NovelToon NovelToon
TAKDIR CINTA AMARA

TAKDIR CINTA AMARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ndo'Uus

Amara harus iklas di nikahi seorang CEO berhati dingin yang tak pernah dia cintai. dua ke pribadian yang berbeda harus tinggal seatap dan berperan sebagai suami istri. Masa lalu yang telah lama terlupakan kini datang kembali ke tengah tengah mereka.

Apakah akan ada cinta di antara mereka dan bagaimana mereka mengatasi masa lalu yang belum usai.

Ayo ikuti kelanjutan ceritannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ndo'Uus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11

Radit yang tengah berada di kantor terlihat sibuk dengan setumpuk berkas yang harus segera ia tanda tangani. Sesekali bola matanya melirik ke arah jam dinding. Radit berdiri dan menghampiri sekertarisnya.

"Apa masih ada jadwal hari ini?"Tanya Radit kepada Maria sekertarisnya.

"Masih ada satu jadwal pak, nanti jam 5 kita ketemu klien ." Jawab Maria.

Radit melangkahkan kaki menuju Ruangannya. Di lihatnya Jam lagi, Jam menunjukan pukul 16:35.Artinya setengah jam lagi dia harus pergi bertemu klien. Radit gelisah dia ingin segera pulang untuk memastikan Amara sudah di rumah. Radit menggambil ponselnya dan menelfon rumah. Dia sengaja tak menelfon Amara karena dia tak mau Amara tau kalo Radit menghawatirkannya.

"Hallo bi ini Radit. "

"Oh iya den ada apa?" Tanya bi Mira.

"Apa Amara sudah di rumah bi? "

"Tidak ada den, non Amara belum pulang ke rumah. "

"Ohh.. ya sudah bi nanti kalo dia sudah pulang kabarin saya," Pinta Radit.

Radit menggeleng " Kemana perginya sih, kenapa sampai jam segini belum juga pulang. " Gumamnya dalam hati.

Radit berangkat meeting dengan perasaan gelisah. Dia dan Maria bertemu dengan klien di sebuah Hotel. Radit segera mungkin menyelesaikan meeting nya. Dia terus saja tak tenang memikirkan Amara. Pasalnya Amara baru beberapa minggu saja Di sini dan belum terlalu hafal daerah sini.

"Maria kamu bisa pulang pake taxi saya masih ada urusan. "Ungkap Radit.

Maria mengangguk "Iya pak saya bisa naik taxi kalo begitu saya permisi pulang dulu pak," Pamit Maria.

Radit masih berada di lobi Hotel dia terus memegang ponselnya. Radit ragu ragu untuk menelfon Amara. Dia melirik jam di tangannya menunjukan pukul 18:30.Tapi bi Mira belum juga menghubunginya. Radit memberanikan diri menekan nomer Amara. Namun nomer Amara tidak aktif hal itu membuat Radit semakin panik.

Radit menghubungi Kevin "Kevin di mana kamu? "

"Aku lagi nongkrong sama teman, tumben Telfon ada apa kak ?"

"Tadi sepulang antar mama Amara bilang ingin berbelanja keperluan kuliahnya tapi sampe sekarang dia belum juga pulang. "Ucap Radit panik.

Kevin terheran dengan sikap kakaknya yang begitu panik "Mungkin dia jalan jalan kak, Coba Teflon ponselnya "

"Ponselnya mati ,dari tadi aku sudah coba hubungi dia, bahkan aku sudah Teflon rumah kata bi Mira Amara belum pulang.Kamu bantu kakak Cari Amara sekarang juga," Perintah Radit.

"Tapi kak aku lagi kumpul sama teman temanku!"

"Gak ada tapi tapian cepat cari Amara. " Bentak Radit.

Kevin tak habis fikir kenapa kakaknya bisa begitu panik saat tak mendapat kabar Amara. Kevin pun beranjak dari tempat duduknya menuju mobilnya. Dia melajukan mobilnya dan mencari Amara ke pusat perbelanjaan terdekat.

Radit pun segera masuk ke dalam mobil dan mempercepat laju kendaraannya. Sesekali dia menelfon nomer Amara lagi. Mereka masuk ke mall dan mencari Amara. Setelah berputar putar mereka tak menemukan Amara. Radit melihat Kevin adiknya berlari ke arahnya.

"Bagaimana kamu sudah mememukan Amara," Cecar Radit.

