Dinda pus pita sari adalah seorang wanita kupu kupu malam, yang terkenal dikalangan pria hidung belang.
tarif yang diberikan sangat fantastis, sekali kencan bisa buat beli mobil Fortuner. tapi sesuai hukum alam semua orang pasti memiliki pasangan.
sama hal nya Dinda, yang terserang virus cinta, kepada pemuda yang bernama Azzam , dia hanya seorang SANTRI pengabdi dalem sang guru .
"aku hanya seorang santri biasa Din. tidak akan mampu membiayai kamu, apa yang kau sukai dari ku"
bagaimana kah kelanjutan kisah cinta dinda?
apa kah orang tua Azzam akan setuju?
ayo ikuti terus cerita nya...
jika anda suka dengan cerita nya jangan lupa succerep, like, share dan komentar nya
selamat membaca......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hima Al palembangi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 35
"kamu pelangan baru disini bentak Budi di depan Azzam dan Lina
"emang nya kenapa bang? balik tanya Azzam
Lina tetap hanya terdiam saja
"ini anak baik kencur, berani sama kita, belum tahu dia tawa Budi menghadap kearah anak buah nya
"siapa pun anda, bagi saya tidak penting ucap Azzam dengan gaya has nya santai
"ini enak nya kita apain? Ucap Budi ke anak buah nya
"kita buat cincang saja bang ucap ank buah nya
"jika cincang terlalu lembut bang ucap salah satu anak buah Budi
"terus buat apa? Tanya Budi
"buat sate tusuk saja bang kalau tidak kita buat seperti ayam panggang saja bang kan enak tawa dan ledek anak buah Budi satu nya
Budi dan anak buah nya tertawa bersamaan begitu ceria nya
Azzam hanya diam melihat mereka tertawa lepas dengan pandangan yang selu respon dan masih menikmati mati setiap hisapan rokok nya
"sudah sudah bang, biar kan mas Azzam menikmati kopi nya, ucap Dinda yang dari tadi hanya diam di belakang Lina
"ohhh ini yang nama nya Azzam anak pondok yang sok jago itu? Tanya Budi dengan tatapan sinis kearah Azzam
"iya bang, kenapa emang nya ucap Lina dengan tatapan yang sadis kearah Budi
"kamu sudah jago apa, sehingga membuat teman saya babak belur ha. bentak Budi dengan memegang erat kerak kaget Azzam yang depan
"maaf bang saya bukan jagoan, dan saya waktu itu membela diri saja ucap Azzam dengan menatap wajah Budi
"gara gara kamu semua anggota geng saya sekarang mendekap di sel penjara bang sat teriak Budi kearah wajah Azzam
Dinda yang baru paham dan Lina kaget mendengar nya, dengan penjelasan Budi
Dinda hanya terdiam merunduk merasa diri nya bersalah, atas apa yang sudah dia lakukan kemarin malam kepada Azzam
"maaf bang itu bukan salah saya, memang itu yang pantas mereka dapat kan, karna mereka meresahkan masyarakat sekitar ....mencoba penjelasan Azzam
"jangan sok perhatian kamu bangsat teriak Budi dengan mata melotot dan emosi
"udah bang Hajar saja bangsat itu... Ucap anak buah Budi sebelah kanan nya
"iya bang Hajar saja, kasih dia pelajaran tambah anak buah Budi satu nya
"bangsat kau teriak Budi dengan mendorong Azzam hinga terjatuh ketanah
Dinda dan Lina melihat tragedi itu mata mereka melotot dan dan mulut terbuka lebar ditutupi tangan nya
Azzam mencoba bangkit dari jatuh nya membenarkan jaket, lalu menatap tajam kearah Budi dan anak buah nya
" bangsat kau teriak Budi dengan melayangkan tangan kanan mengepal kearah azzam
Tak banyak jurus yang di keluarkan Azzam, Azzam menarik keatas sarung nya hinga terlihat celana training panjang nya, langsung menendang pas dada Budi
Brak........
