Kayvan Hadi Wijaya, pria berusia 24 tahun.
seorang pria tampan berdarah campuran.
ia adalah satu satunya pewaris kerajaan bisnis sang ayah
" WIJAYA GROUP "
Namun percayalah,
menjadi seorang pewaris tak serta merta membuatnya bahagia dan tenang.
segala aturan dan beban tanggung jawab yang di timpakan di pundaknya menjadikan seorang Kayvan Herald Hadi Wijaya menjadi seorang raja jalanan.
ia lebih nyaman berada di jalanan dan melakukan balap liar serta tawuran dan masih banyak hal mengerikan lain yang ia lakukan bersama anak buahnya yang lain, ketimbang duduk manis di atas kursi bundarnya.
namun tiba tiba hidupnya berubah, dunianya seolah teralihkan ketika tanpa sengaja ia bertemu dengan seorang gadis bernama Zalwa Aisyah Mawardi.
gadis cantik berusia 22 tahun,
Zalwa seorang yatim piatu.
sayangnya, Zalwa telah bertunangan.
hasrat Kayvan yang ingin memiliki gadis itu membuatnya gelap mata.
ia tak lagi peduli meski gadis itu tak mencintainya, meski gadis itu telah bertunangan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 10 mulai mendekat
Kedua tangan Kayvan kini telah berada di atas meja.
Pria itu saling menautkan jari jari dari kedua jemarinya dan menjadikan ke dua jemari yang saling bertaut itu menjadi tumpuan dagunya.
dan mata pria berwajah dingin itu masih terus menatap ke pada Zalwa.
Sangking intensnya menatap gadis di depannya sana,
Kayvan sampai tak sadar dan tak mendengar sama sekali perbincangan para sahabatnya.
Kayvan semakin meremat jemarinya sendiri kala ia melihat Zalwa menerima suapan dari sosok pria yang saat ini duduk di hadapannya.
" Kay....kau baik baik saja ?! " tanya Armor ketika melihat wajah Kayvan semakin terlihat dingin dan membeku.
Rahang Kayvan juga terlihat mengeras.
Armor adalah salah satu sahabat baik Kayvan di jalanan sekaligus rekan bisnis pria bersusia 24 tahun berwajah dingin itu.
Tak kunjung mendapat jawaban, Armor pun jadi turut mengikuti arah pandang mata Kayvan.
Pria itu menoleh kebelakang.
Tapi ia tak melihat apa apa selain dua orang pasangan yang sedang makan bersama.
Armor mengerutkan keningnya.
" kau iri atau terharu melihat mereka ?! " tanya Armor lagi.
Mendengar kata kata Armor, Kayvan hanya melirik sejenak ke arah sahabatnya itu.
Namun beberapa detik kemudian, tatapan Kayvan kembali kepada Zalwa.
Zack dan Yogi juga Samir yang juga berada di sana, sedikit menahan nafas.
Mereka ingat,
Gadis itu adalah gadis yang sempat di tanyakan oleh sang tuan muda beberapa hari yang lalu.
Kening Zack berkerut.
Tatapan Kayvan terasa aneh di matanya,
Ia rasa,
tuan mudanya juga gadis itu tak saling mengenal.
Tapi kenapa saat ini wajah tuan mudanya seperti orang cemburu.
Apa dirinya sudah ketinggalan sesuatu....?!
Tanya Zack dalam hati.
Ketika Kayvan terus menatap tak berkedip dan nampak begitu tajam.
Zalwa masih asyik menikmati perbincangan lucu dan terasa begitu menyenangkan baginya dengan Zakaria.
Tak jarang,
Gadis itu menyeka sudut matanya yang terasa sedikit basah karena ia yang terlalu menahan tawa.
Ia tak berani tertawa lebar,
Tentu karena ia tak terbiasa dengan hal itu, juga karena saat ini ia sedang berada di keramain.
Ketika asyik tertawa tertahan, tanpa sengaja matanya terarah kepada sosok pria berwajah dingin yang saat ini tengah nampak menatapnya dengan begitu tajam dan intens.
Zalwa tersentak dan sangat terkejut bukan main,
Tawa di bibirnya seketika menghilang.
