NovelToon NovelToon
Sugar Dating!

Sugar Dating!

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kehidupan di Kantor / Sugar daddy
Popularitas:19.3k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Payang

Mencari Daddy Sugar? Oh no!

Vina Rijayani, mahasiswi 21 tahun, diperhadapkan pada ekonomi sulit, serba berkekurangan ini dan itu. Selain dirinya, ia harus menafkahi dua adiknya yang masih sangat tanggung.

Bimo, presdir kaya dan tampan, menawarkan segala kenyamanan hidup, asal bersedia menjadi seorang sugar baby baginya.

Akankah Vina menerima tawaran Bimo? Yuk, ikuti kisahnya di SUGAR DATING!

Kisah ini hanya fantasi author semata😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Payang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. Kebodohan Yang Memabukan

Pukul sepuluh pagi, iring-iringan delapan belas truck yang membawa bantuan sembako dari tuan Bimo tiba di Kampung Rawa Indah.

Suara pentongan riuh terdengar menyambut kedatangan kami. Kampung Rawa Indah, satu-satunya pemukiman warga pinggiran kota yang masih menjaga kelestarian, keasrian, dan keaslian suasana pedusunan, kini menjadi saksi kepedulian tuan Bimo bagi warganya.

Beberapa Linmas sedang mengarahkan perjalanan kami menuju lapangan sepak bola, dimana seluruh warga sudah berkumpul dan menanti kami disana, duduk rapi dibawah tenda bak perhelatan akbar.

Aku dan security hotel kepercayaan tuan Bimo yang mendampingiku dipersilahkan duduk pada deretan kursi terdepan dimana pak lurah dan ketua RT.4 juga duduk disana.

"Kita hadir disini karena laporan salah satu warga, mengatakan bude Romlah memiliki seorang berondong tajir melintir!" penggalan kata sambutan pak Lurah ini tentu saja menyita perhatian seluruh warga yang memang sudah mendengar kabar burung itu, termasuk diriku.

Tanpa komando, tatapan warga otomatis menyerbu keberadaan bibi Anggi yang duduk disudut tenda. Kulihat bibiku itu berpura-pura tidak mendengar, lalu membuang wajah kearah deretan truck yang terparkir.

"Setelah dikonfirmasi langsung oleh ketua RT.4 dan isterinya kemarin siang di kantornya, ternyata beliau datang untuk memberi bantuan pada anak yatim piatu yang tinggal dirumah bude Romlah, adik dari Vina Rijayani, yang berkerja sebagai OB di Viktoria Hotel, yang hari ini juga hadir ditengah-tengah kita ditemani security dari Viktoria Hotel," sambung pak Lurah menatap kearahku dan sang security.

"Berkat permintaan pak Eko sebagai ketua RT.4, tuan Bimo juga memberi bantuan dua ratus empat puluh paket sembako pada warga RT.4. Hanya nama yang didaftar, yang boleh mengambilnya," ucap pak Lurah menunjukan lembaran daftar nama yang ada ditangannya.

"Dan kita patut berterima kasih pada nak Vina. Secara tidak langsung, keberadaannya berkerja disana, membuat tuan Bimo mengenal situasi warga kita dan berkenan menyalurkan bantuan paket sembako pada warga yang memang membutuhkan."

"Setelah ini, diharapkan kesalah-fahaman yang terlanjur beredar dikalangan warga tentang berondong kaya bude Romlah tidak boleh dibicarakan lagi. Kita mengenal baik bagaimana bude Romlah, beliau selalu menjaga harkat dan martabatnya sebagai seorang janda selama ditinggal mendiang suaminya enam belas tahun silam," tutup pak Lurah.

Beberapa warga yang dulu memandangku rendah sebagai anak yatim piatu miskin, kini menatapku dengan cara yang berbeda, penuh hormat dan kekaguman.

Kubalas senyum bude Romlah bersama kedua adikku yang duduk manis dibelakang kami.

Aku terharu melihat antusias dan kegembiraan warga yang menerima paket sembako tuan Bimo. Tidak henti-hentinya mereka datang hanya untuk berterima kasih padaku.

