Bai Ying Huan gadis cantik yang selalu di Salah kan atas perbuatan yang tidak pernah dia lakukan selama ini, dia di tuduh membuduh adik laki-laki nya di benci ibu ayahnya.
Sampai suatu hari dekrit kaisar datang untuk Bai Ying Huan untuk menikah dengan putra mahkota, bukanya senang ayah ibu nya malah mengutuk Bai Ying Huan karena ibu dan ayahnya sangat tidak setuju jika Bai Ying Huan yang menjadi permaisuri masa depan, begitu juga putra mahkota merencanakan pembunuhan di hari pernikahan dengan tragis.
Orang pikir dia mendapatkan berkah dengan mendapatkan dekrit pernikahan tetapi sayang bukan kebahagian yang dia dapat namun kematian,
Tapi Bai Ying Huan di beri kesempatan untuk kembali hidup untuk merubah takdir nya yang menyedihkan.
Mampukah Bai Ying Huan merubah takdir nya menjadi lebih baik, apakan Bai Ying akan mendapatkan cinta tulus dari seseorang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menuju kekaisaran
Chun Lai menggelengkan kepala kuat
"Tidak nona, hiks akhirnya aku menemukanmu, sudah Hampir 20 hari aku mencari mu, aku sangat kawatir kau kenapa napa, hiks.... hiks aku tidak bermimpi bukan?" ucap Chun Lai dengan sedih sedangkan Ying Huan pun ikut sedih melihat Chun Lai menangis walau dia tidak tau apa masalahnya tapi mendengar ucapan pria di depanya ini seperti tulus menghawatirkan dirinya dia terharu baru kali ini ada yang khawatir padanya dengan ketulusan yang dalam
...****************...
"Tidak mimpi, ini benar aku Ying Huan tapi maaf tuan apa kau mengenal ku?" tanya Ying Huan
"Iya aku mengenal mu, aku adalah Chun Lai, dulu aku pengawal pribadi putra mahkota Xiao hong, tapi sekarang bukan" ucap Chun Lai dan itu membuat Ying Huan kaget
"Apa tuan di suruh putra mahkota Xiao hong mencariku?" tanya Ying Huan
"Tidak, ini keinginan ku sendiri aku sana seperti mu" ucap Chun Lai membuat Ying Huan bingung
"Maksudnya?" tanya Ying Huan
"Aku sama seperti mu yang hidup kembali" ucap Chun Lai
Mendengar ucapan Chun Lai Ying Huan merasakan keterkejutan yang besar, sedangkan Chun Lai yang tau jika Ying Huan terkejut pun mulai menceritakan semua yang terjadi dari awal hingga saat ini,
Ying Huan yang mendengar cerita itu pun tidak terasa meneteskan air matanya,
"Jadi anda tau semuanya, lalu kenapa anda mencari saya sampai berhenti menjadi pengawal pribadi putra mahkota" tanya Ying Huan
"Aku merasa bersalah padamu karena aku terlambat datang saat itu sampai kau tiada, aku juga tidak mau bekerja dengan orang yang tidak punya hati seperti Xiao hong, aku ingin menjadi teman, kakak, dan saudara untuk mu di kehidupan ini aku ingin menjagamu jadi izinkan aku aku mohon" ucap Chun Lai sampai bersujud, Ying Huan pun sampai terkejut melihatnya
"Baik lah kau bisa ikut bersama ku tapi tidak perlu bersujud," ucap Ying Huan
"Kau serius, baik mulai sekarang aku kakak mu dan kau adikku" ucap Chun Lai sangat bahagia
"Baiklah Gege, jika begitu ayo ikut aku cari mata air disini untuk para warga, di desa itu sedang di Landa penyakit dan tidak ada air bersih jadi awalnya aku ingin mencari Mata air untuk kebutuhan masyarakat di sini tapi aku baru ingat jika tidak jauh dari sini ada sungai " ucap Ying Huan
"Lalu bagaimana cara memasukan air sungai itu kedesa" ucap Chun Lai bingung
"Aku pikir sebelah situ ada pohon bambu yang banyak kita gunakan bambu itu untuk mengalihkan air sampai ke desa, ayo kita coba lihat" ucap Ying Huan
"Baik" Chun Lai
Setelah sampai di tempat yang mereka tuju mereka melihat banyak sekali bambu disana, dengan cepat Ying Huan termar dan memotong bambu dengan mudah dan itu membuat Chun Lai sangat shock.
