NovelToon NovelToon
Your Heart Is My Home

Your Heart Is My Home

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Menikah dengan Musuhku / Bad Boy
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Aniec.NM

Menunggu adalah cinta yang paling tulus, tapi apakah yang ditunggu juga mencintai dengan tulus? Sudah tiga tahun lamanya Anaya Feroza Mardani menunggu sang kekasih pulang dari Indonesia. Kabar kematian sang kekasih tak akan membuat Naya begitu saja percaya sebelum dirinya bertemu dengan jasad sang kekasih.

Penantian tiga tahun itu, membuat kedua orang tua Naya harus menjodohkan Naya dengan seorang Dokter tampan bernama Naufal Putra Abikara anak dari Abikara Grup, yang tak lain adalah musuhnya saat SMA dulu.

Apakah kekasih yang Naya tunggu akan datang? Dan apakah dia masih hidup atau sudah meninggal? Bagaimanakah hubungan Naya dengan Naufal?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aniec.NM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 9 Rasa Yang Belum Terasa

Dalam perjalanan pulang, Naufal melintasi jalanan yang cukup sepi, dari arah jauh Naufal melihat ada seorang lelaki para baya dia tengah dipaksa oleh dua preman. Lelaki paru baya itu dipukuli hingga babak belur.

Naufal memberhentikan motornya tepat di hadapan mereka, belum sempat membuka helm sebuah tendangan mendarat tepat mengenai wajah dua preman itu.

Dengan tangan yang sudah siap udah malawan, dengan keroyokan preman itu melawan Naufal.

Bugh

Bugh

Tinjuan demi tinjuan melayang hingga membuat kedua preman itu menyerah, mereka berlari kabur. Naufal membuka helmnya, lalu ia menghampiri lelaki paru Bayu itu.

“Apa Bapak baik-baik aja, Pak?” tanya Naufal.

“Alhamdulillah Nak, terimakasih sudah menolong saya, kalau tidak mungkin saat sudah mati.”

“Siapa nama kamu, Nak?”

“Saya Naufal, Pak.” Naufal mengulurkan tangannya.

“Saya Maryono.”

“Bagaimana sebagai ucapan terimakasih, Nak Naufal saya undang makan malam?” tawar Pak Maryono.

“Nggak usah repot-repot, Pak.”

“Nggak papa, ajak pasangan kamu sekalian ya, kalau ada,” lanjutnya.

Naufal mengangguk mengiyakan, pastinya dia akan mengajak Naya anggap itu diner pertamanya bersama Naya sebagai suami istri.

“Yaudah kalau gitu saya pergi dulu ya Naufal.”

“Apa bakal mau saya kawal, nanti saya dibelakang Bapak,” tawar Naufal.

“Apa tidak merepotkan.”

“Tidak sama sekali Pak.”

“Yasudah terimakasih Nak Naufal.”

**

Sepulang dari mengantarkan pak Maryono, Naufal sampai di rumah. Melihat kabar yang begitu rapih, namun tidak menemukan keberadaan Naya.

“Naya!” Naufal mencantolkan jaketnya di lemari.

“Naya!” Tak ada sahutan lagi dari perempuan itu.

Kemudian Naufal turun, mencari Naya. Ia mencari Naya di dapur, perpustakaan, ruang tamu, tak ada keberadaan Naya, membuat dirinya semakin khawatir. Pasalnya biasanya Naya sudah tidur, tetapi sekarang entah kemana perempuan itu.

Naufal kembali mencari dia, kali ini dia mencari di taman belakang rumahnya tepatnya di lapangan basket.

Naufal menghela nafas lega, kecemasannya hilang ketika melihat Naya tengah bermain basket sendirian. Bola yang Naya dribbling itu langsung di rebut paksa oleh Naufal.

“Anjir lo ya,” kesal Naya.

Naufal menggiring bola hingga memasuki ring. Setelah itu ia memutar bola itu dengan telunjuknya, Naufal bisa melakukan aksi itu karena memang dulunya dia adalah kapten basket pada masanya, dan pernah menjadi juara antar provinsi.

“Tumben lo main basket, biasanya jam segini udah molor?” tanya Naufal, dirinya kembali berhasil memasuki bola ke dalam ring.

“Gue gabut aja, mau main basket.” Naya meluruskan kedua kakinya dengan di ikuti Naufal yang duduk di sampingnya.

“Oh ya, tadi gue abis nolong orang terus orang itu ngajak gue buat makan malam. Gue juga udah beliin lo baju, nanti di pake ya,” terang Naufal.

“Nggak segampang itu ngajak gue, lo harus tanding sama gue. Kalau lo berhasil masukin lima poin, gue mau jalan sama lo, tapi kalau gue menang gue nggak mau jalan dan lo harus nurutin tiga permintaan gue,” tentang Naya, Naya melempar bola basket itu ke arah Naufal.

Naufal menangkapnya dan mulai mendribbling.” Okey deal, lagi pula pasti gue kali yang menang.”

Naufal mulai menggiring bola itu, Naya berusaha mengambil dari tangan Naufal. Kali ini Naya yang menggiring bola dan berhasil memasuki nya.

