NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ke Raga Istri Ceo

Transmigrasi Ke Raga Istri Ceo

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Time Travel
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Zakiya el Fahira

Ranti gadis berusia 20 tahun, memiliki otak cerdas dan juga ceplas ceplos ketika sedang berbicara, sejak kecila dia memiliki kehidupan yang sangat tidak beruntung. Karna terlahir dari keluarga amat sangat miskin, bahkan Ranti tidak bisa melanjutkan kuliahnya karna harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap hari Ranti selalu berhayal akan menjadi wanita kaya dan memiliki suami Ceo seperti di novel novel yang ia baca setiap pulang kerja, pasti hidupnya akan sangat bahagia.


Dan apa jadinya jika ternyata hayalan Ranti terwujud, dia masuk ke raga istri Ceo, namun sayangnya dirinya tidak pernah mendapat cinta dari suaminya, karna suaminya yang masih mencintai mendiang kekasihnya.

Apa yang akan di lakukan oleh Ranti, apakah dia akan menyerah ?, atau akan berjuang untuk mendapat cinta suaminya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Roseline termenung mendengar cerita William, dia tidak menyangka ternyata pria yang di tolongnya seminggu sebelum dirinya meninggal adalah William, namun saat itu dirinya juga lupa menanyakan nama pria yang di tolongnya.

'' Lalu, apa setelah hari itu kamu menemui Ranti kembali ?'' tanya Roseline karna seingatnya setelah malam itu, dia tidak bertemu lagi dengan pria yang di tolongnya itu.

William menggelengkan kepalanya. '' Tidak, karna setelah malam itu aku harus kembali ke negara kita '' jawab William.

'' Dan aku tidak menyangka jika Ranti sudah meninggal, bahkan meninggalnya bisa di bilang sangat tragis '' ujar William dengan raut wajah yang terlihat sedih.

'' Jika dia masih hidup, apa yang ingin Kak William lakukan ?'' tanya Roseline.

'' Yang jelas aku ingin membalas kebaikannya, yang sudah menyelamatkan nyawaku malam itu '' jawab William.

Roseline mengangguk anggukkan kepalanya, dan tidak bertanya lagi, namun tadi dirinya sempat berfikir jika William tertarik dengannya, saat melihat ekspresi William ketika cerita tentang pertemuannya dengan dirinya, yang menurutnya William tidak seperti William yang ia kenal.

Keesokan harinya William, Roseline , asisten Hans dan juga meneger restoran, pergi ke sebuah pemakaman umum. Langkah Roseline semakin melambat saat sudah masuk ke area pemakaman, karna dia sangat tahu betul pemakaman di depannya juga tempat di mana kedua orang tuanya di makamkan beberapa tahun yang lalu.

" Apa raga gue juga di makamkan dekat makan ayah Ibu ?" batin Roseline bertanya tanya.

'' Sayang, apa kamu merasa tidak nyaman '' tukas William menghentikan langkahnya dan menggenggam kedua tangan Roseline.

Roseline menggelengkan kepalanya. " Tidak, aku tidak apa apa " ucap Roseline.

Lalu William dan Roseline juga asisten Hans kembali mengikuti meneger restoran, yang memang sejak tiba di pemakaman dia melangkah di paling depan.

'' Tuan, ini makamnya '' ucap meneger restoran saat langkahnya terhenti di sebuah makam yang terlihat sudah di tumbuhi rumput liar.

Roseline diam mematung menatap namanya yang tertera di atas batu nisan, meskipun jiwa Roseline asli sudah memberitahunya jika raganya tidak bisa di selamatkan, namun dirinya tetap terkejut melihat makam dirinya berada di depan matanya.

" Jadi, gue sudah tidak bisa kembali lagi ke kehidupan gue " batin Roseline sedih.

Sedangkan William dia tidak menyadari raut sedih yang tercetak jelas di wajah Roseline. Perlahan William berjongkok di depan makam, lalu tangannya terulur untuk mencabuti rumput liar yang tumbuh di atas pemakaman Ranti, yang mana membuat asisten Hans terkejut, karna ini pertama kalinya dirinya melihat Tuan Mudanya mau melakukan sesuatu hal yang bisa membuat tangannya kotor, apa lagi yang dia tahu betul Tuan Mudanya memiliki tingkat kebersihan yang sangat tinggi.

'' Hai Ranti, maaf, aku tidak menepati perkataanku malam itu, aku harap kamu mau memaafkan ku '' ucap William terdengar penuh sesal.

" William, bagaimana reaksimu jika tahu aku ada di jiwa Roseline " batin Roseline.

Asisten Hans diam diam memperhatikan kedua majikannya secara bergantian, asisten Hans ingin tahu reaksi Nona Mudanya saat mendengar Tuan Mudanya mengucapkan kata maaf pada wanita lain dengan suara yang terdengar sangat lembut. Dan yang di lihat asisten Hans adalah raut wajah Roseline yang terlihat biasa biasa saja, bahkan Nona Mudanya hanya menatap makam Ranti yang ia ketahui sebagai salah satu pegawai restoran milik Tuannya.

Kini Roseline ikut berjongkok di samping William, dan juga ikut mencabuti rumput yang berada di atas makam, namun bukan rumput di atas makam Ranti, melainkan dua makam yang berada di samping makam Ranti, yang mana membuat William dan asisten Hans merasa heran.

