Apa jadinya jika dalam suatu pernikahan hadir orang ketiga?
Begitulah nasib Mayang yang harus menghadapi kehidupan pernikahannya yang penuh dengan lika-liku.
Mertua, dan ipar menganggapnya sebagai benalu.
Ditambah dengan lima tahun pernikahannya dengan Adam, mereka belum juga dikaruniai buah hati.
Sanggupkah Mayang menghadapi semua kemelut kehidupan?
Akan kah Mayang memilih untuk meninggalkan suaminya atau tetap bertahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marina Cs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
POV Adam
Sehabis pergulatan Adam dan Mayang, Adam seperti biasa berangkat kekantor untuk mengerjakan semua pekerjaan nya. Biar bagaimana pun jabatan yang di peroleh Adam, jabatan yang paling bergengsi dan banyak orang yang berusaha untuk menduduki nya. Ada yang saling menjatuhkan satu sama lain. Jika bukan karena rekomendasi dari Mayang. Mana mungkin Adam bisa menempatinya.
Adam banyak mengeluarkan dana yang cukup besar untuk pernikahannya dengan Novi. Novi menginginkan pernikahan yang mewah di dukung oleh ibu Ros karena ingin memamerkan menantu barunya dan harta kekayaan sang anak.
Padahal saat pernikahan dengan Mayang, Adam mengeluarkan sedikit modal karena sederhana. Sudah hampir semua tabungannya dia gunakan. Adam tidak sedikit pun melarang Novi. Mungkin bagi Adam Novi merupakan segala-galanya. Mengingat Novi sedang mengandung buah hati yang selama ini dia inginkan.
Sekarang Yang sedang adam pikirkan bagaimana meminta ijin ke Mayang. Adam tidak mau pernikahannya dengan Novi terbongkar. Katakutan Adam tentang perjanjian yang sudah Adam sepakati bersama Mayang sebelum mereka menikah.
Adam mengunjungin ibu Ros dirumah lamanya, karena beberapa hari lagi pesta pernikahan akan segera di gelar. Sesampainya dirumah ibu Ros, Adam di ajak ibunya menuju ruang makan untuk menyantap makanan malam mereka.
"Bu, Adam musti bilang apa sama Mayang?"tanya Adam saat makan malam mereka dirumah ibu Ros.
"Issssh ini anak, bilang apa kek. Masa kamu enggak pintar dikit bohongi Mayang. Buat selingkuh kamu bisa. Masa buat acara pernikahan kamu nanti enggak bisa. Bilang kemana kek. Masa harus ibu yang ajarin kamu, dam."kesal ibu Ros melihat kebodohan Adam.
"Heheheh.. kan Adam butuh pendapat dari ibu." Jawab Adam sambil terkekeh.
"Bilang saja sama Mayang kalau kita ada acara keluarga di rumah budeh mu yang di Bandung. Gitu aja repot."
"Ahhh iya... Ibu bener. Kenapa Adam enggak kepikiran kesana ya?"
"Makanya kalau punya otak ya di pake dam."geram ibu Ros
"Hehehehe.. ya udah Bu. Nanti ibu menginap di rumah Adam ya? Berangkat nya bareng dari rumah Adam. Agar Mayang enggak curiga." Ungkap Adam.
"Ya sudah."
"Ahhh.... akhirnya dapat juga ide buat ijin sama Mayang. Jadi Mayang enggak curiga nanti"batin Adam
Setelah selesai menyantap makan malam Adam menuju kamar pribadi lalu membersihkan dirinya. Hari ini Adam akan menginap dirumah ibu Ros. "Besok saja bilang sama Mayang" pikirnya.
Keesokan harinya Adam pulang kerumah untuk Menganti pakaian nya. Ternyata Mayang sudah menunggu nya di kamar.
"Baru pulang mas? Abis dari mana kenapa baru pulang?" Tanya Mayang ke Adam.
"Baru dari rumah ibu may. Sehabis pulang kantor mas langsung kerumah ibu. Ini mas pulang cuma buat ganti baju. Mas harus ke kantor lagi. Mas mandi dulu ya may? Tolong siapin baju kerja mas." Ujar adam.
"Mas udah sarapan? Kalau belum sarapan dulu sebelum berangkat." Ucap mayang
"Mas, belum sarapan may. Mas mandi dulu. Sekalian kopi ya. Mas lagi pengen kopi."
Setelah Adam selesai membersihkan diri. Adam mengecek hp nya. Lalu membukanya. Adam tersenyum melihat pesan dari Novi.
Adam turun kebawah menuju ruang makan dan duduk di kursi yang biasa di tempati nya. Mayang membalikan piring Adam lalu menyiapkan makan nya.
"May, besok ibu sama putri datang mau menginap dirumah. Nanti kamu rapi in kamar buat mereka ya!!". Ucap adam.
"Ibu sama putri tumben mas nginap dirumah. Biasa nya ibu sama putri tidak pernah mau kerumah atau pun menginap di rumah kita." Ujar Mayang yang bingung. Karena selama kami memutuskan pindah kerumah baru ibu dan putri tidak pernah menginap dirumah kami.
