Alea menikahi pria yang tidak di cintai nya sebagai pelampiasan setelah dia di tolak oleh Zero cinta pertama nya, namun makin lama dia punya cinta untuk Arhan.
hingga suatu hari badai yang sangat besar menghempas rumah tangga nya setelah Alea menemukan chat yang sangat mesra di ponsel Arhan, namun yang lebih parah suami nya selingkuh bukan hanya dengan wanita saja melainkan ada orang lain juga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17. Keluarga Lopez
Jack mendampingi Papa nya mendatangi rumah keluarga Lopez karena mereka mendengar kabar bahwa Arhan ada di sana, dugaan mereka tepat sekali bahwa Arhan ada kenalan dengan orang besar sehingga dia bisa bersembunyi selama tiga hari ini. kini dua orang pria tampan namun beda usia segera mendatangi rumah dengan wajah yang tidak bersahabat karena mereka sudah di kuasai oleh emosi yang sangat besar, bisa bisa nya seorang pria tak tahu diri itu mempermainkan dengan pandai nya, harga diri Papa David benar benar tercoreng karena anak nya di khianati oleh pria yang sangat tidak sepadan, bagai kan wajah nya di tampar dengan tai kebo saja rasa nya.
Mungkin bila pria itu derajat nya lebih tinggi dari mereka rasa nya tak akan sesakit ini, walau tidak memungkiri bahwa setiap mengkhianatan pasti ada rasa sakit yang tertanam di dalam nya. namun tidak sesakit dan seterhina ini, Arhan sudah sangat menghina sehinggga Papa David tak akan membiarkan dia hidup, apa lagi mendengar penuturan Lea bahwa Arhan lah yang sudah membiat wajah wanita itu bengkak dan tulang iga juga patah. sebab Arhan yang menghajar Lea karena di ingin istri nya mati saja, bila saja saat itu Sus Kenzo tak menggedor pintu kamar maka dia bisa membunuh Lea.
Karena Sus Kenzo memanggil sebab Kenzo menangis tak mau diam, maka Arhan menghentikan itu semua. lalu dia membuat skenario palsu untuk membuat semua orang percaya bahwa Alea dan Nira bertengkar hebat dan dia sama sekali tidak ada ikut campur, Arhan lupa siapa orang yang sedang di tipu nya ini sehingga dia percaya bahwa mereka semua akan percaya, hanya tinggal menunggu kesempatan saja agar mereka lengah dan dia bisa membunuh Lea di rumah sakit, apa lagi saat istri nya sedang di operasi. Arhan berdoa agar Lea mati saja, sayang nya allah tidak mengabulkan doa nya sehingga Lea masih bisa sehat dan selamat.
"Bagai mana ini, Tuan?" Arhan panik karena tahu mertua nya datang.
"Kau tenang saja, aku akan mengurus nya." janji Sam Lopez.
"Tolong selamatkan aku, nanti setelah semua nya selesai maka aku akan mengabdi padamu." Arhan sangat takut.
Sam Lopez hanya tertawa mendengar janji dari seorang pengkhianat seperti Arhan, istri nya saja bisa ia tipu, Sam ada maksud lain yang bisa di nego dengan keluarga Anderson maka nya dia susah payah mau menampung Arhan di sini, bila tidak mana mungkin Sam mau cari masalah dengan mereka semua. yang ada nanti malah keluarga nya yang mendapat masalah, sebab Sam tahu David orang seperti apa.
Ketika Arhan sedang berusaha kabur dari rumah sakit saat itu, Sam Lopez sudah ada di sana untuk memantau karena mata mata nya bilang putri Anderson terluka parah karena bertengkar dengan Dokter pribadi nya. Sam Lopez tak percaya dan terus mengintai, hingga akhir nya dia melihat Arhan yang kabur diam diam.
Langsung saja saat itu dia memasukan Arhan kedalam mobil dan mengajak nya pergi dari rumah sakit itu, maka nya mereka tak kunjung bisa menemukan di mana keberadaan nya Arhan. sebab pria itu berada dalam genggaman nya Lopez, ini baru ada mata mata yang tahu bahwa Arhan ada di sana.
