" Aku sudah bilangkan,jangan sekali-kali kamu melarikan diri." ancaman pria itu pada seorang wanita yang berdiri tepat didepan dirinya.
" Untuk apa kamu terus mengangguku." ucap wanita itu dengan nada keras.
" Jangan pernah sekali-kali kamu mendekati pria lain selain aku." ucap pria itu dengan berani mengelus pipi kanan wanita itu.
wanita itu makin dibuat bingung kenapa pria itu terus mengejar dirinya sampai hidupnya mulai tak aman lagi setelah kedatangan pria itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia Lukita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hari ke dua puluh tiga
"Lihat itu,ada pria tampan di sana." ucap salah satu dari sekelompok wanita yang berkumpul ditempat itu.
"Beneran tampan ya , tapi sayang didepannya ada wanitanya .apa mungkin wanita itu kekasih dari pria itu?" tanya salah satu dari mereka.
" Aku sih kurang yakin, lihat saja cara berpakaiannya dia tak semodis dengan kita." beberapa wanita pun menganggap remeh wanita itu,hanya karena cara dia berpakaian seperti itu dirinya menjadi bahan pembicaraan mereka.
"Biarkan saja mereka,kita disini hanya makan malam bukan mendengar ocehan mereka." ucap Andreas yang sedari tadi mendengar ucapan mereka .
Mona pun membalas dengan anggukkan.Andreas balik melirik kearah wanita itu dengan tatapan tajam kearah mereka yang masih saja membicarakan mereka .
Reaksi mereka langsung menundukkan kepala setelah pria itu menatap mereka dengan tatapan marah.
"Sepertinya pria itu terlihat marah pada kita." ucap salah satu dari mereka.
" Biarkan saja,apa yang kita ucapkan ada benarnya juga kan."
saat hidangan mereka datang ,mereka langsung menikmati makan malam bersama.
" Apa tidak terlalu berlebihan untuk saya ikut makan malam diluar bersama tuan?" tanya Mona yang merasa sedikit risih dengan orang sekelilingnya membicarakan mereka saat ini.
" Biarkan saja mereka dan cepat kamu habiskan makananmu.jika. Kamu mendengar omongan mereka dirimu tak akan merasa kenyang jika harus mendengar ocehan mereka yang tidak ada gunanya." jawab Andreas yang tak peduli dengan orang sekitarnya.
Mona pun menuruti perintah tuannya,dan akhirnya mereka menikmati makan malam bersama.saat mereka akan selesai makan malam ada seorang wanita menghampiri mereka berdua.
" Tuan Andreas." sapa wanita itu yang tak begitu asing suara itu Andreas dengar.
" Dia lagi." batin Andreas yang kaget melihat kedatangan wanita itu lagi,siapa lagi jika bukan Bella putra dari tuan Johan.
" Selamat malam tuan Andreas." sapa Bella dengan senyuman,tapi senyum itu tak dibalas oleh Andreas dengan tatapan marah.
" Untuk apa kamu kesini,tidak cukup kamu membuat masalah." Andreas langsung berkata pedas pada wanita itu
" Maafkan jika papa saya melakukan kesalahan, papa saya hanya ingin mempererat hubungan antara anda dan ." pandangan Bella teralihkan pada wanita yang duduk didepan tuan Andreas.
" Siapa wanita ini,kenapa wanita ini duduk satu meja makan bersama tuan Andreas." batin Bella yang baru menyadari jika didepan tuan Andreas ada wanita yang saat itu bersamanya
" Tak usah kamu banyak alasan." jawab Andreas yang langsung berdiri dari tempat duduknya dan langsung menarik tangan Mona hingga membuat dirinya kaget melihat tangan kanannya ditarik oleh tuannya.
Andreas terus menarik tangan Mona hingga keduanya pergi menjauh dari wanita itu.Bella hanya menatap bingung mereka pergi.
" Wanita tadi siapa ya,apa mungkin dia kekasih dari tuan Andreas." batin Bella yang penasaran apa benar tidaknya dia adalah kekasih dari tuan Andreas.
" Kalau itu benar, bisa jadi rencana papa untuk menjodohkan aku dengan tuan Andreas bisa gagal." gumam Bella begitu kesal dengan rencana mereka nantinya akan gagal hanya karena wanita itu.
Saat mereka masuk kedalam mobil, Andreas langsung melirik kearah asistennya.
"Aku terpaksa menarikmu ditempat itu hanya karena wanita itu."
