NovelToon NovelToon
Kelahiran Kembali Raja Legendaris

Kelahiran Kembali Raja Legendaris

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / TimeTravel / Misteri / Tamat / Reinkarnasi / Petualangan Fantasi-Penyeberangan dunia lain / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:22M
Nilai: 4.7
Nama Author: Daratullaila 13

Blurb :
Ling, seorang Raja Legendaris yang bisa membuat semua orang bergetar saat mendengar namanya. Tak hanya orang biasa, bahkan orang besar pun menghormatinya. Dia adalah pemimpin di Organisasi Tempur, organisasi terkuat di Kota Bayangan. Dengan kehebatannya, dia dapat melakukan apa saja. Seni beladiri? Oke! Ilmu penyembuhan? Oke! Ilmu bisnis? Oke!

Namun, eksperimen yang dia lakukan menyebabkan dirinya mati. Saat bangun, ternyata ia bereinkarnasi menjadi pria bodoh dan tidak berguna yang selalu dihina. Bahkan menjadi tertawaan adalah hal yang biasa.

Popularitas yang selama ini ia junjung tinggi, hancur begitu saja. Mampukah ia membangun kembali nama besarnya? Atau mungkin ia akan mendapat nama yang lebih besar?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daratullaila 13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tubuh Seperti Robot

Malam sudah larut ketika Ling tiba di kediaman keluarga Chen. Begitu turun dari mobil, ia memasukkan tangannya ke dalam saku dan melirik Liam dengan tenang.

"Terima kasih sudah mengantarkan dan menemaniku hari ini. Ingat, jangan katakan kepada siapa pun tentang apa yang terjadi tadi. Kau paham, kan?" ucap Ling dan langsung berbalik tanpa menunggu respons Liam.

Dengan satu lompatan ringan, ia melompati dinding kediaman keluarga Chen dengan mudah dan menghilang dalam kegelapan. Gerakannya begitu gesit, hampir tak terdengar, meskipun masih mengenakan jubah besarnya.

Liam yang menyaksikan aksi Ling, menggelengkan kepala dan tercengang. Dia menoleh ke arah supirnya yang masih berusaha memahami apa yang baru saja terjadi.

“Supir, bukankah setiap rumah keluarga besar di kota Urban punya sistem alarm? Bagaimana bisa dia melewatinya begitu saja?” tanya Liam keheranan. Mengingat penjagaan ketat di kota ini, ia tahu bahwa setiap rumah milik keluarga besar seharusnya dilengkapi sistem keamanan berteknologi tinggi. Namun melihat Ling melompat masuk tanpa membunyikan alarm sedikit pun, ia mulai mempertanyakan seberapa efektif sistem tersebut.

Jika ada orang lain dengan kemampuan seperti Ling, rumah mereka bisa dengan mudahnya dirampok habis.

"Kau dengar kan apa yang dia katakan? Jangan beritahu siapapun tentang hari ini," ucap Liam melanjutkan.

Supir itu tersentak mendengar pertanyaan Liam. Setelah jeda sejenak, dia mengangguk dengan patuh. "Ya. Saya akan merahasiakan semua ini. Apa pun yang terjadi hari ini, tak akan keluar dari mulut saya,” jawab supir itu, masih mengingat tatapan tajam Ling yang membuat tubuhnya bergetar.

Kejadian hari ini masih membekas di pikiran Liam.

Di kota Urban, Chen Sin dikenal sebagai ahli muda berbakat yang berhasil menembus lingkungan elit kota Bayangan. Julukan “Dewi” bukan diberikan secara sembarangan. Itu adalah pengakuan atas kemampuannya yang luar biasa dalam meramu obat. Bakatnya bahkan sangat dihormati di antara kalangan elit kota Bayangan.

Namun, Ling—dengan kemampuan luar biasanya yang entah datang dari mana—telah mengalahkannya dengan sangat mudah. Bahkan, selama pertandingan, Liam bisa melihat Chen Sin tampak sedikit gugup.

