NovelToon NovelToon
Misi Rahasia JAKA SATYA

Misi Rahasia JAKA SATYA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Tenth_Soldier

Jaka Satya yang berniat menjadi seorang Resi, diminta Raja Gajayanare untuk bertugas di Sandhi Ponojiwan, yang bermarkas di kota gaib Janasaran.
Dia ditugaskan bersama seorang agen rahasia negeri El-Sira. Seorang gadis berdarah campuran Hudiya-Waja dengan nama sandi Lasmini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tenth_Soldier, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Insiden

Dengan menggunakan lift Satya menuju ke lobby yang mulai dibersihkan oleh pegawai penginapan.

Ia menatap arlojinya sambil melangkah menuju bilik telepon.

Waktu menunjukkan hampir tengah malam, la memasukkan uang receh ke dalam lubang telepon dan menunggu deringannya dengan perasaan tak sabar sambil pandangannya menyapu sekeliling ruangan lobby.

Hanya pegawai yang berada di sekitarnya, Ketika telepon di ujung sana diangkat, Satya minta disambungkan dengan Atase Militer Kedutaan Nasutaran.

"Tumenggung Catur Pramana? Di sini, Jaka Satya. Di mana kapal induk Baruna berada?"

"Telah siap siaga di Teluk Serpia. Tiba tepat pada waktunya satu jam yang lalu!"

"Kirimkan segera untukku sebuah balon udara!"pinta Satya.

"Ke mana yang kau inginkan?" tanya suara di ujung sana.

"Tunggu sebentar!"Jaka Satya membaca buku petunjuk telepon dan memperhatikan map ibukota Rahbain yang terdapat pada lampiran.

Kemudian dari saku jaketnya ia mengeluarkan alat pengukur koordinat dan menandainya di atas map.

" Koordinat duapuluh tiga Pram! di halaman Kuil Bomarak

Okay mengerti" sahut Tumenggung Catur Pramana.

"Apakah aku harus menyertakan anggota pasukan?"

"Terima kasih. Tumenggung! Namun tugasku adalah mencegah peperangan dan bukannya meledakkannya!" ujar Satya kemudian meletakkan gagang telepon di tempatnya.

Satya segera melangkah ke luar penginapan, dan hampir ia bertabrakkan dengan Lasmini yang baru kembali dari Nedji.

Satya dengan cepat menangkap lengannya dan menariknya menuju bayangan kegelapan sambil berbisik;

"Kamar kita tidak aman, juga jangan coba-coba berada di dekat penginapan."

"Kau bisa mengambil barang-barangmu kalau keadaan sudah tenang!"

"Apa yang telah terjadi?" desah Lasmini.

"Mereka telah menggeledah kamar kita dan memporak porandakan semuanya!" Jaka Satya mendengus geram.

"Mereka? Siapa, Sat?"

"Aku tak tahu! Pokoknya pihak lawan," cetus Satya. "Ayo kita pergi!"

"Kemana?"

"Mengamankan Puteri Kesepuluh," Satya

melangkah pergi.

"Ah, kau bercanda!" cetus Lasmini sambil mencekal lengan Satya.

"Aku bukan badut, manis! Kita lihat saja apa yang akan terjadi. Hanya kuingatkan untuk berhati-hati!"

Jaka Satya memacu langkah, melintasi halaman menuju bangunan kuil sementara suara langkah kaki Lasmini yang menyentuh lantai berdetak di telinganya.

Sesaat Satya seolah melihat bayangan bergerak di dekat pintu, namun keremangan malam membuatnya sulit untuk memastikan, la memperlambat gerakannya dan bersikap lebih waspada.

Tiba-tiba, di tengah-tengah desahan angin telinga Jaka Satya menangkap suara erangan lirih yang membuatnya berdıri tertegun.

Satya membungkuk sedıkit kemudian merunduk ke depan dan pandangannya tertumbuk pada sesosok tubuh manusia berperawakan besar yang berusaha untuk bangkit.

"Yilmaz!" Lasmini berseru.

"Dia telah tertembak!" cetus Satya dengan nada kecewa.

Ia berlutut di dekat pengawal pribadi Puteri Layla. Baju bagian depan si pengawal itu telah basah kuyup oleh rembesan darah yang mengalir dari luka di dadanya.

"Apa yang telah terjadi?' Satya berbisik di telinga Yilmaz.

"Patroli.... Tentara Aku....lari Mereka ..."

Wajah Yilmaz mengernyit menampakkan sejuta kesakitan. Desah napasnya semakin lemah tak beraturan.

Hanya karena staminanya yang luar biasa membuat si Kirtu berhasil mencapai kuil ini, pikir Satya dengan murung. Namun kini Yilmaz telah berada di ambang maut.

"Di mana Putri Layla berada?" desak Satya.

"Aku..datang...untuk, ..." Darah menyembur dari mulut Yilmaz ketika ia terbatuk-batuk dengan mata terbelalak.

Satya menunggu. Yilmaz seolah sedang bergulat mempertahankan tali nyawanya yang akan putus. Dengan suara megap-megap ia menambahkan.

"Puteri.. te...lah pergi..."

Si Kirtu berkelojotan seakan ditekan tangan raksasa.

Matanya terbelalak dan tiba-tiba tubuhnya terkulai lemas.

Satya dan Lasmini saling bertukar pandang selama beberapa detik.

"Layla telah mengecohmu, Sat! Dia telah kabur dan kau yang akan menjadi kambing hitamnya! Benar-benar kau manusia..."

1
Delita bae
saya mampir 😇salam kenal 👋jika berkenan mampir juga 🙏
Delita bae: mksh ada kisah baru pasti seru🙏
Tenth_Soldier: Boleh...
total 2 replies
Guns
Maju terusss.. gua suka spionase
Guns
ini agak2 modern jamannya... udah ada pistol sama balon udara
Rosy
aku boleh baca yg ini nggak Bang TS
Tenth_Soldier: Boleh
total 1 replies
🇮  🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
kenapa aku liatnya sharelok yak/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🇮  🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Tenth_Soldier: bukan kamu itu si Ussy Kusumawati
total 5 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!