"
Suatu perkawinan pengganti, mengikatnya erat di sisinya.
Dave adalah pria yang membuat semua orang di kota ketakutan, dia kejam dan bengis, terutama membenci wanita.
Nadia adalah wanita kaya yang diintimidasi oleh orang lain, dan dia sama sengsaranya dengan Cinderella di rumah.
Awal berpikir kalau pernikahan ini akan segera berakhir, dan keduanya akan segera bercerai.
Tanpa diduga, setelah menikah, dia sangat memanjakannya!
""Apakah kamu pikir aku tidak akan tahu jika kamu menyembunyikan identitasmu? Gadis cupu.""
Nadia tampak terkejut, ""Bagaimana kamu bisa tahu?!”"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon akos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3. DAVE YANG MENAKUTKAN.
Setelah tiba diluar, Nadia segera masuk kedalam taxi yang sengaja dia pesan lewat media on line.
Tidak bebarapa lama kemudian kini taxi yang di tumpangi Nadia melaju meninggalkan toko kue dan menuju ke rumah ibu Melati, sang pemesan kue semalam.
Ada sekitar 10 menit Nadia berada dalam taxi hingga sang supir berhenti di sebuah rumah yang cukup mewah dengan halaman di tumbuhi beberapa tanaman bunga.
Setelah membayar ongkos taxinya, Nadia berjalan menuju ke arah pintu pagar, mengetuknya dan tidak lupa mengucap salam karena saat itu pintu pagar sedang terkunci.
"Assalamu alaikum, selamat siang bu Melati, Saya membawa pesanan kue Anda," Nadia sedikit mengeraskan suaranya.
Tidak lama kemudian pintu rumah itu pun terbuka. Tampak seorang perempuan parubaya berkaca mata seperti dirinya keluar dari dalam sana dan melangkah mendekati Nadia.
"Eee ..Nak Nadia, Ayo masuk," ajak perempuan parubaya itu sambil membuka pintu pagar yang terbuat dari besi di cat warna hitam.
"Terima kasih bu," balas Nadia mengikuti langkah ibu Melati masuk kedalam rumah.
Keduanya pun masuk dan menuju ruang tamu.
"Silahkan duduk Nak Nadia," ibu Melati menjulurkan tanganya kearah Sofa
"Terima kasih," balas Nadia lagi lalu mendudukkan tubuhnya di atas kursi empuk itu.
"Bi tolong buatkan segelas minuman untuk Nak Nadia," ibu Melati sedikit berteriak kearah dapur.
"Baik Nyonya," balas seseorang dari arah dapur.
"Bu, ini pesanan kue Anda. Silahkan di lihat dan dicicipi dulu. Jika ada yang kurang berkenang dengan bentuk dan rasanya, Nadia akan membuat balik untuk Anda," Nadia sedikit mendorong toples ke hadapan ibu Melati.
"Ah kamu ini!, ibu sudah beberapa kali memesan kue padamu dan ibu selalu merasa puas dengan hasil buatanmu jadi ibu pasti suka dan tak mungkin mengembalikanya,".
"Terima kasih atas kepercayaan ibu pada toko kami," balas Nadia sembari tersenyum manis.
"Ini bayaranya, hitung dulu siapa tahu kurang" Ibu Melati memberi beberapa uang merah pada Nadia.
Nadia menghitung beberapa kali uang yang ada di tanganya hingga dia menyodorkan kembali dua uang kertas pada Ibu Melati.
"Uang ibu lebih,".
"Itu sebagai bonus untuk Nak Nadia karena sudah tepat waktu membuat kue kesukaan ibu dan keluarga,"
"Sekali lagi terima kasih banyak bu. Nadia benar-benar merasa tidak enak. Sudah di buatkan minuman di kasih bonus pula,". kembali sekali lagi Melati tersenyum.
"Sama-sama Nak?," balas ibu Melati.
Setelah berbasa-basi dengan Ibu Melati dan minuman dalam gelasnya sudah habis, Nadia kemudian mohon pamit dan melangkah keluar diantar oleh Melati.
Kembali Nadia menaiki kendaraan tapi kali ini dia naik ojek menuju kearah rumahnya.
Setelah tiba di depan Rumah, Nadia langsung masuk. Tampak mobil mewah Rudy sudah terparkir di dalam garasi.