"Huan'er kau bisa menggunakan ilmu bela diri dan ilmu peringan tubuh?" Tanya Chun Lai kaget
"Iya Ge bisa sedikit" Jawa Ying Huan asal
Mendengar itu Chun Lai pun kesal "Dikit bagaimana lihat kau bisa memotong ini semua dalam sekejap dalam keadaan melayang" ucap Chun Lai
"Hehehe" Ying Huan hanya tertawa
"Ayo Ge bantu aku untuk memotong dan membentuk nya" ucap Ying Huan dan Chun Lai pun ikut mengerjakan semuanya
Tidak terasa semua sudah selesai dan sudah di pasang ke rumah rumah penduduk
"Akhirnya selesai, aku lapar dimana kita bisa mendapatkan ma-kan" ucap Chun Lai terputus putus saat melihat Ying Huan sudah mengeluarkan makanan dan minum
"Huan'er kau dapat dari mana semua ini?" tanya Chun Lai
"Aku bawa, sudah Gege makan saja ini asli dan bersi, yang pasti ini masakanku sendiri" ucap Ying Huan
"Ini enak sekali kau pintar memasak rupanya jika kita buka usaha restoran bukanya akan ramai" ucap Chun Lai
Mendengar itu Ying Huan pun berpikir "Benar juga Gege ucapanmu, bagaimana setelah dari sini kita pergi ke kota kerajaan lain untuk memulai usaha kita" ucap Ying Huan
"Itu ide yang bagus, tapi bagaimana dengan modalnya Gege hanya punya ini" ucap Chun Lai menunjukkan kepingan emas dari kantong koin nya
"Gege simpan saja dan tenang " ucap Ying Huan dengan senyumnya
"Baiklah walau aku bingung tapi aku percaya padamu" ucap Chun Lai tulus
Setelah selesai makan karena hari sudah malam mereka pun tertidur di balai bersama semua warga yang sakit
Keesokan harinya Ying Huan dan Chun Lai melihat semua penduduk sudah bangun dan terlihat sehat serta terlihat kebahagiaan di wajah mereka
Saat pandangan mereka tertuju pada Ying Huan mereka pun lari mendekat dan bersujud mengucapkan terima kasih
"Nona terima kasih, anda adalah Dewi penolong karena anda kami bisa sehat kembali Terima kasih nona" ucap semua penduduk dengan terharu bahagia
"Sama sama paman bibi, kebetulan saya bisa sedikit jadi saya bisa membantu, ohya paman bibi saya tidak bisa lama di desa ini suatu hari jika saya lewat sini saya akan mampir kembali dan ini ada sedikit untuk membantu kalian maaf jika tidak seberapa, semoga ini dapat membantu kalian" ucap Ying Huan memberikan koin emas pada penduduk desa itu
" Semoga saat saya datang desa ini sudah menjadi desa yang ramai dan makmur"ucap Ying Huan lagi. Mendengar itu semua orang terharu
"Nona siapa kah nama nona dan tuan" ucap salah satu pria disana
"Saya Ying Huan dan ini Gege saya Chun Lai " ucap Ying Huan
"Baik tuan nona terima kasih atas segala kebaikan anda dan tuan semoga kita bisa bertemu kembali, kami doakan semoga nona kelak menjadi orang besar yang dapat membantu lebih banyak borang lagi" ucap semuanya memberikan hormat
"Selamat jalan nona tuan * ucap semuanya dengan sedih dan haru serta bahagia menjadi satu
"Terima kasih semuanya jika begitu kami pamit" ucap Ying Huan dan Chun Lai
Setelah itu mereka pun terus berjalan keluar desa menuju kota kekaisaran
"Gege kita akan kekaisaran apa ini," tanya Ying Huan
"Kekaisaran Qiancheng, itu adalah kekaisaran terbesar di benua ini karena itu sangat bagus bagi kita membuka usaha disana" ucap Chun Lai
"Oh begitu, baiklah semoga kehidupan kita disana menjadi lebih baik" ucap Ying Huan
"Iya benar semoga saja" jawab Chun Lai
"Gege menurut Ying Jing Ge bagaimana tentang kekaisaran itu" tanya Ying Huan pada Ying Jing
"Menurut Gege disana memang bagus untuk memulia hidup tapi kau tau sendiri bukan bagaimana orang orang yang berada di kota besar begitu jadi kau harus hati-hati" ucap Ying Jing
"Iya Ge aku mengerti, terima kasih Gege " ucap Ying Huan
"Iya Huan'er , ohya jangan lupa jika saat malam untuk bermeditasi" ucap Ying Jing
" Baik Ge " jawab Ying Huan
Setelah itu Ying Huan dan Chun Lai melanjutkan perjalanan mereka,
bersambung