"Belum kak, Kak Amara gak ada di mana pun."

"Kemana sih perginya suka banget ngilang." Gerutu Radit.

"Coba aku Teflon rumah dulu siapa tau kak Amara sudah pulang. "

Kevin mencoba menghubungi orang rumah. "Hallo bi kak Amara sudah pulang belum? "

"oh iya den non Amara baru saja sampe rumah. "

Mendengar perkataan bi Mira Radit langsung pergi meninggalkan Kevin berlari menuju mobilnya.

"Wah bahaya bakalan ada perang ni, kak Radit kalo lagi kawatir suka gak bisa ngontrol emosi ," Gumam Kevin.

Kevin segera berlari menyusul kakaknya.

Tak sampai setengah jam Radit sudah berada di depan rumahnya. Di biarkannya mobil terparkir di depan rumah. Radit langsung mempercepat langkahnya menuju dalam rumah. Amara yang baru sampai, terkejut melihat Radit melotot ke arahnya.

Radit berjalan mendekat ke arah Amara " Kamu dari mana? kenapa pulang sampai malam. kan aku sudah bilang jangan pulang terlalu malam!" Bentak Radit.

Amara terperanjak dia tak mengerti kenapa Radit begitu marah padanya. Kevin yang melihat mereka hanya bisa mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.

"Kenapa kamu membentak ku?" Ucap Amara ketus.

"Kenapa ponselmu tidak bisa di hubungi, dari mana saja kamu. Kalo terjadi sesuatu padamu mama pasti, "

Sebelum Radit selesai bicara Amara memotong omongan Radit " Apa? Kalo terjadi sesuatu padaku mama pasti memarahimu kan, itu yang mau kamu katakan,"Sahut Amara. " Aku bukan anak kecil ya mas Radit. yang harus di atur kapan aku pulang dan harus selalu kasih kabar!"

"Amara!!" Radit berteriak ke arah Amara.

"Apa!! " Amara membalas bentakan Radit. "Jangan membentakku, mas Radit tenang aja kalo terjadi sesuatu padaku aku yang akan bertanggung jawab atas diriku sendiri. Mas Radit gak perlu takut mama bakal marahin mas Radit .Karena memang mas Radit tak perduli padaku ,jadi mas Radit gak perlu berlebihan seperti ini," Ucap Amara kesal dan pergi meninggalkan Radit.

Radit ingin menyusul Amara tapi di hentikan oleh Kevin.

"Cukup kak jangan di kejar, nanti situasinya tambah parah," Tutur Kevin. "Biarkan kak Amara sendiri dulu. "

"Lihat dia bisa bisanya dia lebih marah dariku, apa dia tidak tau kita sudah bingung mencarinya,"Ucap Radit kesal.

"Lagian kenapa kak Radit marah sih sama kak Amara. Gak gitu cara nanganin wanita seumuran dia kak. Mereka gak bisa di kasarin," Kevin menepuk jidatnya.

"Bagaimana kakak gak kesel, HP nya mati kan jadi gak bisa di hubungi. "

"Kak Radit kawatir ya sama kak Amara bukan karena takut sama mama,"Ledek Kevin.

"Jangan ngawur kamu kalo ngomong. Sudah pulang sana, "Radit mendorong bokong Kevin dengan satu kakinya.

"Aku nginep sini ya kak?"

"Gak boleh pulang sana! "

"Pelit... Biasanya juga boleh, " Sindir Kevin yang berjalan menuju pintu.

  

  Dukung Author dengan Like, Koment dan Vote.

1
Asmah Matin
Luar biasa
NhanHa: terima kasih ya kak.
total 1 replies
Siti Maimunah
Kecewa
Siti Maimunah
Buruk
bluesky⁹9
alur ceritanya sudah bagus kak, tapi lebih diperhatikan letak tanda bacanya. semangat untuk nulisnya❤️
mampir dikaryaku jugaa yaa
NhanHa: ya kak terimakasih.. aku pasti mampir..
total 1 replies
bluesky⁹9
tanda baca titik ini nggak perlu dipake yaa kak. cukup tanda tanya aja
NhanHa: ohh ok.. maaf baru pertama selanjutnya pasti aku perbaiki. terima kasih.
total 1 replies
bluesky⁹9
saran yaa kak, untuk penulisan huruf awal nama pake huruf kapital yaa
NhanHa: iya kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!