NovelToon NovelToon
Pesona Setelah Menjadi Janda

Pesona Setelah Menjadi Janda

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Saras Wati

Alyssa tidak menyangka jika kedatangan nya kerumah sang mertua adalah untuk diceraikan oleh sang suami. Dan lebih tragisnya lagi, disaat ia dijatuhi talak 1 itu disaksikan langsung oleh calon istri baru dari suaminya. Tanpa disangka-sangka ia menjadi Janda dalam hitungan menit. Apa alasan sang suami menceraikan Alyssa? itu semua karena Alyssa tidak bisa menjaga penampilan nya sehingga memiliki badan gendut tak terawat. Hal itu lah yang memicu keinginan cerai dari suami nya. Padahal ia gendut karena ada faktor penyebabnya, namun semua itu disangkal oleh Reza, suami Alyssa. Dia tetap ingin berpisah.

Bagaimana kah kehidupan Alyssa setelah diceraikan secara tiba-tiba oleh suami nya? Bisa kah Alyssa bangkit dari keterpurukannya? mari kita temani perjalanan hidup Alyssa selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saras Wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 - Harusnya Dari Dulu

POV Darren

Berhasil.

Aku berhasil menggagalkan acara nonton Alyssa dan karyawan ku yang bernama Farrel itu. Aku tersenyum puas karena membuat pria itu duduk di belakang kami.

Sedangkan Alyssa dia sesekali melihat kebelakang, dan hal itu membuatku kesal.

" Tidak akan ada orang yang meu menculik nya, tidak perlu kamu memperhatikan orang itu. "

Alyssa menoleh ke arah ku. Lampu ruang bioskop masih menyala, karena film belum dimulai.

" Kamu kenapa sih? Aku nggak enak sama Farrel. Dia udah beli tiket, kamu malah beli lagi. Terus sekarang kamu buat dia duduk di belakang kita. "

Aku memandang wajah cantik Alyssa. Saat dia mengomel seperti ini, kecantikan nya semakin bertambah.

" Kenapa ngeliatin aku kayak gitu? Kamu nggak dengar apa yang aku bilang? " tanya Alyssa dengan wajah cemberut.

Astaga, kenapa Alyssa terlihat menggemaskan sekali. Aku benar-benar tidak sanggup menahan diri jika melihat nya seperti itu terus.

" Aku dengar. Tapi kamu tau seberapa banyak pun kamu bicara, tidak akan merubah apapun. Dia akan tetap duduk di belakang. Biarkan dia melihat 'film' itu dengan baik. "

'film' yang ku maksud bukanlah film yang akan di putar di layar besar depan sana, melainkan keromantisan kami berdua.

" Dasar nyebelin banget sih. Kasian tau. " Alyssa kembali menghadap ke depan dengan melipat kedua tangan nya di dada.

Aku hanya menggelengkan kepala. Sangat menyenangkan bisa melihat ekspresi kesal Alyssa seperti tadi.

Lampu ruangan bioskop mulai padam. Ruangan gelap, namun kembali mendapatkan cahaya dari layar besar di depan sana. Film pun di mulai. Aku membeli tiket untuk menonton film horor.

Sengaja aku memilih film horor. Siapa tau saat Alyssa ketakutan dia akan memeluk ku. Wah hanya membayangkan nya saja aku sudah berdebar-debar.

10 menit pertama film belum terlalu menakutkan. Tapi setelah 20 menit, jumpscare mulai terdengar nyaring di ruangan ini. Aku tidak terkejut sama sekali, karena aku sudah hapal trik-trik film horor seperti ini.

Aku menoleh kesamping ke arah Alyssa. Wanita itu tetap menonton dengan tenang sambil memakan popcorn yang aku beli sebelum masuk tadi. Apa dia tidak takut?

Hingga pertengahan film pun Alyssa tetap tenang saat beberapa penonton yang lain terdengar berteriak karena terkejut atau takut.

Seperti nya aku salah pilih film tadi. Bayangan Alyssa yang memeluk ku karena merasa takut, langsung menguap entah kemana. Aku menghela napas dan mulai fokus pada layar besar di depan yang sedang menayangkan film membosankan bagiku.

Karena merasa semakin bosan, aku kembali menoleh ke arah Alyssa. Aku lihat tangan kanan nya menganggur. Lalu aku menggenggam tangan itu yang membuat si pemilik tangan melihat ke arah ku.

Hanya menatap ku sebentar, Alyssa kembali fokus pada film di depan.

Sepanjang sisa film di putar, aku menghabiskan waktu dengan menatap wajah Alyssa yang tidak membosankan walau seberapa lama pun di lihat. Dengan tangan masih saling bertautan, aku menatap wajah cantik itu.

Setelah hampir 2 jam, akhirnya film selesai dan lampu ruangan kembali menyala.

Alyssa menoleh ke arah ku.

" Kamu dari tadi ngeliatin aku kayak gini terus? "

Aku mengangguk dan tersenyum walau tipis, setidak nya tidak datar.

