🏆Juara 1 You Are A Writer 2024 Genre Pria🏆
Xiao Chen, seorang pendekar muda yang sejak kecil dihina karena lahir dari seorang ibu yang menikah secara tertutup dengan anggota Klan yang berseberangan.
Sebagai seorang anak laki-laki ia diperlakukan seperti anak perempuan di rumah keluarga besarnya di Klan Xiao. Ia mengikuti marga ibunya dan menjadi anak yang menyendiri sejak kecil.
Hingga suatu hari ia mengalami kecelakaan, ruang penyimpanan rahasia keluarga Xiao terbuka saat ia sedang bertugas membersihkannya. Sebuah kekuatan ajaib memasuki tubuhnya, kekuatan gelap yang haus akan darah dan juga pertempuran.
Keadaan ini mengubah kepribadian Xiao Chen, membawanya ke petualangan bertemu dengan ayah kandungnya. Di saat itulah keajaiban lain terjadi, energi hitam di tubuh Xiao Chen menghilang dan menjadikan ia memiliki kesadaran untuk bertanggungjawab atas perbuatan masa lalunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Angin Musim Semi
Seperti biasanya hari ini Ye Chen melakukan aktivitas kesehariannya, setelah selesai berburu ia berniat beristirahat di bawah pohon rindang. Angin di siang hari ini terasa sepoi-sepoi tidak seperti hari-hari sebelumnya di saat musim dingin. Sinar matahari pun tidak panas, itu masih bersinar hangat meski di tengah hari.
Ye Chen duduk di sebuah batu besar, ia berada diantara beberapa pohon rindang dan mulai merasakan suasana yang selaras dengan alam, harmoni napasnya menghembuskan semangat yang tak kunjung padam, dalam benaknya ia memikirkan Qin Yu yang seharusnya sudah datang mengantarkan bekal untuknya di tempat ini.
"Kemana Qin Yu? Kenapa ia belum datang?" tanya Ye Chen dalam hati, ia memandang ke arah jalan dengan penuh penantian.
"Sepertinya ia sedikit terlambat, biarlah aku beristirahat dahulu" pikir Ye Chen menguatkan pendapatnya sambil tersenyum sendiri.
Hari ini menjadi awal musim semi, udara bertiup serasa lebih hangat dan membawa kedamaian serta kehidupan baru. Ye Chen memandang beberapa pepohonan yang sebelumnya tertutup salju tipis kini perlahan mencair dan menunjukkan kelopak bunga yang mulai bermekaran. Ada semangat baru yang dialami oleh pepohonan, melepaskan jubahnya yang keputihan dan menyambut suasana musim yang beralih.
Suasana ini membuat Ye Chen menarik napas dalam-dalam, menikmatinya secara berulang hingga tubuhnya semakin terasa segar dan berenergi. Merasakan energi yang tidak biasa, Ye Chen merasa senang, dibalik ketenangannya ia merasakan sesuatu yang hangat menjalar ke seluruh tubuhnya. Sebuah energi alam murni, ia rasakan begitu hangat dan memancar dalam setiap tarikan napasnya.
Tanpa ia sadari, sebuah energi yang terdapat di dalam lautan kesadarannya seolah terpantik oleh energi alam yang baru saja masuk ke dalam tubuhnya secara teratur dan berkesinambungan. Tanpa terduga sebuah ledakan teredam keluar dari dalam tubuhnya, gumpalan darah berwarna kehitaman menyembur keluar dari mulut Ye Chen.
"Ugh"
Ye Chen melenguh pelan, ia menyeringis kesakitan saat kepalanya seperti mengalami benturan. Pandangannya buram, ia seperti tertarik ke dalam sebuah lubang hitam yang sangat dalam. Tiba-tiba seberkas cahaya terang menghampirinya dan membuat seluruhnya menjadi terang, Ye Chen terkejut namun ia terus berupaya mencari tahu apa yang terjadi, menghubungkannya dengan memori yang ia miliki.
"Semuanya tampak tidak asing..." ucap Ye Chen pelan, ia merasakan sebuah kekuatan besar mendobrak inti energinya secara paksa.
"Ini..? Bukankah ini merupakan lautan kesadaranku sendiri? ucap Ye Chen lagi, perlahan ia mulai mengenal tempat yang tidak asing baginya.
Untaian demi untaian memori terus mengalir ke dalam otaknya, seluruh rangkaian ingatan Ye Chen pulih berbarengan dengan kebangkitan kekuatan internal tubuhnya.
"Kultivasi Tubuh Naga Hitam" gumam Ye Chen, ia mulai sadar dan mengingat teknik kultivasi yang ia budidayakan.
