DEWA PENGHANCUR

DEWA PENGHANCUR

Prolog

Suatu hari di awal musim gugur, dimana tempat-tempat yang biasanya sangat panas saat musim panas dan sangat dingin pada musim semi, kini dalam satu bulan ke depan berada dalam kondisi cuaca yang ideal. Pemandangan alam Kota Xinjiang pun begitu hangat dengan pepohonan yang mulai menampilkan warna kuning, oranye, dan kemerahan. 

Saat siang hari seorang remaja yang beranjak dewasa sedang menyapu di bawah pohon Ginkgo dan beberapa pohon maple, luasnya pekarangan yang ditumbuhi pepohonan tersebut membuat pemuda itu tampak kelelahan. Tidak ada yang memperhatikan pemuda tersebut, setiap orang yang berlalu lalang di Klan Xiao sudah terbiasa mengacuhkannya dan menganggap dirinya bukan siapa-siapa.

Tanah di kediaman Keluarga Xiao terlihat luas, sebagai klan yang terkenal keluarga Xiao telah berdiri selama ribuan tahun dan memiliki sejarah yang kuat semenjak Kota Xinjiang terbentuk.

Seorang pemuda bernama Xiao Chen duduk bersandar di bawah pohon Ginkgo, tubuhnya yang kurus tidak dapat menutupi batang pohon yang berdiri tegak. Ia terlihat menyeka peluh, sesekali wajahnya terlihat meringis menahan sakit namun ada senyum tersirat seolah hal itu bukanlah apa-apa.

Sebagian besar cahaya matahari di siang ini bersinar lembut seolah merasa simpati terhadap pemuda tersebut. Sambil beristirahat dia diam-diam mengeluarkan sebuah salinan buku yang ia tulis sendiri secara diam-diam saat malam hari. Buku itu merupakan teknik kultivasi dan juga beberapa teknik beladiri yang ia hafal saat membersihkan perpustakaan.

Meski ia dikucilkan dan dianggap bodoh, tidak ada yang mengetahui jika Xiao Chen memiliki bakat membaca dan menulis di atas rata-rata. Pada umumnya anak-anak Klan Xiao mendapatkan pelajaran membaca dan menulis sejak usia dini, hanya Xiao Chen yang tidak mendapatkan hak pendidikan yang seharusnya ia terima layaknya anak-anak Klan Xiao lainnya. Ketidakadilan ini ia terima dengan lapang, namun secara diam-diam ibunya mengajarkan menulis dan membaca dengan baik. Ditambah bakat menghapal yang dimiliki Xiao Chen membuatnya berkembang jauh tanpa terdeteksi oleh orang lain.

Sejak Xiao Chen kecil ibunya yang bernama Xiao Nie mendidik Xiao Chen dengan baik, ibunya seolah menyiapkan Xiao Chen untuk menjadi seorang sarjana. Meski mereka berdua tinggal di gubuk yang merupakan gudang terbengkalai, Xiao Chen tumbuh dengan cepat di bawah keprihatinan. Meski kekurangan sumberdaya, hal itu membuat pikiran Xiao Chen bekerja lebih keras daripada anak-anak Klan Xiao yang memiliki beragam fasilitas serta layanan dari para pelayan.

Xiao Chen kini telah tumbuh menjadi seorang remaja yang beranjak dewasa, bertubuh kurus memiliki tinggi rata-rata dengan pemuda seusianya. Dia juga tidak dapat dibilang tidak menarik, jika diperhatikan secara lebih detail ia memiliki wajah yang tampan dengan lesung pipinya. Hanya saja kelebihannya itu seperti tersembunyi dibalik rambut panjangnya yang sering tidak terurus.

Xiao Chen juga memiliki temperamen yang sangat pendiam, dari kecil ia tidak banyak bercengkrama dengan orang lain. Selain dengan ibunya ia tidak memiliki teman di keluarga Xiao, semua membencinya hanya karena ia tidak memiliki seorang ayah. Sepanjang waktu, dari ia masih kecil hingga kini ia berusia delapan belas tahun, ketidakadilan selalu menyertai jalan hidupnya.