" Ayah, Ibu, Ranti datang, tapi dengan raga yang berbeda " batin Roseline mengulum senyum.

'' Sayang, untuk apa kamu mencabuti rumput di atas makam itu ?'' tanya William.

'' Menurutku dua makam ini, adalah makam kedua orang tua Ranti, lihatlah nama yang tertera di bawah nama Ranti, sama persis dengan nama makam ini '' jawab Roseline beralasan.

William dan asisten Hans langsung memperhatikan nama yang di katakan oleh Roseline, dan benar saja namanya sama persis.

'' Tuan William maaf, sepertinya yang di katakan Nona Muda benar, dua makam ini milik kedua orang tua mendiang Ranti, karna yang saya tahu kedua orang tua mendiang Ranti sudah lama meninggal '' tukas meneger restoran.

Lima belas menit kemudian kini mereka sudah meninggalkan pemakaman, dan menuju kembali ke rumah, namun selama di perjalanan pulang Roseline lebih banyak diam, yang mana membuat William merasa heran.

'' Sayang kamu kenapa?, sejak meninggalkan makam kamu terus diam '' tanya William.

Roseline menghela nafasnya, lalu dia memposisikan duduknya menghadap pada William.

'' Kamu menyukai Ranti ?'' tanya Roseline to the point membuat dahi William mengerut.

'' Kenapa kamu tanya seperti itu ?'' William balik bertanya.

'' Tidak apa apa, hanya saja saat di makam Ranti tadi, aku lihat kamu seperti sangat sedih dengan kepergian Ranti '' jawab Roseline, selama di pemakaman tadi Roseline terus memperhatikan gerak gerik William, bahkan Roseline juga melihat William yang mengelus batu nisan makamnya dengan lembut, meskipun tidak bicara apapun, tapi Roseline yang berjiwa Ranti bisa merasakan ada kesedihan yang mendalam dari tatapan William.

William menyandarkan punggung kekarnya di jok mobil, mungkin dirinya memang lebih baik harus jujur pada Roseline, agar Roseline tidak merasa ia permainkan.

'' Aku tidak akan menutup nutupi apapun padamu, jujur saja saat awal pertama kali bertemu Ranti, aku langsung merasa nyaman '' ucap William.

Roseline menyunggingkan senyumnya sangat tipis. '' Kak William menyukainya ? '' tanya Roseline.

William menggelengkan kepalanya dengan cepat, lalu dia menggenggam kedua tangan Roseline dan di kecupnya dengan lembut.

'' Kamu harus percaya aku sama sekali tidak menyukainya, aku hanya mencintai kamu '' ucap William dengan lembut dan penuh kasih sayang.

'' Kak William bisa bicara seperti itu karna Ranti sudah meninggal kan, mungkin akan beda lagi jika Ranti masih hidup '' timpal Roseline mencibir.

Cup,,

William mengecup dahi Roseline sekilas, yang mana membuat si empunya langsung diam membeku.

'' Tidak semua rasa nyaman harus di artikan dengan menyukainya, lantas aku merasa nyaman dengan Hans yang menjadi asistenku, aku menyukainya begitukah '' ucap William sarkas, yang mana membuat asisten Hans hampir tersedak ludahnya sendiri.

Roseline men cebikkan bibirnya. '' Ya tidak begitu juga kali, siapa tahu Kak William menyukai sosok Ranti, apa lagi yang aku tahu Kak William paling anti dekat dengan lawan jenis, apa lagi waktu itu Kak William baru pertama kali bertemu Ranti kan, dan langsung merasa nyaman, apa namanya kalau tidak jatuh cinta '' ucap Roseline panjang kali lebar.

'' Kamu sedang cemburu dengan orang meninggal '' timpal William.

'' Ck, siapa juga yang cemburu '' decak Roseline mengalihkan pandangannya keluar jendela.

William terkekeh lalu menarik Roseline ke dalam pelukannya, dan mengelus surai hitam Roseline dengan lembut.

'' Sudah jangan di bahas lagi, yang jelas sekarang aku sangat mencintaimu, dan kamu harus ingat semua yang ada pada diriku semuanya milikmu '' ucap William.

Roseline diam diam tersenyum di dalam pelukan dada bidang William, yang terasa hangat dan nyaman.

" Huh,,, meskipun lo suka sama Ranti juga gak masalah kali, lagian masih satu orang hanya beda raga saja " batin Roseline terkekeh kecil.

1
Fifid Dwi Ariyani
trusdabsr
DWI
aku suka alur ceritanya meski baru sedikit baca. 😘😘😘
Fifid Dwi Ariyani
trussemangat
Fifid Dwi Ariyani
trussehat
Fifid Dwi Ariyani
trussabar
Fifid Dwi Ariyani
teusceria
Fifid Dwi Ariyani
trussukses
Fifid Dwi Ariyani
trussabar
Fifid Dwi Ariyani
teussemamgat
Fifid Dwi Ariyani
trhsceria
Fifid Dwi Ariyani
trusceria
Fifid Dwi Ariyani
trussehat
Fifid Dwi Ariyani
teusceria
Fifid Dwi Ariyani
teussehat
Fifid Dwi Ariyani
trussabar
Fifid Dwi Ariyani
trusceria
Fifid Dwi Ariyani
teussemangat
Fifid Dwi Ariyani
trussabar
Fifid Dwi Ariyani
teussabar
Fifid Dwi Ariyani
teussukses
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!