan beberapa ronde dengan Dona, Hotel kecil itu adalah hotel langanannya yang kebetulan pemiliknya adalah sahabatnya Romi jadi Romi lebih sering menghabiskan waktu di hotel itu bersama Dona.
Entah kelelahan atau apa sampai dia salah menyebutkan nama.
"Akh... akh...ya sebentar lagi Ghea... !"
Dona langsung murka mendengarnya, mendorong Romi yang sedang menindihnya itu.
"Ghea? Kamu memanggiku dengan nama wanita sialan itu!" bentak Dona.
Romi jadi panik melihat sikap Dona yang sangat terlihat emosi, "Jangan marah dulu sayang, biar aku jelaskan!"
"Apa jangan-jangan selama ini aku cuma pelampiasan naf-su kamu saja, heuh!"
Romi menggeleng, "Nggak, sayang, nggak! Mungkin karena aku lagi banyak pikiran makanya salah menyebut nama."
Dona tak mempecayai alasan Romi yang tak masuk akal, dia langsung memakai pakaiannya dengan perasaan kecewa. Dan pergi meninggalkan Romi.
"Dona! Tunggu dulu dong!" Romi tak bisa langsung mengejar Dona karena belum berpakaian lengkap.
Setelah berpakaian lengkap, Romi mengejar Dona ke luar, tapi ternyata Dona sudah tidak ada, Dona sudah pergi rupanya.
Gibran yang sedang memilih minuman di mini market itu tak sengaja melihat Romi yang tampak linglung di depan hotel, kebetulan hotel itu letaknya berada di seberang mini market tempat Reno bekerja.
"Ngapain kak Romi disana?"
"Kenapa, Bran?" tanya Reno , malam ini adalah hari terakhirnya dia bekerja disana.
Gibran tak menjawab pertanyaan Reno, dia segera keluar dari mini market itu dan menyebrangi jalan.
Romi terkejut saat melihat Gibran yang sedang menyebrang jalan berjalan ke arahnya, "Gibran? Ngapain kamu kesini?"
"Harusnya aku bertanya ngapain kak Romi ada di hotel?"
Romi mencoba mencari alasan, "A-aku mmm... aku betemu teman, kebetulan temanku pemilik hotel ini."
Gibran tak mempercayai ucapan Romi, dia segera masuk ke dalam hotel, Romi mengikutinya. Romi langsung menyapa temannya itu agar Gibran percaya.
"Hai Do!" Romi menyapa temannya, Aldo.
"Eh Rom, kenapa... "
Romi memotong pembicaraan Aldo, "Aldo, kenalin ini adikku, dia pikir aku bawa cewek kesini haha..." Romi mengatakan itu sambil merangkul pundak Gibran.
Gibran langsung menepis tangan Romi.
Aldo tak menjawab, hanya pura-pura ikut tertawa saja.
Gibran menatap kakaknya dengan tajam "Aku berharap perkataanmu ini benar, tapi awas saja kalau sampai aku tau kamu khianatin Ghea... "
Romi memotong perkataan Gibran, "Kenapa begitu perhatiannya kamu sama Ghea? Jangan bilang kamu naksir istri aku!"
Aldo memilih menghindari mereka, tidak ingin terlibat dengan pertengkaran adik kakak itu.
"Ya aku menyukai Ghea." Gibran mengatakan itu dengan tegas membuat tangan Romi bergetar.
Romi terpaku mendengar ucapan adiknya itu. Dia sama sekali tidak menyangka ternyata Gibran menyukai istrinya.
"Kalau sampai kamu nyakitin dia, aku gak akan segan-segan merebut dia dari kamu!"
Setelah mengucapkan itu, Gibran pergi meninggalkan Romi yang terdiam saat mendengar ancaman dari Gibran itu.
"Brengsek!!!" Romi mendengus kesal.
Gibran menemui Reno kembali ke mini market "No, lu tau kan kakak gue?"
"Kak Romi maksud lu? "
"Iya, apa lu pernah lihat kakak gue bawa cewek ke hotel itu?" Gibran berbicara begitu sambil menunjuk hotel di seberang mimi market.
"Gak tau, gue jarang memperhatikan orang yang masuk keluar hotel itu. Memangnya kenapa?"
"Gue lihat kakak gue di hotel itu, tapi gue gak melihat dia bawa cewek, gue gak percaya dia kesana untuk menemui temannya aja, gue harus memastikannya!" Gibran tak percaya jika Romi kesana untuk sekedar menemui temannya karena melihat baju Romi yang kusut dan berantakan, padahal biasanya dia selalu rapi.
Reno terpikir sejenak, "Nanti gue suruh teman-teman gue yang kerja disini buat ngawasin hotel itu, gimana?"
Tentu saja Gibran sangat menyetujui usulan dari sahabatnya itu, "Ide yang bagus. Nanti gue kirim foto kak Romi, gue harap teman-teman lu sambil kerja disini, sambil merhatiin juga orang yang keluar masuk ke hotel itu, siapa tau kak Romi balik lagi kesini. Gue pasti bayar mereka!"
"Oke siap, hmm segitu cintanya lu sama kakak ipar lu itu..."
"Lu juga gak bakal terima kan kalau si Bram mengkhianati Arumi?" Rupanya Reno sudah curhat tentang masalah asmaranya pada Gibran.
"Ya lah, gue juga pasti bakal marah."
Sementara itu... Dona menangis sesegukan di dalam taksi, bisa-bisanya Romi salah memanggil namanya.
Beberapa kali Romi mencoba menghubungi Dona, tapi tak di respon juga.
"Ah sial! Kenapa aku bisa salah menyebut nama begitu!"
Memang tak bisa dipungkiri tadi saat dia melakukannya bersama Dona, dia melihat wajah Dona jadi berubah seperti wajah Ghea seolah-olah dia sedang melakukan itu bersama Ghea. Romi sebenarnya sudah memiliki rasa pada Ghea tapi dia masih bergulat dengan hatinya yang ingin setia pada Dona.
...****************...
...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...
...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat! ...
...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalinya. ...
...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya! ...