Sebagai anak laki-laki ia lebih banyak mengerjakan pekerjaan yang biasa dilakukan oleh perempuan, ia tidak diberikan kesempatan untuk belajar beladiri seperti anak-anak di Klan Xiao lainnya. Selain itu fisiknya yang terlihat lemah dan seperti orang sakit itu tidak ada yang membuat para Tetua tertarik kepadanya. Seluruh orang di Klan Xiao hanya tahu jika Xiao Chen hanyalah aib dan tidak berhak mendapatkan kehidupan yang layak. Adapun hidupnya kali ini bisa dianggap karena belas kasih anggota Klan Xiao lainnya, ia bekerja seperti budak pada umumnya.

Xiao Chen bertahan hidup dengan keras di Klan keluarga ibunya sendiri, ibunya sakit-sakitan sejak Xiao Chen berusia lima belas tahun. Penyakit dalam ibunya semakin parah selama tiga tahun belakangan, tidak ada yang mempedulikan keadaan ini sama sekali. Sejak kecil Xiao Chen rela dipukuli setiap hari demi sekedar menyenangkan hati anak-anak Klan Xiao, selama mereka senang maka Xiao Chen akan mendapatkan upah berupa makanan atau buah-buahan yang akan ia berikan untuk ibunya.

Setiap kali ia selesai dipukuli maka ia akan merasakan energi di dalam tubuhnya berfluktuasi dan mengembang. Mulanya ia tidak mengerti, karena rasa sakit dan keadaan yang berulang ia terus bertahan dan membuat tekad. Ketika ia berumur tujuh tahun hal ini semakin sering terjadi dan setiap memulihkan cidera di tubuhnya tanpa obat-obatan berarti, ia hanya mengandalkan beberapa jenis dedaunan secara acak.

Luka lebam yang ia terima semakin cepat pulih dengan bantuan energi internal yang tidak ia mengerti saat itu, namun jika orang lain tahu maka semua orang akan muntah darah. Xiao Chen sudah mampu merasakan energi Qi dan juga membentuk energi vitalitas pada usianya yang masih anak-anak. Perlu diketahui jika energi vitalitas adalah energi yang sangat dibutuhkan oleh kultivator untuk bertahan hidup, meskipun ia sekarat selama masih ada energi tersebut di dalam tubuhnya maka ia akan tetap bertahan sampai dengan tindakan penyelamatan lainnya.

Bahkan di Klan Xiao, mereka yang mampu memasuki kondisi seperti Xiao Chen umumnya berusia tiga belas tahun yang disebut memasuki masa Pemurnian Daging atau istilah lainnya memasuki ranah Pendekar Perunggu. Tetapi mereka tetap belum bisa membentuk energi vitalitas, keadaan ini baru bisa dilakukan jika seseorang setidaknya sudah berada di Ranah Pendekar Emas.

Energi yang ada di dalam tubuh Xiao Chen terbentuk bukan karena bantuan sumberdaya, melainkan energi internal yang murni terbentuk dari dalam dirinya karena keinginan yang kuat untuk sembuh. Sugesti ini selalu tertanam di dalam dirinya, ia harus selalu kuat dan bisa bertahan hidup demi membahagiakan ibunya. Ia hanya punya seorang ibu yang merupakan segalanya dalam kehidupan Xiao Chen.

Ada perbedaan mencolok yang harus digarisbawahi di dunia kultivator, energi Qi bisa dibedakan menjadi dua berdasarkan sumbernya. Energi internal dan eksternal, energi internal berasal dari dalam tubuh dan pada awal pembentukannya sangat sulit sekali. Hal ini juga bisa berlaku kepada seorang kultivator yang sedang menghadapi pertarungan hidup dan mati, rasa ingin hidup yang tinggi akan mendobrak rasa putus asa yang akhirnya melahirkan energi terbarukan dari dalam tubuhnya yang berada di luar nalar serta kendali pikirannya. Namun energi internal juga bisa dirangsang dengan cara meminum pil atau ramuan khusus, tetapi sayangnya hal itu dapat menyebabkan tumpukan atau endapan di dalam tubuh.

