Avira adalah gadis anak yatim yang berjuang hidup di kota. Dengan berbagai cara ia mencari kerja paru waktu untuk menghasilkan uang. Namun nihil tak ada pekerjaan yang ia dapat. Sampai suatu hari Avira iseng pada temannya Untuk meramal nasib sang teman Dan akhirnya itu menjadi sebuah kenyataan. Sehingga Avira mencoba peruntungan baru itu untuk mencari nafkah. Sehingga mempertemukan nya pada Dion pengusaha tampan yang datang untuk minta di ramal olehnya. Membuat Avira bingung. Akan kan Avira menghindar dari Dion Atau ia nekat hingga belajar ilmu ramalan Walau ia tak mampu melihat masa depan Dion. Lalu apa yang terjadi selanjutnya Bagaimana lanjutannya ......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 Mencari Celah Keberuntungan.
Nyonya Ana pun tak bertanya. Lalu duduk di samping Vira. Sambil ikut mengambil koran baru pagi ini.
" Apa kau sudah siap untuk pergi bertaruh hari ini Va?" kata nyonya Ana.
" Hah bertaruh!!"kata Vira kaget.
" Hahaha...maksudnya kita bertaruh lagi seperti di Las Vegas," kata nyonya Ana berbisik pelan.
" O....maaf nyonya saya lupa. Ok sebentar kita lihat peruntungan kita hari ini," kata Vira mengambil kartu tarotnya di saku celana Vira. Lalu mengocok pelan kartu itu di depan nyonya Ana.
" Ya nyonya kita coba keberuntungan kita lagi hari ini. Jika ada pertanda baik berarti kita akan maju. Tapi jika tidak, kita harus bertahan," kata Vira
" Itu ide bagus, ayo kita lihat," kata nyonya Ana. Dan Vira pun mengocok kartu tarot cukup lama. Setelah itu ia meletakkan kartu itu berjejer diatas meja dalam posisi tertutup.
" Silahkan pilih peruntungan nyonya ,"' kata Vira yang menaruh 22 kartu tarot itu.
" Aku harus ambil berapa?" kata Nyonya Ana menatap Vira.
"' Maximal tiga dan kita lihat Arcana mana yang akan nyonya dapat," kata Vira
" Ok ," kata nyonya Ana.Mengambil kartu lalu membukanya.
" Bunga!!" kata nyonya Ana menatap Vira
" Bagus ini simbol kehidupan, pertumbuhan dan kesuburan," kata Vira.
Lalu nyonya Ana kembali mengambil dua kartu lagi.Lalu membukanya Membuat Vira tersenyum melihat kartu terbaik yang di ambil nyonya Ana
" Fix, nyonya beruntung. Pedang mewakili pikiran, dan simbol koin itu mewakili harta. Nyonya akan menang bila bertaruh hari ini.
" Oh ya itu bagus, lalu bagaimana dengan peruntungan mu?" Kata nyonya Ana ikut penasaran dengan keberuntungan Vira. Membuat Vira tersenyum. Lalu mengambil semua kartu tarot. Dan mengocok nya kembali.
Cukup lama Vira melakukannya. Lalu Vira kembali membaginya di atas meja. Sambil mengamati kartu itu untuk memilihnya. Setelah itu Vira memilih tiga kartu dan membukanya sekaligus.
"'The star, Hieroplant, The empres," kata Vira tersenyum. Karna hari ini ada keberuntungan yang akan ia dapat. Jika ia ikut bertaruh.
" Bagaimana?" kata nyonya Ana penasaran
" Ayo kita bertaruh nyonya. Ada kekuatan dari uang berlimpah yang harus kita jemput hari ini," kata Vira optimis
" Ok..kita jemput bola. Itu ide yang bagus," kata nyonya Ana tersenyum puas. Karena siang ini mereka akan ikut ke tempat ajang taruhan pada bangsawan Dubai. Untuk mengadu peruntungan nasib. Pada perlombaan kuda dan unta.
