Seorang pria muda bernama Adin Ahmad, ia lahir ditengah-tengah keluarga yang memprioritaskan dirinya menekuni ilmu agama, setelah ia menamatkan pendidikan s1 nya di bidang ilmu agama islam, kini ia berusaha menggapai s2 nya, jurusan ilmu sejarah islam, dan lika liku perjalanannya dimulai ketika ia hijrah dari Kota Serang ke Kota Tangerang. Awalnya ia ingin mengembangkan bisnis lalu melanjutkan pendidikan s2 nya dengan tenang.
Banyak wanita-wanita cantik di sekelilingnya yang tertarik padanya, baik dari ketampanannya maupun dari kejeniusannya. Salah satunya Syifa Fauziyah.
"Benarkah Ustadz Muda ini yang telah mencuri hatinya Syifa?"
"Terus kapan waktu terjadi pencuriannya itu?"
"Lantas kenapa Syifa tidak berteriak ketika hatinya di curi?"
"Apakah dia sengaja mebiarkan agar hatinya di curi dan diambil oleh Ustadz Muda ini?"
" Ayo mari kita simak kisahnya, semoga para sahabat terhibur !!"
"Tolong jangan sampai lupa!"
"Like, komen, share, dan subscribe"
"Kami nantikan dari anda!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aby Arsyil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. Sholat Berjamaah & Doa Bersama
Karena masalahnya sudah jelas. Maka tanpa basa basi lagi Bapak H. Syukri Mashuri mengutarakan keinginannya kepada pemilik rumah sakit yang merupakan sahabat karibnya itu dan ia juga meminta izin darinya. "Pak H. Sholeh, bagaimana menurut mu, kalau aku pinjam dulu sebentar lapangan rumah sakitmu ini untuk acara doa bersama?" Katanya serius.
"Maksudmu bagaimana toh Pak H. Syukri. Aku masih belum mengerti?" Bapak H. Sholeh selaku pemilik rumah sakit ini masih bingung dan balik bertanya kepadanya karena dia memang masih belum mengerti masalah apa yang telah terjadi sehingga membuat kehebohan semua orang dirumah sakit yang didirikannya ini.
"Begini ceritanya pak haji...!" Bapak H. Syukri Mashuri menceritakan semua kejadiannya secara singkat tapi padat dan diakhir ceritanya dia meminta izin pada sahabatnya itu, selaku pemilik dari rumah sakit untuk meminjam lapangan dan tempat yang berada dirumah sakit ini sebagai sarana untuk diadakannya doa bersama.
"Oh, jadi begitu cerita keseluruhannya? Maka dengan senang hati aku juga mengizinkannya, silahkan pakai saja tempatnya tidak ada masalah. Aku secara pribadi juga akan ikut serta bersama kalian dan aku juga akan menyuruh para pegawaiku untuk menyebarkan berita ini sesegera mungkin. Siapa tahu akan banyak juga para relawan-relawan yang ikhlas dan turut serta dalam acara doa bersama ini." Kata Bapak H. Sholeh menyambutnya dengan antusias dan pastinya dia juga mengabulkan permohonan dari sahabatnya serta mengizinkankan Bapak H. Syukri menggunakan lapangan rumah sakit ini sesuai keinginannya.
Setelah bertukar sapa dan saling bertanya kabar dan berbincang-bincang, mereka semua dibawa keruangan tamu khusus oleh Bapak H. Sholeh selaku pemilik rumah sakit ini.
Kini akhirnya semua pegawai Rumah Sakit itu tahu, bahwa mereka memang bukanlah orang yang biasa-biasa saja, bahkan Pemilik rumah sakit sendiri pun sangat hormat pada mereka, dan untung saja para security serta para pegawai lainnya tidak ada yang berani berbuat macam-macam pada mereka, meskipun tadi sempat terjadi kegaduhan dan kebisingan yang lumayan menggemparkan rumah sakit ini.
'Wahhh...! Tidak tahu bagaimana nasibnya orang yang berani itu? Mungkin sudah ditendang keluar dari rumah sakit ini atau mungkin juga akan dipecat tanpa pesangon, bukankah itu sangat tragis nasibnya?'
Kalau saja ada orang yang berani mencegah mereka untuk masuk atau berbuat macam-macam yang membuat tamu-tamu itu tidak terima, tentu saja akan ada resiko yang mungkin sulit untuk ditanggung.
Bahkan dokter Sadia Putri pun sangat hormat pada mereka semua dan khususnya kepada Dua Kiyai Sepuh itu dan Bapak H. Syukri Mashuri karena disamping sahabat baik ayahnya, Bapak H. Syukri Mashuri juga merupakan salah satu donatur terbesar bagi rumah sakit ini.
Tidak lama kemudian, setelah Bapak H. Sholeh Alaydrus mendengarkan usulan dari sahabatnya yaitu Bapak H. Syukri Mashuri yang meminta izin darinya untuk menggunakan lapangan rumah sakit ini sebagai sarana untuk melakukan doa bersama untuk meminta kesembuhan dari Allah SWT bagi Ustadz Adin, orang yang sangat penting bagi putrinya, juga tujuannya untuk mendoakan para pasien-pasien lain yang dirawat dirumah sakit ini agar senantiasa diberi kesehatan dan kesembuhan.
Disamping itu juga, bapak H. Syukuri merasa sangat bersalah pada Ustadz Adin karena orang yang menyebabkan kondisinya menjadi seperti itu adalah karyawannya sendiri, lantas karena kurangnya berhati-hati dalam mengemudikan mobilnya. Bapak H. Syukri ingin menebus semua itu dengan melakukan segala upaya yang terbaik menurutnya untuk membantu dan meringankan beban korban dan usulan tersebut ternyata disambut baik oleh sahabatnya yang kebetulan pemilik rumah sakit ini.