Sedangkan energi eksternal bersumber dari esensi alam ataupun dari benda-benda pusaka, tubuh akan menyerap energi tersebut melalui proses yang dinamakan dengan teknik kultivasi. Semakin bagus teknik kultivasi, maka semakin banyak dan cepat seorang kultivator untuk menyerap energi Qi ke dalam tubuhnya.

Terpopuler

Comments

Shahrul Yoe

Shahrul Yoe

kalo mau nulis novel sampai tengah jalan baik ngak usah la thor..novel mu yg lain kasi tamat dulu baru lanjut novel baru...novel mu bagus thor tapi sayang sekali,kamu cuma target lumba nulis aja dan ngak serius bikin novel sampai tamat😓

2024-04-16

9

Gatot Suharyono

Gatot Suharyono

gak diceritakan kenapa MC nya gak disukai oleh klan Xiao !?

2024-05-06

0

baim aja

baim aja

lanjut 👍

2024-05-11

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Masa Lalu Xiao Nie
3 Nenek Tua Xiao Hua
4 Kompetisi Beladiri
5 Tuan Muda Klan Xiao
6 Dianggap Sampah
7 Kultivasi Teknik Tubuh Naga Hitam
8 Kasih Seorang Ibu
9 Rahasia Giok Naga Hitam
10 Tambang Batu Energi
11 Kembalinya Ye Chen Ke Xinjiang
12 Bangkit Dengan Kekuatan Baru
13 Kesedihan Mendalam
14 Dimulainya Pemusnahan Klan Xiao
15 Kemunculan Xiao Chen
16 Menghancurkan Hasrat Pedang
17 Menghabisi Dengan Mudah
18 Menantikan Pertarungan Utama
19 Kehancuran Pasukan Xigua
20 Xiao Chen Vs Kai Chenlong
21 Pedang Naga Hitam
22 Jurus Pamungkas
23 Pria Misterius
24 Pengorbanan Seorang Ayah
25 Xiao Chen Kehilangan Ingatan
26 Penyesalan Patriark Ye
27 Desa Caihong Kehidupan Baru
28 Mencari Ye Chen
29 Kebangkitan Kai Chenlong
30 Angin Musim Semi
31 Wanita Itu Bernama Qin Yu
32 Sebuah Kesempatan Terakhir
33 Meninggalkan Desa Caihong
34 Kota Dongwu
35 Membebaskan Adik Xie Molan
36 Berita Klan Ye
37 Inti Energi Baru
38 Kemunculan Murid Sekte Naga Hitam
39 Berlutut Dan Meminta Maaf
40 Gerbang Klan Ye
41 Bertemu Patriark Keluarga Ye
42 Kehangatan Keluarga Ye
43 Ye Chen Yang Diminati Banyak Pihak
44 Keterkejutan Yan Cheng
45 Mendatangi Kediaman Keluarga Zheng
46 Memberi Peringatan
47 Wanita Yang Sedikit Ceroboh
48 Sebuah Persahabatan
49 Pemuda Yang Sombong
50 Karena Kita Adalah Saudara
51 Kedatangan Lima Pendekar Harimau
52 Menyambut Era Baru Kota Xinjiang
53 Kunjungan Keluarga Ning
54 Menuju Tanah Terlarang
55 Tertimbun Reruntuhan
56 Menyempurnakan Teknik Beladiri
57 Mulai Merencanakan Sesuatu
58 Bertandang Ke Sekte Naga Hitam
59 Mengenali Ye Chen
60 Menghancurkan Inti Energi
61 Kekuatan Pedang Naga Hitam
62 Menuju Ibukota
63 Bertemu Dengan Kaisar
64 Mendekati Keluarga Xie Xuanzhong
