NovelToon NovelToon
Rahasia Menantu Culun

Rahasia Menantu Culun

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami / Balas Dendam / Menantu Pria/matrilokal
Popularitas:812.2k
Nilai: 4
Nama Author: riski iki

Citra adalah seorang gadis culun yang dijodohkan oleh kakeknya pada pria tampan dan kaya raya.

Dan dia juga sengaja menyembunyikan identitasnya pada semua keluarganya, tidak terkecuali pada suaminya sendiri.

Karena dia ingin melihat, apakah suaminya benar-benar mencintainya atau tidak.

Apakah Citra dan Rifki bisa bersama lagi? setelah Citra mengetahui kalau Rifki dan Syasi sudah punya anak.

Sedangkan Syasi adalah adik tirinya Citra sendiri.

Bagaimana kisahnya? yuk intip terus perjalanan kisah cinta antara Rifki dan Citra di Rahasia Menantu Culun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riski iki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rahasia Menantu Culun Bab 30

Menantu Culun Bab 30

Dalam waktu yang bersamaan, Syasi pun tiba-tiba datang dan saat ini Ia sedang berdiri di ambang pintu.

Bola matanya tiba-tiba membulat sempurna kala melihat Citra sedang berada di rumahnya.

Sementara suaminya Rifki sedang terbaring di atas lantai dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Dengan kemarahan yang meledak-ledak, kemudian Syasi berjalan menuju kearah Citra.

"Apa yang kamu lakukan terhadap suamiku, wanita sialan," teriak Syasi sambil melayangkan lima jarinya ke arah pipi mulus Citra.

Namun Citra dengan gesit langsung menangkis pergelangan tangan Syasi.

"Jangan sekali-kali anda berani menamparku, kalau kamu tidak ingin berakhir di dalam jeruji besi," ancam Citra lalu dia menghempaskan tangan Syasi dengan kasar.

"Kau…!" tunjuk Syasi tepat di depan wajah Citra. Dadanya bergemuruh saat melihat tingkah laku saudara tirinya, bahkan Citra dengan sangat berani mengancam seperti itu.

Citra tersenyum mengejek, lalu dia menepis jari telunjuk Syasi dari depan wajahnya.

"Ayo kita tinggalkan rumah ini Robin," ajak Citra pada sahabat sekaligus sekretaris pribadinya.

Syasi menahan kekesalan luar biasa di dalam dada.

Namun walaupun begitu, ia tidak ingin mengejar Citra karena melihat keadaan Rifki yang tidak memungkinkan.

"Awas saja kalau aku bertemu kembali dengannya, dan aku akan memberikan pelajaran yang sepadan huh…!" ujar Syasi kemudian dia mendekat kearah Rifki.

*****

Brenda yang sudah mengetahui kalau anak tirinya Citra ternyata seorang milyarder, kini dirinya pun mulai merencanakan sesuatu.

Dan saat ini dia sedang merencanakan untuk bertemu dengan Citra di kantornya.

Brenda tersenyum tipis, menatap pantulan dirinya di cermin. Lalu dia beranjak dari tempat duduk dan berjalan anggun menuju mobil.

Sesampainya di mobil kemudian dia melajukan mobilnya dengan perlahan. Sebab, jalanan ibukota saat ini sedang dalam keadaan macet.

Perlahan tapi pasti, kini Brenda sudah berhenti tepat di depan perusahaan Citra. Kemudian Brenda turun dari mobil sambil berjalan anggun menuju meja resepsionis.

"Selamat siang Nyonya ada yang bisa saya bantu?" tanya resepsionis itu dengan ramah.

"Aku ingin bertemu dengan petinggi perusahaan ini," jawab Brenda dengan angkuh.

Sedangkan sang resepsionis ia masih berusaha terlihat ramah, dengan menanyakan apakah Brenda sudah membuat janji.

"Aku tidak perlu membuat janji dengan Citra karena dia itu adalah anakku sendiri," ujar Brenda sombong.

Resepsionis itu menatap heran kearah Brenda, kalau memang wanita yang berada di hadapannya itu adalah ibu dari pemilik perusahaan tempatnya bekerja, tapi kenapa ruangan anaknya sendiri tidak tahu.

