Queen Azura adalah seorang gadis tangguh dan tidak pernah takut pada apapun. tumbuh sebagai anak Yatin piatu membuatnya menjadi anak yang kuat. Azura juga merupakan gadis berhati dingin dan pendiam. Dia tidak terlalu suka berinteraksi dengan orang yang tidak dikenalnya terlebih jika orang itu tidak dia sukai. memiliki wajah sangar terkadang membuatnya ditakuti banyak orang, yah tentu saja Azura adalah mantan petinju wanita. dia selalu memenangkan kejuaraan tinju selama ini. Azura hanya memiliki 1 sahabat, sedangkan kekasih Azura tentu saja tidak memilikinya. dengan wajah menakutkan seperti itu memang siapa yang mau menjadi kekasihnya. Selama hidupnya Azura belum pernah merasakan yang namanya cinta dan dia juga tidak begitu tertarik dengan yang namanya cinta. Karena bagi Azura cinta hanya membuat seseorang menjadi lemah.
Bagaimana kisah Azura si perempuan tangguh yang tidak mengenal arti cinta, Justru bertransmigrasi ke tubuh seorang wanita yang selalu mengejar cinta suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nitaastri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Jantung Alexander berdegup kencang saat melihat semua situs berita online yang saat ini sedang memberitakan istrinya.
Alexander tidak menyangka istrinya akan berbuat seperti itu, terlebih dalam beberapa Video yang beredar luas di dunia Maya. Saat itu Sofia bahkan masih duduk di bangku sekolah.
Alexander tidak pernah menyangka kalau istrinya adalah seorang wanita bayaran. Selama ini dia selalu berpikir bahwa istrinya adalah wanita baik-baik. Memang benar saat mereka menikah dulu istrinya tidak virgin lagi tapi dia tidak pernah menyangka bahwa istrinya kehilangan keperawanannya dengan cara sekotor itu.
Kecewa, sedih, marah itu yang dirasakan Alexander saat ini. Ternyata dia tidak mengenal istrinya dengan baik selama ini.
°°°°°°°
Sama halnya dengan Alexander, saat ini kekecewaan juga di rasakan oleh seluruh keluarga Winata. Mereka tidak pernah menyangka putri yang selama ini mereka banggakan akan melakukan hal paling memalukan seperti itu.
Setelah semua kebusukan Sofia terbongkar, tidak ada lagi yang menemani Sofia saat ini. Mereka semua pergi meninggalkan Sofia sendiri.
Perusahaan keluarga Winata maupun William saat ini sedang di ujung tanduk. Saham kedua perusahaan itu anjlok karena kelakuan putri dan menantu mereka.
"Pa sekarang kita harus gimana? banyak investor mencabut investasi mereka di perusahaan kita karena skandal Sofia pa. Bahkan ada banyak kerjasama perusahaan kita juga di batalkan begitu saja. Perusahaan kita saat ini mengalami banyak kerugian karena ini pa." Ujar Felix khawatir
"Papa juga nggak tau, papa pusing. Apa beritanya sudah di take down saat ini Rey?" Michael mengalihkan pandangannya kearah putra sulungnya.
"nggak bisa pa, aku nggak tau akun yang nyebarin semua video itu. Aku udah minta Raka juga buat lacak akun itu tapi nggak ketemu. Kalau situs berita yang lain masih bisa di atasi." Ujar Reynard
"Sial." Michael menyugar rambutnya frustasi.
Michael merasa sangat marah, dan juga kecewa pada Sofia saat ini. Padahal dia sudah menyayangi anak itu sepenuh hati tapi justru anak itu membalas dengan mempermalukan dirinya. Tiba-tiba saja Michael memikirkan putri kandungnya yang selama ini dia terlantarkan hanya untuk anak angkatnya itu. Michael merasa sangat berdosa pada putrinya itu. Michael pikir mungkin ini adalah karma atas semua dosa dan kesalahannya pada putri kandungnya.
"hiks hiks" Michael menutup matanya dengan kedua tangannya dan menangis terisak saat mengingat semua kejahatan yang telah dia lakukan pada putri kandungnya sendiri.
"Aku adalah ayah terburuk di dunia." gumam Michael
melihat ayah mereka menangis terisak, kedua putra Michael berpikir mungkin ayah mereka sedih karena pemberitaan ini.
"Pa udah ya jangan nangis, semua akan kembali seperti dulu lagi. Aku dan Reynard janji akan segera menyelesaikan masalah ini. Kita janji perusahaan akan baik-baik aja."Ucap Felix menenangkan sang ayah.
"Papa Nggak sedih karena pemberitaan ini atau tentang perusahaan fel, tapi papa sedih karena teringat dengan semua dosa papa sama Nadine." lirih Michael memandang kedua putranya dengan sorot mata sedih.
"Kenapa papa tiba-tiba pikirin Nadine ?" Tanya Felix dengan ketus.
