NovelToon NovelToon
Di Usir Ibu Mertua Dan Ditalak Suami Saat Hamil Anak Kelima

Di Usir Ibu Mertua Dan Ditalak Suami Saat Hamil Anak Kelima

Status: tamat
Genre:Tamat / Single Mom / Keluarga
Popularitas:3M
Nilai: 4.8
Nama Author: ummy phuji

Naina Nurannisa seorang wanita cantik dan pekerja keras
Naina berasal dari keluarga sederhana,dia dinikahi oleh seorang Pria tampan dan mapan dari keluarga berada benama Al-Bara Adhitama Rahardian di Rahardian group
Naina dan Al-Bara saat Naina baru berusia 19 Tahun dan Bara berusia 22 tahun saat Naina bekerja sebagai seorang office girl atau cleaning service di perusahaan Papi Bara

awalnya mami Bara tidak setuju karena Naina tidak sederajat dengan mereka namun Bara tetap pada pendiriannya mau menikahi Naina karena sudah benar-benar jatuh cinta pada gadis cantik nan polos itu

awal pernikahan mereka Naina sangat bahagia karena Bara memperlakukannya sangat manis ditambah saat Naina melahirkan putra pertamanya
Azka Adithama Rahardian mereka terlihat sangat menyayangi Azka

Tuan Abraham Papi Bara sangat menyayangi cucu pertamanya itu namun berbeda dengan Nyonya Dianra Mami Bara tidak begitu antusias dengan cucunya dan masih tidak menyukai Naina

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 kembali dengan kekecewaan

Pov Bara

Pagi ini saya berpamitan pada abah dan Umi pulang Kekota

"Abah Umi, Bara pulang dulu karena masih banyak pekerjaan yang belum bara selesai kan"ucapku pada kedua mantan mertua ku

ya mantan mertua karena saya sudah menjatuhkan talak pada putrinya beberapa bulan lalu

"iya nak kamu hati-hati dijalan ya, sampaikan salam kami pada Naina dan Anak-anakmu

bilang pada Naina agar mengunjungi kami jika anak-anak libur sekolah "ucap umi dengan suara lemahnya

"iya umi, insyaallah "jawab ku air mataku menetes tanpa kusadari

mereka begitu baik kepadaku sedangkan ibuku berlaku buruk pada putri mereka bahkan mengusirnya dan saya menceraikannya

entah dimana mereka sekarang dan bagaimana kehidupan mereka sekarang

kini saya meninggalkan kampung halaman Naina dengan membawa pulang kekecewaan

yang awalnya Saya kekampung Naina ingin bertemu dengannya dan Anak-anakku sekaligus ingin memberikan buku rekening dan ATM nya tapi saya tidak bertemu

sekarang saya tidak tau harus mencarinya kemana

"Naina maafkan mas,abang kakak adek maafkan papa nak" airmataku menetes membasahi pipiku

ke empat anakku tidak pernah mendapatkan kasih sayang dariku karena saya takut pada mami karena jika saya menunjukkan kasih sayangku pada putra-putraku Mami akan semakin membenci mereka

jangankan kasih sayang memberikan mereka perhatian saja mami sudah memberikan mereka hukuman berupa pekerjaan yang tidak ada habisnya

sebenarnya saya sudah sangat jengah dengan sikap dan sifat Mami

saya salut pada Papi karena ingin bertahan sejauh ini dengan mami yang mau menang sendiri

papi juga sangat setia pada mami karena saya tidak pernah mendengar papi bermain serong diluaran sana

sebenarnya jika Papi mau selingkuh papi bisa melakukannya karena papi sering keluar kota sampai berbulan-bulan dan mami tidak pernah mengikuti kecuali jika papi keluar negeri mami akan ikut karena kata mami sekalian jalan-jalan

tapi papi tidak melakukan itu mungkin ada kebaikan mami yang tidak dapat dilupakan oleh papi sehingga papi begitu setia pada mami yang egois

karena ke egoisan mami Adikku Narendra tidak mau tinggal bersama kami dan karena ke egoisan mami juga saya menceraikan istriku dan mengurisnya beserta anak-anakku darah dagingku sendiri

tak terasa saya sudah sampai dirumah mami

"semoga mami belum pulang "monologku

saya turun dari mobil dan berjalan masuk kedalam rumah mataku terus mencari keberadaan mami

"bik mami sudah pulang ?!"tanyaku pada Irt pilihan mami semenjak Naina keluar dari rumah ini

"belum den, tuan dan nyonya besar belum pulang "jawab bik tini

"oh iya, makasih ya bik!!"ucapku

"sama-sama den"jawabnya

Saya pun naik kekamarku yang dulu kutempati bersama Naina

tapi sekarang kamar itu terasa sunyi tidak ada lagi suara istriku yang cerewet membangunkanku untuk beribadah

Naina Akan sangat cerewet jika menyangkut tentang kewajiban kami

namun sekarang hanyalah tinggal kenangan

setelah membersihkan diri saya merebahkan tubuhku yang Lelah setelah menempuh perjalanan jauh dari kampung Naina namun yang kudapat hanya kekecewaan karena naina dan Anak-anakku tak Ada disana

kucoba pejamkan mata namun tak bisa yang ada kepalaku terasa berdenyut rasanya sangat sakit

entah mengapa kepalaku akhir-akhir ini sering terasa sakit apa karena terlalu banyak fikiran

akh entahlah

tring tring tring

ponselku berbunyi dan ternyata panggilan asisten pribadiku

"ada apa Dam!?"tanyaku pada Damar

"bos sekarang ada dimana !?"tanyanya

"saya ada dirumah,baru sampai "jawabku

"oh maaf kalau mengganggu bos "ucapnya

"memangnya ada apa?"tanyaku

"itu bos Pak sofian datang dan ingin bertemu langsung dengan bos dan ini maslah besar bos "ucap damar