"Apakah wanita ini berbohong, jaman sekarang banyak orang yang mengaku-ngaku, padahal sebenarnya dia hanya orang jahat," batin resepsionis itu merasa ragu untuk memberitahukan dimana letak ruangan Citra.

Brenda menatap resepsionis itu dengan tajam, lalu dia kembali memerintahkan resepsionis itu untuk segera menunjukkan dimana ruangan Citra.

Tanpa mau berdebat, kemudian resepsionis itu langsung memanggil satpam, dan menyuruhnya untuk segera mengantar Brenda ke ruangan Citra.

Biar bagaimanapun resepsionis itu tak mau ambil resiko, jika perempuan yang berada di hadapannya memang benar ibu dari pemilik perusahaan Pratama Group, bisa-bisa dirinya akan dipecat jika sang atasan mengetahui kelakuannya nanti.

Pak satpam menghampiri.

"Ada apa mbak?" tanyanya pada resepsionis.

"Antarkan nyonya ini ke ruangan Direktur utama."

Pak satpam mengangguk mengiyakan, lalu dia meminta Brenda agar segera mengikuti dirinya.

"Ini ruangan Non Citra, Nyonya" ujar satpam itu, kemudian dia pamit mengundurkan diri.

"Terimakasih," jawab Brenda acuh.

Setelah satpam itu berjalan cukup jauh, barulah Brenda mengetuk pintu ruangan Citra.

Sedangkan Citra yang berada di dalam ruangan, dirinya cukup terhenyak saat mendengar pintu diketuk, padahal dia tidak mempunyai janji dengan siapapun.

Tanpa mau beranjak dari kursi kebesarannya, kemudian Citra memencet tombol panggilan untuk Robin.

Lalu dia memberitahukan pada Robin untuk segera memeriksa siapakah gerangan yang ingin menemuinya.

"Baiklah," jawab Robin lalu dia segera keluar dari ruangannya.

Namun, ketika dia sampai di depan ruangan Citra, Robin cukup tersentak melihat sosok yang berdiri di depan ruangan itu.

"Ny-nyonya Brenda," ujar Robin terbata.

Brenda yang mendengar namanya diucapkan oleh seseorang kemudian dia berbalik. Dan saat melihat sosok yang memanggil namanya dia pun tersenyum sinis.

"Oh... rupanya kau, aku pikir tadi siapa," ujar Brenda tersenyum mengejek.

Robin tidak menghiraukan ucapan Brenda, yang penting saat ini dia harus tau apa tujuan orang licik seperti Brenda datang ke kantor Pratama Group.

"Untuk apa kau datang kemari?" tanya Robin dengan sinis.

Brenda tersenyum.

Lalu dia meminta Robin untuk memanggil anaknya Citra.

Robin yang mendengar Brenda mengakui kalau Citra adalah anaknya, seketika dia tertawa terbahak.

"Apakah aku tidak salah dengar? sejak kapan anda mengakui kalau Citra itu adalah anak nyonya?" ujar Robin lalu dia kembali tertawa.

Belum sempat Brenda menjawab pertanyaan Robin, tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka.

"Ada apa ini?" tanya Citra.

Bola mata Brenda seketika berbinar kala melihat Citra sudah berada di hadapannya.

Dengan santainya ia pun langsung menyambar tubuh Citra. Dan tanpa basa-basi Brenda langsung memeluk anak tirinya itu.

"Sayang selama ini kamu kemana saja? kenapa tidak memberi kabar sama sekali terhadap ibu," ujar Brenda sembari mengeluarkan air mata buaya.

Citra terdiam dan tidak menjawab pertanyaan Brenda, karena dia tau betul kalau saat ini ibu tirinya itu sedang akting.

Pura-pura baik, disaat ada maunya saja.

Brenda yang merasa diacuhkan, karena Citra tidak merespon pertanyaannya kemudian dia mengencangkan suara tangisnya.

Hingga membuat para karyawan, kini menatap kearah atasan mereka dengan tanda tanya.

