Takdir Jodoh Ku

Sebulan berlalu ...

Alifa sudah lebih baik dari sebelumnya , walaupun hati nya sakit , tapi diri nya mencoba menerima semua nya walaupun sangat sulit dan bagi nya melupakan Athar adalah sebuah kemustahilan .

Namun penolakan Athar kemarin , membuka mata Alifa , jika pria itu tidak menginginkan nya . Athar tidak mau menerima nya , walaupun Alifa sudah rela menjadi istri kedua nya . Alifa rela berbagi , namun Athar nampaknya sama sekali tidak memberikan celah sedikitpun untuk nya . Athar malah membentengi hubungan kedua nya .

Seperti satu bulan berlalu, Alifa hanya bertemu dengan Athar hanya sekali saja , selama pembicaraan mereka sewaktu di rumah sakit waktu itu . Itu pun karena Alifa yang datang ke pondok pasantren Al-Husein , karena ingin mengajukan surat pengunduran diri nya menjadi ustadzah di pondok pesantren Al-Husein .

Bukan tanpa sebab , diri nya sudah memikirkan sedemikian mungkin , karena jika diri nya tetap mengajar di pondok pasantren Al-Husein , besar kemungkinan jika bertemu dengan Athar akan semakin besar . Dan Alifa , tidak akan bisa berjanji jika diri nya bisa melupakan sosok Athar .

Alifa tertegun saat Athar bertemu dengan nya hanya berbicara singkat , dan setelah nya pamit . Hal itu membuat hati Alifa terasa sangat sesak . Entahlah Alifa merasa Athar sudah berubah .

Alifa mencoba menguatkan hati nya , dan diri nya berusaha untuk tetap ikhlas , karena masih banyak yang menyayangi diri nya . Alifa tidak mau bertindak bodoh seperti kemarin yang membuat umi dan Abi nya bersedih .....

•

Satu bulan berlalu juga ....

Hubungan Athar dan juga Quila sudah lebih baik lagi , sudah ada kemajuan di antara hubungan kedua nya .

Quila yang sudah bisa menerima pernikahan nya , dan mencoba menelisik hati nya kembali , saat mendengar perkataan Athar waktu itu , Quila mencerna nya , Quila meresapi semua perkataan Athar, dan akhirnya Quila tersadar , jika tidak ada salah nya memulai semua nya . Mencoba merima pernikahan ini . Dan semoga Quila bahagia dengan Athar .

Semoga

Dan Athar , selama sebulan ini , pria itu selalu menunjukkan sikap perhatian nya . Lemah , lembut, membuat Quila merasa sangat nyaman jika berdekatan dengan pria itu . Apa lagi saat ini Quila sudah mulai shalat bersama dengan Athar , bahkan Quila juga sudah rajin membaca Al-Qur'an . Dan hal itu membuat Athar sangat bahagia .

Athar tidak menyangka , jika istri nya bisa shalat dan bacaan Al-Qur'an nya cukup bagus , dan suara nya pun cukup merdu .

Tidak terpikirkan oleh Athar , gadis nakal itu sejauh ini . Athar sungguh mengucapkan syukur kepada Allah telah memberikan nya jodoh seperti Quila .

Di balik sikap nya seperti itu , ternyata ada sisi lain yang orang lain tidak mengetahui nya .

Dan bahkan Hadi , sempat tercengang ketika mendengar perkataan dari Athar jika Quila bisa mengaji dan shalat .

Bagaimana tidak , selama ini Hadi jujur tidak tau , Hadi bahkan seorang yang jauh dari taat pada Allah , bahkan shalat saja bisa di hitung . Dan yang diri nya tau , selama ini putri nya itu tidak pernah shalat bahkan mengaji pun Hadi tidak pernah tau .

Hadi sempat mengira jika Athar hanya berbohong, namun saat suatu ketika , Athar merekam video saat Quila mengaji , Hadi langsung menangis tersedu. Dan mengucapkan terimakasih banyak kepada Athar karena sudah membimbing putri semata wayangnya itu , bisa sejauh ini .

Hadi sangat bahagia . Rasa nya tidak ada rasa sesal sedikitpun menyuruh Athar menikah dengan putri nya .

•

Dan saat ini kehebohan tengah terjadi di antara Quila dan Salma , apa lagi suara cempreng milik Salma itu membuat telinga Quila sakit bukan main, apa lagi suara toa nya itu membuat para pengunjung cafe yang mereka datangi selalu menatap sinis ke arah kedua nya .

Sial ! Ingin sekali Quila menyumpal mulut Salma dengan sepatu milik nya , namun diri nya masih punya banyak kewarasan , tidak mungkin di tempat umum seperti ini .

