Reinkarnasi Super Jenius Kultivasi

Alasan mengapa Ren Kuang bersikeras untuk melumpuhkan Chen Xuan sangat sederhana, itu karena Chen Xuan terlalu jenius. Jika dia tidak cepat di hilangkan, maka ancaman di masa depan akan sangat mengerikan.

Selama tahun-tahun terakhir, Ren Kuang telah mencari banyak cara untuk membawa Klan Ren menjadi penguasa distrik utara. Namun karena kediaman istana raja chen mendapat dukungan dari keluarga kekaisaran, Ren Kuang tidak berani menguji air.

Jadi Ren Kuang datang dengan rencana lain, yaitu menikahkan putrinya Ren Yuan ke kediaman istana raja chen. Kemudian perlahan-lahan menetapkan pengaruh, setelah itu. Dengan lahirnya Chen Chunsang, dia akan membantunya menjadi raja berikutnya dan membuat koneksi dengan keluarga kekaisaran.

Ketika semua itu terjadi, Klan Ren akan menjadi penguasa baru dari distrik utara. Namun kemunculan Chen Xuan menjadi ancaman bagi rencananya, tapi dia tidak berani bertindak karena Chen Xuan adalah pangeran dari istana raja chen.

Tapi ketika dia mengetahui bahwa Chen Xuan bukan anak kandung Chen Wang, Ren Kuang memutuskan untuk bertindak.

Dia juga tahu, bahwa jika kabar ini sampai bocor. Prestise Chen Wang akan tercoreng dan keluarga kekaisaran akan sangat tidak puas kepada Chen Wang, itu akan sangat merugikan bagi Chen Wang mengingat kompetisi wilayah akan di adakan dalam tiga tahun lagi. Jadi satu-satunya pilihan bagi Chen Wang adalah membungkam mulut semua orang dan berusaha untuk membuat Ren Kuang agar tidak menyebarkan skandal itu.

Ren Kuang juga tidak akan begitu bodoh untuk menjadi musuh Chen Wang, dia hanya ingin agar Chen Wang untuk tidak ikut campur saat dia melumpuhkan Chen Xuan. Dan sejauh ini, rencananya terbukti berhasil.

Masing-masing akan mengurus kepentingan mereka sendiri.

"Nak, ucapkan permintaan terakhirmu!." Ren Kuang berdiri di depan Chen Xuan, aura Great Spirit Master meledak keluar. Menekan tubuh Chen Xuan.

Wajah Chen Xuan memucat, tubuhnya terasa kaku. Kakinya bergetar, dia merasa seperti ada gunung yang menekan pundaknya.

"Orang tua ini, dia harus menjadi Great Spirit Master Tahap-Tujuh. Dengan kekuatanku saat ini, tidak mungkin untuk melepaskan diri!." Chen Xuan menggertakkan giginya, pikiranya berputar untuk mencari solusi. "Apa aku harus menggunakan teknik itu..." Gumamnya rendah.

Ren Kuang berjalan selangkah demi selangkah menuju Chen Xuan, setiap langkahnya membuat hati Chen Xuan bergetar. Selama hidupnya, ini adalah kedua kalinya dia merasakan keputus-asaan. Pertama adalah Lu Xia dan kedua adalah Ren Kuang, mengapa dia harus menjadi begitu lemah?.

"Yang Mulia!." Neng Tian menatap Chen Wang, meminta keputusanya.

"Tetap di tempatmu!." Wajah Chen Wang sangat muram, Ren Kuang memegang kartunya. Dia saat ini tidak bisa menyinggung Ren Kuang, atau kualifikasinya untuk merebut tahta akan berakhir.

Di cincin pertempuran, Chen Xuan berusaha keras untuk melawan tekanan yang di lepaskan oleh Ren Kuang. Namun sekuat apapun dia berusaha, tekanan itu terlalu kuat untuk di tanggung seorang praktisi Dao Tubuh Tahap-Sembilan.

"Nak, setelah hari ini. Belajarlah untuk bersikap rendah hati, menjadi terlalu bersinar juga bukan sesuatu yang baik!." Ren Kuang tersenyum kejam, tanganya bergerak dan meraih pergelangan tangan Chen Xuan.

Semua orang menutup mata, mereka sudah meramalkan bagaimana Chen Xuan akan menjadi. Kedua lengan lumpuh, dantian hancur. Kehidupan Chen Xuan dengan kultivasi akan berakhir.