Gadis itu menengok kekanan dan kekiri sejenak, berharap ada orang lain yang mungkin bukan dirinya ya g tengah di tatap oleh pria itu.
Tapi nihil,
Taka ada siapapun di sekitarnya yang searah dengan arah tatap pria itu selain dirinya.
Jantung Zalwa kian berdesir ngeri melihat tatapan seseorang itu yang tak lain adalah Kayvan ternyata memang terarah kepadanya.
Zalwa segera mengalihkan pandangannya dari pria itu dengan gugup.
" ada apa ?! " tanya Zakaria sambil mengikuti arah pandang Zalwa tadi sebentar.
Tapi ia tak melihat apa apa selain sekumpulan anak anak muda tak jauh dari mereka di belakang sana.
Zakaria melewatkan sosok Kayan di antara kumpulan beberapa laki laki itu.
" tidak ada bang....aku hanya terkejut,
Baru sadar kalau di sana banyak laki laki.
Tapi aku malah tertawa tak sopan.
Maafkan Zalwa bang.... " kata Zalwa tak enak hati kemudian dengan nada dan tatapan penuh permintaan maaf.
Zakaria tersenyum tipis.
" pindah sini....." kata Zakari kemudian dengan lembut kepada Zalwa.
Zalwa pun menurut,
Gadis itu kemudian bertukar tempat dengan sang calon suami.
Itu artinya,
Kini Kayvan hanya bisa menatap punggung Zalwa karena gadis itu yang kini duduk membelakanginya.
Kayvan semakin merasakan terbakar di dalam dadanya melihat hal itu.
Kedua tangannya terkepal erat.
Rshangnya mengeras.
Wajah Kayvan semakin dingin.
Yogi dan Samir juga Zack saling menatap.
Tak lama,
Seorang pelayan membawa nampan berisi minuman berjalan melewati meja Kayvan.
Pria itu turut berdiri.
" Kay....mau kemana ?! " tanya Steve
" kamar kecil, kenapa.....kau mau ikut ?! " jawab Kayvan singkat dengan nada jutek, kemudian pria itu melangkah di belakang pelayan itu.
Sementara steve dan Armor juga yang lain hanya menggeleng melihat sikap Kayvan yang terlihat sedikit aneh.
" apa dia sedang datang bulan ?! " tanya Steve kepada teman temannya yang lain,
Tapi tak mendapat jawaban karena mereka hanya mengangkat bahu mereka.
" kenapa dengan bos kalian, sudah seperti seorang suami yang melihat istrinya berselingkuh saja " tanya Steve lagi,
Tapi kali ini, ia melempar tanya kepada Zack, Yogi dan Samir.
Tapi tetap ia tak mendapat jawaban karena tiga orang itu hanya diam.
Tak kunjung mendapat jawaban,
Steve pun memlilih abai.
Begitupun dengan teman temannya yang lain.
Mereka memilih tak begitu memperdulikan pria dingin dan kaku itu,
Rasanya sudah biasa memang jika Kayvan bersikap seenaknya seperti itu.
" kau tak ikut bosmu itu Zack ?! Siapa tahu nanti dia tersesat " kata Armor lagi sambil tertawa kepada Zack.
Sementara Zack dan dua orang temannya hanya tersenyum tipis.
Kemudian mereka kembali melanjutkan aktifitas mereka sebelumnya.
dan...
Brugh.....
Pyarrr.......
Suara pecahan kaca menarik atensi perhatian para pengunjung kafe tanpa terkecuali.
Ke empat teman teman Kayvan berikut Zack, Yogi dan Samir pun sontak terkejut.
Mereka dengan cepat menoleh kebelakang,
Tapi mereka malah melihat Kayvan justru terus melangkah ke arah kamar kecil kafe itu berada.
Seolah ia tak terpengaruh sedikitpun dengan keributan yang terjadi di belakangnya.
Sementara Zack dan Yogi juga Samir saling melirik.
Pasalnya,
Tadi ketiga orang itu sempat melihat Kayvan menyenggol dengan kasar dan melewati begitu saja pelayan di hadapannya yang sedang membawa nampan berisi minuman.
