NovelToon NovelToon
Menikahi Ayah Anak Asuhku

Menikahi Ayah Anak Asuhku

Status: tamat
Genre:Tamat / One Night Stand / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Menikah Karena Anak
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: senja_90

"Ingat Queensha. Aku menikahimu hanya demi Aurora. Jadi jangan pernah bermimpi jika kamu akan menjadi ratu di rumah ini!" ~ Ghani.

Queensha Azura tidak pernah menyangka jika malam itu kesuciannya akan direnggut secara paksa oleh pria brengsek yang merupakan salah satu pelanggannya. Bertubi-tubi kemalangan menimpa wanita itu hingga puncaknya adalah saat ia harus menikah dengan Ghani, pria yang tidak pernah dicintainya. Pernikahan itu terjadi demi Aurora.

Lalu, bagaimana kisah rumah tangga Queensha dan Ghani? Akankah berakhir bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja_90, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Sudah Menikah

"Mama, kenapa kita pulang? Aku 'kan ingin main sama Papa," rengek Aurora saat Queensha membawa tubuh mungil anak sambungnya menuju parkiran mobil.

"Papa sibuk, jadi enggak bisa main sama Rora. Sekarang kita pulang aja, nanti Mama temani Rora menggambar," sahut Queensha sambil terus berjalan setengah berlari. Wanita itu bahkan mempercepat langkahnya saat menyadari beberapa pasang mata menatap aneh ke arah mereka.

Mang Aceng melihat Queensha dari jarak dua meter di depan sana segera membuka pintu mobil dan mempersilakan istri dari majikannya masuk ke mobil. Loh, kok sebentar sekali. Tadi katanya mau lama. Ini belum ada lima belas menit, Mbak Queensha dan Neng Rora sudah keluar dari rumah sakit. Apa karena Den Ghani sibuk jadi mereka memutuskan kembali? batin pria asal Ciamis, Jawa Barat. Akan tetapi, dia tak mempunyai keberanian untuk bertanya kepada Queensha.

Queensha memasangkan sabuk pengaman di pinggang Aurora dan memastikan tubuh mungil itu duduk dengan aman. Walaupun dia sedang kesal kepada ayah dari anak sambungnya itu, tetapi dia tak mau jika Aurora celaka. Ia akan menjaga Aurora dengan sepenuh hati seperti menjaga anak kandungnya sendiri.

"Mang, kita jalan sekarang!" titah Queensha setelah dia melingkarkan sabuk pengaman di tubuhnya.

Mang Aceng memandangi Queensha dari kaca spion di tengah mobil dan berkata, "Kita mau ke mana lagi, Mbak? Langsung pulang ke rumah atau mampir suatu tempat?"

Dengan sedikit gusar Queensha menjawab, "Pulang aja, Mang. Saya lagi enggak mood pergi ke mana-mana. Capek, ingin istirahat." Lantas dia melirik ke arah Aurora. "Sayang, lebih baik kamu sekarang tidur. Kalau udah sampai rumah, Mama bangunin."

Bukan tanpa alasan Queensha berkata begitu kepada Aurora. Dia ingin memejamkan mata sejenak, mengatur emosi yang meluap-luap bagai air yang dimasak hingga mendidih. Andai saja ada seseorang yang merebus telur di atas kepala Queensha, bisa dipastikan akan matang detik itu juga karena saking mendidihnya.

"Iya deh, Ma, Rora bobok sekarang." Beruntungnya Aurora patuh, tak banyak melawan hingga membuat Queensha dapat sedikit bernapas dengan lega.

Setelah Aurora memejamkan mata, Queensha menyenderkan punggung di sandaran kursi penumpang. Kelopak mata terpejam. Menarik napas dalam, menahannya sebentar kemudian mengembuskan perlahan dengan harapan amarah dalam diri wanita itu bisa berkurang.

Sok kecakepan banget sih jadi orang. Dia pikir aku datang ke sana atas kemauanku sendiri, gitu? Cih, enggak sudi aku datang menemui dia kalau bukan karena Aurora. Kalau dia terpaksa nikahi aku karena Aurora, maka aku pun terpaksa menemui dia di rumah sakit demi putriku tercinta. Coba kalau Rora enggak merengek, mana mungkin aku capek-capek ngantri beliin boba dan nganterin minuman kesukaannya ke sini.

