NovelToon NovelToon
Elvander Daniel : Stay To Love You

Elvander Daniel : Stay To Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: ivanyou

Hellena adalah gadis cantik yang hidup dalam belenggu masalalu, Ia berusaha bangkit dan melupakan kekasih yang sangat ia cintai itu. Kemudian Hellena bertemu dengan Daniel yang diam diam menyukainya dan berusaha membuat Hellena jatuh cinta padanya dan mencintainya bukan sebagai bayangan dari masalalu melainkan sebagai sepasang kekasih yang pantas untuk mencintai dan dicintai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ivanyou, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rahasia?

Minggu pagi ini, setelah selesai berolahraga bersama, Daniel membawa Hellena ke kafe yang biasa mereka kunjungi sebagai tempat tongkrongan. Julian dan tiga orang lainnya sudah berada di sana sejak setengah jam yang lalu. Hellena turun dari motor Daniel, dibantu Daniel yang melepaskan helmnya. Awalnya, Hellena merasa ragu untuk berkumpul bersama mereka karena merasa canggung; selain mereka adalah teman Daniel, mereka juga merupakan senior Hellena di fakultas, meskipun tidak semuanya satu program studi.

Setelah melepaskan helm, Hellena tersenyum tipis, berusaha menyembunyikan kecanggungannya. Daniel menatapnya penuh perhatian, seolah bisa membaca apa yang ada di pikirannya.

“Nggak usah canggung, mereka asik kok. Lagian mereka udah lama pengen ketemu kamu,” ucap Daniel, meraih tangan Hellena untuk menggandengnya menuju pintu kafe.

Hellena mengangguk pelan. Meski begitu, perasaannya masih sedikit tidak nyaman. Ini bukan kali pertama ia bertemu dengan teman-teman Daniel, tapi kali ini terasa berbeda. Mungkin karena pertemuan terakhir mereka membuat Hellena merasa sedikit terasing.

Di dalam kafe, suara tawa dan obrolan ramai terdengar. Julian melambaikan tangan saat melihat mereka masuk. "Daniel! Hellena! Sini gabung, kita udah pesan beberapa makanan juga buat kalian."

Hellena tersenyum, berusaha menghilangkan kegelisahannya, lalu berjalan mengikuti Daniel menuju meja di sudut kafe.

"Kita jadi latihan ga entar futsal? Udah beberapa hari ga main." sahut Julian membuka obrolan.

Hellena yang awalnya berencana untuk menyimak saja, menjadi tertarik dengan ucapan Julian. Bukannya kemarin mereka sudah latihan futsal bersama?

"Bukannya kemaren pagi udah latihan ya?" tanya Hellena penasaran, lebih untuk memastikan saja.

"Eh, pagi?"

Daniel cepat merespon dengan tawa ringan, seolah tak ingin terlihat gugup. "Ah, itu Julian maksudnya latihan biasa sama anak-anak yang lain, kan ada tim yang latihannya beda jadwal. Kemarin kita latihan pagi, tapi yang dimaksud Julian mungkin latihan sore sama mereka yang nggak ikut pagi."

Julian yang awalnya bingung, cepat menangkap kode Daniel dan mengangguk setuju. "Oh iya, bener tuh! Kadang gue suka lupa sendiri. Ada dua sesi latihan soalnya, pagi dan sore."

Hellena menatap mereka berdua, masih merasa sedikit aneh, tapi dia akhirnya mengangguk. "Oh, begitu ya. Pantesan, aku sempet bingung."

Daniel tersenyum dan merangkul Hellena, "Iya, makanya biar nggak bingung, aku bakal lebih rajin ngabarin jadwal latihan ke kamu."

Hellena tersenyum kecil, sementara Daniel dalam hati merasa lega karena alibinya berhasil menutupi kebohongan kecil yang dia sembunyikan.

Hellena mulai menyadari ada sesuatu yang sedikit ganjil. Saat Julian menyebut latihan, reaksi Daniel tampak terlalu cepat dan lancar, seolah sudah mempersiapkan jawaban. Julian juga terlihat agak ragu sebelum akhirnya ikut mengiyakan.

Hellena mencermati bahwa Julian, sebagai anggota tim inti, biasanya akan lebih tegas jika menyangkut jadwal latihan. Lagipula, selain Daniel dan Rafael, anggota tim lainnya tak masuk tim inti, mereka tak seharusnya begitu terlibat dalam setiap sesi latihan.

Perlahan-lahan, Hellena merasa ada yang tidak beres. "Hmm... tapi kenapa yang latihan sore justru mereka yang nggak ikut tim inti ya?" tanyanya, mencoba menyelidik tanpa terlihat terlalu curiga.

Daniel tersenyum sedikit kaku, "Ya, latihan sore itu biasanya buat mereka yang belum masuk tim inti, biar bisa ikut nyesuain. Kita bantu-bantu aja kalo bisa."

