Abel adalah gadis desa yang sudah lama merantau di kota, siapa sangka ia terkena musibah di culik saat membantu mempersiapkan pernikahan temannya. Sedangkan Tomi dia seorang pria yang kaya raya di kota tetapi ia sangat dingin terhadap wanita, ia pernah melihat Abel di sebuah cafe dan tertarik padanya. Siapa sangka karena tragedi penculikan itu mempertemukan mereka, akankah Tomi bisa bersama dengan gadis yang bisa membuatnya tertarik itu?kalau pun bisa bersama akankah hubungannya bertahan lama karena status sosial mereka yang berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ani fatmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Pagi-pagi sekali Tomi mendapat telfon dari Riko yang katanya polisi sudah menemukan Radit dan anak buahnya, jadi Tomi di suruh datang ke kantor polisi untuk membuat laporan.Tomi pun bergegas keluar dan meninggalkan Abel yang masih tertidur.
Saat pagi tiba, Abel pun membuka mata dan melihat sekeliling kamar yang sudah tidak asing lagi untuk abel. Ia tak ingat kapan sampai di rumah dan tidur di kamar, yang ia ingat saat pulang dari restoran. "Ya Tuhan, aku pasti ketiduran di mobil" Ucap Abel sambil menoleh ke sebelah yang ternyata kosong. "Pasti Tomi sudah keluar, terus tadi malam yang ngangkat aku siapa dong,? pasti Tomi juga, nggak mungkin aku jalan sendiri kan, sementara aku nggak inget apa-apa. " sambungnya lagi.
Lalu Abel bangun dari tempat tidurnya dan sadar masih memakai baju yang tadi malam pergi ke pesta. "Kenapa Tomi nggak bangunin aku ,aku kan bisa ganti baju dulu, kan sayang gaunnya di pakai buat tidur jadi kusut dan bau iler deh" kata Abel.
Abel pun pergi ke kamar mandi,untuk mandi.
Berita pernikahan Tomi dan Abel sudah mulai tersebar di kantor, itu berawal dari teman bisnis Tomi yang bertemu saat di restoran. Berita ini pun sudah sampai ke Raina.
Pagi itu, Raina yang lama tak mendengar kabar dari Tomi pun merasa sedih, nomornya pun tidak dapat di hubungi, ia mencoba menghibur diri dengan membaca surat kabar. Saat membaca surat kabar Raina melihat ada foto seseorang yang tidak asing baginya"bukannya ini wajah Tomi, Tomi Irawan. Bener ini memang Tomi " ucap Raina.
Lalu Raina meneruskan kembali membacanya ia penasaran ada berita apa sampai ia terpajang di surat kabar, ia penasaran.
"Tomi Irawan, pria tampan yang kaya raya dan juga pemilik dari perusahaan besar di kota ini telah menikah... " tiba-tiba Raina menghentikan ucapannya, "menikah, nggak salah baca ini. " Ucap Raina sambil beberapa kali ia mengulangi bacaannya.
"Ini Tomi yang lain kali" ucap Raina masih tak percaya. Lalu berfikir sejenak.
"Jangan-jangan ini bener, kemarin kan pas aku dateng ke rumah Tomi, nenek Tomi selalu bilang kalau tomi nggak di rumah, masih di luar kota. Jangan-jangan itu hanya alasan nenek untuk menutupi pernikahan Tomi, aaaaaa.... " kata Raina sambil berteriak dan marah.
Kemudian Raina menemui ayahnya untuk mengadukan masalah ini ke pada ayahnya.
"Pa, udah dengar berita tentang Tomi belum? " tanya Raina.
"Belum, memangnya ada berita apa? ".jawab papa Raina.
" Tomi sudah menikah"jawab Raina lagi dengan nada kesal.
"Masa, nggak mungkin, kalau memang sudah menikah pasti kita dapet undangan. Lagian kamu dapat berita dari siapa" tanya papa Raina.
"Beritanya itu sudah ke mana-mana pa, di surat kabar dan di berita TV juga ada.Gimana ni pa, Raina nggak rela kalau Tomi di miliki oleh wanita lain" ucap Raina yang kesal sambil memperlihatkan korannya ke papa Raina.
Lalu papa Raina pun membaca surat kabar itu. " Tenang dulu sayang, siapa tahu ini berita bohong, lihat disini tidak tertulis dengan siapa ia menikah, kapan, di mana dan foto istrinya juga nggak ada. Bahkan nama dari istri Tomi juga nggak ada. Ini jelas berita bohong"jawab papa Raina.