"Ssst , mulut Lo bisa di rem dikit enggak sih Salmon , Lo lihat noh, semua orang pada lihatin ke arah Lo tau !!" Bisik Quila geram bukan main .

Salma melirik ke sana kemari , lalu terkekeh ketika melihat para pengunjung cafe itu pada menatap nya sinis .

"Hehehe , elah , gitu doang pun " sahut nya santai . Tapi sedetik kemudian Salma membulat kan kedua bola mata nya . "Quila ! Quila ! Lo serius enggak sih , belum di unboxing sama sih babang tampan ?" Tanya Salma kepo .

Quila mengangguk kan kepala nya polos , membuat Salma mendesah kesal .

"Lo udah cinta kan sama tu cowok ?" Tanya Salma kembali .

Quila menggigit bibir bawah nya , lalu mengangguk kan kepala nya lirih . "Emmm, kayak nya sih.  Karena gue nyaman banget tuh Deket dia . Apa lagi baru kali ini sih gue nurut sama seseorang.  Dan lebih parah nya , jantung gue debar- debar aja , kalau deketan sama dia" sahut Quila jujur.  Membayangkan jika Athar pulang dari kantor ataupun dari pondok pesantren Al-Husein , membuat Quila tersenyum , entah lah , sikap Athar sangat manis dan baik sekali . Athar selalu perhatian kepada diri nya , membuat Quila sangat nyaman .

Salma tersenyum lebar . "Is enggak nyangka , temen gue yang bad girl udah tobat ya ! Elah, gue enggak ada temen mabok nya lagi " kekeh nya .

Quila langsung menabok Salma kencang.  "Lo nyindir hm ? Selama ini kan gue yang ngajakin Lo ke club' ! Lo mah mana pernah , mabok aja enggak pernah "

Salma terkekeh , lalu sedetik kemudian Salma langsung memasang wajah nya dengan serius , membuat Quila menatap nya tak kalah serius juga.  "Quila , kayak nya Lo harus ikuti saran dari gue deh " ucap Salma .

"Saran apaan ?" Tanya Quila .

"Lo harus rayu Athar , dan buat Athar bisa unboxing Lo ! Lo mau kalau Athar itu jajan di luaran sana ? Lo nanti kalau dia jajan di luaran sana nangis kejer loh " ucap Salma menakut - nakuti Quila . Berharap rencana nya menghasut Quila berhasil , dan Quila dengan Athar bisa segera memiliki keturunan . Ya itu yang di rencanakan oleh Hadi , dan meminta agar Salma berusaha menasehati Quila .

Quila berdecak kesal . Mana mungkin diri nya percaya sama ucapan Salma . "Lo gila hm ? Dia tuh ustadz ! Mana mungkin mau begituan di luar . Jumpa lawan jenis nya aja selalu buang muka " sahut Quila .

Salma mendengus , benar juga apa yang di katakan Quila , diri nya juga tau bagaimana sifat pria itu . Tapi rencana nya tidak boleh gagal . Salma harus bisa membuat Quila menyerah kan diri nya pada Athar sepenuhnya .

"Lo enggak kasihan apa ? Walaupun dia ustadz , tapi dia cowok normal loh , Lo yakin dia enggak pengen ?  Tidur satu ranjang kan ?"

Quila mengangguk kan kepala nya . Memang seminggu ini diri nya tidur satu ranjang dnebna Athar . Berawal dari diri nya yang tidak tega melihat Athar tidur meringkuk di sofa yang ada di dalam kamar mereka , jadi nya Quila berinisiatif menyuruh Athar tidur di ranjang yang sama , asalkan berjarak . Tapi tidak , ketika terbangun , Quila malah memeluk tubuh tegap pria itu . Membayangkan nya saja , Quila merona , diri nya yang tidur nya lah yang memeluk pria itu .

"Terus ? Gue kayak gimana ?" Tanya Quila .

Salma tersenyum miring , rencana diri nya berhasil ...

•

Athar tersenyum tat kala sudah sampai di pintu apartemen tempat tinggal nya bersama dengan sang istri . Hari ini sungguh sangat melelahkan bagi diri nya.  Sudah bekerja di kantor sang ayah , Athar harus bertolak ke pasantren Al-Husein , mengadakan rapat dengan seluruh pengurus pondok pasantren Al-Husein , jadi lah diri nya pukul sebelas malam baru tiba di apartemen ini . Tadi Athar sudah menelpon Quila dan memberitahu kan istri nya . Dan Quila tidak mempermasalahkan nya sama sekali .

Athar meraih kenop pintu , lalu membuka nya , setelah mengucapkan salam . Terdengar suara sahutan salam , membuat senyuman Athar semakin mengembang , namun setelah berbalik badan , tubuh Athar membeku , ketika melihat sang istri ....

"Quila ??"