" Kalau kita menang kita akan pergi belanja ke Dubai Mall sebelum pulang," kata nyonya Ana tersenyum
" Siap nyonya," kata Vira yang sangat bersemangat pagi ini. Karna ia ingin tahu kejutan apa yang akan ia dapat .Dari pada bermain judi online. Lebih baik ia langsung bertaruh langsung dengan para bangsawan Dubai. Yang pastinya akan mendapatkan tangkapan yang lebih besar.
" Ya sudah sekarang ayo kembali kekamar, kita cari pakaian santai. Karna kita akan ke arena lomba para pengusaha Dubai. Dan kau juga bisa mencari kenalan disana," kata nyonya Ana beranjak dari tempat duduknya
" Baik nyonya," kata Vira ikut berdiri. Lalu berjalan di sisi nyonya. Untuk kembali ke kamar mereka.
**************
Di Dubai Camel Racing Club siang ini sangat banyak para bangsawan dan orang penting. Yang ikut menonton perlombaan pacuan kuda dan unta. Karna di akhir pekan mereka tidak berada di kantor.
" Selamat siang nyonya Ana, senang bertemu dengan anda. Apa anda ingin ikut menonton pertandingan Atau ikut bertaruh,?" kata seorang pria tampan menyapa nyonya Ana dan Vira.
" Pangeran Aziz , senang sekali bisa bertemu anda. Kenalkan ini keponakan saya. Kami ingin menonton acara ini. Tapi jika ada peruntungan. Apa kami juga boleh ikut bertaruh?" kata nyonya Ana tersenyum
" Hahaha ...kenapa tidak, silahkan. Salam Nona...." kata pria itu menyapa Vira
" Panggil saja Ava atau Ara," kata Vira tersenyum. Sembari membungkukkan badan Sebagai penghormatannya pada pria yang berdiri di depannya. Membuat pria itu tersenyum manis ikut membungkuk badan
" Ana akan panggil nona Ara. Dan panggil saja saya Aziz " kata pria itu.
" Pangeran Aziz, senang bisa berkenalan dengan anda," kata Vira sopan
" Sama sama nona."
" Ok pangeran, kami akan ikut duduk di tengah sana, tapi apa taruhannya akan di mulia?" kata nyonya Ana.
" Ya saya akan memberitahu nyonya dan nona nanti.Jika semua orang sudah datang dan berkumpul. Agar Nyonya juga bisa ikut bertaruh " kata pangeran Aziz yang tak lain masih kerabat pangeran Amar.
" Terimakasih," kata nyonya Ana dan Vira kompak. Hingga pria itu pun tersenyum. Sambil mengedipkan matanya pada Vira.
" Astaga dia genit juga" kata Vira dalam hati. Saat pria itu mengodanya.
" Tapi lumayan juga untuk di manfaatkan hari ini,"pikir Vira balas mengedipkan matanya Setelah itu Vira mengandeng nyonya Ana Untuk mencari tempat duduk. Karena Mereka akan melihat keseruan pertandingan kuda dan Unta yang akan di lombakan.
Sedangkan Audi sudah duduk manis di dalam pesawat.Yang terbang menuju jakarta. Audi pun sambil membaca koran bisnis.Agar ia bisa mendapat banyak infomasi lagi tentang semua usaha. Dan perkembangan bisnis di negara Dubai.
Namun entah mengapa tiba tiba bayangan Vira ikut hadir di kepalanya. Karna hampir sebulan lebih. Audi belum bertemu lagi dengan istri kecil nya itu.
" Apa dia masih marah padaku?" pikir Audi mengingat saat itu, Vira merasa terancam olehnya. Agar mau menikah dengannya dan menandatangani berkas berkas peralihan warisan milik papah Vira.
" Hehehe...biar lah, untuk sementara kau bisa bebas Va. Sampai semuanya selesai. Agar kau bisa aman berada di luar sana. Kak Andra tidak akan bisa tenang , bila warisan itu. Masih berada di tangan musuh musuh om Irwan. Nanti setelah semuanya beres. Kak Andra pasti akan membawa mu pulang dan menjelaskan semuanya," kata Audi. Menarik nafas dalam. Karna selama ini, ia selalu saja mengerjai Avira.