Aargh. Nyebelin banget sih, Pak Ghani! jerit Queensha dalam hati.

Sungguhpun tubuh terasa lelah akibat seharian ke sana kemari menemani Auroa bermain, tapi buktinya sepasang mata sipit itu tak dapat terpejam. Queensha justru sibuk mencaci maki sang suami dalam hati.

Naha, Mbak Queensha cicingeun? Malah saméméh tacan indit ka rumah sakit, anjeunna cageur. Teras naha ayeuna katingalina ambek-ambekan. (Kenapa Mbak Queensha diam saja? Padahal sebelum pergi ke rumah sakit, dia baik-baik aja. Lalu, kenapa sekarang wajahnya terlihat gusar sekali?" batin Mang Aceng dalam bahasa Sunda.

***

"Bro. Gue perhatiin dari semenjak Aurora dan pengasuh anak lo pergi, lo jadi pendiam. Kenapa? Ada masalah apa? Cerita dong sama gue. Ya, siapa tahu gue bisa bantu."

Leon, sahabat Ghani bergegas menghampiri anak sulung pasangan Rayyan dan Arumi sesaat setelah mereka selesai rapat membahas tindakan operasi yang akan dilakukan pada pasien dengan diagnosa tumor otak. Ghani dan Leon tergabung dalam satu tim sehingga mereka sering menghabiskan waktu bersama-sama.

Ghani melepaskan tangan Leon yang tengah merangkul pundaknya. Ia bergeser tubuhnya, memberi jarak sekitar satu meter dari posisi Leon saat ini. "Enggak usah rangkul pundak gue, berat tahu," ucap pria itu.

Leon hanya berdecih sebal akan sikap Ghani. "Gitu aja berat. Lebih beratan mana antara tangan gue dengan beban hidup yang lo pikul?" cibir pria itu. "Udah, buruan cerita sama gue. Lo kenapa berubah jadi pendiam semenjak kepergian Aurora dan pengasuhnya."

Tanpa menghentikan langkahnya, Ghani menjawab, "Gue udah married."

Sontak perkataan itu membuat langkah kaki Leon terhenti detik itu juga. Sementara Ghani terus saja mengayunkan kaki menuju ruangan mereka.

"Lo jangan bercanda, Ghan! Enggak lucu tahu!" teriak Leon hingga suara pria itu menggema memenuhi lorong rumah sakit yang sepi.

Pemilik nama asli Muhammad Ghani Hanan menghentikan langkahnya, kemudian memembalikan badan dan berjalan mendekati Leon. "Lo lihat baik-baik mata gue. Apa ada satu titik kebohongan di dalam sana. Kalau iya, berarti saat ini gue sedang bercanda."

Ditatap sedemikian lekat membuat Leon menelan saliva susah payah. Entah kenapa, sejak dulu ia tak pernah mampu menatap iris coklat Ghani dalam waktu lama. Mata itu terlalu tajam bagaikan mata elang, membuat Leon merinding seketika.

Wajar saja jika Leon belum tahu status Ghani yang kini sudah menikah sebab saat pernikahan berlangsung, tak ada satu pun rekan kerja Ghani yang diundang. Ghani sengaja melakukan itu semua karena tidak ingin semua orang tahu bahwa dia menikahi pengasuh Aurora.

Apalagi pernikahan itu hanyalah sebuah kesepakatan belaka, yang akan berakhir di kemudian hari. Jadi, untuk apa mengundang rekan kerjanya toh suatu hari nanti dia akan menceraikan Queensha.

Leon mendorong tubuh Ghani menjauh darinya. "Jangan dekat-dekat! Nanti disangka orang kita punya hubungan spesial."

"Lalu, apa hubungannya antara status lo yang udah married dengan perubahan sikap lo barusan. Jangan bilang lo jadi pendiam gara-gara enggak dikasih jatah sama Bini lo. Iya?" tanya Leon sambil memicingkan mata.

Ghani mendengkus kesal. "Tentu aja ada hubungannya. Lo tahu siapa perempuan yang gue nikahin?" Leon menggelengkan kepala cepat. "Perempuan itu adalah pengasuh anak gue. Perempuan yang barusan datang bersama Rora adalah bini gue. Bini gue," tandas Ghani dengan menekankan kalimat terakhir.