" Iya. Film nya membosankan, jadi lebih baik aku ngeliatin kamu. Tidak membosankan walau harus seharian ngeliatin kamu. "

Alyssa mendengus, lalu menoleh ke belakang. Mungkin mencari pria itu yang selama film berlangsung tidak sama sekali aku perhatikan.

Aku ikut menoleh kebelakang dan tidak mendapati pria itu duduk di tempatnya lagi. Mungkin sudah keluar.

" Lho Farrel kemana? Masa udah keluar duluan. "

Alyssa terlihat menatap ke sekeliling ruangan. Aku berdiri dengan tangan masing menggenggam tangan Alyssa.

Merasa tangan nya terangkat, Alyssa mengalihkan pandangan nya pada tangan kami yang saking bertautan.

" Ayo, mau sampai kapan kita disini. Semua nya sudah keluar. "

Alyssa melihat kesekeliling dan benar hanya tersisa kami berdua yang masuk berada di bangku penonton.

Akhirnya Alyssa berdiri dan mencoba melepas genggaman tangan ku.

" Udah ih dari tadi nggak capek kamu pegangan terus. "

" Nggak. Sekarang ayo kita makan dulu. "

Aku berjalan lebih dulu dan Alyssa mengikuti ku karena aku belum melepaskan genggaman tangan kami.

Aku membawa Alyssa menuju salah satu restaurant sushi. Di dalam restaurant terlihat tidak terlalu ramai, sehingga aku memutuskan untuk duduk di meja paling pojok.

Setelah duduk, seorang waiters datang dan menanyakan pesanan kami. Aku menyerahkan pesanan kepada Alyssa. Biarkan dia memilih makanan yang dia inginkan dan aku akan memakan apapun itu makanan nya.

" Silahkan ditunggu ya kak, makanan nya akan segera kami siapkan. "

Waiters itu pergi meninggalkan kami.

" Gara-gara kamu kan, aku jadi nggak enak sama Farrel. Udah dia pergi nggak bilang, pasti marah sama aku. "

Alyssa kembali membahas karyawan ku itu. Tiba-tiba aku merasa ingin membuat pria bernama Farrel itu menghilang dari bumi ini agar Alyssa berhenti membahas membahasnya.

" Kalau dia marah, maka dia akan berurusan denganku. "

Alyssa menatapku tajam. Aku hanya tersenyum.

" Jangan lagi bahas pria lain saat bersama ku. Dan ini terakhir kali nya aku tau kamu menerima ajakan untuk pergi dengan pria lain selain aku. "

" Siapa kamu yang...... "

" Calon suami. Aku calon suami kamu, sayang. " sebelum Alyssa membantah aku lebih dulu memotong nya.

Alyssa semakin menatap tajam kearahku. Aku hanya mengusap lembut kepala nya.

10 menit kemudian makanan datang. Kami langsung makan tanpa berbicara. Karena aku paling tidak suka saat makan sambil berbicara.

Setelah selesai makan dan membayar, kami keluar dari restaurant sushi itu.

" Temani aku membeli sesuatu dulu. "

Aku mengajak Alyssa ke sebuah toko perhiasan mewah di dalam mall ini.

Sesampainya di dalam toko perhiasan, seorang pegawai wanita langsung menghampiri kami.

" Selamat datang. Ada yang bisa saya bantu? Kami memiliki banyak koleksi terbaru disini. " ucap pegawai itu dengan ramah.

" Tunjukkan aku koleksi terbaru kalian. "

" Silahkan duduk di sana, saya akan segera datang membawa koleksi terbaru kami. " pegawai itu menunjuk ke arah sofa berwarna abu-abu.

Aku mengajak Alyssa duduk disana. Wanita itu hanya diam sambil melihat kesekeliling toko.

Tak menunggu lama, beberapa orang wanita berseragam sama, datang dengan membawa sesuatu di tangan mereka masing-masing. Ada 6 pegawai yang memegang masing-masing 1 kotak perhiasan.

" Ini semua adalah koleksi terbaru dan semua nya limited edition. Kami memesan nya langsung ke pembuat nya. Silahkan diliat lebih dulu. "

6 kotak perhiasan sudah tertata di atas meja. Aku memperhatikan satu persatu. Dan aku sudah menentukan pilihan ku.

" Saya mau yang dua set ini dan satu kalung itu. " aku menunjuk pada kalung emas berwarna putih yang bertahtakan berlian.

" Baiklah, akan kami siapkan. Untuk pembayaran bisa melalui transfer atau bisa langsung cash. "

" Saya bayar lewat transfer. Ohiya tolong yang kalung itu bawa lagi kesini. Yang dua 2 nya akan saya bawa pulang. "

Pegawai itu mengangguk dan meninggalkan kami.

" Wah-wah coba lihat ada siapa disini. Ada janda gatel yang lagi belanja perhiasan mahal. Lagi dapat bonus ya dari pelanggan nya? "

Tiba-tiba seorang wanita berbicara pada Alyssa yang dari tadi sibuk bermain ponsel.

