"No way! Ngga akan pernah. Gue ngga sudi punya keturunan dari wanita rendahan seperti Dia. Kalau Dia sampai hamil nanti, Gue sendiri yang akan nyingkirin bayi sialan itu dengan tangan gue sendiri. Lagipula perempuan itu pernah hamil dengan cara licik! Untungnya nyokap gue dan Alexa berhasil bikin Wanita sialan itu keguguran!"
Kalimat kejam keluar dengan lincah dari bibir Axel, membawa pedang yang menusuk hati Azizah.
Klontang!!!
Suara benda jatuh itu mengejutkan Axel dan kawan-kawannya yang tengah serius berbincang.
Azizah melangkah mundur, bersembunyi dibalik pembatas dinding dengan tubuh bergetar.
Jadi selama ini, pernikahan yang dia agung-agungkan itu hanyalah kepalsuan??
Hari itu, Azizah membuat keputusan besar dalam hidupnya, meninggalkan Suaminya, meninggalkan neraka berbalut pernikahan bersama dengan bayi yang baru tumbuh di dalam rahimnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maufy Izha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kena Mental
"Shodaqallahul'adziim... Alhamdulillah Tasya udah bagus bacanya, tinggal di hafal aja ya, pelan-pelan aja..."
Ucap Azizah seraya mengelus lembut puncak kepala gadis kecil itu yang masih mengenakan mukena.
"Iya Tante... Terima kasih, Tasya senang bisa diajarin ngaji sama Tante"
"Sama-sama sayang, Tante juga senang"
Tasya dengan cepat memeluk wanita cantik di hadapannya itu. Gadis kecil itu terlihat sangat bahagia. Yah, Tasya bahagia, bertemu dengan Azizah adalah sebuah anugerah, anak itu seperti mendapatkan kasih sayang seorang ibu yang selama ini dirindukannya.
Tanpa mereka berdua sadari, Abimana yang sedari tadi memperhatikan interaksi keduanya, terutama cara Azizah mengajari Tasya tersenyum haru. Pengusaha muda itu tidak menyangka sama sekali bahwa kepindahannya sementara ke Surabaya bersama Tasya dan Adiknya, Soraya (Ibu dari Tasya) bisa mempertemukan keponakannya itu dengan seorang bidadari cantik yang baik hati. Abimana sangat bersyukur.
"Sudah selesai ngajinya?"
Abimana menyapa Azizah dan Tasya seraya menghampiri mereka.
"Om!!" Seru Tasya bahagia kemudian menghambur ke pelukan om gantengnya itu.
"Tasya laper nggak? Ayo makan! Om udah beli makanan kesukaan Tasya"
"Yeaay!!! Sama Tante Zizah kan Om?"
"Iya dong! Ajak dong Tante Azizahnya"
"Ayo Tante kita makan"
Ajak Tasya dengan bersemangat.
"Iya... Terima kasih mas Abi...
Oh ya.. Mas Abi mau sholat Maghrib?"
Tanya Azizah seraya tersenyum, Ia perhatikan Abimana sepertinya belum sholat.
"Mmmm, Ya nanti Saya sholat"
"Sekarang Aja mas udah jam setengah 7 nanti keburu waktunya habis. Aku sama Tasya nungguin kok"
"Iya Om! Sholat dulu baru kita makan"
Sahut Tasya. Abimana tersenyum kaku. Jujur saja selama ini Ia sendiri bingung tentang keyakinannya. Di KTP nya sih Islam, tapi Ia seumur hidup baru mengerjakan sholat sekali, itu pun untuk ujian keagamaan saat SMA dulu.
Tapi melihat Azizah dan Tasya yang dengan polosnya memintanya sholat, Abimana pun bergegas untuk sholat meski tidak begitu ingat caranya.
"Emmm... Mas Abi udah wudhu?"
Tanya Azizah saat Abimana melangkah begitu saja keatas sajadah.
"Oh iya, lupa... Saya wudhu dulu"
Abimana sangat malu pada Azizah. Ketahuan sudah bahwa Ia tidak pernah beribadah.
Setelah Abimana berlalu untuk mengambil wudhu, Tasya segera menghampiri Azizah dan berbisik
"Tante, Om Gantengnya Aku nggak pernah sholat"
"Apa??"
Tanya Azizah terkejut. Sementara Tasya mengangguk mantap dengan mata melotot.
Azizah menjadi tidak enak, bagaimanapun Ia tidak ingin membuat pria itu malu. Jadi Azizah bertanya pada Tasya.