"Soalnya hari minggu ibu meminta mas buat diantarin ke rumah bulek di bandung. Dan mas udah ijin cuti sama kantor selama 5 hari."
"Loh, kok mas baru bilang sama may. Lalu may ikut atau dirumah?"
"Kamu di rumah aja."
"Kok may dirumah. Berarti may ga di ajak ke bandung dong??"
"Lagian kenapa lama banget di bandung. Memang ada acara apaan di bandung mas??"
"Bulek mau kumpul-kumpul sama keluarga sekalian mau minta pendapat buat rencana pernikahan si ferdy. Kamu di rumah aja. Nanti kalau pesta pernikahan baru kamu ikut. Lagian nanti kamu kecapean. Mending kamu di rumah. Okey may??"
"Ya udah deh may di rumah aja." Ungkap mayang
Sebisa mungkin Adam merahasiakan nya dari Mayang. Baginya Mayang hanya wanita yang beruntung dia nikahin. Seharusnya Adam sadar bahwa sebenarnya adam lah yang beruntung mau menikah dengan nya.
"May mas berangkat dulu. Jangan lupa kamar buat ibu sama putri."
"Iya, nanti may bersihkan. Hati-hati di jalan mas. Jangan kelayapan. Inget di rumah ada istri. Awas aja kalau mas sampai macam-macam."
"Iya may. Assalammualaikum" ucap adam dengan muka pias. "Apa Mayang tahu tentang perselingkuhannya... Ah itu enggak mungkin. Secara Mayang kan hanya ibu rumah tangga."pikir Adam.
"Wa'alaikumsalam". Mayang ambil tangan adam dan mayang cium punggung tangan nya dengan takzim.
Adam memacu kendaraannya menuju kantor. Jika Adam tidak masuk kantor dan menyelesaikan semua tugas dan laporan nya kemungkinan besar perfomance Adam akan jelek dimata para petinggi kantor.
-------------------------------------------------------------
Adam mengajak Novi kesalah satu mall karena Novi ingin membeli satu set perhiasan yang akan di kenakan nya nanti. Sehabis membelikan keinginan kekasihnya, Adam mengantar Novi kembali ke apartemen nya. Novi memberikan Adam service terbaiknya untuk memuaskan hasrat Adam.
Setelah pergulatan Adam bergegas membersihkan diri dan memacu kendaraannya menuju rumah. Sesampainya dirumah Adam langsung Menganti pakaian nya dan tidur disamping Mayang.
"Mas, bangun udah subuh. Sholat yuk" ucap Mayang membangunkan Adam yang baru tertidur beberapa jam yang lalu.
"Hmm.. Mas masih ngantuk may. Kamu aja yang sholat duluan. Mas nanti nyusul" ucap adam. Dan suara dengkuran kecil pun terdengar.
Tak beberapa lama Mayang kembali membangunkan Adam yang masih tergeletak di kasur.
"Mas bangun udah jam enam. Mas jadi jemput ibu jam berapa?" Tanya mayang sambil mengoyang-goyang kan tubuh adam.
"Uuggh.. kenapa may? Udah jam berapa?" Tanya mas adam
"Udah jam enam pagi mas. Mas jadi jemput ibu jam berapa?"
"Ooh udah jam 6 ya. Mas jemput ibu siang may. Mas tidur dulu ya. Mas masih ngantuk, may." Ucap adam sambil memeluk kembali guling nya.
"Sarapan dulu mas". Ujar mayang
"Nanti saja may. Nanti mas makan nya"
"Ya udah may sarapan dulu sama mbok jum"
"Uuhmm" adam langsung kembali tidur.
"Susah nya bangunin orang tidur kayak mas adam" gerutu mayang sambil keluar dari kamar yang sempat Adam dengar.
Adam terbangun dari tidur nya dan melihat jam yang bertengger di dingin kamarnya. Sontak membuat Adam beranjak dari tempat tidurnya dan memanggil Mayang.
"May.. may.." teriak adam
Mendengar teriakan Adam dari kamar Mayang langsung bergegas ke kamar.
"Apa sih mas. Ga usah teriak-teriak. Pendengaran aku belum rusak." Dengan kesal mayang menjawab.
"Siapin baju mas. Mas mau jemput ibu. Oh iya, kamar ibu sama putri sudah rapi kan." Tanya adam tanpa meminta maaf karena teriakan nya.
"Udah rapi. Sudah mas mandi sana. Kasihan ibu nanti nungguin mas." Ujar mayang sambil mendorong adam masuk kedalam kamar mandi.
"Mas pakaian nya udah di atas kasur. Kalau sudah selesai mandi makan dulu. Kopi juga may buat kan." Teriak mayang buat adam
"Iya may" balas adam dari dalam kamar mandi.
Sehabis membersihkan dirinya, Adam bergegas menuju mobilnya buat menjemput ibu dan putri yang sudah menunggunya di rumah lama mereka.