65 Bertemu Ma Shixian
66 Sedikit Kekacauan
67 Keengganan Xie Molan
68 Perekrutan Komandan Pasukan
69 Zhau Chenjie Vs Jiang Haofeng
70 Kekalahan Jiang Haofeng
71 Inisiatif Putri Ma Shixian
72 Makan Bersama
73 Membunuh Tetua Sekte Pedang Kidal
74 Sikap Ye Chen
75 Makam Leluhur Keluarga Kaisar
76 Kedatangan Shen Xhaxi
77 Informasi Dari Ye Chen
78 Keputusan Keliru
79 Undangan Putri Ma Shixian
80 Merayakan Kesuksesan
81 Bersama Sinar Bulan
82 Melamar Putri Ma Shixian
83 Tingkah Xie Molan
84 Pertemuan Tidak Direncanakan
85 Mengatakan Pamit
86 Bersikap Hormat
87 Menikah
88 Perjalanan Tertutup
89 Putra Pemilik Penginapan
90 Mengumpulkan Informasi
91 Kedatangan Kelompok Pengacau
92 Kedatangan Ye Chen Di Markas Xigua
93 Menyelamatkan Tahanan
94 Kedatangan Kai Chenlong
95 Pertempuran Tingkat Tinggi
96 Misteri Cinta
97 Pencerahan
98 Paman Qin Chenyu
99 Kedatangan Pasukan Mingling
100 Kekuatan Sheng Lihao
101 Kehancuran Sekte Pedang Kidal
102 Mengagumi Musuh
103 Insting Berpedang
104 Mengakhiri Pertarungan
105 Meninggalkan Kota Guangzu
106 Jamuan Di Istana Kekaisaran
107 Melanjutkan Menjadi Pengantin Baru
108 Hal Yang Berbeda
109 Memasuki Makam Leluhur Kaisar
110 Kemampuan Ma Shixian
111 Mempelajari Simbol Rahasia
112 Kepemimpinan Kaisar Ma Fan
113 Berpamitan
114 Memasuki Gerbang Teleportasi
115 Terjebak Situasi Rumit
116 Takdir Atau Keberuntungan
117 Memasuki Ranah Alam Roh
118 Sikap Dingin Shen Yue
119 Perjanjian Tiga Bulan
120 Meminjam Pedang
121 Membunuh Dalam Satu Langkah
122 Sekte Pedang Langit
123 Hutan Siluman
124 Melawan Binatang Iblis
125 Kembali Menerobos
126 Tiba Di Sekte Pedang Langit
127 Raja Iblis Zhu Xugang
128 Sejarah Pedang Naga Hitam
129 Situasi Yang Aneh
130 Hal Tidak Terduga
131 Ratu Peri Xing Fei
132 Dewa Penghuni Kuil Suci
133 Permintaan Yang Mi
134 Kebangkitan Putra Raja Iblis
135 Menikmati Kehidupan Di Tempat Berbeda
136 Nasib Yang Mi
137 Mulai Berlatih Kembali
138 Dimulainya Kekacauan
139 Kesedihan Yang Zi
140 Kompetisi Antar Sekte
141 Pedang Naga Hitam Terbangun Dari Tidurnya
142 Kondisi Pelatihan Tertutup Ye Chen
143 Pertempuran Dua Kekuatan
144 Kekalahan Pasukan Aliansi
145 Kemunculan Ye Chen
146 Mengarah Ke Benteng Pertahanan
147 Keterkejutan Jenderal Iblis
148 Bertemu Yang Zi
149 Hapuskan Sekte Pedang Langit
150 Kedatangan Ye Chen
151 Mulai Bergerak
152 Mari Kita Mulai
153 Ketakutan Dua Dewa Pelindung
154 Kehancuran Sesungguhnya
155 Keberadaan Iblis Pelahap
156 Kompetisi Di Akademi Naga Hitam
157 Bertemu Shen Yue