" Maksud tuan?"
" Wanita yang yang kamu temui itu ,wanita pengganggu.jika kamu bertemu dengan orang itu lebih baik kamu menghindari ." pesan Andreas pada Mona.
" baik tuan." jawab Mona yang sebenarnya tidak terlalu mengenal wanita cantik itu,bahkan terdengar tuannya sangat marah melihat kehadiran wanita itu ditempat itu.
" Apa mungkin dia mantan dari tuan ya,tapi lumayan cantik juga .tapi sayangnya tuan tak begitu menyukainya." batin mona yang mengganggap wanita tadi benar-benar cantik.
Tiba-tiba saja pandangan Mona teralihkan pada pedangan yang berjualan dipinggir jalan.
" Enak sepertinya." gumam Mona melihat penjual sate gerobak.
" Apa yang enak?" tanya Andreas pada Mona.
" Tidak apa-apa tuan." jawab Mona yang langsung menutup mulutnya dengan tangannya.
" Bicara jujur kamu,apa yang enak."
" Itu tuan,orang jualan sate gerobak.sepertinya enak makanan itu." jawab Mona yang tiba-tiba mobil mereka langsung berhenti secara mendadak.
" Dimana penjual itu?" tanya Andreas pada Mona.
"Tadi sudah terlewat." jawab Mona pada tuannya,posisi mobil pun berputar dan kembali kejalan itu lagi.
" Mana gerobak itu?" tanya Andreas yang melirik kearah Mona untuk segera memberitahu posisi orang jualan itu.
" Itu didepan,ada gerobak berwarna biru." jawab Mona sembari menunjukkan posisi gerobak itu.
Mobil pun berjalan mendekati gerobak yang saat itu penjual sedang sibuk membakar sate.
Andreas langsung mengeluarkan sesuatu pada dompet miliknya ." Ini beli semuanya,jangan sampai ada uang yang tersisa." Mendengar kata itu,Mona hanya berekspresi bingung.
" Maksud tuan apa ya,ini sebenarnya saya disuruh apa?" tanya Mona yang masih kebingungan.
Andreas terlihat sedikit kesal pada Mona yang tak paham apa yang dia perintahkan.
" Itu yang untuk membeli makanan di gerobak itu,masih tak paham lagi." ucap Andreas dengan nada sedikit ditekan.
" Saya paham tuan,tapi tuan yakin mau makanan seperti itu?"
" Jangan banyak tanya kamu,cepat beli sekarang." perintah Andreas yang sudah berulang kali bilang.
" Baik tuan." jawab Mona yang segera keluar dari mobil dan Mona langsung membeli makanan sate itu sedangkan Andreas menunggu didalam mobil dengan mengecek handphone miliknya.
Beberapa menit kemudian
Mona masuk kedalam mobil sembari tangan kanan dan kiri memegang kantong plastik hitam.
"Sudah tuan." jawab Mona yang sudah selesai berbelanja.
Reaksi Andreas sedikit kaget dengan banyaknya kantong plastik yang dia bawa.
"Kamu beli berapa, kenapa sebanyak itu kamu beli?" tanya Andreas yang terlihat bingung begitu banyak makanan yang dibeli oleh asistennya.
"Bukannya tuan menyuruh saya untuk membeli dan jangan sampai ada uang yang tersisa.ya sebanyak ini dapatnya tuan." jawab Mona yang membawa 4 kantong plastik berisikan sate ayam yang dia beli.
"Kamu yakin sebegitu banyaknya ,apa penjualan itu keliru menghitung."
"Tidak tuan, tidak mungkin keliru memang sebanyak itu yang didapat."Jawab Mona yang merasa aneh dari tuannya yang terlihat aneh kenapa tuannya terlihat begitu kebingungan mendapatkan sebanyak itu.
"Ya sudah." jawab singkat Andreas yang mulai tak mempermasalahkan hal itu,apalagi dia sadar jika makanan seperti ini memang begitu murah di jual mereka.
Mereka pun berlanjut melanjutkan perjalanan kearah pulang, mengingat waktu sudah menunjukkan pukul 20.30 malam.
saat mereka sampai di rumah, Mona langsung pergi ke dapur yang mulai membongkar satu-persatu makanan yang baru saja mereka beli dan tidak lupa Mona mengambil satu porsi sate untuk tuannya yang sengaja membeli makanan itu untuk tuannya nikmati.