Kisah ini di mulai ketika Hana harus menelan pil pahit dalam hidupnya, Suami yang sangat ia sayangi dan cintai, kini telah pergi untuk selama-lamanya, dan meninggalkan seorang putra yang masih duduk di kelas tiga sekolah dasar, Aldebaran begitu sangat terpukul kehilangan sosok ayah yang menjadi panutannya. Al pun sudah berjanji kepada mendiang ayahnya akan selalu melindungi dan menjaga ibunya.
Karena keserakahan Ibu mertua dan adik iparnya, Hana di usir dari rumah mendiang suaminya, kini Hana harus berjuang sendiri untuk membesarkan putranya.
Melangkahkan kaki di ibu kota untuk mencari rezeki, justru malah merubah semua kehidupannya, terutama ketika dirinya bertemu dengan gadis tunanetra yang memiliki nama Lily, Lily sangat menyukai sosok Hana, ia pun berencana untuk menjodohkan papahnya yang merupakan seorang CEO muda yang sukses, dengan sosok wanita cantik yakni Hana Aziza.
akankan misinya berhasil? Lily pun tidak bekerja seorang diri, ternyata Al juga ikut andil.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencari hana yang hilang
Hari sudah semakin sore, namun keberadaan Hana masih belum saja di temukan, ada rasa cemas di dalam diri samudera.
'Kau kemana Hana? mengapa kau tiba-tiba saja menghilang seperti di telan bumi.'batinnya mulai cemas
Samudera terus mondar mandir di depan lobby hotel,seluruh karyawan di kerahkan untuk mencari Hana.
"Pak, apa sebaiknya kita lihat dengan kamera CCTV saja!" usul pak Tejo yang merupakan petugas security hotel
"Aahhh, kenapa baru kepikiran sekarang!" cetus Samudera merasa menyesal.
Akhirnya Samudera dan Frans bergegas untuk melihat rekaman CCTV sekitar pukul dua siang, setiap penjuru hotel yang terdapat CCTV nya di cek satu persatu, Samudera sempat frustasi saat tidak menemukan sosok Hana dalam CCTV tersebut.
"Apakah wanita yang bernama Hana itu mengenakan baju bercorak coklat putih, celana putih dan hijab berwarna coklat pak?" tanya pak Tejo.
"iya betul, tadi saya sempat video call dengan hatna sebelum ia menghilang, dan pakaian yang seperti bapak sebutkan barusan itu sama persis dengan Hana!" jawab Frans.
"Apakah kau yakin Frans?" tanya Samudera merasa keliru.
"sangat yakin tuan!" jawab Frans
"sepertinya nona Hana ini pergi menuju belakang hotel, kebetulan di belakang hotel ini terdapat sebuah bukit-bukit yang sangat indah pak, saya yakin jika nona Hana berada di sana!" terang pak Tejo.
Akhirnya pak Tejo dan karyawan hotel lainnya mencari keberadaan Hana di bukit belakang hotel, mereka terus memanggil nama Hana, Samudera pun ikut-ikutan mencari Hana.
"Tuan, Sebaiknya anda menunggu saja di hotel, di sini jalannya cukup licin, nanti anda bisa jatuh!" usul Frans
Namun Samudera tidak menggubris perkataan dari Frans, ia terus memanggil nama Hana, terlihat jelas jika Samudera sangat menghawatirkan Hana.
'Tuan, apakah anda menyukai nona Hana? Anda terlihat begitu menghawatirkan nya, sikap anda ini sama persis ketika kejadian naas menimpa nyonya Bunga! ' batin Frans mulai mencurigai tuannya.
para pegawai dan security yang mencari keberadaan Hana mulai berpencar dan di bagi menjadi tiga kelompok, sedangkan Samudera bersama Frans dan juga pak Tejo, kini hari sudah mulai gelap, namun mereka belum saja menemukan titik terang tentang keberadaan Hana.
'Kau pergi kemana Hana? Jangan membuatku menjadi cemas seperti ini??? akh, ini bisa membuatku gila!' batin Samudera begitu cemasnya
Saat pak Tejo melihat ada patahan pagar kayu di atas bukit, ka langsung berlari menuju lokasi tersebut
"Semoga tidak terjadi sesuatu dengan nona Hana!" ucap pak Tejo.
Saat pak Tejo memeriksa pagar kayu yang patah, ia sangat yakin jika Hana terjatuh dari atas bukit ke dasar jurang, dan tanpa di sengaja pak Tejo menemukan sebuah ponsel.
"pak, apakah bapak mengenali ponsel ini?" tanya pak Tejo tejo.
Samudera dan Frans pun terkejut bukan main.
"itu ponsel milik Hana, di mana kau menemukannya?" tanya Samudera semakin cemas.
"saya menemukan ini di sekitar patahan pagar kayu di atas bukit pak, tapi maaf pak bukannya saya menakuti anda, sepertinya nona hatna terjatuh dari atas bukit ke dalam dasar jurang!" terang pak Tejo
"apa, Ini tidak mungkin! Ini pasti ada kekeliruan." ujar Samudera tidak percaya
Akhirnya pak Tejo, Fans dan Samudera segera menuju lokasi tersebut, kebetulan pak Tejo membawa lampu senter karena hari sudah mulai gelap, ia pun terus menyoroti ke arah bawah jurang yang kedalamannya lebih dari sepuluh meter, dan benar saja sinar lampu senter berhasil menyoroti tubuh Hana yang sudah tergeletak tidak berdaya.
"itu nona Hana pak, Ucap pak Tejo.
