TAMAT 18 NOVEMBER 2024
Rahardian adalah luka bagi Nathalie, tiba-tiba saja suami tampan yang mengkhianatinya selama dua tahun terakhir justru memintanya hamil bahkan menata ulang pernikahan yang sudah hancur lebur.
Atas dasar cinta, Nathalie mau menuruti keinginan suaminya. Mereka berbulan madu ke Bali, dan kehamilan pun tak terelakan lagi.
Namun, di suatu malam, Nathalie tersadar akan sesuatu. Sadar, tentang tanda yang melekat di punggung suaminya bukanlah milik suaminya.
Cinta, obsesi, dendam, luka, intrik, dibungkus dengan indah dalam satu karya ini. Di mana pada akhirnya semua harus mengalah pada takdir yang telah digariskan sang maha esa.
Cerita romantis, tentang kekaguman, tentang kesetiaan, tentang kepemilikan, tentang keegoisan, tentang kepedulian dan tentang tanggung jawab versi Pasha Ayu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SPS DUA SATU
Tepat di hari ke tiga Gama bertemu dengan Rahardian yang koma. Gama mengambil data-data Rahardian dari tangan Dira.
Kartu identitas, paspor, ponsel, media sosial, nomor telepon Nathalie dan orang-orang yang berada di hidup Rahardian, Gama ambil alih.
Semalaman, otak encer Gama mempelajari apa saja tentang Rahardian. Dibukanya video rekaman gaya bicara, bahasa, tindak-tanduk seorang Rahardian demi masuk lagi ke hidup Niko Dewantara.
Seminggu setelah Gama yakin, bahwa ia sudah pandai bicara layaknya Rahardian, Gama memutuskan untuk mengerahkan seluruh orang-orangnya demi merebutnya kembali dari Sergey.
Nathalie berhasil diringkus dalam kondisi baik-baik saja. Gama sempat berpikir, Nathalie cukup beruntung memiliki suami yang bahkan masih memikirkannya meski sudah pernah lari bersama pria lain.
Andai dia menjadi Rahardian, tidak akan pernah lagi Gama memaafkan kesalahan Nathalie meski kisah pengkhianatan Nathalie dimulai karena pernikahan toxic yang diciptakan oleh Rahardian.
Gama mengangkat pandangannya, ketika kaki-kaki mungil wanita itu tiba. Dan yah, inilah wanita titipan kembaranya.
Nathalie yang dia lihat; Nathalie dengan rok span pendek berwarna merah, blouse putih dan jaket hitam berbahan kulit, rambut ikal panjang yang melengkapi kecantikannya.
Gama terpaku, walau di awal, Gama sempat berpikir ingin marah. Tapi, wajah datar Nathalie mampu menyihirnya untuk diam dalam waktu yang lama sebelum kemudian ia memeluk wanita itu dengan kelembutan.
"Dian--"
"Jangan pernah pergi lagi dariku," ucapnya.
Kalimat ini sesuai dengan kalimat yang ditulis oleh Rahardian, tapi, entah kenapa itu seperti terlontar begitu saja dari bibirnya.
Nathalie masih tampak bingung, mungkin karena Nathalie tidak berekspektasi jika seorang Rahardian akan memeluknya.
"Istirahatlah, aku akan suruh orang menyiapkan makanan untuk mu."
Nathalie beku di tempat, dan Gama bertolak masuk ke ruangan lain hanya demi menepuk- nepuk dada yang bisa-bisanya berdegup sangat kencang setelah memeluk wanita itu.
"Nomormu ganti, Gama?"
Kontak bertuliskan MI NOVIA yang bila di bahasa Indonesia; Pacarku, mengirim pesan sementara di waktu yang sama jantung Gama masih berdebar-debar oleh istri saudaranya.
"Ini gila, aku pasti sudah gila."
...----°°••°°----...
Mata Alexandra berkaca-kaca. "Bagaimana pun aku juga wanita, wanita mu sama seperti ku, sama-sama menjadi korban pria yang egois seperti mu."
Gama masih tercenung. Dilema akhirnya menguasainya kini. Walau di awal hanya tentang balas dendam, tapi, dia sudah bertekad menjadi suami Nathalie.
Beberapa bulan lalu, Gama mengatakan perpisahan tanpa alasan yang jelas. Dan baru hari ini Alexandra tiba di Indonesia.
Alexandra salah satu putri dari ketua perkumpulan rahasia yang di mana Gama ikut masuk menjadi salah satu anggotanya.
"Aku tidak mau bernegosiasi lebih banyak lagi, Gama ... aku sudah cukup baik padamu. Aku beri waktu sampai wanitamu melahirkan dan pulang lagi bersama ku. Kau boleh akui dan tanggung jawab dengan kehamilannya, tapi tidak perlu menikahinya. Aku yakin, kau hanya pecundang yang memanfaatkan benih di rahimnya untuk kekuasaan mu saja."
Alexandra pergi setelah itu. Gama berjalan gontai memasuki mobilnya. Dia berusaha tidak memunculkan kecurigaan Nathalie dan tidak berhasil sama sekali.
"Kamu mengenal wanita tadi?" Gama termasuk orang yang cuek. Selama ini, Gama tidak pernah mau berbicara dengan wanita selain ada maunya termasuk pada Dira.
"Dia pemilik kontak Mi Novia yang beberapa bulan lalu kamu tanyakan," lirih Gama.
Nathalie mempertajam tatapan. "Jadi dia kekasih mu, hmm?"
"Benar." Gama tidak mau lagi menutupinya, Nathalie perlu tahu siapa wanita yang baru saja menemuinya di toilet.
Nathalie sudah duga, Gama memang masih memiliki wanita di masa lalu. "Tunggu apa lagi? Kau harus kembali padanya."
Gama tertegun.
"Aku wanita, aku tidak mau menjadi perusak kebahagiaan wanita lainnya. Aku tahu dia sakit melihat kita bersama, sama seperti saat aku melihat kebersamaan Dira dan Dian."
bikin novel komedi aja Thor
engkau shangat kocaks