"Papa ingat semua perbuatan jahat kita sama Nadine, dan biar gimanapun Nadine tetap adik kandung kalian. Dia lahir dari ayah dan ibu yang sama seperti kalian. Tapi dia tidak seberuntung kalian bertiga yang tumbuh dengan penuh cinta dari mama dan papa. Dia justru tumbuh dengan semua kebencian mama dan papa. Sebenarnya papa sama sekali nggak membenci Nadine, jujur saja hati papa selalu sakit setiap kali melihat mama dan kalian menyiksa fisik maupun batin Nadine. Tapi papa nggak bisa lakuin apa-apa buat bela anak papa itu. Papa terlalu takut kalau mama kalian akan lakuin hal nekat lagi kalau seandainya papa bela Nadine. Bahkan papa juga dengan sengaja mengatakan sama Nadine kalau papa membenci dia karena dia bodoh dan papa benci punya anak bodoh padahal semua nggak seperti itu. Papa harus ngelakuin itu karena kalau nggak mama pasti akan lebih parah lagi menyakiti adik kalian itu. Papa selama ini selalu merasa sebagai papa yang tidak berguna untuk Nadine. Rasa cinta papa sama Mama kalian, membuat papa dengan tega menyakiti putri kandung papa satu-satunya. Papa bahkan di tuntut untuk lebih menyayangi anak orang lain di bandingkan putri kandung papa sendiri dan begonya papa mengikuti semua itu. Walaupun Sofia adalah anak sahabat papa dan mama tapi tetap saja Sofia bukan darah daging papa. Selama ini papa terlalu pengecut, papa nggak bisa tegas sama Mama kalian." Jelas Michael penuh penyesalan. Tapi akankah penyesalannya ini bisa memperbaiki hubungannya yang telah rusak dengan sang putri.
"Maksud papa gimana, aku nggak ngerti pa." ujar Reynard sedikit bingung.
"Bukannya wajar ya kalau mama itu benci sama Nadine karena Nadine udah bunuh saudara kembarnya sendiri yang tidak lain adik perempuan kita juga." Sarkas Felix memandang jengkel sang ayah.
"Apa kamu pernah melihat Nadine membunuh Naomi Felix?" Tanya Michael memandang tajam sang putra. Sedangkan yang di tatap hanya diam tidak mampu menjawab sang ayah.
"Benar juga, aku nggak pernah lihat Nadine bunuh Naomi tapi kenapa mama bilang yang bunuh Naomi itu Nadine?" Batin Felix mencoba menggali kembali ingatannya di masalalu begitu juga dengan Reynard. Dia juga sedang mengingat-ingat kapan Nadine membunuh Naomi, kenapa mereka tidak pernah mengingat hal itu padahal saat Nadine lahir dia sudah berusia 6 tahun saat itu sedangkan Felix 4 tahun dan Raka 2 tahun.
"Nadine nggak pernah membunuh Naomi." Tegas Michael.
"Tapi kata mama.
"Naomi meninggal saat masih di dalam kandungan mama kalian. Saat usia kandungan mama kalian 7 bulan, mama dan papa baru mengetahui bahwa mama mengalami Ballantyne Sindrom atau yang lebih di kenal dengan Mirror sindrom. Saat mengetahui hal itu, salah satu bayi di dalam kandungan mama kalian sudah meninggal karena terjadinya penumpukan cairan di dalam tubuh adik kalian sedangkan Nadine saat itu juga hampir saja meninggal karena dia juga mengalami hal yang sama hanya saja Tuhan masih menyayangi anak itu hingga dia berhasil selamat. Mama kalian mengalami depresi berat sejak saat itu, dia mulai menyalahkan Nadine atas semua yang telah terjadi pada Naomi padahal itu semua bukan salah Nadine. Papa waktu itu udah coba ngomong ke mama kalian tapi mama kalian justru bersikeras bahwa itu salah Nadine. Mungkin mama kalian nggak terima atas apa yang sudah terjadi sama Naomi maka dari itu dia mencari orang untuk bisa dia salahkan dan orang itu adalah Nadine. Pernah papa bertengkar sama Mama kalian karena masalah ini, waktu itu umur Nadine 2 tahun. Papa yakin kalian pasti ingat masalah itu. Ingat saat perut mama kalian tertikam waktu itu dan mama kalian justru menyalahkan Nadine bahwa itu adalah salah Nadine dan kalian bertiga justru berpikir bahwa nadinelah yang menikam mama kalian. Tapi coba kalian pikir bagaimana caranya Nadine yang masih berusia 2 tahun menikam mama kalian. sedangkan tinggi Nadine hanya sebatas betis mama kalian saja. Saat itu mama kalian menikam dirinya sendiri di depan papa, hal itu terjadi karena mama sama papa bertengkar karena papa membela Nadine saat itu. Papa menjelaskan kalau Naomi meninggal bukan karena Nadine, tapi itu semua karena takdir. Mama nggak terima, mama berpikir papa lebih menyayangi Nadine daripada mama. Sejak saat itu setiap papa mencoba membela Nadine, mama pasti akan lakuin hal nekat untuk menyakiti dirinya sendiri. Bahkan papa sudah berkali-kali membujuk mama kalian untuk menemui psikologi tapi di tolak mama kalian. Mama selalu marah tiap papa paksa mama untuk periksa sampai akhirnya papa nyerah. Dan karena papa terlalu mencintai mama kalian, jadi pada akhirnya papa memilih untuk tidak memihak Nadine juga." Ujar Michael, hatinya sakit saat mengingat ketidakmampuan dirinya dalam membimbing istrinya sendiri. Hatinya miris saat mengingat semua perbuatan jahat yang sudah mereka lakukan pada putri bungsunya itu.
Mendengar cerita sang ayah, Reynard dan Felix sangat terkejut. Selama ini mereka sudah sangat salah paham dengan adik mereka. Mereka juga tidak mengerti kenapa bisa ibu mereka sebenci itu pada putri kandungnya sendiri. Padahal adik mereka memang tidak bersalah, Felix dan Reynard jadi merasa sangat bersalah pada Nadine.
Mereka berpikir apakah Nadine masih Sudi memaafkan mereka setelah semua perbuatan jahat mereka pada Nadine selama ini.
BERSAMBUNG
pusing aku