"Tapi, disini ada sarung bersih kan?"
"Ada... Walaupun Om nggak pernah sholat tapi di rumah ini ada tempat sholat Tante buat para penjaga sama pelayan"
"Ooh .. dimana narohnya?"
"Ituu... Di lemari itu"
Ucap Tasya seraya menunjuk ke arah lemari kaca yang ada di sudut ruang khusus ibadah itu.
"Mm, ya sudah nanti kita kasih ke Om kamu ya"
"Siap Tante!!"
Tak lama kemudian Abimana muncul dengan wajah dan sebagian tubuhnya yang sudah terkena air wudhu (entah caranya benar atau tidak, mungkin Azizah bisa memberitahunya dengan samar agar Abimana tidak tersinggung)
Azizah segera menghampiri lemari yang ditunjukkan oleh Tasya dan mengambil kain sarung yang sepertinya masih baru di dalam sana.
"Mas Abi..."
"Ya?"
"Ini sarungnya, biar lebih afdhol hehe"
"Oh... Yups... Thanks"
"Kalo gitu Saya sama Tasya tunggu di ruang makan yah"
"Oke... Sekali lagi terima kasih Zizah"
"Sama-sama"
Azizah kemudian berlalu seraya menggandeng jemari Tasya, keluar dari ruang sholat tersebut.
Sementara Abimana terus menatap punggung wanita itu sampai menghilang dari pandangannya.
"Kamu wanita yang luar biasa Zizah"
Gumamnya, kemudian Ia berusaha melaksanakan sholat, sebisanya, seingatnya.
'Mudah-mudahan di terima. Aamiin." Bathin Abimana
10 menit kemudian..
Abimana sudah keluar dari ruang sholat, wajahnya terlihat lebih segar.
"Alright.... Ayo makan"
"Doa dulu Om" ucap Tasya tersenyum menyebalkan.
"Ini mau do'a"
Sahut Abimana dengan wajah masam. Seketika Azizah terkikik lucu.
Mereka pun memulai makan dengan berdoa terlebih dahulu.
"Yeaay... Om beli sushi!!"
Seru Tasya saat membuka box makanan itu berisi sushi favoritnya.
"Yups.... kamu suka?"
Tanya Abimana lembut.
"Sukaa banget Om!"
Abimana pun tertawa pelan mendengar betapa senangnya Tasya.
Azizah sejujurnya menyukai makanan itu namun entah kenapa melihat makanan berbahan dasar ikan mentah itu membuat perutnya sedikit bergejolak, mungkin efek kehamilannya.
Wanita itu tidak ingin membuat Abimana berkecil hati karena menolak memakan sushi ini. Jadi dengan sedikit memaksakan diri Azizah berusaha menelan makanan khas Jepang itu.
"Emmmh..."
Dan benar saja, belum ada 1 menit makanan itu meluncur dari tenggorokan Azizah, mual itu semakin terasa, hingga wanita itu tak mampu lagi menahannya.
Azizah tiba-tiba bangkit dari duduknya dan berlari ke arah kamar kecil yang tidak jauh dari ruang makan.
"Hueeeeekkkk"
Azizah memuntahkan hampir semua isi perutnya.
Suara Azizah yang tengah muntah membuat Abimana dan Tasya terkejut.
Mereka dengan segera menghampiri Azizah.
"Jangan masuk mas... Bau..."
"Nggak apa-apa Azizah, sayang kamu tunggu diluar yah, Om bantu Tante dulu, oke?"
"Oke Om" sahut Tasya yang kembali menunggu di luar pintu kamar kecil itu.
"Sorry Azizah, Saya tidak tahu kalau kamu alergi seafood"
Ucap Abimana seraya membantu Azizah dengan memijit tengkuknya. Sebenarnya Azizah kurang nyaman apalagi Abimana adalah laki-laki. Tapi Ia terlalu lemas untuk menolak.
"Nggak apa-apa mas, Aku nggak alergi seafood kok, mungkin ini efek kehamilan Aku, jadi agak sensitif dengan bau amis"
Sahut Azizah jujur. Ya, Azizah pikir Ia harus jujur, Karena mungkin Ia akan menjadi guru les ngaji Tasya dalam waktu yang tidak sebentar, jadi kehamilannya mungkin akan berpengaruh pada jadwal mengajarnya nanti.
Sementara Abimana masih mematung... Ucapan Azizah begitu pelan tapi di telinganya, itu terdengar seperti petir yang menyambar.