Ling mampu membuat ramuan tingkat tinggi dengan kemurnian mencapai 80% hanya dalam waktu 30 menit. Sementara itu, Chen Sin, yang selama ini dianggap jenius di bidang ramuan, hanya bisa mencapai kemurnian 40% dalam waktu dua jam penuh. Bakat Chen Sin tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Ling.

Chen Ling dianggap sampah? Bodoh dan tak berguna?

Jika benar begitu, maka apa sebutan untuk dirinya?

Mungkin lebih rendah dari sampah?

Liam mengetuk dahinya sambil menyadari kebodohannya. Selama ini, ia begitu meremehkan Ling dan malah mendukung Wuzhou. Sekarang, jika membandingkan keduanya, Wuzhou tampak suram jika berdiri di samping Ling. Seluruh kekaguman Liam terhadap Wuzhou hilang begitu saja.

Namun anehnya, meski Ling memiliki bakat yang bisa membuat kota Urban terguncang, dia tampaknya tidak pernah peduli dengan pujian itu.

*

Setelah sampai di kamarnya, Ling segera melepas jubahnya dan masuk ke kamar mandi. Rasa gerah yang menumpuk sepanjang hari membuatnya tak sabar untuk merilekskan diri. Ia menyiapkan rendaman dari rumput gruv, kemudian merendam liontin giok kunonya ke dalam air. Setelah semuanya siap, ia berbaring di rendaman itu, hanya menyisakan kepalanya di atas permukaan.

Liontin giok yang ia miliki membawa kilatan samar di ingatannya, meskipun ia masih belum sepenuhnya mengingat dari mana ia mendapatkannya. Satu hal yang ia yakini, liontin itu memiliki kemampuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Bersama rendaman rumput gruv, ia berharap tubuhnya akan segera pulih dan sekuat tubuhnya yang dulu.

Ia ingin kembali memiliki fisik seperti yang pernah ia miliki, fisik yang tangguh dan kuat. Tubuh seperti robot. Bukan seperti sekarang yang lemah dan rentan terhadap penyakit.

*

Di dalam kamar rumah sakit, Lu Yan dengan telaten menyiapkan semangkuk bubur untuk Wuzhou. Sejak Wuzhou dirawat, Lu Yan nyaris tidak pernah jauh darinya. Barusan ia memang harus meninggalkan Wuzhou agak lama untuk memantau dan mempersiapkan kompetisi ramuan, namun sekarang ia kembali untuk memastikan Wuzhou makan dengan baik.

"Ayo, makan dulu. Aku tahu kamu sering malas makan kalau tidak kusuapi," kata Lu Yan sambil tersenyum lembut, membuat Wuzhou tersipu malu. Dengan telaten, Lu Yan mengambil sesendok bubur dari mangkuknya dan menyuapkan ke mulut Wuzhou.

Di tengah-tengah suapan, Wuzhou menatap Lu Yan penuh harap. "Apa wilayah itu sudah kamu dapatkan? Pasti bibi Sin menang, kan? Bagaimanapun juga, dia adalah sosok berbakat dari kota Bayangan," katanya yakin.

Namun, Lu Yan hanya menggeleng pelan. Ia kembali menyuapi Wuzhou sambil berkata dengan nada campuran antara kekaguman dan sedikit rasa kecewa, "Tidak, Wuzhou. Ada seorang yang disebut sebagai 'orang berjubah putih' yang berhasil mengalahkan bibi Sin. Dia bahkan mampu membuat ramuan tingkat tinggi dengan kemurnian hingga 80%."

Wuzhou terkejut, dan tanpa sengaja tersedak mendengar berita itu. Ia mulai terbatuk, dan Lu Yan dengan sigap menyodorkan segelas air untuk menenangkannya.

"Tenang, aku tahu ini mengejutkan. Semua orang yang menyaksikan hal itu juga sangat terpana. Apalagi, ramuan dengan tingkat kemurnian setinggi itu sangat jarang muncul," lanjut Lu Yan dengan nada serius.

Setelah menarik napas dalam untuk menenangkan dirinya, Wuzhou akhirnya berkata, "Kita harus mencoba mencari orang itu dan mengajaknya bekerja sama."

