Mengisahkan tentang seorang wanita bernama Arlinda yang tanpa dia sadari sudah masuk ke dunia lain, yang Dimana Arlinda sendiri harus menjalankan bermacam tugas yang diberikan oleh seorang nenek. yang sudah berumur ratusan tahun. namun nenek tersebut tetaplah memiliki wajah yang begitu cantik. maka dari itu untuk bisa pergi ke dunia asalnya, Arlinda akan mengikuti arahan dari nenek tersebut. namun hal yang terjadi, didunia tersebut yang membuat. Arlinda terus saja menunda tugasnya itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iroiron, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 6
Setelah mereka di perbolehkan masuk, Arlin dan Erina pada akhirnya menuju sebuah meja bundar lalu segera duduk di sana.
"ini semua, dari keluarga bangsawan"? Bisik Arlin ditelinga Erina.
"Tentu saja, tunggu sebentar aku akan segera kembali, ingat jangan membuat suatu kesalahan" pinta Erina. Yang segera meninggalkan Arlin seorang diri.
"baiklah, aku mengerti" jawab Arlin.
saat Erina meninggalkan nya, Arlin merasa ingin segera menuju kamar mandi, dengan segera Arlin pun, meminta seorang prajurit yang berjaga, untuk segera menunjukkan keberadaan kamar mandi.
"permisi, pak bisakah kau, menunjukkan ku arah kamar mandi" tanya Arlin. dengan siap siaga, penjaga tersebut tidak menjawab pertanyaan dari Arlin. merasa tidak dipedulikan, Arlin pun segera meminta bantuan kepada yang lain nya. Disana tampak lah seorang pelayan wanita, yang tidak begitu sibuk, dengan sangat sopan Arlin pun bertanya.
"maaf, bisakah kau menunjukkan arah kamar mandi" tanya Arlin. Melihat, Arlin adalah tamu undangan Dengan cepat, pelayan kerajaan itu, mengarah kan jalan kepada Arlin.
Arlin dengan segera pergi, menuju arah yang dimaksud dan segera masuk kedalam untuk menuntaskan semua nya. Setelah selesai Arlin yang sedang berjalan, di sekitaran lorong istana, tanpa sengaja mendengar sebuah langkah kaki. yang menuju ke arah nya.
Tap..Tap...Tap.. (suara langkah kaki, seorang pria dengan sangat gagah dan berani)
"suara ini terdengar nya dari arah, samping bagimana ini aku harus bersembunyi dimana" pikir Arlin. Dengan wajah panik Arlin pun berlari dengan sangat kencang, dan tanpa dia melihat kearah depan. Arlin menabrak seorang pria.
"brak" (suara benturan), yang membuat Arlin, terjatuh kelantai. Namun pria yang Arlin tabrak, tidak terjatuh ke lantai. Dan membelakangi tubuh Arlin. Dengan cepat Arlin berdiri lalu, membukukan badan.
"maafkan aku, maafkan aku. Karena aku tidak melihat mu, aku harus segera pergi, sekali lagi maafkan aku" ucap Arlin dengan suara yang sedikit keras dan, tampak begitu panik. Dengan cepat Arlin meninggalkan pria tersebut, dan tanpa sadar, tongkat kecil yang selalu menyanggul rambut nya terjatuh, dilantai. Dengan sangat tergesa-gesa Arlin pun, bersembunyi disebuah ruangan. Dengan segera Arlin membuka pintu tersebut "clak". Disana Arlin mulai mengatur nafas nya.
"huuuu......" menghelai nafas yang sedikit panjang. "clak" Dan segera, menutup rapat pintu tersebut.
"apa yang baru saja ku lakukan, bukan kah itu tidak sopan" gumam Arlin.
"kenapa aku selalu saja ceroboh, Arlinnnn" kesal Arlin kepada diri nya sendiri.
pria yang ditabrak oleh Arlin, adalah seorang pria dengan wajah nya yang sangat tampan, dan juga tidak pendiam.
"apa, yang wanita itu lakukan, kenapa dia tidak melihat langkah kaki nya, huh" kesal pria tersebut. Dan ketika melangkah kan kaki nya, pria itu tidak sengaja menginjak sebuah tongkat kecil. Yang ada dilantai. Dengan cepat dia mengambil tongkat tersebut.
"seperti nya wanita, tadi menjatuhkan nya" ucap pria tersebut. Lalu berjalan menuju keruang pesta.
sementara itu, Arlin yang berada disebuah ruangan, tidak menyadari bahwa dia tidak sendirian di dalam sana. Dan tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki, Tap...Tap..Tap..(suara langkah kaki seorang pria).
"apa yang kau lakukan disini"? Tanya pria tersebut. Yang terdengar seperti suara tanpa tubuh. Hal itu membuat Arlin sedikit ketakutan.
