FOLLOW IG AUTHOR: @Thalindalena
“Aku ingin kau menjaga mereka 24 jam!” ucap Ricko dengan nada datar pada babysitter baru kedua anak kembarnya.
“Raisa mempunyai penyakit kelainan genetik, dia membutuhkan donor sumsum tulang belakang dari ibunya, tapi masalahnya aku tidak tahu keberadaan ibunya saat ini. Ibu si kembar adalah ibu pengganti, yang saat ini tidak tahu di mana keberadaannya. Kata dokter, Raisa bertahan hidup sampai 3 bulan lagi, jika aku tidak segera menemukan ibunya, maka nyawa Raisa tidak akan terselamatkan.” Ricko mengatakan itu semua dengan perasaan yang tidak karuan. Sebagai seorang ayah dia merasa sangat terpukul saat melihat kondisi putrinya.
Akankah, Ricko dapat menemukan ibu dari kedua anaknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lima tahun yang lalu
Jasmine menggeleng sebagai jawaban, bukan berarti dia tidak mengingat kejadian 5 tahun yang lalu.
Jasmine menatap dua anak kembar itu bergantian. Benar kata Nita kalau wajah kedua anak kembar itu mirip dengannya. Akan tetapi dia segera menepis semua hal itu. Karena bisa saja hal itu hanya sebuah kebetulan belaka.
"Semua ini bisa saja kebetulan ''kan?" tanya Jasmine kepada Nita.
"Iya, kebetulan yang sangat mirip. Si kembar tidak memiliki ibu, dan wajah mereka berdua sangat mirip denganmu. Kau juga bekerja di rumah pria kaya raya. Nah, anak-anak yang dulu kamu kandung dari hasil bayi tabung mungkin usianya tidak jauh dari mereka," ucap Nita.
Jasmine tercengang sejenak setelah mendengar penjelasan Nita, masalah ini sebenarnya adalah sesuatu yang tidak ingin dia sebutkan.
Mengingat, lima tahun yang lalu, ibu Jasmine mempunyai penyakit gagal ginjal, dan harus melakukan transplantasi ginjal secepatnya, tapi kondisi keuangan mereka dulu sangat tidak memungkinkan karena biaya transplatasi ginjal sangat mahal dan bisa mencapai ratusan juta.
Di saat bersamaan, tepatnya di rumah sakit yang sama di mana ibunya di rawat dulu, Jasmine mendengar kabar bahwa ada seorang pria kaya membeli sel telur berkualitas tinggi dengan harga tinggi, jadi Jasmine tanpa pikir panjang langsung pergi menjual sel telurnya untuk menghasilkan uang untuk pengobatan ibunya. Karena perjanjian kerahasiaan yang sudah ditandatangani, hal ini hanya diketahui oleh Jasmine dan Nita—sahabatnya. Tidak hanya itu saja, pria kaya tersebut juga merahasiakan identitasnya, bahkan Jasmine juga tidak pernah melihat pria kaya itu.
Setelah sel telurnya berhasil di jual dan mendapatkan banyak uang, pengorbanan Jasmine tidak berhenti di situ saja. Jasmine harus menjalani proses bayi tabung sampai bayi-bayi itu keluar dari rahimnya melalui jalan operasi caesar.
(Bayi tabung adalah suatu proses pembuahan sel telur dan sel sper*a di luar tubuh wanita atau yang biasa di lakukan di laboratorium, jadi proses bayi tabung tidak perlu melakukan hubungan int*m untuk mendapatkan keturunan)
"Jadi bagaimana menurutmu?" tanya Nita pada Jasmine yang masih diam saja seperti patung. Nita menatap kedua anak kembar itu bergantian, dan kedua anak itu mengerti dan akhirnya membantu menyadarkan Jasmine yang masih terlihat melamun.
"Kak Jas!" seru Rayan dan Raisa bersamaan sembari menggoyang lengan pengasuhnya.
"Eh, iya!" Jasmine terkejut seraya mengelus dadanya beberapa kali, kemudian menatap Nita dan kedua anak asuhnya bergantian. "Sepertinya kami harus segera pulang," ucap Jasmine pada Nita.
"Loh ... Kok." Nita merasa keberatan jika Jasmine harus pulang secepat ini.
"Nanti saja pulangnya, Jas. Kita baru bertemu setengah jam, dan rasa rindu ini belum hilang." Nita memohon kepada Jasmine sambil mengerucutkan bibirnya sebal.
"Maaf, tapi aku sudah di telepon sama majikanku. Sepertinya dia akan murka karena aku lupa menghubunginya," jawab Jasmine seraya mengambil ponsel jadulnya yang sejak tadi berdering di dalam kantong celananya, lalu menunjukkan ponselnya itu kepada Nita.
"Next time, kita akan bertemu lagi, Nit-Nit. Ayo anak-anak kita pulang!" ucap Jasmine seraya beranjak dari duduknya, diikuti oleh kedua anak asuhnya. Tidak lupa, Jasmine meminta kepada Rayan dan Raisa agar mengucapkan terima kasih kepada Nita, setelah selesai, mereka bertiga segera beranjak dari sana menuju depan Cafe, di mana sopir masih menunggu di sana.
Sampai di dalam mobil. Jasmine baru mengangkat panggilan telepon dari Ricko.
"Hall ..."
"JASMINE! BERANINYA KAU MELANGGAR JANJIMU! KE KANTOR KU SEKARANG!!!!!" Jasmine memejamkan kedua mata seraya menjauhkan ponselnya dari telinganya karena suara teriakan Ricko hampir membuat gendang telinganya pecah.
"Iya, Pak, On the way," jawab Jasmine berusaha untuk sabar, lalu mematikan ponselnya, dan meminta pada sopir untuk mengantarkannya dan kedua anak kembar itu ke kantor Ricko.
***
Jangan lupa like dan dukungannya bestie❤