Namun hal itu tidak dihiraukan oleh Citra, dan menyuruh para karyawan untuk mengerjakan tugasnya.

"Hentikan tangisanmu Bu, aku tau kalau kau hanya pura-pura, dan lihat, air matamu saja tidak menetes sama sekali," dengus Citra lalu dia melepas pelukan Brenda terhadap dirinya.

Brenda yang merasa tidak berhasil dengan aktingnya barusan, lalu dia kembali mengencangkan suara tangisnya. Dan pura-pura menghapus air mata, padahal air matanya sama sekali tidak menetes.

"Kenapa kau bilang seperti itu nak, aku ini ibumu?" ujarnya dengan tidak tau malu.

Citra tersenyum mengejek.

"Ibu macam yang tega membuang anaknya seperti hewan," ujar Citra.

Brenda seketika tersentak mendengar penuturan Citra barusan, lalu dia dengan secepat kilat melepas pelukannya terhadap Citra.

"M-maksudmu apa? ibu tidak mengerti?" Brenda mengerutkan kening, bahkan saat ini dia merasa sedang diintimidasi oleh Citra. Padahal Citra belum mengatakan apapun Brenda sudah merasa cukup takut.

Namun walaupun demikian Brenda masih berusaha tersenyum manis, walaupun hatinya merasa deg-degan.

"Ibu pikir aku akan memaafkan semua kesalahan yang kamu lakukan seperti dulu, jika ibu berkata manis padaku, tidak bu, tidak, aku bukan Citra yang dulu lagi, dimana kalau ibu berkata manis, aku akan menyerahkan semua yang aku miliki pada ibu," ujar Citra sinis.

1
Romauli Simbolon
Wanita POLTAK alias POLos tak beroTAK
Khomsiatun
Luar biasa
bhunshin
onon bgt si Citra
fiza
aik..gitu jer dh lari,mulut mana??xreti jwab,tau cikit nagis,org hina ko biokan jer,dri petamq chapter sampai la nih,nagis saja,ko lahir dri mata air ke apa,celah mana ko kuat,hati,telinga,mulut mana xreti balas apa org ckp,bodoh dh la..ish..sakit plk ati kite😤..kaya tapi bodoh,ko kaya kot,heran apa takat laki ti,lain bayak,cikit nagis,pastu lari..bende tah
fiza
celah mana dia wanita kuat,bkan bodoh ker🙄
fiza
Biasa
fiza
Kecewa
fiza
yek ele..gitu jer..berlajar la gan shen maning...kaw2 dia bagi org yg buat dia,xkira la keluarga ke x,org nk kutuk ke nk apa ker,dia terang2 buat..depan org ramai lagi,ssb apa..dia kuat,pandai dan kaya raya🥱..dia serang org yg serang dia jer..
fiza
ceh..pengsan konon..paggil siska suh bantu mita di sain cepat xikit surat cerai🙄
Puspita Sari
ceritanya masih blm mateng bgt tokoh utama pdhl miliader tapi kaya ga pny power sama sekali harusnya balas dendam nya bisa lebih epic.. tapi patut di apresiasi krn membuat sebuah cerita itu ga mudah
Rswt Slv
Biasa
Romauli Simbolon
yg bodoh authornya BKN citra
Hartaty
apasih cerita nya
Hartaty
ngapain jg dandan gak mau dikenal klu ujung2nya ngasih tau nama aslinya
Hartaty
masa 2 tahun gak tau wajah asli istrinya,emang pake kacamata terusbgak dilepas pada saat tidur
bhunshin: uuussssshhhhh nmnya juga novel kita kita ini nikmati ja ya gak sih🤫🤫🤫
total 1 replies
Dahniar Nyun
katanya wanita kuat baru segitu sudah keok.sebanyak saya baca novel ini nggak ada gregetnya banget biasanya wanita genre wanita kuat nggak kayak gini cengeng bosen bacanya
Dee Yunk
lemah..
Soraya
mampir thor
Nora♡~
AA... dah... tammat... Akhirnya Citra❤Angga hidup bahagia... Tahniah yaa.. thor... dan lanjut ke karya2 yang lain..
Tiwik
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!