“Satu kosong,” ucapnya sombong.

“Baru juga permulaan, itu tuh latihan.”

“Sombong, bilang aja takut di kalah kan .” Naya memberikan pose jempolnya lalu di balik ke bawah, tanda meledek.

“Nanti juga lo kalah.” Naufal kembali merebut bola itu, kali ini dia benar-benar serius bermain karena Naya tidak main-main dengan ucapannya.

Naufal terus menerus memasuki bola itu ke dalam ring, hingga tak ada luang untuk Naya.

“Tiga, satu.”

“Dua, Tiga.”

Ketika Naufal mendribling kembali bola dan ingin lompat memasukan bola kedalam ring, Naya menarik baju Naufal tujuannya agar Naufal jatuh dan Naya merebut bola itu. Namun sayangnya keduanya malah jatuh bersamaan, dengan posisi tangan Naufal di bawah kepala Naya. Naufal sebagai melakukan itu agar kepala Naya tidak terbentur.

Mata keduanya saling bertemu, sekitar beberapa detik mereka bertatapan dengan posisi yang masih sama, jarak keduanya begitu dekat. Melupakan bola basket yang entah kemana.

“Kok gue jadi deg-degan ya?” monolognya dalam hati. Pasalnya jantungnya saat ini berdetak lebih kencang tak seperti biasanya.

“Bang Naufal, Kak Naya!” panggilan Vero membuyarkan lamunan keduanya.

Keduanya bangkit untuk berdiri, menoleh ke arah sumber suara.

“Kalau mau romantis-romantisan itu di kamar, bukan di sini,” ledek Vero.

“Ada apa sih?” tanya Naufal.

“Di panggil Oma, suruh ke kamarnya,” jawab Vero.

“Oh.” Keduanya beranjak pergi menemui Oma.

“Lain kali kalau pacar jangan di sini, ketauan kan,” ledek Vero.

“Bacot lo!” sahut mereka bersamaan.

“Cie … barengan,” ledek Naufal lagi.

Keduanya saling tatap menatap, hanya kebetulan samaan.

“Apaan sih lo Verong.” Naufal mengusap wajah Vero kasar, lalu beranjak pergi, diikuti Naya dari belakang.

“Tangan lo bau debu, Bang.”

**

“Oma!” panggil Naufal.

Oma nya tengah duduk di meja rias sembari memegang sebuah kotak kayu berwarna coklat.

“Sini duduk!” Kemudian mereka berdua duduk di tepi ranjang kasur.

“Ada apa Oma?” tanya Naufal. Dari matanya, Naufal melihat Oma seperti orang yang habis menangis.

Kemudian Oma Yuma membuka kotak itu, banyak sekali perhiasan di dalamnya, Naya saja sampai terkejut melihat perhiasan sebanyak itu, apalagi ada ada berliannya.

“Perhiasan ini adalah perhiasan peninggalan Anita, mamanya Naufal dan Vero. Sebelum Anita pergi, dia berpesan pada Oma berikan kalung berlian ini kepada menantunya, sekarang kan Naufal sudah menikahi kamu, jadi kalung berlian ini jadi milik kamu,” terang Oma sambil memasangkan kalung berlian ini di leher Naya.

“Cantik.”

“Jaga kalung ini ya,” pesan Oma.

Perasaan haru itu yang Naya rasakan. Keluarga Nuafal begitu baik padanya. Dalam hidupnya, ia belum pernah menemukan berlian secantik ini.

“Lo cocok pake ini, Nay,” monolog Naufal dalam hati, melukiskan senyuman manis.

“Makasih Oma, Naya bakal jaga kalung ini,” janji Naya.

“Jadi kapan kalian mau ngasih cicit buat Oma?”

Pertanyaan itu sontak membuat keduanya terkejut, Naya hanya nyengir matanya mengkode Naufal untuk menjawab pertanyaan Oma.

“In syaa Allah Oma, lagi pula Naufal nggak mau buru-buru punya anak, kita juga nikah belum lama ini, masih pengen menikmati masa-masa pasutri baru,” jelas Naufal.

“Iya Oma, lagi pula Naya baru aja lulus kuliah,” sambung Naya yang diberi anggukan oleh Naufal.

“Yaudah, tapi jangan lama-lama ya.”

Keduanya hanya tersenyum mengiyakan.

**

“Kamu mau makan apa?” tanya Vero, tangannya mengelus lembut Kayra.

“Aku mau bakso sama jus jeruk.”

Jam istirahat mereka habiskan untuk berpacaran di kantin. Mereka duduk di pojok kanan jika menatap ke dalam langsung melihat lapangan utama. Sikap Kayra yang begitu manja membuat Vero semakin gemas dengan gadis berkepang dua itu.

“Aku pesenin ya.”

“Jangan lama-lama ya sayang, makasih.”

1
kath_30
Ngakak abis!
Abigail Carmona
Penulisnya jenius! 🌟
Anik Nurmala: makasih, jangan bosen² untuk mampir ya
total 1 replies
Husna
Bikin merinding! 😱
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!