Hellena hanya mengangguk, tapi ada sesuatu dalam dirinya yang merasa tak sepenuhnya yakin dengan jawaban Daniel. "Bantu bantu gimana? Kalian semua kan udah senior tingkat akhir kan? Kamu bilang ini turnamen terakhir."

Daniel tampak sedikit terkejut dengan pertanyaan Hellena, tapi segera mengendalikan ekspresinya. "Iya, ini turnamen terakhir buat kita, tapi bukan berarti kita nggak bisa bantu latihan mereka. Lagipula, kalo nggak ada yang bimbing, mereka bakal kesulitan buat siapin tim buat tahun depan," jawab Daniel dengan nada santai, berusaha tetap meyakinkan.

Julian yang duduk di sebelah mereka ikut menambahkan, "Bener tuh, kita senior emang udah nggak terlalu fokus sama turnamen, tapi latihan bareng itu penting buat ngasih pengalaman ke yang lebih junior. Biar mereka juga bisa lebih siap nanti."

Hellena mendengarkan penjelasan itu, tapi keraguan masih terlintas di pikirannya. "Oh, gitu ya...," gumamnya pelan, meski perasaannya belum sepenuhnya lega.

Diego yang sedari tadi diam akhirnya ikut menimbrung, "Iya, kita juga kan masih butuh jaga stamina, meskipun udah senior. Gak ada salahnya sesekali latihan pagi buat ngingetin badan kalo kita masih bisa main." Dia tertawa kecil, mencoba mencairkan suasana.

Daniel mengangguk, mengikuti alur pembicaraan Diego. "Betul, Sayang. Lagian, latihan pagi kemarin itu juga lebih ke pemanasan ringan, bukan latihan serius. Nggak semuanya bisa ikut. Mungkin itu yang bikin Julian tadi lupa," ucapnya sambil melirik Julian, seolah mengisyaratkan agar temannya ikut mendukung ceritanya.

Julian tertawa canggung, "Iya, iya... Kadang suka lupa sendiri kalo yang kemarin bukan latihan resmi. Sorry sorry gue jadi bikin bingung."

Hellena mengangguk-anggukkan kepala, berusaha mencerna semua yang telah ia dengar, lalu mencoba bersikap acuh. Ia tak ingin terlalu memikirkan hal itu, meskipun perasaan ganjil sedikit terselip di benaknya.

"Ya sudah, mungkin aku yang salah nangkep tadi," ucapnya pelan sambil tersenyum kecil, mencoba mengakhiri topik yang mulai terasa aneh baginya.

Daniel tersenyum lega, meraih tangan Hellena seolah ingin meyakinkan bahwa semuanya baik-baik saja. "Jangan terlalu dipikirin, ya. Yuk, kita pesan minuman, udah haus nih."

"Pesen aja yang sama kaya kamu, aku mau ke toilet dulu." ucap Hellena bergegas ke toilet.

Daniel mengangguk pada Hellena sebelum dia bergegas menuju toilet. Setelah Hellena pergi, teman-teman Daniel mulai berbicara.

"Eh, ada yang aneh nih. Barusan kita ngobrol tentang latihan, padahal kan belum ada jadwal latihan baru, lu kenapa gitu?" kata Julian, penasaran.

"Iya, gue juga bingung, Daniel. Kayaknya ada yang gak bener deh, walau gue bukan anggota tim inti." timpal Niko.

"Iya, coba jelasin sama kita, gue sampe bengong doang dari tadi." sambung Ravelo.

Daniel tersenyum diplomatis, berusaha tetap tenang. "Entah gue cerita, ga sekarang. Sore kita latihan." jelas Daniel singkat.

Sementara itu, Diego hanya mengamati dengan diam, tampak seperti tidak terlalu peduli dengan percakapan yang berlangsung. Dia membiarkan Daniel menjelaskan masalahnya sendiri karena sudah ia peringatkan dari awal tentang kebingungan dan hal-hal lainnya yang mungkin akan bermunculan. Daniel dan Diego memang sudah dekat sejak lama karena hubungan keluarga mereka yang juga bersahabat. Jadi, terkadang jika ada masalah, mereka saling memberi saran, terutama Daniel kepada Diego. Awalnya, Diego hanya mau diam saja, tapi pada akhirnya dia juga ikut terlibat sama seperti sekarang.

1
michelle
Nih bocah ngapain sih /Left Bah!/
michelle
Ceritanya bagusss!!! /Hey//Chuckle/
ivanyou: thanks /Kiss/
total 1 replies
michelle
Perasaan HTS ga gini amat 🫠🥹
michelle
pengen juga woy!
michelle
Eh ini beneran cp kakak adek? 🫣🫢
michelle
🫠🫠🫠
michelle
Ga kebayang kalo dia sadarnya pas cowoknya udah dikubur :))
michelle
haha kaget banget dia, pasti di circle pertemanan ada aja kayak dia, heboh.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!