Ye Chen tidak berdiam diri, memanfaatkan momentumnya ia duduk bersila dan memejamkan kedua matanya. Untuk sementara ia mengabaikan semua ingatannya, ia fokus membangun kekuatan yang selama ini telah tertidur lama. Ada kesenjangan waktu antara dunia luar dengan apa yang terjadi di dalam lautan kesadarannya, ia tetap berkultivasi dengan tenang hingga tempo waktu yang lama.
Teknik kultivasi Tubuh Naga Hitam kembali ia terapkan, tidak ada keraguan di dalam dirinya dan secara perlahan basis kultivasinya yang telah tersegel lama kembali terbuka. Selain itu seluruh keahliannya juga kembali, teknik bayangan hitam dalam hal mengolah kecepatan serta teknik bayangan Naga Hitam sebagai teknik terkuat ilmu berpedang.
Dengan tenang semuanya kembali, waktu berlalu dengan lambat membuat Ye Chen terfokuskan dengan baik. Semuanya berjalan lancar tanpa ada yang mengganggunya, proses pengembalian tubuh seperti yang pernah ia alami saat di penjara tanah terlarang beberapa tahun silam.
Di dunia luar, tubuh Ye Chen tampak tak sadarkan diri dan bernapas dengan teratur seolah ia sedang beristirahat dengan tenang. Bekas darah yang sebelumnya keluar dari mulutnya juga mulai mengering dan menghilang. Jika diperhatikan secara seksama, ada kepulan asap tipis yang keluar dari tubuh Ye Chen.
Hingga hari menjelang sore, Ye Chen terbangun. Kini ia sudah dalam posisi duduk dengan pikiran serta kekuatan masa lalunya yang sudah pulih. Teknik kultivasi Tubuh Naga Hitam telah menariknya kembali, membuat semuanya kembali dengan paripurna.
"Akhirnya aku kembali" ucap Ye Chen, ia memandang ke arah cincin yang melingkar di jari tangannya.
"Ayah.." gumam Ye Chen, lalu mengedarkan tenaga Qi nya untuk memeriksa isi dari dalam cincin penyimpanannya.
Selain token keluarga Ye, ia mendapati banyak tumpukan emas dan perak serta beberapa benda langka yang menyerupai batu giok halus. Ada juga surat peninggalan ibunya saat terakhir, dimana Xiao Chen pernah letakkan di dekat batu nisan ibunya. Ye Chen juga membaca dan membuka beberapa tulisan tangan ayahnya, tentang perjuangan serta kerinduannya yang selama ini tertuju untuk Xiao Nie seorang.
Sejenak Ye Chen menitikkan air matanya, di saat terakhir dirinya diselamatkan oleh tenaga dalam ayahnya ada seberkas bayangan samar seorang pria dewasa di saat dirinya berada dalam situasi kritis. Kini dengan kondisi dirinya yang sudah kembali seutuhnya, ia yakin dan bangga jika di dalam dirinya mengalir darah ayahnya, karena pada akhirnya ia mengetahui jika sebelumnya ia bisa tetap hidup karena pengorbanan esensi darah ayahnya.
"Aku bersumpah tidak akan menyia-nyiakan nyawa ayah, aku bersumpah bahwasanya langit akan menghukum semua orang yang bertindak tidak adil terhadap masa lalu ayah dan ibu. Aku juga bersumpah akan menghancurkan seluruh kejahatan yang ada di dunia ini, aku akan membuat nama kalian dihormati karena telah melahirkan putra yang dapat dibanggakan" Ye Chen menjatuhkan lututnya ke tanah, ia memandang ke arah langit dengan penuh tekad.
Tiba-tiba pergelangan tangannya bergetar, sebuah pedang dengan bilah yang sangat tajam terbang ke udara lalu tertancap tegak di hadapan Ye Chen. Pedang tanpa sarung itu seperti menunggu perintah untuk digunakan, ada aura kuat membumbung tinggi menekan seluruh lingkungan sekitar.
Ye Chen bangkit, menarik pedang tersebut dengan gagah dari sebuah batu yang terpampang di depannya.
"Kamu akan menjadi tanganku, jadilah jiwa yang baik dan hancurkan seluruh kejahatan" ucap Ye Chen, sebuah energi tak kasat mata beresonansi dengan energi pedang di tangannya.
"Ngung.."
Seolah mengerti dengan perkataan Ye Chen, pedang itu berdengung dan bergetar sebelum berubah menjadi gelang kembali.
Ye Chen menatap sekitarnya dan bersiap untuk pulang, kini sebagai kultivator yang berada di ranah keabadian tahap akhir ia dapat merasakan segala sesuatunya menjadi lebih jelas. Dalam jarak ratusan meter ia bisa melihat pergerakan serangga kecil yang terbang, bahkan ia juga dapat merasakan denyut kehidupan dari makhluk hidup yang berada di dekatnya.
semoga sampai TAMAT....
tap....tappppl