"I_iya juga si, tapi biar jelas gimana kalau kita datang langsung ke rumah Tomi" ucap Raina.
"Iya iya,,, tapi nanti sore saja, papa lagi ada kerjaan. Kalau papa sudah selesai kita langsung pergi ke sana" kata papa Raina.
"Kok nanti sore si, kelamaan pa. Raina maunya sekarang".Ucap Raina.
" Nggak bisa, papa nggak bisa ninggalin kerjaan papa, ini penting"jawab papa Raina.
"Ini juga penting pa, urusan hidup dan mati Raina".Kata Raina
" Pokoknya Raina nggak sampai rela kalau Tomi menikah dengan wanita lain, hanya Raina yang pantas menikahi Tomi"sambungnya lagi.
"Iya, papa paham perasaan kamu, kita akan ke sana saat pekerjaan papa selesai" ucap papa raina.
Raina pun kesal dengan jawaban ayahnya, lalu ia pergi meninggalkan ayahnya yang sedang menyelesaikan pekerjaannya. Lalu Raina mencoba untuk mendapatkan informasi dari beberapa temannya, Raina masih belum tenang.
Saat di kantor polisi, Tomi yang sudah selesai urusannya di kantor polisi pun langsung pergi pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah Tomi merasa sedikit kesal karena ada berita tentang dirinya di beberapa media, nenek yang menyadarinya pun menghampiri Tomi dan bertanya "ada apa, kok pulang dari kantor polisi mukanya kelihatan kesal, seharusnya seneng dong penjahatnya sudah tertangkap, apa ada masalah lain? " tanya nenek
"Bukan maslah tentang itu nek yang bikin Tomi kesel" Jawab Tomi
"Terus apa? " tanya nenek
"Apa nenek sudah melihat berita tentang Tomi" tanya Tomi
"Berita tentang apa? nenek belum melihatnya" jawab nenek.
"Nih, lihat aja sendiri nek" kata Tomi sambil memperlihatkan beritanya yang ada di HP. Lalu nenek pun melihat berita itu.
"Beritanya bener kok, kalau kamu benar sudah menikah" ucap nenek.
"Iya nek, memang benar tapi yang tidak benar itu kenapa nggak minta ijin dulu ke Tomi sebelum membuat berita ini".kata Tomi.
" Tapi nenek heran dari mana mereka tahu kalau kamu sudah menikah"tanya nenek.
"Tomi juga nggak tahu", tapi tiba-tiba ia mengingat sesuatu. " Oh iya nek, tadi malam Tomi ketemu teman bisnis Tomi di restoran saat makan malam bareng Abel. Lalu di bertanya siapa yang wanita yang bersamanya itu? jadi Tomi jawab kalau wanita itu adalah istrinya. "Jawab Tomi
" Terus kenapa kamu kesal kan kamu juga yang bilang kalau sudah punya istri"ucap nenek.
"Iya, Tomi tahu nek, tapi kenapa harus di beritakan di koran dan di TV juga. Kata Tomi
" Ya itu sudah resiko, kita kan bukan orang sembarangan banyak orang yang memperhatikan kita, apa yang terjadi di keluarga kita, apa yang di lakukan oleh keluarga kita. Semua orang ingin tahu tentang itu dan ingin memberitakan tentang kita"jelas nenek
"Makanya kita harus menjaga perilaku kita, lagi pula mereka hanya melakukan pekerjaan mereka, udah jangan di pikirin" sambung nenek
"Iya nek, paham" ucap Tomi.
Abel yang turun dari kamar pun bingung apa yang sedang di bicarakan antara nenek dan cucunya. Abel merasa ragu untuk bertanya.
Nenek pun mengajak Abel untuk duduk bersama.
"Oh iya, tadi Tomi bilang kalau tadi malam kalian makan malam bersama ya? " tanya nenek ke Abel.
"I_iya nek" jawab Abel dengan gugup.
"Bagus dong, nenek nggak nyangka kalau cucu nenek bisa seromantis itu" ucap nenek .
Abel pun hanya diam, ia sudah terlanjur gugup.
"Romantis apanya nek, tadi malam pas pulang dari pesta pernikahan temen Abel tu kita kelaparan nek, jadi mampir ke restoran untuk makan" sambung Tomi
"Emang di pesta kalian nggak makan?
" Nggak nek"Jawab Tomi singkat.
Abel pun malu dan hanya tersenyum tipis tak tahu harus menjawab apa.