Tanpa fikir panjang, Samudera malah nekat untuk turun ke dasar jurang, namun Frans sempat mencegahnya
"tuan, anda jangan nekat, biar nanti tim SAR yang akan menyelamatkan nona Hana!" usul Frans
Namun usul dari Frans hanya sia-sia saja, Samudera lagi-lagi tidak menghiraukannya
Dengan cekatannya Samudera langsung turun ke dasar jurang,dan tidak lama akhirnya Samudera bisa mendarat dengan sempurna meskipun beberapa kali sempat terpleset.
'Waw, ternyata anda sangat hebat tuan samudera, saya tidak habis fikir anda bisa senekat itu!' batin Frans merasa takjub
Samudera langsung mendekati Hana, dan berusaha membangunkannya.
Dari atas bukit, Frans mencoba berkomunikasi dengan Samudera.
"Tuan, apakah anda dan nona Hana baik-baik saja di sana?" teriak Frans
Sedangkan pak Tejo tetap fokus menyoroti senternya ke dasar jurang.
"aku baik Frans, Hana masih pingsan, cepat kau panggilkan tim SAR kesini?" perintah Samudera.
Namun sialnya, Frans tidak bisa mendapatkan sinyal dari ponselnya, dengan terpaksa Frans kembali ke hotel untuk segera mencari bala bantuan bersama pak Tejo.
"anda tunggu sebentar di sana ya tuan, Saya dan pak Tejo akan segera kembali!" ucap frans yang bergegas pergi mencari bantuan.
Samudera terus menepuk-nepuk kedua pipi Hana, entah kenapa Samudera malah teringat akan mendiang istrinya saat menghembuskan nafas terakhirnya di lokasi kejadian kecelakaan maut dua tahun silam.
"ayo bangun Bunga, Kau jangan pergi meninggalkan aku, aku tidak bisa hidup tanpamu!" lagi-lagi Samudera berhalusinasi akan mendiang istrinya.
Samudera kemudian memeluk tubuh Hana, di kecupnya kening wanita yang ia anggap Bunga itu, dan hanta pun akhirnya tersadar, Hana tidak percaya dengan apa yang sudah Samudera lakukan padanya.Hana pun berusaha melepaskan diri dari pelukan Samudera.
"lepaskan saya tuan, nama saya Hana, bukan Bunga!" tegas Hana.
Samudera pun akhirnya tersadar, ia langsung menjauh dari tubuh Hana.
"maafkan saya Hana, Saya tidak ada maksud kurang ajar padamu!" cetus samudera begitu menyesal.
'Samudera bodoh, apa yang sudah kau lakukan terhadap wanita itu? dia itu bukanlah bunga, Kenapa aku selalu berhalusinasi seperti ini? Apakah rasa cintaku terhadap bunga masih begitu besar? Sulit di percaya,' batin Samudera merasa malu kepada Hana atas tindakannya
Saat Hana mencoba berdiri, tiba-tiba kaki kirinya terasa begitu sakit.
"akh sakit!!" pekik Hana yang terus meringis kesakitan.
"kau tidak apa-apa Hana?" tanya Samudera sangat hawatir.
"sepertinya kaki saya terkilir tuan!" jawab Hana
Lalu Samudera kembali mendekati Hana.
"duduklah!" perintah Samudera.
"anda mau apa tuan?" tanya Hana heran
"ini perintah!" jawab Samudera dengan menaikkan nada bicaranya satu oktaf
Hana pun terdiam dan langsung menuruti perintah dari Samudera, kemudian Samudera menyuruh hana meluruskan kedua kakinya.
"apa yang mau anda lakukan tuan?" tanya Hana
"sudah kau diam saja!' jawab kembali Samudera
Dengan lihainya Samudera memijit pergelangan kaki hana yang terkilir, rupanya Samudera sudah mahir melakukan hal seperti ini karena dulunya Samudera adalah seorang pendaki gunung saat ia duduk di bangku kuliah,dan samudera sering menolong temannya yang jatuh dan terkilir saat mendaki, kemampuan Samudera sudah tidak di ragukan lagi.
Saat kaki Hana di tarik, Hana teriak dan menangis histeris.
"aarrkkhhhhh!!!! Hiks!!! Hiks!!! Sakit sekali tuan!"
"kau itu cengeng sekali, baru segitu saja sudah menangis, sudah seperti anak kecil saja!" protes Samudera.
'Apa? Seenaknya saja anda bicara, tuan. Ini sangatlah sakit!' batin Hana begitu kesalnya
Kemudian Hana dan Samudera saling terdiam, tiba-tiba saja tubuh Hana merasa kedinginan,dan Samudera akan melihat hal itu.
"pakailah ini!" ucap Samudera sembari meletakan jas miliknya kepada tubuh Hana
Hana pun tidak percaya bosnya yang super galak akan bersikap baik seperti ini terhadapnya.
"tidak perlu tuan, anda saja yang pakai!" tolak Hana.
"sekali lagi kau protes, kau akan ku pecat!" ancam Samudera.
'Bisa-bisanya anda mengancam ku di saat seperti ini tuan! 'batinnya menjadi geram.
Hana pun langsung terdiam,kini Hana duduk bersebelahan dengan Samudera sambil menunggu bantuan datang.
"akh ama sekali mereka ini? sudah lebih dari dua puluh menit, masih belum datang juga!" gerutu Samudera, sedangkan Hana masih terdiam dan tidak berbicara sedikitpun.
"gimana keadaan kakimu sekarang?" tanya Samudera
"alhamdulilah sudah tidak begitu sakit tuan, terima kasih tuan Samudera!" ucap Hana sembari tersenyum manis.
deg.
Tiba-tiba detak jantung Samudera berdebar cukup kencang.
Heyyy, apa-apaan ini? Kenapa senyumannya begitu mempesona? akh sial, batinnya seraya menepuk kedua pipinya
Bersambung...
🌸🌸🌸🌸🌸🌸