"baiklah saya akan kekantor sekarang "jawabku dan bangkit dari tidurku walaupun kepalaku masih terasa sakit

setelah berpakaian saya pun turun menuju garasi untuk ngambil mobil Namun saat akan menyalakan mesin mobilku kepalaku kembali berdenyut

tapi saya harus segera kekantor untuk menemui pak sofian pengacara keluarga kami entah masalah apa yang ingin divai rakannya

saya tidak mungkin mengemudikan mobil dalan keadaan kurang fit seperti ini dan Saya memutuskan untuk memanggil pak Ridwan sopir pribadi mami

"pak Soleh tolong panggilkan pam Ridwan saya ingin diaopirin ke kantor "ucapku pada pak saleb

"baik den saya akan segera memanggilnya"ucap pak Soleh dan segera berlari untuk mencari pak Ridwan

tak berselang berapa lama pak soleh sudah datang bersama pak Ridwan

"pak tolong supirin saya kekantor soal lagi tidak enak badan "ucapku pada pak Ridwan dan dengan segera menggantikan ku dan saya pindah ke kursi penumpang yang ada dibelakang agar saya bisa beristirahat sejenak

menghilangkan rasa lelahnya dan perasaanku yang tersiksa apalagi sekarang saya tidak tau sama sekali dimana keberadaan Naina dan Anak-anak ku

setelah sampai dikantor saya langsung naik keruanganku untuk bertemu dengan pak Sofyan

"maaf karena lama menunggu pak"ucapku pada pak Sofyan

"tidak apa-apa pak bara "jawab pak Sofyan

"ada apa ya pak tumben mencari saya"ucapku

"oh begini pak bara saya hanya membutuhkan tanda tanya bapak disini dan disini"ucap pak Sofyan membuka sebuah amplop yang berisi sebuah surat

sadari tadi ada diatas meja

"ah pengadilan agama!?"tanyaku setelah melihat logo dan kop surat tersebut

"iya pak saya dipercayakan oleh nyonya Dianra untuk mengurus ini semua"ucap pak Sofyan

"kata nyonya Dianra jika anda tidak ingin menandatangani berkas-berkas perceraian ini maka tanpa segan-segan Nyonya Dianra akan menyakiti anak-anak Naina

"benar-benar mami sangat egois hanya ke inginkannya yang harus dituruti

tanpa memikirkan bagaimana persaanku

segera kutandatangani semua berkas-berkas perceraianku agar mami jangan mengganggu naina dan anak-anakku lagi

"bagaimana caranya Naina akan Tanda tangan pak sedangkan kita tidak tau dimana naina sekarang tinggal "ucapku

"kalau masalah ini, yang penting sekarang adalah mempersiapkan semua berkasnya dan anda sudah.menandatangani semua berkas

Saya hanya bisa pasrah mengikuti semua kemauan mami karena saya tidak ingin mami mengusik ketenangan Naina dan Anak-anakku

"kalau begitu saya pamit dulu pak Bara karena masih banyak pekerjaan yang belum sempat saya selesaikan "ucapannya panjang lebar

dan saya hanya menganggukkan kepala tidak menjawab ucapan pak Sofyan

kepalaku rasanya sangat pusing kembali mami membuatku kecewa dengan keputusan nya tanpa meminta pendapatku

"akh kenapa mesti saya kenapa buka Narendra "ucapku histeris

saya merasakan kepalaku semakin berdenyut nyeri

"damar tolong anatarkan saya ke klinik memeriksakan kesehatanku karena akhir-akhir ini kepalaku rasanya teramat sangat sakit" keringat sudah sebesar biji jagung

"baik tuan saya akan menemani

ku ke klinik "Jawab Damar

saya san dan Damar mendatangi sebuah klinik besar untuk memeriksakan diri

"bagaimana dok,apa penyakit yang sedang ku derita dok"tanyaku pada dokter

"bapak hanya sedang setres dan banyak fikiran dan sebaiknya bapak refresing dulu lah"ucap dokter

"

1
Daliffa
pengen rujuk tuh klau blm tanda tangan surat cerai dr pengadilan,masih BS diperbaiki
Daliffa
Alhamdulillah ikutan senang jualan y laris manis
Daliffa
mampir Thor,karyamu is the best,TDK membosankan,
kyky anky yg bklblhir cewek ya
Defi Andriani
Kecewa
Elizabeth Yanolivia
kasian = kasihan
Elizabeth Yanolivia
silahkan = silakan
Elizabeth Yanolivia
menayangkan = menanyakan
Sarah Ustavia
Lumayan
Sarah Ustavia
Kecewa
Gema
😭😭😭😭
Johan
p
Elizabeth Yanolivia: sesuii = sesuai
total 1 replies
Parno Parno
Luar biasa
🗿
Ckkkk.....
Mertua yg berhati binatang dan suami yg tdk punya hati kpd sang istri.
Rafidah Ghazali
Naina biar anak nye kembar sepasang Thor..Cewek dan Cowok..
Tati Suwarsih
bukan begitu caranya utk dekat dg anak...minta maaf dekati dg lembut tapi tdk ad niat utk merebut!
Tati Suwarsih
trus klo bara tahu dewi anaknya. .ntar d ambil
Tati Suwarsih
ko daffa manggil mm...kk dong
Tati Suwarsih
semoga jodoh terakhir
Tati Suwarsih
aaah basi!drama!kmarin2 g ad syaranya
Tiara Starla Putriaryasatya
hadeuh ada ya suami goblok kaya gitu klo gua jadi naina udah gua tendang tuh si barra
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!