"Kita sudah ditakdirkan untuk bertemu. Kamu adalah milikku. Kita akan bersatu selamanya. Maukah kamu menjadi ratu dan permaisuri ku, Lia?" ucap Mahesa.
Dia di lamar oleh Mahesa. Pemuda tampan itu dari bangsa jin. Seorang pangeran dari negeri tak terlihat.
Bagimana ini...?
Apa yang harus Lia lakukan...?
Apakah dia mesti menerima lamaran Mahesa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Minaaida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter.23 Mimpi Dahlia
Sudah berdiri di sebelah Iteung. Orang itu adalah....Pak Karso!
"Iteung, .....ayo lompat!", Ujar lelaki itu.
Lia panik mendengar ucapan Pak Karso.
"Iteung, JANGAN!!" teriak Lia.
Namun Iteung seperti tak mendengar teriakan temannya itu.
Lia berlari untuk menyelamatkan Iteung yang terlihat kini sudah bersiap hendak melompat ke dalam jurang.
Lia tak peduli meskipun kaki nya terasa sakit karena tertusuk duri atau pun ranting kayu yang patah yang mengenai kakinya. Yang dia pikirkan hanya keselamatan temannya agar tidak menjadi sasaran niat jahat Pak Karso.
"Iteuuung!", teriak Lia.
HUFF......
Lia berhasil menangkap tangan Iteung tepat pada saat gadis itu hendak melompat ke jurang. Tatapan mata Iteung seperti kosong dan gadis itu seperti tak sadar akan apa yang akan dia lakukan.
Lia menarik tangan Iteung ke belakang menjauh dari jurang. Seketika itu juga tubuh Iteung tertarik menjauhi bibir jurang.
Iteung dan Lia jatuh terduduk. Napas Lia ngos - ngosan sebab habis berlari. Namun dia bersyukur temannya itu selamat dari maut.
Melihat Iteung tak jadi melompat ke jurang, Pak Karso menjadi murka. Lelaki itu berpikir Lia telah mengacaukan segalanya. Lelaki itu bergerak mendatangi Lia. Dia ingin menyakiti Lia dan Iteung.
Mengetahui kemurkaan Pak Karso, Lia pun bergegas berdiri dan lari ambil langkah seribu tak lupa dia menarik tangan Iteung.
"Dinda..... Dinda....!", Lia mendengar suara Mahesa memanggil - manggil.
"Kanda,..... Kanda dimana?", Lia mencari arah sumber suara Mahesa. Menerobos semak belukar dan terus bergerak mencari - cari Mahesa. Sebelah tangannya terus memegangi tangan Iteung dan memastikan temannya itu selalu bersama nya.
"Kanda,...... kanda di mana?".
"Dinda,..... teruslah berjalan..!",
"Kanda !",
Lia terus memanggil suaminya yang tak bisa dia temukan.
Tiba -tiba sebuah tangan besar terulur hendak merenggut Iteung secara paksa. Lia yang kaget tanpa sadar mundur dan menarik tangan Iteung sekuat tenaga sambil berteriak,
"Kanda,... tolong Dinda!... kanda.... tolong!!"
Tangan besar itu secara paksa hendak menarik diri nya dan juga Iteung ke dalam sebuah lubang besar yang berwarna hitam.
"Tolong,.... Kanda..! Kanda !", Lia berteriak sekuat - kuatnya berharap Mahesa akan datang menolong nya.
**
"Tolong...! Tolong....! Kanda!", Lia berteriak - teriak dengan mata terpejam.
"Dinda...! .... Dinda!", panggil Mahesa.
Hah....
Lia terbangun dengan napas ngos - ngosan seperti habis di kejar - kejar setan.
Gadis itu sampai terduduk saking terkejutnya.
"Dinda,... sadar lah! Ini kanda", panggil Mahesa. Tangannya bergerak menyentuh bahu Lia agar gadis itu tersadar.
Lia tersadar dari mimpi buruk nya karena panggilan Mahesa.
"Astaghfirullah,...", Lia berseru sambil memeluk tubuh Mahesa.
"Kanda,... Iteung!... Iteung !", ucap Lia terbata bata. Kedua matanya sudah berkaca-kaca. Lia menangis sambil memanggil - manggil nama Iteung.
"tenangkan dirimu, Dinda. Tadi itu cuma mimpi!" ucap Mahesa sambil membuang napas.
"Benarkah cuma mimpi? Tapi tadi rasanya bukan mimpi. Aku benar - benar merasa mengalaminya seperti nyata.!" ucap Lia.
Jelas Sekali Lia melihat Iteung yang bersiap - siap hendak masuk jurang. Lalu ada Pak Karso yang menyuruh Iteung melompat ke dalam jurang.
"Apa yang terjadi dengan temanmu itu?" tanya Mahesa lagi.
"Aku melihat dalam mimpi, Iteung di dorong masuk kedalam jurang oleh Pak Karso." Lia mulai terisak.
Lia menangis ketika teringat kembali apa yang dia alami tadi di alam mimpi. Itu sangat mengerikan jika benar benar terjadi pada dirinya atau Iteung.
Menurut kepercayaan orang - orang tua, mimpi yang di alami pada saat malam menjelang pagi hari itu adalah benar-benar atau bisa jadi itu adalah sebuah peringatan.
Maknanya itu bisa saja pertanda baik atau mungkin juga sebaliknya.
"Kanda,...apa itu artinya Iteung dalam bahaya?", tanya Lia pada Mahesa usai dia bercerita.
"Dinda,.... jangan dulu berburuk sangka. Siapa tahu saja itu peringatan Allah untuk kita agar lebih berhati - hati", ujar Mahesa.
Lia terdiam mencoba menerima perkataan Mahesa. Namun ada hal yang menjadi ganjalan di hati nya. Orang yang dilihatnya tadi ketika di alam mimpi.
Lelaki yang mendorong dan hendak merenggut Iteung itu adalah Pak Karso....
"Kanda,... Aku yakin Iteung dalam bahaya ", ucap Lia sambil terisak sedih di dada bidang Mahesa yang tak tertutup .
"Dinda, kamu tenang dulu ya?", Mahesa berusaha untuk menenangkan Lia. Mahesa menarik tubuh Lia kedalam pelukannya. Dia mendekap erat tubuh Lia dan tidak lupa mengelus kepala istrinya dengan penuh kasih sayang agar tenang.
Beberapa saat kemudian,....
Lia sudah mulai terlihat tenang.
Mahesa melepas pelukannya dan menatap wajah Lia yang terlihat sembab.
"Dinda, sayang , sekarang Dinda sudah tenang. Katakan pada kanda apa yang kamu lihat di dalam mimpi mu itu?", tanya Mahesa.
Pada akhirnya Lia menceritakan semua kejadian aneh yang dia alami dalam mimpinya secara rinci kepada suami gaibnya itu.
Mahesa tampak serius mendengar dan mencoba untuk memahami arti mimpi Dahlia sampai selesai..
"Apakah kanda tahu apa arti mimpi aku itu?" tanya Lia di akhir ceritanya.
Mahesa menarik napas panjang sebelum menjawab pertanyaan Lia .
Nah.... kira kira apa sih arti mimpi Dahlia.?
Lanjut simak ceritaku di episode berikutnya!
Jangan lupa like dan subscribe ya, reader tersayang.
Salam manis dari Minaaida, semoga kita semua sehat selalu