158 Kabar Baik dan Kabar Buruk
159 Meminta Maaf secara Terbuka
160 Pertarungan Tingkat Dewa
161 Kemampuan Wu Ching
162 Pertarungan Sesungguhnya
163 Ye Chen Vs Iblis Pelahap
164 Kabut Darah
165 Teknik Pedang Penghancur
166 Kesempatan Yang Zi
167 Perasaan Wanita
168 Bersikap Tegas
169 Tantangan Jenderal Iblis
170 Kembali Ke Dunia Fana (TAMAT)
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Prolog
2
Masa Lalu Xiao Nie
3
Nenek Tua Xiao Hua
4
Kompetisi Beladiri
5
Tuan Muda Klan Xiao
6
Dianggap Sampah
7
Kultivasi Teknik Tubuh Naga Hitam
8
Kasih Seorang Ibu
9
Rahasia Giok Naga Hitam
10
Tambang Batu Energi
11
Kembalinya Ye Chen Ke Xinjiang
12
Bangkit Dengan Kekuatan Baru
13
Kesedihan Mendalam
14
Dimulainya Pemusnahan Klan Xiao
15
Kemunculan Xiao Chen
16
Menghancurkan Hasrat Pedang
17
Menghabisi Dengan Mudah
18
Menantikan Pertarungan Utama
19
Kehancuran Pasukan Xigua
20
Xiao Chen Vs Kai Chenlong
21
Pedang Naga Hitam
22
Jurus Pamungkas
23
Pria Misterius
24
Pengorbanan Seorang Ayah
25
Xiao Chen Kehilangan Ingatan
26
Penyesalan Patriark Ye
27
Desa Caihong Kehidupan Baru
28
Mencari Ye Chen
29
Kebangkitan Kai Chenlong
30
Angin Musim Semi
31
Wanita Itu Bernama Qin Yu
32
Sebuah Kesempatan Terakhir
33
Meninggalkan Desa Caihong
34
Kota Dongwu
35
Membebaskan Adik Xie Molan
36
Berita Klan Ye
37
Inti Energi Baru
38
Kemunculan Murid Sekte Naga Hitam
39
Berlutut Dan Meminta Maaf
40
Gerbang Klan Ye
41
Bertemu Patriark Keluarga Ye
42
Kehangatan Keluarga Ye
43
Ye Chen Yang Diminati Banyak Pihak
44
Keterkejutan Yan Cheng
45
Mendatangi Kediaman Keluarga Zheng
46
Memberi Peringatan
47
Wanita Yang Sedikit Ceroboh
48
Sebuah Persahabatan
49
Pemuda Yang Sombong
50
Karena Kita Adalah Saudara
51
Kedatangan Lima Pendekar Harimau
52
Menyambut Era Baru Kota Xinjiang
53
Kunjungan Keluarga Ning
54
Menuju Tanah Terlarang
55
Tertimbun Reruntuhan
56
Menyempurnakan Teknik Beladiri
57
Mulai Merencanakan Sesuatu
58
Bertandang Ke Sekte Naga Hitam
59
Mengenali Ye Chen
60
Menghancurkan Inti Energi
61
Kekuatan Pedang Naga Hitam
62
Menuju Ibukota
63
Bertemu Dengan Kaisar
64
Mendekati Keluarga Xie Xuanzhong
65
Bertemu Ma Shixian
66
Sedikit Kekacauan
67
Keengganan Xie Molan
68
Perekrutan Komandan Pasukan
69
Zhau Chenjie Vs Jiang Haofeng
70
Kekalahan Jiang Haofeng
71
Inisiatif Putri Ma Shixian
72
Makan Bersama
73
Membunuh Tetua Sekte Pedang Kidal
74
Sikap Ye Chen
75
Makam Leluhur Keluarga Kaisar
76
Kedatangan Shen Xhaxi
77
Informasi Dari Ye Chen
78
Keputusan Keliru
79
Undangan Putri Ma Shixian