"Kamu... Hamil?"
"He'eum"
Azizah mengangguk kemudian menghela nafas berat, membersihkan sisa-sisa makanan yang sedikit mengotori closet.
****
"Nggak mungkin...."
Wajah Axel menjadi seputih kapas saat melihat apa yang di suguhkan oleh Radit dan juga Vano.
Tak terkecuali Linda yang bahkan masih menganga lebar saking tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
"Uuh... Sayang, Axel itu hanya pelarian Aku! Dia itu tergila-gila banget sama Aku. Apalagi Dia tahunya Aku ini masih virgin saat pertama kali kami ML, padahal Aku melakukan operasi selaput dara, hahaha ya kali Aku bertahun-tahun di luar negeri dan masih virgin! Emang bego banget sih Dia!"
"Gila... Kamu jahat banget!" Ucap Victor, bule selingkuhan Alexa yang sudah di bayar oleh Darren dan merekam semuanya saat mereka selesai bertempur.
Victor mencampur alcohol wanita itu dengan obat bius berkadar kecil, jadi membuat wanita itu sedikit mabuk dan akan kehilangan kesadaran nantinya. Bisa dipastikan Dia tidak akan ingat dengan apa yang telah dikatakannya.
"Lagian kapan lagi Sayang, Axel itu gampang banget buat dimanfaatin, Aku bisa minta apapun dan berapapun dengan mudah tanpa syarat"
"What?? Kenapa bisa gitu?"
Tanya Victor berusaha memancing.
"Ssstt... Tapi ini rahasia kita berdua yah, oh... Tapi ini ide papaku juga sih hihihi. Jadi, Aku menyogok perawat rumah sakit tempat dulu Mommy-nya Axel operasi transplantasi ginjal dan membuat data seolah Aku yang mendonorkan ginjalnya. Padahal yang jadi pendonor itu si wanita kampung! Azizah!"
"Azizah? Siapa itu?"
"Istrinya si Axel. Istri Sah!! Tapi kasian, Dia lebih mirip simpanan hahahaha"
Ucapan Alexa entah kenapa membuat Victor menggelengkan kepalanya. Dia sendiri tidak menyangka, jika wanita yang di kencaninya itu meski tujuannya juga kurang baik adalah wanita sejahat dan selicik itu. Sungguh tidak menyesal Dia bekerja sama dengan Darren.
"Kasian perempuan kampung itu. Tapi rasain siapa suruh jadi saingan Aku! Pokoknya cuma Aku yang akan jadi Nyonya Djaja dan menguasai semua harta Axel, setelah Aku mendapatkan semuanya aku akan menendang pria itu dan kita bisa bersama Sayang, hidup bahagia dan kaya raya!
Ucap Alexa terbahak-bahak kemudian perlahan wanita itu bergumam seperti orang mengigau dan lama-kelamaan matanya pun terpejam, wanita kelelawar itu tak sadarkan diri.
Axel masih terpaku dengan wajah yang beku. Matanya memerah entah karena sedih atau marah. Yang jelas Radit dan Vano bisa melihat kini Axel benar-benar tidak baik-baik saja.
"Axel beneran kena mental bro"
Ucap Radit dengan ekspresi prihatin yang ketara.
"Hmn.. gimana nih, kita cabut aja apa tetep stay dan menghibur do'i?"
Tanya Vano kemudian.
"Jadilah sahabat yang baik, Kita disini dulu siapa tahu Axel butuh dukungan kita, bagaimanapun ini adalah pukulan berat buat Dia"
"Hmn, Loe benar Bro. Tumben Loe agak pinteran!"
"Setan Loe, kampret"
Umpat Radit jengkel.
"Sssst..."
Vano memberi isyarat pada Radit untuk diam, melihat Axel yang masih mematung tanpa bersuara sedikit pun. Menjadikan ruangan itu menjadi sedikit mengerikan.
Tak hanya Vano dan Radit, Linda sendiri yang masih shock lebih memilih diam karena takut salah bicara.
Ruangan pun menjadi sangat hening namun hawanya terasa panas....
Bersambung
Bismillahirrahmanirrahim
Terimakasih teman-teman sudah bersedia mampir dan membaca ceritaku yang kayaknya agak gaje yah hahaha, harap maklum yah, masih belajar.
Semoga terhibur yaaa teman-teman semua... Luuv banyak2 ❤️🌹🌹🌹🌹