Belum lagi aneka hidangan makan siang mewah yang disiapkan oleh bu Melati dibantu ibu-ibu lainnya, konon hasil dari belanja bu RT sepulang dari Viktoria Hotel, menambah suasana kegembiraan para warga makin terasa. Tidak henti-hentinya pujian terlontar dari mulut para warga atas kedermawanan hati tuan Bimo.

Aku pun turut gembira karenanya.

Tapi disudut hatiku yang lain terbersit rasa cemas, apakah ada harga yang harus kubayar lagi setelah ini, atas paket-paket sembako yang telah digelontorkan oleh tuan Bimo pada warga di kampungku?

"PAKET SEMBAKO-KU MANA?!"

Lamunanku buyar. Semua atensi warga yang sedang menikmati makan siang tersita oleh amukan bibi Anggi yang menggelegar.

"Tenang Jeng, sembako itu kan hanya dikhusus kan bagi warga yang tidak mampu," seorang ibu mengingatkan.

"TENANG-TENANG! SITU ENAK, DAPET! LAH SAYA YANG BERJUANG MALAH GAK DAPET!" Bentak bini Anggi makin menggelegar.

Pak RT dan para Limnas gegas menghampiri bibi Anggi yang masih mengamuk.

"GIMANA SIH PAK RT INI, NGGAK BECUS KERJA! HARUSNYA SAYA JUGA DAPET PAKET SEMBAKONYA!" ketus bibi Anggi kian meledak-ledak.

"KALAU BUKAN SAYA YANG NGELAPORIN SI ROMLAH, WARGA SINI MANA MUNGKIN DAPET!"

Semua tercengang menyaksikan kekonyolan bibi Anggi yang terang-terangan mengakui bila dirinyalah pelapor itu, yang selama ini namanya disembunyikan oleh ketua RT.

...***...

Aku membaringkan diri dikasur empuk, sangat nyaman rasanya, setelah sepanjang hari sibuk dengan kegiatan pembagian paket sembako yang diwarnai insiden amukan bibi Anggi, rasa lelah ini membuatku cepat mengantuk.

Gerakan kasur membuatku waspada.

Benar saja, tuan Bimo naik ke peraduan, aku serta merta mendudukan tubuhku.

"Malam ini aku tidur disini," gumamnya sembari membaringkan tubuhnya disebelahku, satu selimut tebal denganku. Dadaku seketika bergemuruh.

"Tidur saja, aku tidak akan mengganggumu," gumamnya lagi dengan mata terpejam.

Aku tidak menjawab, masih bergeming pada posisiku. Empat malam dikamar ini, baru kali ini pria itu ikut membaringkan diri satu kasur denganku, padahal kamar ini miliknya.

Aku tidak tahu tuan Bimo tidur dimana selama aku disini. Setahuku, penthouse ini hanya punya satu kamar tidur saat aku menjelajahinya tiga hari yang lalu.

Sayup-sayup, kudengar dengkuran halusnya. Aku menoleh, menemukan tuan Bimo sudah terlelap.

Ku pandang wajahnya lama, gurat lelah tergambar jelas disana.

Ingatanku melayang kebeberapa malam lalu, saat dimana aku berusaha melarikan diri.

Aku melihat tuan Bimo masih berkerja disaat semua orang sudah terlelap. Wajahnya tertunduk tekun, juga tangannya tidak berhenti bergerak, sedang membuat goresan-goresan penting pada beberapa lembaran yang telah ia baca dengan teliti.

"Untuk siapa Tuan berkerja sekeras itu?" aku penasaran. Ada rasa keingin-tahuan yang besar saat memikirkan ini.

"Isterinya?" Aku menggeleng pelan saat fikiranku membawaku pada pertanyaan itu. Wanita bernama Regina, cantik, modis, dan berkelas itu sudah menjadi mantan isterinya, begitu yang aku simpulkan saat mendengar ucapannya di pesta pernikahan Tania.

"Anaknya? Orang tuannya? Adiknya?" aku mendesah berat. Ternyata sangat banyak yang aku tidak tahu tentang diri tuan Bimo, padahal aku sudah hampir seminggu tinggal disini bersamanya.

