(Alur luar negeri ya)
Seorang veteran perang ditugaskan melindungi pengusaha sukses di Milan, Italia. Dia pun langsung terlibat konflik dengan sekelompok mafia yang mengincar keluarga pengusaha tersebut.
Jangan lupa subsribe dan berikan ulasan bintang lima😉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30. Menyesal
Setelah menuntaskan hasrat yang membara. Baik Arion maupun Luc saling diam di atas ranjang. Nafas mereka masih terengah, dan keringat masih bercucuran di tubuh keduanya, namun mereka seolah menyesali semua yang sudah terjadi. Luc merapatkan selimutnya sampai sebatas dada, ia menatap Arion yang duduk di tepian tempat tidur dengan posisi membelakanginya.
"Maaf," ucap Arion tanpa menoleh.
"Tidak, seharusnya aku yang meminta maaf. Aku yang menggodamu." Sadar diri kalau salah, Luc tidak mengelak, dan segera meminta maaf pada Arion.
Arion menggeleng pelan seraya mengusap wajahnya dengan kasar. "Aku sudah melanggar peraturan," ucap Arion, beralih mengusap tengkuknya berulang kali.
"Hei! Kita sudah sama-sama dewasa, anggap saja hubungan ini hanya sebatas one night stand, karena kita saling membutuhkan. Dan anggap saja tidak pernah terjadi diantara kita!" sahut Luc dengan nada santai, seraya beranjak dari duduknya dengan susah payah karena bagian intinya masih terasa sangat sakit. Kemudian memunguti pakaiannya yang berserak di atas lantai.
Arion mengeraskan rahangnya, entah kenapa hatinya sangat sakit seperti ditusuk ribuan belati saat mendengar ucapan Luc. Ia segera meraih boxernya lalu memakainya.
"Kau benar!" ucap Arion dingin seraya memakai semua pakaiannya. Setelah selesai, ia bergegas keluar dari kamar tersebut menuju kamarnya.
"Shiit!!!" umpat Luc seraya menyisir rambutnya indahnya kebelakang dengan gerakan kasar. "Kenapa bisa seperti ini?!" geram Luc pada dirinya sendiri seraya berjalan menuju kamar mandi. Duduk di atas closet, merenungi semua kesalahannya. Apakah ini karena efek film bf yang ia tonton saat masih diruang kerjanya?
Ah, sial! lagi-lagi Luc mengumpat, tapi kali ini di dalam hati.
"Astaga!" Luc mengusap wajahnya dengan kasar ketika mengingat betapa perkasannya bodyguardnya itu. "Oh, ayolah, hilanglah dari ingatanku!" Luc mengacak rambutnya frustrasi.
*
*
Arion tidur telentang diatas ranjangnya, seraya menatap langit-langit kamarnya. Langit-Langit kamar itu seolah berubah menjadi layar 4D yang memperlihatkan adegan percintaannya dengan Luc yang begitu menggairahkan. Bahkan ia masih ingat rasanya. Sangat nikmat dan membuatnya terbang atas awan.
"Oh my God!" Arion mengambil bantal untuk menutupi wajahnya, kemudian menyingkirkan bantal itu lagi, menatap langit-langit kamar yang sudah kembali seperti semula, tidak ada adegan panas lagi.
Arion mendudukkan dirinya. Wajahnya terlihat resah karena ia telah melanggar peraturan yang telah ditetapkan.
"Tidak boleh ada kontak fisik dengan nona muda! Dan sialnya aku malah menidurinya! Tamatlah riwayatku jika Fed dan Tuan Dom tahu!" Arion benar-benar resah dan gelisah.
*
Selesai merenungi semua kesalahanya di dalam kamar mandi. Luc memutuskan keluar kamar menuju suatu ruangan rahasia di dalam rumahnya itu. Yap! Luc menuju ruangan CCTV untuk menghapus rekaman Arion masuk ke dalam kamarnya.
"Aku harus bergerak cepat, sebelum penjaga masuk ke dalam sana," gumam Luc berjalan cepat tanpa mempedulikan rasa sakit di sela pahanya. Luc berjalan menuruni anak tangga menuju ruangan rahasia yang terletak tak jauh dari tangga. Ia berjalan mengendap-endap seperti seorang pencuri, seraya mengeluarkan kartu akses yang ia simpan di dalam kantong jubah tidurnya.
Luc menempelkan kartu akses itu tepat didepan sakral lampu tepatnya di bawah tangga, seraya menatap dinding bawah tangga perlahan-lahan terbelah menjadi dua bagian, memperlihatkan ruangan remang yang dipenuhi banyak layar CCTV. Luc segera memasuki ruangan tersebut dengan pelan dan hati-hati mumpung sedang pergantian shift penjaga malam.
Entah kenapa ayahnya merahasiakan ruangan ini, tidak ingin diketahui orang lain kecuali keluarga dan beberapa penjaga di rumah tersebut. Bahkan Arion saja tidak mengetahui adanya ruangan ini.