Lu Yan mengangguk paham dan menjawab, "Aku sudah mengutus seseorang untuk mencari tahu lebih jauh tentang siapa sebenarnya orang berjubah putih itu. Namun, sejauh ini belum ada kabar."

Ekspresi Wuzhou penuh semangat. "Dia pasti orang hebat. Bisa sangat menguntungkan jika kita bisa bekerja sama dengannya," ujarnya dengan penuh keyakinan. Namun, seketika itu juga, suasana berubah ketika seorang pelayan keluarga Chen berlari terburu-buru mendekat, tampak panik dan tergesa-gesa.

"Tuan... Tuan..." Pelayan itu akhirnya bisa mengatur napasnya setelah berlari. Wuzhou yang masih duduk di tempatnya langsung menoleh, merasa cemas. "Ada apa? Apa ada masalah besar?" tanyanya dengan nada khawatir.

Pelayan itu menarik napas panjang, mencoba menenangkan dirinya sebelum menjawab. "Tuan muda, tuan muda Ling akan ikut ke arena pelatihan," katanya dengan nada yang terkesan terkejut.

Mendengar itu, Wuzhou langsung merasa bingung dan hampir tidak percaya. "Ling? Sampah itu? Dia bahkan peringkat terbawah di antara kita, dan tak pernah bisa mengerti pelajaran. Bahkan Tuan Ye pernah menghinanya habis-habisan. Kenapa dia masih berani muncul lagi? Apa dia tidak takut terpojok seperti dulu?" Wuzhou menelan bubur terakhir yang ada di mangkuknya, lalu tertawa dengan nada sinis.

Wuzhou adalah murid jenius yang diakui Tuan Ye. Dia juga selalu memuji bakatnya. Bahkan dia mengangkat Wuzhou menjadi muridnya. Sudah banyak murid Tuan Ye yang sukses. Jika dibandingkan dengan Wuzhou, Ling hanya tumpukan sampah yang tak berarti. Jadi mereka tak terlalu menganggapnya.

Mendengar perkataan Wuzhou, Lu Yan yang berdiri di sampingnya tak bisa menahan tawa sinis. "Jangan khawatir, dia tidak akan bertahan lama. Bahkan jika dia bertahan sehari, itu sudah luar biasa. Sebagai murid Tuan Ye, kamu harus membantu memberi pelajaran padanya," kata Lu Yan dengan nada merendahkan.

Begitu mendengar kata-kata Lu Yan, Wuzhou teringat kembali pada masa lalu.

Ye adalah seorang guru besar dari luar negeri. Ia telah mengajar banyak murid hebat yang terkenal. Sejak ia pensiun, ia pulang ke kampung halamannya, yaitu di kota Urban. Sejak saat itu pula para keluarga besar mengundangnya untuk menjadi pengajar di arena pelatihan.

Di antara para murid Tuan Ye, Wuzhou adalah salah satu yang paling unggul. Bagi Wuzhou, Ling hanyalah sampah, tidak lebih dari seorang yang tak tahu diri dan tak mampu berkembang. Maka, saat mendengar bahwa Ling akan ikut pelatihan, ia merasa sangat yakin bahwa Ling takkan mampu bertahan lama, apalagi setelah pertemuan-pertemuan yang telah terjadi sebelumnya.

Ling yang saat itu benar-benar bodoh, tidak bisa memahami apa pun yang diajarkan oleh Tuan Ye. Tuan Ye sangat menghargai Tuan Tua keluarga Chen, jadi dia selalu mengajari Ling dengan penuh kesabaran. Namun apa hasilnya? Ling tetap saja tidak mengerti.

Tanpa bisa menahan amarahnya lagi, akhirnya Tuan Ye mengusir Ling keluar dari kelas. Ling diminta untuk menunggu di depan pintu sementara para murid lain melanjutkan pelajaran mereka.

Di depan para murid lainnya, Tuan Ye meluapkan amarahnya yang sudah lama dipendam. Ia tidak segan-segan menghinanya habis-habisan. Semua kata-kata kasar, ejekan, dan hinaan ditujukan langsung kepada Ling.