Setelah mengubah mode lampu kamar menjadi redup menggunakan remote, kuputuskan untuk kembali berbaring. Fikiranku terasa semakin buntu memikirkan banyak hal tentang tuan Bimo.

Setelah cukup lama memejamkan mata, aku akhirnya tidak ingat apa-apa lagi.

...***...

Bimo membuka matanya, ia bergerak sangat pelan, tidak ingin Vina yang sudah tertidur pulas sampai terbangun.

Dengan posisi tubuh menghadap gadis itu, ujung jari Bimo terangkat keudara, mendarat pelan pada puncak hidung mungil yang menjulang didepannya.

Bergerak turun, menelusuri alur vertikal yang membentang dari pangkal bawah hidung hingga berhenti pada belahan bibir yang nampak menggoda.

"Gadis ini... kepolosannya... membuatnya terlihat bodoh."

"Dan aku dibuat mabuk oleh kebodohannya..."

Bersambung...✍️

Pesan Moral : Karena kabar hoax dibuat oleh orang jahat, disebar oleh orang bodoh, dan dipercaya oleh orang idiot. (By. Author Tenth_Soldier)

1
F.T Zira
ingat umur juga ternyata
F.T Zira
aku bacanya anggi...astaga... oleng lagi...🙈🙈/Facepalm//Facepalm//Facepalm/.
sempet mikir kok baik amat manggil nak/Facepalm/
F.T Zira
lahhh🤧🤧
F.T Zira
sama Bimo gak bakal mempan/Smug//Smug/
F.T Zira
bukan daddy lagi🤭🤭
F.T Zira
judul film nya dari ntoon semua😅😅
F.T Zira
kalo begini mau seneng atau sedih cobaa😭😭🤧🤧🤧
F.T Zira
ngerti sih gimana rasanya kalo ditampar kenyataan😭😭
Ikan
Atur lah atur, kan kau pemilik dunia
Dewi Payang: /Joyful/
Ikan: Dunia maya tapi, alias nggak nyata 😋
total 3 replies
Ikan
Yeuhh
Dewi Payang: Dan kebanyakan pelaku plying victim sering tdk sadar kalau itu membahayakan diri sendiri.
Ikan: Emang dasar, sukanya playing victim
total 3 replies
Ikan
Wkwk malah secara tidak langsung mengaku si Vina
Dewi Payang: ketahuan dan bikin malu sendiri kan
Ikan: Emang dasar Vina
total 3 replies
Ikan
Weh, kok di bagian ini aku mendadak lupa nada
Ikan: 🤣🤣 di bagian lain inget, bagian ini doang yang lupa
Dewi Payang: /Facepalm/mungkin sudah terlalu lama kak, jadi kagak ingat/Joyful/
total 2 replies
Diana (ig Diana_didi1324)
aku tinggalkan jejakku disini thor salam knal ya
jika berkenan mampir juga yuk😊
Dewi Payang: Ma kasih kak udah mampir, nanti saya mampir juga🙏🏼
total 1 replies
Zenun
saling berkesinambungan ya
Zenun: 👍👍👍👍👍
Dewi Payang: Iya kak😁
total 2 replies
Zenun
menuju aki-aki dong hehe
Dewi Payang: OTW aki-aki😅
total 1 replies
Zenun
Yeeuuuh kemarin mah sok-sokan menjauh🤭
Zenun: hehehe
Dewi Payang: Bimo : 😅 pura² menjauh😎😎😅
total 2 replies
Zea Rahmat
gasssss bimmmmm🤣🤣😂😂😂
Guns
makasih Mak DP
Dewi Payang: Ma kasih kembali Kak🙏🏼
total 1 replies
First Soldier
10 iklan buat promò Novelnya TS ...makasih mak DP
Dewi Payang: Terima kasih kembali Kak🙏🏼
total 1 replies
Tenth_Soldier
makasih Mak... asyik banget jadinya baca bab ibi
Guns: wah hebat kak, lm not alone ternyata.. /Facepalm/
Dewi Payang: Cinta Seindah Khayalan. Tapi seperti promo aja kak, nggak kalobirasi.
Terus My Dear Teacher, disana ada pemeran protagonisku bebeeapa kali nyebutin nama salah satu author kesayangannnya, yaitu teman authorku
total 8 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!