"Iya... iya... nanti sava bakalan cari yang mirip sama kak ezra aja lah sekalian biar langsung acc nikah" ucap sava sambil terkekeh. Tanpa sava tau telinga ezra memerah mendengarnya.
Tanpa diketahui siapapun diam-diam ezra menaruh hati pada adik sahabatnya itu sejak sava sudah menjelma menjadi seorang wanita dewasa. Perasaan suka terhadap gadis kecil nyatanya kini berubah menjadi rasa sayang seorang pria pada seorang wanita..
Namun ketika ezra kembali dari luar negri untuk meneruskan perusahan kakeknya dan kebetulan akan menjalin kerja sama dengan perusahaan milik keluarga sava yang sudah dipegang oleh sahabatnya Affandra, ezra kembali bertemu dengan gadis kecil yang dulu sangat ia sukai. Pertemuan pertama mereka setelah sekian lama pun langsung membuat ezra kecewa karena sang gadis sudah memiliki kekasih bahkan berencana akan menikah.
Ezra mencoba menhikhlaskan sampai tiba-tiba fandra meminta tolong untuk membantu sava di salah satu hotelnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
delapan belas
Sava masih berjalan dilobby hotel dengan tatapan kosongnya, sementara ezra masih setia mengikuti adik sahabatnya itu.
Ezra menyadari bahwa sava butuh ruang untuk melampiaskan emosinya karena itu ezra melangkahkan kakinya lebih cepat dan langsung menarik sava untuk mengikutinya dan masuk kedalam mobil yang tadi ia gunakan dari bandara.
Sava yang setengah sadar pun mengikuti langkah ezra didepannya. Sampai mereka tiba di sebuah pantai tanpa sava sadari.
Ezra kembali menarik tangan sava keluar dari mobil, mencari tempat yang tepat untuk sava.
"Nah.. tempatnya udah pas.. sekarang silahkan kalau tuan putri ingin berteriak.." ujar ezra yang kini sudah berdiri beberapa langkah dibelakang sava.
Sava memandangi pemandangan didepannya. Pemandangan laut dengan ombak yang menunjukan pesonanya. Tanpa menunggu waktu lama sava pun berteriak keras. Segala macam umpatan keluar dari mulutnya untuk 2 orang yang sudah menyakitinya...
Setelah puas sava menghadap kebelakang saat melihat sosok pria yang tak lain adalah sahabat kakaknya sava langsung berjalan cepat mendekati ezra dan langsung memeluknya.
Ezra yang tak siap bahkan tak menyangka hanya bisa terdiam. Tinggi sava yang hanya sebahu ezra kini kepalanya berada di dada ezra wangi shamppo sava menyeruak masuk ke indra penciuman ezra bersama dengan bantuan hembusan angin. Sepersekian detik ezra mematung memahami situasi sampai suara sava memecah keheningan
"Kak... makasih ya buat hari ini... sava ngga tau gimana jadinya kalo kakak ngga nemenin sava sejak awal" setelahnya sava pun menangis histeris sambil menyembunyikan wajahnya didada bidang ezra. Tangan Ezra sendiri masih kaku ditempatnya. Ezra tak berani memeluk bahkan sekedar mengusap kepala sava karna itu ezra hanya diam mematung mendengar tangisan sava yang terdengar samar karna ditambah dengan deburan ombak.
Sava melepaskan pelukannya setelah ia merasa sedikit lega dan menghentikan tangisannya.
"Maaf ya kak... baju kakak jadi basah deh.." seru sava merasa bersalah setelah melihat baju ezra yang terlihat basah sebagian di bagian dada
"Untuk hari ini free buat kamu dek, asal setelah ini kamu harus janji ngga akan nangis lagi apalagi karna cowo yang udah nyakitin kamu"
"Iya kak... semoga aja setelah ini sava nemuin cowo yang sayang bahkan sampe butol sama sava" ujar sava menyadarkan pikirannya
"Good... jangan lupa kenalin sama fandra biar di seleksi sama dia"
"Iya... iya... nanti sava bakalan cari yang mirip sama kak ezra aja lah sekalian biar langsung acc nikah" ucap sava sambil terkekeh. Tanpa sava tau telinga ezra memerah mendengarnya.
"emangnya kamu mau sama modelan kaya kakak?" ezra pun mulai memancing
"hehe... Emangnya kenapa sama modelan kaya kakak? Menurut sava model kaya kakak banyak dicari loh, kak ezra dari segi tampang udah cocok dibilang tampan, dari segi penampilan juga keren apalagi dari segi penghasilan wah... Jangan ditanya lagi. Anak tunggal keluarga adi satya nih bozz senggol dong" canda sava
"kalo kamu langsung dilamar sama yang mirip kaya kakak gini gimana dek..?" ezra masih memancing pendapat sava tentang dirinya
"ya mau lah.. Apa lagi keluarga udah saling kenal" ucap sava spontan tanpa tau akibat dari ucapannya
tanpa sava sadari ezra tersenyum mendengar jawaban sava. Ezra berharap kalau semua akan berjalan seperti harapannya jika ezra memutuskan untuk melangkah lebih jauh lagi.
ezra sudah mendapatkan kesempatan untuk bisa membahagiakan sava, karena itu ezra tak akan menyia-nyikannya lagi seperti dulu. Ezra akan berjuang untuk masa depannya bersama cinta pertama, bersama gadis pujaannya.
**Jangan jadi pembaca gelap ya tsay... ditunggu dukungannya