Aku menoleh ke arah wanita itu. Aku seperti pernah melihatnya. Ah iya, dia wanita yang pernah menampar wajah Alyssa di kantor waktu itu. Mau apa lagi wanita ini.

" Kalau iya kenapa? Ada masalah? Apa merasa tersaingi? Kalau iya maaf, karena pelanggan gue itu seorang pengusaha muda yang terkenal dan kaya raya. "

Aku menatap Alyssa, merasa terkejut dengan jawaban frontal nya. Bagaimana bisa dia mengiyakan perkataan wanita itu.

" Tersaingi? Maaf aku itu wanita terhormat. Aku punya suami. Jadi untuk apa menggoda bos sendiri untuk bisa hidup mewah. " wanita itu masih saja berbicara kasar pada Alyssa. Rasa nya ingin sekali aku merobek mulut nya itu.

" Ohya? Suami hasil ngerebut dari perempuan lain ya? Wah kalau gue wanita murahan, lo itu adalah pelakor. Ya beda tipis lah ya kan. " Alyssa melipat kedua tangan nya di dada.

Aku melihat Alyssa tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh perkataan wanita itu.

Sedangkan wanita yang tidak aku ketahui nama nya itu, terlihat mengepalkan kedua tangan nya. Mungkin kesal karena ucapan Alyssa.

" Habis ngegoda suami aku, sekarang kamu ngegoda bos kamu. Dasar jalang! "

Alyssa langsung berdiri dan menghampiri wanita itu lalu menarik rambutnya dengan kuat. Wanita itu merintih kesakitan sambil berusaha melepas cengkraman Alyssa di rambutnya. Aku hanya bisa melongo menyaksikan kebuasan Alyssa saat ini.

" Harus nya dari dulu gue udah ngelakuin ini ke lo. Gue diam bukan karena semua yang lo bilang itu benar. Karena gue nggak mau ikutan keliatan bodoh kayak lo itu. Kalau ada seorang jalang disini, itu bukan gue, taoi itu lo, Clara! Lo itu perebut suami orang. "

Untung saja toko ini sedang sepi. Sehingga apa yanh di lakukan Alyssa tidak menjadi tontonan orang banyak. Hanya beberapa pegawai toko ini yang menyaksikan dan aku meminta mereka untuk tetap diam di tempat mereka.

" Aw.. Aw.. Lepasin, aduh rambut ku. Dasar wanita sinting. " wanita yang baru aku tau bernama Clara itu berhasil melepas cengkraman tangan Alyssa dari rambutnya.

Wanita itu berjalan menjauh dari Alyssa yang masih terlihat emosi. Rambut nya terlihat acak-acakan karena jambakan Alyssa tadi.

" Ini kedua kali nya saya melihat kamu menganggu calon istri saya. Seperti nya keberanian kamu sangat besar. "

Aku berjalan menghampiri Alyssa dan memegang pinggang ramping nya.

" Ca-calon istri? " Clara melotot saat mendengar aku mengatakan Alyssa adalah calon istri ku.

" Ya, dan kamu dengan berani nya menghina Alyssa di depan saya. "

Wanita itu melangkah mundur dengan wajah yang terkejut. Sedangkan Alyssa menatap tajam wanita itu.

1
zahwan awan
iiich amit amit deh si mantan
Tirah Suranti
ko Darren di buat meninggal 😭😭😭
Jazila Yumna
novel ter-sad yg pernah ku baca 😭tanggung jawab thooorrrr 😭😭😭
Sinta Febrianti
cakepan leo ah
Setianingrum Ningrum
Luar biasa
Sarita
ga tau malu si Reza ,geli gua mah 🤑🤑
Ira Sulastri
Terima kasih kak author cerita nya berakhir dg happy ending👍👍👍👍

Terus lah semangat dalam berkarya, semoga karya barunya lebih ok lagi🔥🔥🔥😍
Lusianina
atur lah kak, kakak kan panitia😭🤣🤣
asya yussi
Luar biasa
strawberry milk
si Bagas kan dikasih obat perangsang. mana dia ingat itu si Feli atau bukan. mnrt aku si Bagas ga sepenuhnya salah, tp yg paling bersalah itu tmn² brengseknya
rama
Luar biasa
Sastri Dalila
👍👍👍
Rinda
thor ngomongnya harus ya lo gue,kayaknya gk sopan deh
Rinda
biar aja darren meninggoy, gantiin vincent aja
Ervina
Luar biasa
Ervina
si Boz jadi meresahkan gini sih 😁
Anita Nita
pasti farel
Anita Nita
😂😂😂😂😂😂 tanpa aba2 pak daren gercep ya
Maizaton Othman
👠 high heel
Lucky Andriani
aku sedih darren meninggal, tp gpp justru bikin cerita ini menarik thor.. Semangat Author
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!