Bapak H. Sholeh sendiri meminta pada orang-orang kepercayaannya untuk segera menyebarkan berita ini terkait sholat berjamaah dan doa bersama dihalaman rumah sakit.
"Masri." Panggil pak H. Sholeh.
"Iya bos, ada apa?" Tanya orang kepercayaan itu.
"Tolong sebarkan perintah ini dariku! Sebentar lagi Aku dan Bapak H. Syukri serta para terhormat kita akan mengadakan Sholat Ashar berjamaah dilanjut dengan doa bersama. Lokasinya berada dihalaman rumah sakit ini. Katakan kepada orang-orang yang berada dirumah sakit ini, bahwa siapa saja juga boleh ikut serta dan kalau ada orang yang tidak mau juga tak mengapa janganlah dipaksa karena kita hanya mengharapkan mereka yang ikhlas-ikhlas saja yang ikut serta. Apakah kamu mengerti?" Bapak H. Sholeh memberi perintah dan memperingatinya.
"Siap bos, saya mengerti dan sekarang juga akan saya laksanakan perintah dari bos. Saya mohon undur diri." Jawab bawahannya yang bernama Masri.
"Silahkan." Jawab pak H. Sholeh.
Bapak H. Sholeh tidak melarang siapapun orang yang ikut serta dalam kegiatan sholat berjamaah dan doa bersama ini, dan dia pun juga tidak akan memaksa bagi siapapun saja yang tidak mau ikut serta, semuanya ia kembalikan pada kesadaran dan keikhlasan dari mereka masing-masing para individu.
Hanya dalam waktu yang sangat singkat berita itu telah menyebar hampir keseluruh penjuru rumah sakit berkat pengaruhnya Bapak H. Sholeh sebagai pemilik rumah sakit ini. Banyak orang yang datang berbondong-bondong menyatakan ketulusannya dan ingin ikut serta dalam acara doa bersama yang akan digelar dihalaman rumah sakit. Hampir semua orang yang berada didalam rumah sakit ini baik pasien yang kondisinya telah membaik ataupun keluarga pasien mereka menyambutnya dengan baik.
Menanggapi pengumuman yang positif itu. Sehingga tanpa diduga halaman rumah sakit kini telah penuh diisi oleh para relawan dari berbagai macam kalangan dan siap untuk melaksanakan sholat ashar berjamaah dan doa bersama. Mereka juga berharap kesembuhan bagi keluarganya yang sedang dirawat dirumah sakit ini, mumpung ada kesempatan untuk melakukan doa bersama dengan para kiyai. Mereka tidak mau menyia-nyiakannya kesempatan ini karena doanya orang banyak niscaya akan segera dikabulkan oleh Gusti Allah SWT, begitulah keyakinannya.
Jadi dengan semangat dan antusiasme yang tinggi mereka berkumpul memenuhi lapangan rumah sakit. Mereka takjub melihat orang-orang yang entah datang dari mana kini sudah mulai berkumpul dan hampir memenuhi lapangan rumah sakit yang sangat luas ini, kendaraan-kendaraan yang tadinya diparkir dihalaman ini semuanya sudah dipindahkan keluar oleh para tukang parkir.
Mereka, orang yang tidak tahu-menahu akar masalah dan beritanya, bahwa sebentar lagi akan diadakannya doa bersama untuk meminta kesembuhan kepada Allah SWT bagi para pasien yang sedang dirawat dirumah sakit ini dan khususnya untuk mendoakan Ustadz Adin yang sedang menghadapi kondisi yang cukup kritis yang sebentar lagi akan segera menjalani operasi.
Umumnya doa bersama ini juga bisa dihadiahkan kepada mereka orang-orang yang sakit dimana saja berada.
Tentunya mereka yang tidak mengerti dan yang belum tahu menjadi terheran-heran dibuatnya, karena melihat kumpulan orang-orang yang sangat banyak sedang berkumpul dihalaman rumah sakit mirip seperti orang mau demo, dan anehnya kalau orang-orang yang mau demo itu biasanya membawa-bawa spanduk atau apalah itu semacamnya, sedangkan orang-orang yang berkumpul disini berpakaian rapih dan wajahnya teduh-teduh seperti orang mau melaksanakan ibadah, mungkin jika ditaksir akan mencapai ribuan dan semuanya sudah bersiap-siap hanya menunggu waktu.
Akhirnya suara adzan ashar pun berkumandang terdengar dimana-mana dari masjid-masjid dan mushola terdekat, begitu juga dirumah sakit ini suara adzan terdengar dan menggema hingga kepelosok sudut-sudut rumah sakit seolah-olah mampu menggetarkan hati para manusia yang mendengarnya dan mengingatkan mereka bahwa panggilan untuk menyembah Tuhannya telah datang.
Setelah selesai adzan dikumandangkan para jama'ah kini mulai berbaris dengan tertib dan rapih. Para jama'ah laki-laki semuanya berada dibarisan depan dengan bershaf-shaf yang membentuk dua belas barisan dan setiap barisan terdiri delapan puluh lima orang. Sementara para wanita berada dibelakangnya dengan bershaf-shaf yang membentuk empat belas barisan dan setiap barisannya terdiri sama delapan puluh lima orang.
Sholat berjamaah dan doa bersama ini akan dipimpin oleh dua kiyai sepuh dan Ustadz H. Furqon. Untuk imam sholat ashar berjamaah dua kiyai sepuh itu mempersilahkannya pada Ustadz H. Furqon yang memimpinnya.