WARNING BUKAN UNTUK BOCIL ❤️❤️
YANG DIBAWAH UMUR
MOHON UNTUK JANGAN BACA NOVEL INI!!
KARENA INI NOVEL KHUSUS UNTUK KAUM IYA-IYA 😝
TERIMA KASIH!! SELAMAT MEMBACA!!
ANNABELLA TASYA KUSUMA pegawai di salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang terletak di Jakarta ini sudah mengabdi di perusahaannya selama hampir 4 tahun.
Pekerjaannya lancar dan mengasyikan. Dia sangat mencintai pekerjaannya. Dia orang yang mudah bergaul, itu yang membuat dia sangat akrab dengan rekan-rekan di devisinya, yaitu devisi keuangan.
Tapi semua itu berubah, ketenangan di usik. Dia merasa diawasi, dikekang, dan diperlakukan tidak adil oleh CEO baru di perusahaannya.
Mampukah Tasya bertahan, atau Tasya memilih untuk keluar dari perusahaan nya itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ssyptr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 9 - IBLIS
Clek.....
"LULAAAAA.........." teriaknya nyaring.
Ia sangat syok melihat keadaan adiknya yang tidak sadar, Lula hanya memakai dalaman saja tanpa berbusana dan samping kanan dan kirinya ada 4 pria yang hanya memakai celana, tanpa atasan.
Tasya berlutut memohon-mohon sambil menangis. "Tolong jangan lakukan itu ke adik saya. Saya benar-benar memohon. Biar saya saja, jangan adik saya hiks...hiks.."
"Hahahaha oke kalo itu mau mu" terdengar suara tawa yang cukup familiar dibelakang Tasya.
Saat membalikan badannya betapa syoknya Tasya dengan apa yang dia lihat saat ini.
"Kenapa kau terus memandang wajahku terus Tasya?" tanya pria itu dengan senyum devilnya.
"Tolong-tolong saya pak Sean. Saya mohon, mereka.....hikss...hiks... mereka ingin memperk*sa adik saya..hiks" ucap Tasya.
Sean berjalan mendekati Tasya dengan senyum devil andalannya. Ia memegang dagu Tasya dan mensejajarkan wajahnya dengan wajah Tasya. Kini wajah mereka berhadapan.
"Kalo begitu bagaimana jika kau menggantikan gadis itu untuk diperk*sa para lelaki disana."
Tasya dengan tatapan mata yakin, ia menjawab perkataan Sean "Iya, aku bersedia."
Sean melepaskan kapitan jarinya dari dagu Tasya. Lalu berjalan menuju adik Tasya yang masih pingsan. "Lepaskan dia, suruh pelayanan wanita memakaikan dia pakaian lalu antarkan dia pulang kerumahnya."
Lalu para pesuruh itu menggendong Lula melewati Tasya yang masih berjongkok dengan air mata yang mengalir turun ke lantai satu.
Tasya yang melihat adiknya pergi digendong lelaki itu berdiri hendak mengejar adiknya. Tapi satu tangan kekar menahan lengannya.
"Aku tidak kan berbohong. Adikmu aman asalkan......" ucapan Sean terpotong, ia menunggu respon dari Tasya.
"Asalkan apa?" tanya Tasya sembari mengelap kasar air matanya.
Sean mendekat kearah Tasya dan membisikkan sesuatu. "Puaskan aku malam ini." Sean tersenyum dengan senyum devilnya.
Tasya menganggukkan kepalanya, Sean tersenyum senang. Ia menggandeng tangan Tasya keluar dari rumah itu lalu masuk ke dalam mobil Lamborghini Aventador miliknya.
Bruumm....
Suara mobil dinyalakan
Mobil Sean sudah jauh meninggalkan rumah mewah itu. Hanya ada suara isakan tangis Tasya di dalam mobil.
"Kita..hiks...mau..kemana?"
"Diamlah." jawab Sean
---------------------------------------------
"Kamu itu sebenarnya kenapa sih Dylan? kok bisa begini?" tanya Tante Bella sambil mengelus kepala Salma yang tertidur dipangkuannya.
Dylan menghela nafas lelah, lalu melirik kearah tantenya yang sedang duduk di sofa. "Dylan juga gak tau Tan, waktu mau pulang ke rumah. Tiba-tiba aja ban sepeda motor Dylan meledak, trus jadi Dylan jatuh dari sepeda motor. Berhubung Dylan naik sepeda motornya kenceng banget jadi ya gitu deh, Dylan keseretnya jauh." ujar Dylan berbohong.
"Kamu emang selalu gitu, naik motor itu harusnya pelan-pelan. Trus kenapa gak naik mobil aja kamu kerjanya?"
"Dylan tapi pagi telat Tan, jadi terpaksa naik motor biar gak terlambat." ujar Dylan yang memang tak berbohong.
Tapi pagi memang Dylan dan Salma terlambat bangun, jadi Dylan memutuskan untuk naik sepeda motor saja. Sebenarnya jarak rumah Dylan dekat dengan kantor tapi jarak dari sekolah Salma sangat jauh dari kantor Dylan.
"Huft, ya sudah sekarang kamu istirahat. Tante juga capek mau istirahat." ujar Tante Bella final.
---------------------------------------------
"Tuan, nona Lula sudah berada didalam rumahnya. kini Ia sedang tidur di kamarnya."
"Bagus, suruh 2 bodyguard menjaga di depan rumahnya. Bila sudah pagi bangunkan dia dan antar sekolah. Jika dia bertanya siapa kalian bilang saja bodyguard suruhan kakaknya."
"Baik tuan."
BIP......
suara panggilan terputus.