"What? Jadi ... perempuan tadi yang bersama Rora adalah bini lo? Perempuan yang lo akui sebagai pengasuh ternyata bini lo?" Leon kembali menegaskan apa yang barusan didengarnya. Memastikan bahwa pendengarannya masih berfungsi dengan baik.

Ghani mengangguk cepat. "Benar. Dulu dia memang pengasuh Rora, tapi karena suatu alasan, gue menikahi wanita itu."

Dengan gerakan cepat Leon memukul pundak Ghani dengan kencang. "Keterlaluan lo, Ghan! Bini sendiri diakui baby sitter. Lo itu bego atau gimana sih! Gimana kalau misalkan bini lo sakit hati karena merasa dirinya enggak dianggap sebagai istri, melainkan sebagai seorang pengasuh. Lo itu mikir enggak sih akan dampak yang terjadi setelah kejadian barusan, hem?"

"Lo emang pintar dalam segala hal bahkan lebih pintar daripada gue. Namun, untuk urusan hati, nol besar. Bisa-bisanya bilang baby sitter ke bini sendiri. Benar-benar gila, lo!" sembur Leon dengan napas terengah. Sumpah demi apa pun, ingin sekali dia mendaratkan bogem mentah di wajah Ghani saat ini juga. Namun, mengingat ini adalah rumah sakit milik keluarga Ghani, dia pendam keinginan itu karena tidak ingin membuat masalah yang justru akan merugikan diri sendiri.

...***...

1
Imas deemashayoe Deemashayoe
Luar biasa
aca
dasar otak udang bodoohh ampe tulang queen apaan kasih nama aja si tolol
Gina Savitri
Ngeri liat kelakuan ghani, takut queensha kena baby blues habis melahirkan langsung kena mental 😑
Gina Savitri
Waduh resepsi di hotel bisa sampai 9 jam, biasanya mentok 4jam udah capek banget berdiri soalnya
Gina Savitri
Harusnya Raffa, Rifky dan Rasya namanya 😅
Gina Savitri
Aturan jodohin aja fifi sama rama, kasian blm dapet jodoh sendirian kan tuh rama 😁
Gina Savitri
Kasian lita jadi korban kejahatan kedua orang tuanya 😏
Gina Savitri
Zavier kan masih single harusnya dia yg balik ke rumah jagain orang tuanya klo emang ghani mau hidup mandiri
Gina Savitri
Waduh leon calon jodohnya lulu nih, baru kenal udah ribut plus dapet ciuman 😂
Gina Savitri
Lah tadi masuk bersama kedua anaknya, knp skrng anaknya di titipin 🤔
Gina Savitri
Coba klo rama akhirnya jadi jodoh shakeela 😁 seru pasti habis di hatam kakaknya dapet adiknya
😂😂😂
Gina Savitri
Tinggal menjelaskan sama aurora klo mereka orang tua kandungnya
Gina Savitri
Pas queensha curiga aurora mirip muka sama alerginya, saya udah menduga klo mia dalangnya yg nuker dan jual anaknya queensha
Gina Savitri
Kayanya mungkin rora tertukar waktu melahirkan 🤔
Gina Savitri
Bukannya lulu dateng ya pas nikahan ghani-queensha, masa gak inget mukanya
Bahkan lulu sampai memperingati ghani harus menjaga queensha 🤔
Gina Savitri
Hehehe..leon bnr tuh cassandra, jangan sombong..kali aja setelah ini kedua orang tua lo meninggal terus lo jatuh miskin karna cuma tau menghambur2kan duit ortu
Gina Savitri
Jahat temannya ghani, pasti dikasih obat perangsang yg suruh clarissa biar bisa tidur sama ghani
Gina Savitri
Cowok patriarki, cuma mau di dengar tapi nggak mau mendengar penjelasan orang lain 😏
Gina Savitri
Apa jangan2 aurora anak ghani dan queensha hasil hubungan di luar nikah ? kali aja dulu anaknya di kasih ke panti sama mama tiri nya
Gina Savitri
Turunan papa rayyan jadi si raja tega ghani 😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!