Mereka diam-diam merasa kasihan terhadap nasib Chen Xuan, dia pernah menjadi jenius yang di kagumi semua orang. Kemudian jatuh menjadi sampah yang sia-sia, lalu kembali tampil dengan bakat yang lebih menyilaukan dari sebelumnya. Namun hanya beberapa jam saja, dia akan kembali menjadi sia-sia, apa ada yang lebih menyedihkan daripada ini?

Ratu Ren Yuan, Selir Jia Li. Chen Zhi, Chen Oyu. Chen Chunsang, semuanya memiliki senyum bahagia di wajah mereka.

Namun saat lengan kekar Ren Kuang akan mencapai Chen Xuan, tiba-tiba suara dingin terdengar di platfrom tinggi.

"Ingin menyentuh putraku? Apa aku mengijinkanmu?."

Bang!!!

Aura yang dua kali lebih kuat dari Ren Kuang melesat kearah cincin pertempuran, tekanan yang sangat besar membuat cincin pertempuran bergetar dan lantai retak seketika. Menyebar seperti jaring laba-laba.

Udara mengalami perubahan suhu, dingin yang menyengat membuat semua orang merasakan lumpuh seketika. Sebuah baut es muncul dari udara tipis lima meter dari tempat Ren Kuang berada, itu melesat ke arah Ren Kuang dengan suara siulan yang memekakkan telinga

"Hah!." Ren Kuang merasakan dingin di punggungnya, perasan krisis akan kematian membuat wajahnya memucat. Selama bertahun-tahun, selain orang-orang kuat di ibukota. Tidak ada orang yang bisa membuatnya ketakutan seperti ini.

Ren Kuang segera memobilisasi seluruh kekuatannya, aura Great Spirit Master Tahap-Tujuh meledak dari tubuhnya. Qi tempur bergejolak di depan Ren Kuang, itu menarik udara di sekitar untuk membentuk pedang biru tunggal di udara.

Itu adalah teknik Tingkat Hitam-Puncak milik Klan Ren:Mighty Wind Sword!!

"Mighty Wind Sword...Pergi!!." Ren Kuang melambaikan tanganya dan berseru, pedang biru dengan cepat berputar di udara dan melesat ke arah baut Es.

Di ratusan pasang mata, pedang biru dan baut Es bertemu di udara.

Bang!!!

Pedang biru dan Baut Es bertemu di udara, mengakibatkan efek suara yang menghancurkan telinga. Badai angin menyapu alun-alun, mengangkat debu dan bebatuan ke udara.

Setelah ledakan, alun-alun menjadi sunyi senyap. Ratusan pasang mata tertuju kearah cincin pertempuran yang tertutup debu.

Saat asap debu perlahan-lahan menghilang, mereka menemukan sesuatu yang menakjubkan. Seorang wanita berdiri dengan bangga di atas cincin pertempuran yang telah hancur oleh tanah, dan wanita itu bukan orang lain, tapi Lin Sua.

Saat ini tubuh Lin Sua di bungkus oleh Qi Tempur putih abu-abu, di bawah kakinya. Lantai cincin pertempuran menjadi beku dan mengeluarkan uap dingin yang ekstrem. Yang paling mencolok adalah kedua matanya, itu sepenuhnya berwarna biru terang.

Tidak jauh dari tempat Lin sua berada, Ren Kuang berbaring dengan wajah pucat. pakaiannya tercabik-cabik dan rambutnya berantakan, dia seperti pengemis yang menyedihkan.

"Uhuk!." Ren Kuang terbatuk, asap dingin keluar dari mulutnya. Membuat wajahnya semakin pucat.

Semua orang menarik nafas dingin, kejadian di depan mata mereka benar-benar mengejutkan mereka hingga ke inti.

Kesan mereka terhadap Lin Sua adalah, ramah. Lembut dan penyayang, memberi orang-orang kesan sebagai ibu yang lemah. Namun saat ini, Lin Sua seperti dewi kematian, matanya yang bersinar memberikan jejak rasa dingin yang menusuk tulang.

Ren Yuan, Jia Li, Chen Zhi. Chen Chunsang, Chen Oyu. Mereka semua memiliki mulut dan mata terbuka lebar. Terutama Ren Yuan dan Jia Li.

Selama tiga tahun, mereka selalu menindas Lin Sua. Mempermalukan dan bahkan membuat rencana untuk melukainya, namun. Mereka tidak pernah menyangka bahwa Lin Sua yang selalu diam sebenarnya memiliki kekuatan sebesar ini. Ren Yuan dan Jia Li merasakan kepala mereka menjadi pusing dan wajah mereka memucat.