"apa..maafkan aku, maafkan aku, Karena tidak mengetahui tempat ini, aku akan segera pergi" teriak Arlin. "clak" (suara pintu dibuka) lalu berlari ke ruang pesta. pria yang melihat tingkah laku Arlin, sedikit bertanya-tanya. "apa yang dia lakukan"? Wanita yang tidak tau sopan santun" ketus pria itu. Lalu menutup kembali pintu tersebut "clak". Arlin yang telah berada di ruang pesta pun, tampak sedikit kelelahan. "huuummm.."(suara hembusan nafas)
"kau kenapa?" tanya Erina yang tiba-tiba saja muncul di samping Arlin, lalu memegang pundak Arlin. Hal itu tentu saja membuat Arlin sangat terkejut.
"hah...kau hemmm... Mengagetkan saja" kesal Arlin. Yang menatap malas kepada Erina.
"aa..maaf, aku mengangetkan mu", kata Erina dengan wajah yang, sedikit menyesal.
"tapi, apa yang sedang kau lakukan"? Tanya Erina. Dengan gerakan tangan yang seperti menahan, Arlin pun segera duduk di kursi, lalu perlahan-lahan mengatur nafas nya.
"heemmmmm...., sedikit masalah, hanya saja aku tidak sengaja menabrak seseorang, aku tidak melihat siapa orang itu, dan saat aku tidak sengaja masuk ke sebuah ruangan, aku mendengar suara yang sedikit menyeramkan" jelas Arlin dengan wajah yang, sedikit ketakutan.
"apa..kau membuat masalah lagi" ucap Erina. Yang menepuk kepala pelan.
"maaf kan aku, ituu..terjadi saat aku baru selesai dari kamar mandi" jawab Arlin, dengan wajah penuh penyesalan. Erina yang tidak tau harus berbuat apa pun, memutuskan untuk diam, dan mengambil nafas dalam nya. Lalu melepaskan perlahan. "hemmmm..."
"tidak apa hanya saja ini, semua sudah terjadi, akan Tapi kau jangan sampai memiliki masalah besar" pinta Erina.
"baiklah, lain kali aku harus berhati-hati" ungkap Arlin penuh penyesalan.
"sekarang, kau harus menikmati pesta, dan jangan kemana-mana" ucap Erina yang tersenyum kearah Arlin. Begitu juga dengan Arlin, yang tersenyum kembali kepada Erina.
pesta yang digelar, sangat lah mewah dengan berbagai dekorasi indah. Semua orang di sana melakukan kegiatan. Serta sedikit berdansa. Hingga tiba lah seorang raja dari kerajaan Kingsley. Untuk menyambut para tamu.
"tap..tap..tap." suara langkah kaki, terdengar dan kali ini, suara itu mendekat. Tanpa sadar pria yang di tabrak oleh Arlin, berjalan disamping Arlin. Lalu perlahan menaiki tangga. Di sana para tamu undangan terdiam, lalu menatap kearah pria tersebut. Raja dari kerajaan Kingsley. Sedikit berpidato lalu menyambut kedatangan pria yang, baru saja menaiki tangga.
"para hadirin, aku ucapkan terima kasih telah menghadiri pesta pada malam hari ini, aku mengadakan pesta ini untuk perjamuan, kedatangan dari kerajaan Eloy, disini putra mahkota dari kerajaan Eloy akan, sekolah di akademi miliki kerajaan Kingsley, sebagi bangsawan negeri ini, kita harus menyambut kedatangan tamu terhormat, dan besok akan diumumkan untuk seluruh kota Reven. Agar mereka mengetahui nya" ucap raja. Lalu segera duduk di tahta nya. Disana raja meminta putra mahkota kerajaan Eloy untuk, memperkenalkan diri. saat putra mahkota dari kerajaan Eloy membuka topeng nya, para gadis bangsawan sangat kagum akan ketampanan nya. Bahakan mereka tersenyum, kearah lain nya. Sedangkan Arlin, tampak sedikit risih, dengan para gadis bangsawan.
"apa yang mereka kagumkan, pria berwajah seperti dia sangat banyak, didunia ku dan itu termasuk kedalam kelas bawah" pikir Arlin.
"halo, semua nya" ucap putra mahkota itu, yang sambil membukukan sedikit badan nya. Begitu pula dengan para tamu, yang ikut membungkukkan badan mereka.
"aku adalah putra mahkota dari kerajaan Eloy, nama ku, pangeran Rexsy Eloy dari kota Roxy kerajaan Eloy, terimakasih atas perjamuan nya, disini aku akan memulai untuk, memperdalam ilmu sihir, aku akan senang berada disini" ucap Rex, putra Mahkota tersebut. Lalu kembali mengenakan topeng diwajah nya. Kemudian datang lah pria selanjutnya. untuk memperkenalkan diri kepada para tamu undangan. Dengan tubuh yang tegap, dan tatapan dingin pria itu membuka topeng. Baru saja membuka topeng para gadis bangsawan, seketika tersenyum lebar, melihat kearah pria tersebut. Lalu kemudian pria itu mulai berbicara.