Sedangkan saat itu, posisi pelayan itu berada tepat di samping gadis yang saat ini nampak sangat terkejut dan menjadi pusat perhatian karena sebagian pakaiannya bagian depan basah terkena tumpahan minuman itu.
" aw..... " pekik Zalwa dengan spontan ketika ia merasakan sebuah cairan dingin menyiram hijabnya bagian dada.
" ma..ma...maaf nona, maaf....saya tidak sengaja " pelayan pembawa nampan berisi minuman itu tergagap ketakutan melihat salah satu pelanggan kafe mereka tersiram minuman yang ia bawa.
Tangannya terulur hendak mengibas bagian hijab yang basah itu,
Namun urung....
Ia segera sadar, seseorang di hadapannya adalah seorang wanita.
Tadi seseorang menabrak bahunya dengan kasar
dari belakang,
dan ia pun tak bisa mempertahankan keseimbangan nampan yang ia bawa.
Nampan itu miring ke arah Zalwa, dan air minum itupun tumpah kepada gadis itu.
" jauhkan tangan anda " suara serak dari Zakaria menyapa gendang telinga pelayan itu.
Segera pelayan itu mundur beberapa langkah kebelakang.
" ma..maaf pak " pelayan itu menunduk dengan kikuk sambil mundur beberapa langkah lagi kebelakang karena Zakaria masih menatapnya tajam.
" kau tidak apa apa Zalwa ?! " Zakaria bangkit dari duduknya setelah berkata sedikit keras kepada pelayan laki laki di hadapannya itu.
Zakaria tak terima,
Pelayan itu seolah hendak menyentuh Zalwa.
Zakaria hendak mendekat kepada Zalwa yang nampak sibuk mengebas ngebaskan hijab bagian dadanya.
" gak papa bang, ini hanya minuman dingin..... " jawab Zalwa sambil tersenyum lembut.
Zakaria menarik nafas dalam dalam.
" syukurlah...."
" biar aku bersihkan di toilet saja bang " kata Zalwa kemudian bernada meminta izin kepada Zakaria.
" biar aku temani " kata Zakaria sambil kembali berdiri dari duduknya.
" tidak perlu bang....abang lanjutkan saja makan abang.
Nanti keburu dingin, tidak enak.
Abang tidak suka makanan dingin kan ?!
Tak apa, aku sendiri saja....
Lagi pula aku hanya sebentar saja " kata Zalwa menolak niat halus Zakaria.
Zakaria pun menurut.
Pria itu nampak kembali duduk.
Sementara Zalwa,
Gadis itu terlihat bangkit dari duduknya.
" mbak maaf, saya benar benar tidak sengaja.
Seseorang menyenggol saya dari belakang "
Pelayan itu masih berada di sana, dan kini tengah berdiri di hadapan Zalwa dengan manjaga jarak sembari menangkup kedua tangannya di depan dada.
Zalwa tersenyum tipis.
" iya mas, ndak papa...saya ngerti kok.
Saya menerima permintaan maaf mas " jawab Zalwa masih dengan senyuman,
Tanpa ia sadari, senyumnya untuk pelayan itu membuat seseorang meradang tanpa dasar.
seseorang yang saat ini berdiri di balik dinding.
Seseorang yang tengah menatapnya dengan rahang yang semakin mengeras.
Tak lama setelah memaafkan sang pelayan,
Zalwa melanjutkan niatnya melangkah ke arah toilet.
Gadis itu terus melangkah ke arah toilet perempuan berada.
Zalwa baru saja memasuki area toilet perempuan, ketika sebuah suara yang terasa asing baginya menyapa gendang telinganya.
" anda membutuhkan ini nona....."
sebuah tangan terulur kepada Zalwa sambil meyerahkan sebuah sapu tangan berwarna putih.
Zalwa menatap sapu tangan pada tangan seseorang yang terulur ke padanya itu.
" Zalwa...."
Seketika Zalwa langsung mendongak mendengar seseorang dengan suara asing itu menyebut namanya.
Mata Zalwa dan seseorang dengan tinggi menjulang di hadapannya itu saling bertemu.