Terpental Budi dan Terhempas ketanah dengan posisi duduk
"bangsat kau dengan berlari menghantam Azzam anak buah Budi terdiri dari 5 orang
Azzam langsung memasang kuda kuda nya, dan mengepal kan tangan kanan dan kiri siap siaga
pertempuran sengit terjadi di halaman cafe semua orang pengunjung berlari dari dalam cafe keluar menyaksikan kan nya
Dinda Lina yang melihat hanya bengong jantung kedua wanita itu berdetak cepat rasa cemas saling menghantui hati mereka, cemas dan gelisah jika Azzam terluka dan kalah
Ternyata kehawatiran dan cemas Lina dan Dinda, malah berbalik arah,. Azzam mampu menumbangkan mereka semua
"brak brak....... Tendangan Azzam menghantam Budi lagi
"aduh ........ Tersungkur ditanah bersama anak buah nya Budi
"bagai mana bang masih ingin olah raga lagi ? Tanya ajam berjalan mendekati mereka dengan senyum nya
"ampun bang ampun ucap anak buah Budi seraya memohon
"kali ini saya beri ampun, pada kalian semua ... Tunjuk tunjuk muka Budi dan anak buah nya .
"tapi lain waktu jika masih meresahkan kan masyarakat terpaksa akan ku hajar kalian ucap Azzam dengan tatapan yang begitu tajam dan dengan wajah memerah
"baik bang baik maaf kan kami ucap Budi dengan berduduk Barus kebelakang di bawah Azzam
"sudah pergi kalian teriak Azzam
Membuat semua orang ketakutan dengan teriakan nya , bagai kan singa yang mengaung
"baik baik maaf ucap Budi dengan berdiri dan langsung menuju motor nya
Menghidup kan motor lalu kabur terbirit birit mereka semua. Azzam hanya memandang kepergian mereka dengan hati yang tersenyum, melihat tingkah mereka
Sedang semua orang yang menyaksikan merasa tidak percaya dengan apa yang mereka lihat, secara Budi Hendrik dan navi selama ini belum ter kalah kan oleh siapa pun
Dan siapa sangka jika Azzam yang selama ini mereka anggap hanya seorang santri yang hidup nya didalam kurungan, yang hanya mengaji dan mengaji tanpa terlalu tahu kehidupan luar.justru mampu menumbangkan pereman sekaligus geng motor ternama di daerah nya
Padahal didalam pondok bukan saja diajar kan mengaji dan adab, tapi juga diajar kan seni beladiri untuk menjaga dan membentengi diri sendiri. Wajar jika Azzam bisa mengalah kan nya
"Azzam berjalan kembali mendekati Dinda Lina dan semua orang yang ada di teras cafe
"sudah malam aku mau pulang dulu kata Azzam berpamitan
"i....iya.... Mas ucapan Dinda gugup dengan kepala yang merunduk malu pasti nya
"sudah malam gak baik angin malam untuk kesehatan, istirahat lah , kata Azzam kearah Dinda dan Lina
" iya sudah saya pamit dulu nya mbk Dinda .... Berpamitan Sasa sambil menarik tangan teman nya .
" iya mbk saya juga. ucap wanita di samping Lina dengan tersenyum dan berjalan menuju motor nya
Satu persatu mereka berpamitan pulang, hinga tersisa Lina Dinda dan Azzam, sedang Desi dari tadi asik didalam main tiktokan
"iya sudah aku pamit assalamualaikum ucap Azzam sambil membalik kan badan berjalan menuju motor nya
"walaikumsalam jawab Lina dan Dinda
"mas Azzam jadi kan? teriak kecil Lina
"Azzam menoleh kearah Lina menatap wajah Lina, lalu tersenyum memberi isyarat kepada Lina jika setuju dengan permintaan Lina tempo lalu untuk mengajari Lina dan Desi