"Ada perlu apa kira nya hingga keluarga Anderson mau datang kerumah ku?!" Sam Lopez menyambut tamu nya.
"Tidak usah basa basi lagi, serahkan pria sialan itu!" tegas David.
"Pria mana yang sedang kau bicarakan, David?" Sam pura pura tidak tahu.
"Serahkan dia atau ku obrak abrik tempat mu!" ancam Jack.
"Tenang lah wahai anak muda, kau sangat persis seperti Papa mu yang sangat tidak sabaran." seringai Sam.
"Jangan banyak tingkah kau, Sam! katakan apa yang kau mau?" bentak David.
Part ini lah yang sedang Sam tunggu karena dia memang ingin sesuatu, tak ada hal lain yang ia butuhkan kecuali pertanyaan ini, Sam mendekati David yang menatap nya dengan pandangan tajam menusuk.
"Aku sudah tahu kau pasti bertanya apa yang aku inginkan, tapi kau harus janji memberikan itu padaku." Sam berdiri di depan David.
"Cepat katakan atau ku robek mulut mu!" ancam David.
"Hahahahaaa, sabar lah wahai Abang ipar ku." Sam tertawa kencang sambil menepuk pundak David.
Sam dan David adalah saudara ipar yang lama tidak akur, Sam menikahi adik tiri nya David dan memang sudah sejak lama mereka tak punya keakraban lagi. apa lagi David dan adik tiri nya memang tak punya hubungan bauk, maka semakin lengkap lah pertengkaran mereka berdua ini.
"Bila kau ucapkan sekali lagi kata kata itu, maka aku tak akan sungkan untuk merobek mulut mu!" geram David.
"Santai." Sam mengedip kan mata.
"Katakan apa yang kau mau dan bawa kan segera bangsat itu!" sentak Jack.
Sam menyuruh bodyguard nya membawa Arhan kehadapan mereka berdua, saat itu lah amarah Jack langsung meledak melihat wajah pria yang sudah menyakiti hati adik nya, sungguh dia tak terima dengan semua kelakuan Arhan yang sangat tidak tahu diri sekali, Jack yang ingin menghajar Arhan di tahan oleh Papa nya karena urusan mereka dengan keluarga Lope, belhm selesai saat ini.
"Kau bisa membawa nya pulang bila Zero mau menikahi anak ku." tegas Sam.
"Gila kau! kenapa urusan Zero kau sangkut pautkan dengan masalah ini, bangsat!" David meradang.
"Karena kau dan keluarga Martinez dekat, kau bisa bicara dengan keluarga itu." seringai Sam.
"Aku tidak bisa, ini masalah kau dan aku serta pria sialan ini! tak ada keluarga Martinez yang bisa di sangkut paut kan." tolak David mentah mentah.
"Maka kau akan menyesal karena tidak bisa. Membalas pria ini, sebab aku lah yang akan membunuh nya untuk makanan buaya ku." ancam Sam.
Dia tahu bahwa keluarga David pantang di sakiti, bila sudah di sakiti maka mereka harus membalas nya sampai ornag itu memohon ampun. sekali pun lawan nya mati maka mereka tak akan puas bila bukan dari tangan mereka sendiri, sama seperti sekarang kasus nya Arhan karena David merasa harus membunuh nya sendiri.
"Pilihan ada di tangan mu, aku juga tidak buru buru minta jawaban kok." Sam tersenyum licik.
"Aku bisa memberikan pulau yang kau incar itu, Sam." David berusaha nego.
"Sebenar nya aku juga ingin pulau saja, tapi Amara ingin Zero." Sam berkata cuek.
Gemeletuk gigi David menahan emosi nya yang hampir meledak, mau perang dengan keluarga sendiri pun rasa nya tidak mungkin, terpaksa dia harus merundingkan semua masalah ini dulu.
Kenapa tidak kau injqk tuh otongnya sekalian ya ampun 😄😄