Setelah orang tua nya bercerai, Talita dan kedua adiknya tinggal bersama ibu mereka. Akan tetapi, semua itu hanya sebentar. Talita dan adik-adik nya kembali terusir dari rumah Ibu kandung nya. Ibu kandungnya lebih memilih Ayah tiri dan saudara tiri nya. Bukan itu saja, bahkan ayah kandung mereka pun menolak kedatangan mereka. Kemana Talita dan adik-adik nya harus pergi? Siapa yang akan menjaga mereka yang masih sangat kecil? Jawaban nya ada di sini. Selamat membaca. Ini novel kedua ku ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul Dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Naina pergi dari sana dengan kesal. Ia tidak menyangka kalau dua anak nya itu telah sukses sekarang. Tapi, Naina tidak yakin jika Talita bisa kaya se cepat itu. Pasti ia telah banyak merayu para pria kaya termasuk suami nya sendiri.
Naina akhir-akhir ini menjadi sangat membenci anak nya Talita. Setiap hari suami nya selalu bercerita kalau Talita selalu menggoda nya.
Naina sangat kesal, anak nya itu benar-benar tidak tahu malu. Bukan hanya suami nya, Talita bahkan membuat lelaki tua seperti Pak Sudirman memberikan uang kepada nya demi menyerahkan hak asuh Tania dan Talita.
Naina berpikir, bagaimana mungkin jaman sekarang ada manusia yang dermawan. Pasti Pak Man baik karena ada mau nya. Atau pasti, Talita dan Pak Man ada main di belakang.
Ah,, memikirkan itu membuat kepala Naina sangat pusing. Saat ini ia akan menjemput Andi dulu di tempat teman-teman nya. Kasihan jika Andi harus menunggu lama.
"Hay sayang, Udah siap belajar kelompok nya?"
"Udah, bu."
"Yuk kita pulang."
"Tapi bu, Andi pengen es krim."
"Baiklah sayang. Ayo kita beli es krim untuk kamu."
"Terima kasih, Ibu."
Naina pun melajukan mobil nya ke gerai es krim langganan nya. Dulu, ia dan ketiga anak-anak nya sering makan es krim di sini. Tasya sangat menyukai es krim strawberry. Tania dan Talita memiliki selera yang sama.
Tanpa sadar, Naina melihat seorang laki-laki yang sangat mirip dengan suaminya, Jaka. Jaka sedang bergandengan tangan dengan seorang wanita. Tapi, ia tidak tahu siapa wanita itu.
Ia ingin segera menghampiri mereka. Namun Naina tidak mungkin juga meninggalkan Andi sendirian di sana. Kasihan anak tiri nya itu jika harus di tinggal sebentar.
Naina hanya mengambil ponsel dan merekam suami nya itu dari jauh. Ia tidak ingin gegabah. Siapa tahu mereka hanya rekan kerja saja.
Setelah beberapa saat berada di gerai es krim, Naina dan Andi pun pulang. Selama menjadi ibu rumah tangga, kehidupan Naina hanya di rumah saja. Ia hanya cukup duduk manis dan tinggal meminta apa saja yang ia inginkan dari suami nya itu.
Begitu lah kehidupan Naina dari dulu. Ia tidak ingin lelah dengan urusan apapun termasuk mengurus anak. Dulu, Talita lebih dekat dengan kakek dan nenek nya sebelum mereka bangkrut dan meninggal.
Naina hanya menghasilkan waktu nya bersama para geng sosialita nya. Tania yang bahkan masih bayi ia tinggalkan bersama Baby sitter.
Sampai berita kebangkrutan perusahaan milik suami nya itu terdengar. Di situ lah kehidupan Naina kembali ke dasar.
Makanya saat ia menikah kembali dengan Jaka, ia tidak ingin melepaskan semua nya dengan memilih anak-anak nya. Ia tidak ingin hidup susah lagi. Ia relakan anak nya pergi dari kehidupannya, dan memilih Jaka dan Andi.
Naina bertemu dengan Jaka saat mereka berada di kantor yang sama. Jaka yang melihat kecantikan dan lekuk tubuh Naina membuat ia mengincar wanita itu dan menikahi nya.
Jaka bahkan mendapatkan bonus Talita yang cantik di kehidupan nya. Jika saja ia bisa merayu Talita, pasti hidup nya akan sangat bahagia.
Namun Jaka tetap Jaka. Sampai kapan pun penyakit nya itu tidak akan hilang. Sampai kapanpun ia akan tetap tergila-gila dengan wanita cantik.
*****
"Kemana saja kamu dari tadi siang?"
"Oh come on Naina, aku lagi kerja. Kamu ini kenapa sih, suami pulang bukan nya di layani. Tapi malah di tanyain macam-macam."
"Aku ke kantor kamu, tapi kamu nggak ada."
"Aku lagi kerja lapangan."
"Sejak kapan seorang manager di perusahaan itu harus turun langsung ke lapangan. Kamu jangan mengada-ada. Aku juga pernah bekerja di sana. Ingat itu."
"Jadi mau mu apa? Kau jangan membuat ku kesal Naina."
"Aku? Membuat mu kesal?"
"Iya. Kau itu sangat menyebalkan. Berbeda dengan Talita yang lembut. Aku bahkan sangat betah saat bicara dengan nya."
"Talita? Kau bertemu dengan nya? Mau apa kau dengan anak ku?"
"Anak mu? Bukan kah kau sudah membuang mereka? Mereka bukan anak mu lagi, Naina. Aku tahu kau menerima sejumlah uang dari lelaki tua. Lelaki itu menginginkan Talita dan Tania. Tapi aku heran, kemana anak mu yang bernama Tasya. Mengapa hanya Tania DAN Talita yang di beli oleh laki-laki itu. "
" Itu bukan urusan mu. Aku sendiri yang menyerahkan anak-anak ku pada laki-laki itu. "
" Benar, kau menjual mereka Naina. Kau menjual anak-anak yang kau lahirkan sendiri dengan penuh perjuangan. "Ucap Jaka sambil tertawa meremehkan.
Naina seketika teringat akan Tasya. Bagaimana mungkin Talita dan Tania tidak memikirkan nasib adik nya.
Namun, saat ia ke toko milik Tania dan Talita, ia sama sekali tidak bertemu dengan Tasya. Entah kemana Talita membawa Tasya pergi.