Ketika mendengar semuanya, tubuh Ling bergetar hebat. Ia hanya bisa menunduk, menahan perasaan malu dan emosi.

Walaupun Tuan Ye adalah guru yang dikenal ramah, tapi ia tak bisa menyembunyikan kekecewaannya di hadapan Ling. Bahkan, Tuan Ye merasa bahwa Ling adalah penyebab semua masalah itu.

Melihat bakat luar biasa yang dimiliki oleh anggota keluarga Chen lainnya, Tuan Ye bahkan mulai berpikir bahwa Ling adalah anak angkat, bukan Wuzhou.

Hal ini semakin membuat Ling merasa rendah diri, seperti sampah yang tak ada artinya.

Setelah kejadian itu, para murid yang sebelumnya tidak terlalu peduli pada Ling, mulai ikut menghina dan mengejeknya. Mereka mengikuti sikap Tuan Ye yang mempermalukannya di depan kelas. Tuan Ye sendiri hanya diam, membiarkan semuanya terjadi begitu saja.

Hari demi hari, Ling datang ke arena pelatihan hanya untuk berdiri menunggu di luar kelas. Ia tidak pernah bisa mengikuti pelajaran dengan baik, dan yang ia terima setiap hari hanyalah hinaan dan cacian dari teman-temannya, bahkan dari gurunya sendiri.

Ling tak pernah melaporkan perlakuan buruk itu kepada orangtuanya. Ia tahu betul apa yang akan terjadi jika ia melakukannya. Ia akan dimarahi lebih keras lagi karena sudah melibatkan Tuan Ye dalam masalah ini, yang jelas akan semakin menambah beban dalam hidupnya.

Mengingat semua itu, Wuzhou merasa lega.

Ia merasa bahwa tak ada yang perlu dikhawatirkan lagi. Ling yang begitu rendah diri dan diperlakukan buruk oleh semua orang, tidak akan mampu bertahan lama di arena pelatihan. Wuzhou merasa lebih tenang, yakin bahwa Ling takkan bisa mengganggu posisi dan pengaruhnya di arena pelatihan.

1
parwoto otoy
Luar biasa
Daratullaila🍒: terima kasih kak/Rose/
total 1 replies
Adhi Adhi
mantap thor... boom....
Adhi Adhi
Ok Thor
Adhi Adhi
oyee
Adhi Adhi
mantap thor
Shen shandian luo
gelut nya dari awal sampai sini gak ada perkembangan...apa memang gak bisa menerjemah kan alur pertarungan yg epik atau memang gak terpikirkan pertarungan yg seru..
Adhi Adhi
bagus ceritanya
sheee
lanjutin tolong😭
Darwis Kilian
siap
Dindin Awaludin Fitria
Luar biasa
Daratullaila🍒: terima kasih kak/Rose/
total 1 replies
Ardi Provision
emang ada pria seperti MC ini?
sibuk mengurusi orang lain, mengabaikan orang yang mencintai nya yg melakukan apapun untuk dirinya, saya rasa MC termasuk dalam katagori ap normal
sheee
Luar biasa
Daratullaila🍒: terima kasih kak/Rose/
total 1 replies
Ardi Provision
wah ini anak pungut gak tahu diri namanya
tyas
Dasar bodoh! Padahal mereka sudah melihat bakat yang dimiliki oleh Ling.
Ya,, orang iri memang susah untuk membuka mata dan hati.
tyas
Sesaat jadi bingung, karena nama Ling dan Liam
Saodah Xiaomi
bacooooooooottttttttt mulu
Saodah Xiaomi
percuma balas dendam juga, semua kerabat dan teman sudah pada mati, raja apanya, terlalu lebay bahasanya.
Saodah Xiaomi
saya harap semua teman dan kluarga ling mati semua, biar dia ngamuk.
Muhammad Sarino
Lumayan
Dindin Awaludin Fitria
Luar biasa
Daratullaila🍒: terima kasih kak/Rose/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!