80
Merayakan Kesuksesan
81
Bersama Sinar Bulan
82
Melamar Putri Ma Shixian
83
Tingkah Xie Molan
84
Pertemuan Tidak Direncanakan
85
Mengatakan Pamit
86
Bersikap Hormat
87
Menikah
88
Perjalanan Tertutup
89
Putra Pemilik Penginapan
90
Mengumpulkan Informasi
91
Kedatangan Kelompok Pengacau
92
Kedatangan Ye Chen Di Markas Xigua
93
Menyelamatkan Tahanan
94
Kedatangan Kai Chenlong
95
Pertempuran Tingkat Tinggi
96
Misteri Cinta
97
Pencerahan
98
Paman Qin Chenyu
99
Kedatangan Pasukan Mingling
100
Kekuatan Sheng Lihao
101
Kehancuran Sekte Pedang Kidal
102
Mengagumi Musuh
103
Insting Berpedang
104
Mengakhiri Pertarungan
105
Meninggalkan Kota Guangzu
106
Jamuan Di Istana Kekaisaran
107
Melanjutkan Menjadi Pengantin Baru
108
Hal Yang Berbeda
109
Memasuki Makam Leluhur Kaisar
110
Kemampuan Ma Shixian
111
Mempelajari Simbol Rahasia
112
Kepemimpinan Kaisar Ma Fan
113
Berpamitan
114
Memasuki Gerbang Teleportasi
115
Terjebak Situasi Rumit
116
Takdir Atau Keberuntungan
117
Memasuki Ranah Alam Roh
118
Sikap Dingin Shen Yue
119
Perjanjian Tiga Bulan
120
Meminjam Pedang
121
Membunuh Dalam Satu Langkah
122
Sekte Pedang Langit
123
Hutan Siluman
124
Melawan Binatang Iblis
125
Kembali Menerobos
126
Tiba Di Sekte Pedang Langit
127
Raja Iblis Zhu Xugang
128
Sejarah Pedang Naga Hitam
129
Situasi Yang Aneh
130
Hal Tidak Terduga
131
Ratu Peri Xing Fei
132
Dewa Penghuni Kuil Suci
133
Permintaan Yang Mi
134
Kebangkitan Putra Raja Iblis
135
Menikmati Kehidupan Di Tempat Berbeda
136
Nasib Yang Mi
137
Mulai Berlatih Kembali
138
Dimulainya Kekacauan
139
Kesedihan Yang Zi
140
Kompetisi Antar Sekte
141
Pedang Naga Hitam Terbangun Dari Tidurnya
142
Kondisi Pelatihan Tertutup Ye Chen
143
Pertempuran Dua Kekuatan
144
Kekalahan Pasukan Aliansi
145
Kemunculan Ye Chen
146
Mengarah Ke Benteng Pertahanan
147
Keterkejutan Jenderal Iblis
148
Bertemu Yang Zi
149
Hapuskan Sekte Pedang Langit
150
Kedatangan Ye Chen
151
Mulai Bergerak
152
Mari Kita Mulai
153
Ketakutan Dua Dewa Pelindung
154
Kehancuran Sesungguhnya
155
Keberadaan Iblis Pelahap
156
Kompetisi Di Akademi Naga Hitam
157
Bertemu Shen Yue
158
Kabar Baik dan Kabar Buruk
159
Meminta Maaf secara Terbuka
160
Pertarungan Tingkat Dewa
161
Kemampuan Wu Ching
162
Pertarungan Sesungguhnya
163
Ye Chen Vs Iblis Pelahap
164
Kabut Darah
165
Teknik Pedang Penghancur
166
Kesempatan Yang Zi
167
Perasaan Wanita
168
Bersikap Tegas
169
Tantangan Jenderal Iblis
170
Kembali Ke Dunia Fana (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!