Nadia sedikit heran dibuatnya karena tidak biasanya mobil mewah itu sesiang ini sudah ada di dalam garasi tersebut.
Nadia terus melangkah masuk kedalam melalui pintu dapur bukanya pintu utama karena takut di lihat Ibu atau Ayahnya. Bukanya apa, pasti kedua orang tuanya sangat marah besar bila melihatnya apa lagi semalam dia tidak pulang ke rumah.
Ya untuk mencari aman dia harus menghindari kedua orang.
Belum juga melangkah lebih dalam Nadia harus terhenti setelah mendengar percakapan Ayah dan Ibunya di ruang tamu dan bersembunyi di dinding tembok rumah itu.
"Perusahaan kita mengalami kerugian besar. Semua bahan baku yang kita pinjam dari perusahaan Tuan Dave tenggelam di tengah laut. Kita memiliki hutang sekitar 5 M. Dari mana kita bisa mendapatkan uang sebanyak itu untuk menggantinya," Rudy menjatuhkan tubuhnya begitu saja diatas sofa sembari menunduk dan menyanggah kepalanya menggunakan kedua buah tanganya.
"Apa?, hutang 5 M, dari Tuan Dave?. Astaga kenapa Mas meminjam bahan baku dari Tuan dingin dan di takuti oleh semua perusahaan di negara ini. Kenapa Mas tidak berpikir panjang terlebih dulu sebelum Mas berurusan dengan manusia menakutkan itu," Yunita bangkit dari tempat duduknya dengan suara yang lumayang nyaring.
"Mas tidak punya pilihan lagi, hanya perusahaan Tuan Dave lah yang mau memberi pinjaman pada kita," suara Rudy mulai parau.
"Jadi perusahaan Ayah sebentar lagi bangkrut!, pokoknya Mawar tidak mau. Apa kata teman-teman Mawar nanti jika mendengar kalau kita akan melarat, seorang model terkenal tiba-tiba jatuh miskin?. pokoknya Mawar tidak mau!," mawar yang sedari tadi hanya memainkan handphonenya seketika mengangkat bicara.
"Astafirullah, perusahan Ayah akan bangkrut?, Dan memiliki hutang yang begitu besar dari penguasa kota ini," Nadia seketika menutup mulutnya dengan mata melotot.
Tidak lama kemudian dari arah pintu, tampak tiga orang bodyguar berjas hitam-hitam masuk kedalam tanpa mengetuk pintu terlebih dulu.
Rudy dan Yunita segera berdiri karena mereka berdua tahu kalau itu pasti suruhan dari Tuan Dave.
"Tuan Dave, menitip ini pada kalian berdua. Nanti malam anak kalian itu harus menemui Beliau di cafe Alexander," ucap seorang bodyguard melempar sebuah amplop putih pada Rudy lalu menunjuk kearah Mawar.
"Kenapa harus Aku, Ayahku yang berutang kenapa Aku yang harus menenui Tuanmu," protes mawar.
"Mawar......, Bersikap sopanlah pada ajudan Tuan Dave," Rudy sedikit mengeraskan suaranya dan mengambil Amplop yang ada duatas lantai. Rudi kemudian membuka amplop itu dan membaca isinya.
"Apa?, Tuan Dave ingin menikahi anak kami sebagai jaminan!, dan selama hutang kami belum lunas kami tidak di izin bertemu denganya?," mata Rudy seketika melotot melihat surat perjanjian itu.
"Hah...pokoknya Mawar tidak mau!. Siapa sih yang mau menikah dengan Tuan Dave, orang yang paling menakutkan yang ada di kota ini. Pokonya Mawar tidak mau titik,". Mawar berdiri dari tempat duduknya dan berlari menuju kearah kamar.
"Terserah Anda. kalau Anda tidak mau segera lunasi hutang Anda. Kalau tidak kalian akan tahu sendiri akibatnya," ketiga bodyguard itu berbalik dan melangkah keluar.
Sepeninggalan ke tiga bodyguard itu Rudy dan Yunita menjatuhkan tubuh mereka diatas sofa. Dunia mereka terasa hampa dan hancur. Mereka harus merelahkan anak kesayangan mereka kepada Tuan Dave yang dikenal sangat berbahaya, lebih dari sosok moster yang menakutkan.
BERI DUKUNGAN DENGAN CARA COMENT, LIKE ,SHERE DAN VOTE.