"aku putra mahkota dari kerajaan Kingsley, terimakasih" ucap nya singkat, lalu kembali menggunakan topeng nya. Hal itu membuat para gadis semakin, jatuh hati kepada nya. Sedangkan raja menatap tajam ke arah pria tersebut. Arlin yang melihat pria tersebut, tampak terdiam sesaat, lalu membuang muka nya kearah lain, setelah melihat pria yang berbicara dari atas tersebut. kemudian pesta pun digelar dengan meriah, disana para bangsawan mulai berdansa. Selama pesta Arlin sedikit merasa bosan, terlebih lagi Arlin hanya duduk dan makan saja.
"huh..bosan, rasa nya ingin segera tidur" gumam Arlin. Ketika Arlin bangun dari kursi nya, tidak sengaja dia menyenggol lengan seorang pria, yang berada didekat nya, yang membuat minuman tumpah ke baju Arlin.
"brak" seketika mata pria itu membulat lalu bertindak untuk membersihkan, minuman yang tupah di gaun Arlin. dengan menggunakan sapu tangan Milik nya.
"Maaf, aku tidak sengaja" ucap pria itu sopan.
"Tidak apa, aku yang menyenggol dirimu, maafkan aku" ucapan Arlin sedikit menyesal.
"ikut aku, kita harus segera membersihkan nya" ajak pria tersebut.
"tidak, biarkan aku saja yang membersihkan nya" jawab Arlin.
"tidak, gaun mu, kotor Karena diriku, jadi biarkan aku yang membersihkan nya" pinta pria itu lagi. Arlin yang mendengar dan, merasa ada niat baik dari pria tersebut pun, segera menuruti nya, lalu mereka berdua. Mulai berjalan menuju sebuah kran air, yang berada diarea dapur, disana mereka berdua membersihkan nya perlahan, hingga noda di gaun itu sedikit memudar.
"baiklah, gaun mu telah dibersihkan, walaupun noda di gaun mu tidak sepenuhnya hilang" ucap pria tersebut.
"terimakasih, tidak masalah aku bisa membersihkan nya" kata arlina yang tersenyum kearah pria tersebut.
"oh iya, salam kenal nona, nama ku Erwin Gutawa, berasal dari bangsawan kota West, kerajaan Ester" ucap Erwin yang membungkukkan badannya dihadapan Arlin.
"Salam kenal juga, Tuan namaku Arlinda Erinn, berasal dari bangsawan kota Reven, kerajaan Kingsley" ucap Arlin. yang tidak meyakinkan diri nya berasal kota Reven. Dan membungkukkan sedikit badannya.
"wahh, ternyata dirimu dari kerajaan Kingsley" dan juga kau bisa memanggil namaku, Erwin Karena aku masih sekolah" pinta Erwin yang tersenyum lebar, ke arah Arlin.
"baiklah, Erwin. Kau juga bisa memanggil namaku Arlin" jawab Arlin yang tersenyum kearah Erwin. Merasa pesta akan berakhir, Erwin pun segera mengajak Arlin untuk masuk ke istana, dan segera kembali ke keluarga.
selama perjalanan menuju ruang pesta, Arlin dan Erwin tampak sedikit akrab. Terlebih lagi mereka tertawa bersama.
"sampai jumpa lagi" ucap Erwin yang segera menuju kereta kuda Milik keluarga nya.
"hemm"..jawab Arlin yang tersenyum lebar, kearah Erwin.
Malam itu mereka yang telah sampai dirumah, pun segera pergi untuk beristirahat. Baru saja mengantikan pakaian nya, dan hendak membuka ikatan rambut nya, Arlin tersadar bahwa tongkat kecil yang berada di rambut nya telah hilang, dengan cepat Arlin mencari di sekitar kamar nya.
"Dimana aku meletakan nya"? Gumam Arlin yang, terus saja mondar mandir di kamar nya.
hingga tak lama kemudian datang lah Erina.
"apa yang sedang kau cari"? Tanya Erina.
"aku seperti menghilangkan tongkat yang kau beri itu" jawab Arlin panik.
"apa... Dimana itu"? Tanya Erina yang ikut mencari.
"aku tidak tau, apa yang harus ku lakukan, maafkan aku" ucap Arlin.
"oke,, tenang kita harus melihat, Diaman benda itu" kata Erina yang mengeluarkan sebuah bola Lalu mengeluarkan, sebuah sihir. Disana tampak lah, tongkat yang dimaksud. Akan tetapi Erina terkejut. Saat melihat keberadaan tongkat itu.
"tongkatmu, berada di tangan Pangeran Rexsy" ucap Erina.
"apa..kenapa bisa di sana"? Tanya Arlin panik.
"kau harus mengambil kembali, lalu meminta nya kepada pangeran itu" kata Erina.
"haduh,,, baiklah besok akan ku cari pangeran itu" ucap Erina tegas. Merasa tongkat nya tidak berada ditangan yang jahat, Erina pun tampak lega. lalu meminta Arlin untuk segera, beristirahat. Agar dapat menjalankan aktivitas nya di esok hari.