Karna memang sudah dua tahun ini. Audi mengawasi Vira. Agar gadis itu selalu baik baik saja. Bahkan sebelum Vira kembali ke Jakarta. Karna Audi tahu. Vira belum tahu sama sekali. Kalo orang tuanya meninggal bukan karna kecelakaan biasa. Tapi karna kecelakaan yang di rencanakan. Agar mereka bisa mengambil saham dan hartanya milik keluarga Salim group.
" Apa tuan melamun?" kata Rendi. Yang baru kembali dari toilet.
" Tidak, hanya memikirkan Ava. Apa Beni sudah memberi kabar?" tanya Audi.
Deg....
" Nona baik baik saja tuan. Nona baru pulang liburan ke kalimatan. Mungkin hanya untuk beberapa minggu. Lalu kembali lagi ke jakarta, saat dia akan masuk kuliah," kata Rendi sedikit berbohong. Agar tuan mudanya itu tidak kepikiran pada Vira
" Baguslah, lalu apa rumah yang di Bekasi sudah selesai pembangunannya,"' Kata Audi
" Sudah tuan, mungkin tinggal di cat ulang. Apa tuan muda akan tinggal disana?"kata Rendi menatap lekat Audi
" Ya menunggu semua pengalihan saham Salim Group pindah ke tanganku. Avira dan aku akan menempati rumah itu. Karna itu memang sengaja aku belikan atas nama Ava," kata Audi
" Apa nona belum tahu ?" kata Rendi.
" Tidak ," geleng Audi yang memang belum menjelaskan apa pun pada Vira. Karna Audi ingin ini menjadi sebuah kejutan untuk istrinya kecilnya.
" Astaga, bagaimana jika nona salah paham pada tuan muda?"kata Rendi.
" Tidak akan Ren, aku sudah berusaha melindunginya. Aku juga sudah berjanji memenuhi wasiat om Irwan. Jadi pada waktunya nanti. cepat atau lambat. Aku akan menjelaskan semuanya. Apalagi sekarang dia sudah sah menjadi bagian dari keluarga wijaya. Aku tidak akan membiarkan Vira terpuruk di luar sana.
" Tapi nona belum mengingat tuan muda. Bahkan ia juga tidak pernah berusaha mencari tuan muda," kata Rendi
" Aku akan menunggunya, biarkan semua nya begini dulu. Saat waktunya tiba. Aku akan memberitahukan semuanya,"' kata Audi.
" Ya itu lebih baik,"' kata Rendi. Kembali duduk di samping Audi Sedangkan Audi kembali melanjutkan membaca majalah bisnisnya.
************
Disisi lain Vira berdiri sambil berteriak teriak kencang. Bersama nyonya Ana. Karna mereka sedang menyemangati seekor kuda putih yang menjadi taruhan Vira yang di jagokan akan menang. Karna Vira berani memasang taruhan dua milyar bersama nyonya Ana
" Ayo putih terus kejar, Kamu pasti bisa !! teriak Vira dan Nyonya Ana dari kursi para penonton. Membuat para bangsawan yang ikut bertaruh juga berkoar koar berteriak nyaring. Menyemangati kuda yang mereka andalkan untuk menang.
" Menang... menang...menang," Gema suara riuh penonton. Sambil menatap puluhan kuda berlari mengelilingi arena pacuan.
" Menang...ayo cepat," teriak nyonya Ana
" Harus menang, bantu kami ya leluhur. Pastikan si putih bisa menang," Doa Vira dalam hati .Karna tadi Vira memilih kuda cantik berbulu putih Dan tak lama...
" Yey ..menang nyonya,!!" teriak Vira histeris sambil melompat lompat kegirangan Begitu juga dengan nyonya Ana. Karena mereka memilih kuda yang sama. Dan jika mereka menang Hadiahnya akan mereka bagi dua.
Thor, nanya boleh ya, adakah squel Dokter Al?