Sequel dari Novel The Prisoner of mafia
Quen adalah seorang penari erotis yang terkenal di klub malam New York. Dia hanya menawarkan jasa menari, namun banyak lelaki yang terpesona padanya. Di negara lain, dia adalah gadis keluarga konglomerat yang lari dari rumah untuk menghindari perjodohan, dirinya cantik, mulia dan susah didekati.
Pada malam yang penuh gairah, Mike terpikat oleh gadis berpoteng, mereka melewati satu malam bersama, namun pada besok paginya gadis itu sudah menghilang.
"Temukan gadis itu!" Mike dengan gila memerintah pada semua anak buahnya.
Namun tidak disangka, gadis itu sudah pulang ke negaranya dan sedang mengandung seorang anak...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tergoda
Quen masuk ke dalam ruang VIP dengan langkah yang sangat sensual. Pandangan Quen tertuju pada seorang pria yang duduk dengan gagah di single sofa yang ada di dalam ruangan tersebut. Karena di ruangan tersebut bercahaya remang, membuat Quen tidak bisa melihat dengan jelas wajah Klien-nya itu.
Masa bodo dengan wajah pria itu mau tampan atau tidak! Yang terpenting dia mengerjakan tugasnya dengan baik dan sempurna.
“Selamat malam, Tuan,” sapa Quen dengan suara lembutnya yang begitu merdu di indra pendengaran pria yang sedang menatapnya itu.
Quen berjalan mendekati pria tersebut dengan langkah sensualnya. Dia tersenyum menggoda sembari melepaskan tali jubahnya dengan gerakan slow motion.
Mike tersenyum miring sembari mengusap jambang lebatnya itu ketika melihat pemandangan indah ketika gadis tersebut sudah melepaskan jubahnya, memperlihatkan lekuk tubuh gadis itu yang begitu sexy dan sangat sempurna karena gadis penari itu hanya mengenakan bra* dan underware berwarna hitam yang begitu kontras dengan kulit putihnya.
Bagaimana pun, Mike adalah pria normal jika melihat barang berkualitas senjatanya langsung tegak menantang di bawah sana. Tapi, sayang sekali, gadis tersebut di pandang Mike sebelah mata karena pekerjaannya, meski awalnya dia sangat tertarik dengan suara lembut gadis tersebut.
Bibir Quen yang sexy dan di poles dengan lipstik berwarna merah itu tersenyum menggoda, kemudian ia menjentikkan jarinya, dan tidak berselang lama suara musik erotis mengalun dan memenuhi setiap sudut ruangan yang kedap suara itu.
Suara musik mengalun bersamaan dengan Quen mulai memulai aksinya. Gadis sexy itu menari erotis di depan Mike. Quen meliuk-luikkan tubuhnya dengan sangat sensual.
Mike menghela nafas kasar seraya mengusap sela pahanya yang semakin mengencang.
“Shiit!” umpat Mike karena dia sangat tergoda dengan tarian gadis bertopeng yang membangkitkan gairahnya yang selama ini terpendam. Tanpa sadar, tangan Mike terangkat untuk menyentuh kulit putih dan halus milik gadis tersebut yang sedang menari erotis di hadapannya.
Akan tetapi, tangan Mike langsung di tepis oleh gadis tersebut.
“Anda hanya boleh melihat tubuhku saja, Tuan, akan tetapi Anda tidak boleh menyentuh tubuh indahku ini meski hanya seujung kuku saja!” ucap Quen terdengar seperti berbisik sensual, membuat Mike semakin menggeram karena dia tidak bisa menahan gairahnya lagi. Dia sangat menginginkan gadis itu yang sudah berhasil membangkitkan gairahnya yang selama ini terpendam.
“Cih! Berapa bayaranmu satu malam?!” Suara bariton Mike mampu menggetarkan gendang telinga Quen lalu menjalar ke seluruh tubuhnya hingga ke jantungnya.
Quen menghentikan tarian erotisnya, lalu ia menundukkan sedikit badannya ke arah Mike seraya menatap pria tersebut dengan dalam. “Meski Anda membayarku dengan seluruh hartamu, Anda tetap tidak akan bisa memilikku, karena tubuhku ini tidak ternilai harganya!” jawab Quen dengan lembut seraya tersenyum anggun kepada pria tersebut.
Mike mendengus, akan tetapi tatapan matanya fokus pada bibir merah Quen yang sangat menggoda. Lalu tatapan matanya beralih pada dua gunung kembar yang menyembul keluar dari Br* yang di gunakan gadis tersebut. Dua daging kenyal itu terlihat sintal, besar dan padat, sepertinya sangat nikmat bila meremasnya bergantian.
Otak Mike mulai bertraveling liar. Dasar bajingan!
“Kau yakin, tidak menjual tubuhmu ini?” Mike tersenyum miring, kemudian ia dengan cepat menarik tangan gadis itu hingga terduduk di atas pangkuannya.
“Jangan kurang ajar, Tuan!” seru Quen seraya memberotak di atas pangkuan Mike, seraya berusaha melepaskan pelukan erat pria tersebut.
“Aku akan membayarmu mahal, wanita bertopeng! Kau tidak akan pernah menyesalinya!” Mungkin saat ini Mike sudah gila, karena berbuat nekat seperti itu.
Tapi, jangan salahkan Mike!
Salahkan saja wanita itu yang sudah bekerja meniadi penari erotis tapi sok jual mahal kepadanya, dan sok suci.
***
Jangan lupa like dan dukungannya 🥰
skrg rumah kecil d malang ukuran 80 aja harga nya udh 1.5 M .. apalagi rmah mewah .. sekelas jeff itu bkn 2M tp 200M
kalau d pik rumah rata2 20M ke atas lah 😅