Ini novel asli yang diadaptasi menjadi webseries yang berjudul sama, dibintangi oleh Dinda Kirana dan Ryukenli yang tayang di Genflix.
Boy Arbeto putra dari keturunan Arbeto yang cukup terkenal, memiliki wajah tampan, dan kaya raya. Hidupnya sangat sempurna dengan banyaknya wanita yang dimilikinya, membuat pria itu dijuluki sebagai sang Casanova sejati.
Tapi apa jadinya jika sang Casanova di jodohkan dengan seorang gadis lugu, berusia tujuh belas tahun yang baru lulus sekolah bernama Tita Anggara? Akankah pernikahan yang dilandasi oleh perjodohan itu akan berjalan mulus, ataukah sebaliknya?
Yuk kita ikuti kisah cinta manis penuh gelak tawa Boy Arbeto dan Tita Anggara 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 10
Mansion utama.
"Ada apa ini Mom?" tanya Boy, saat sudah sampai di ruang tengah mansion utama.
"Mulai hari ini kau akan di pingit." Jawab Luna.
"Di pingit? Apa itu di pingit?" Boy mengerutkan keningnya.
"Di pingit itu ... apa ya? Bentar Mom lupa." Luna menaruh jari telunjuknya di kening, tanda ia sedang berpikir dengan keras.
"Oh my God." Boy berdecak kesal karena lagi-lagi Mom Luna bertingkah aneh.
"Oh iya mom ingat!"
Luna menepuk bahu putranya dengan keras, membuat Boy meringis dengan wajah kesalnya.
"Di pingit itu adalah satu tradisi di pernikahan adat Jawa, di mana calon mempelai perempuan dilarang ke luar rumah atau bertemu calon mempelai laki-laki sampai hari pernikahan berlangsung. Itu artinya mulai hari ini kau akan dikurung." Ucap Luna sembari mengusap kepala putranya dengan penuh kasih.
"Mom ..." Boy menghentikan gerakan tangan Mom Luna. "Aku ini pria, sejak kapan aku berubah jadi wanita?"
"Memangnya siapa yang bilang kalau kau itu wanita?' Luna balik bertanya dengan wajah yang bingung.
"Ck ...." Boy berdecak dengan kesal. "Mom bilang calon mempelai perempuan dilarang ke luar rumah atau bertemu calon mempelai laki-laki sampai hari pernikahan berlangsung. Aku ini kan mempelai pria?" Protes Boy.
"Dalam kasus mu beda, kau sebagai pengantin pria yang akan di pingit agar tidak menggagalkan rencana pernikahan ini." Luna tertawa penuh kemenangan.
"What? Mom kau itu benar-benar—"
"Benar-benar cantik bukan?" Luna mengerlingkan matanya.
Boy hanya menjawab dengan menghela napasnya dengan kasar. "Mom pernikahan aku itu masih lama, untuk apa aku dikurung hari ini?"
"Siapa bilang hari pernikahan mu masih lama? Hari pernikahan kau itu tiga hari lagi."
"What?"
Boy yang sangat terkejut sampai membelalakkan kedua matanya, bahkan kedua mata itu terlihat hampir keluar dari tempatnya.
"Ini gila! Berkas pengantin wanitanya saja baru aku terima hari ini, kenapa hari pernikahannya cepat sekali." Protes Boy masih dengan wajah yang terkejut.
Luna hanya tersenyum lalu duduk di sebelah putranya. "Kau tahu B? Mom sangat bahagia karena akhirnya sebentar lagi mom akan punya menantu."
Boy terdiam sembari menatap wajah Mom Luna, ia tidak pernah melihat wajah Mommy nya seserius hari ini dan itu sukses membuatnya merasa bersalah karena akan menggagalkan keinginan Mom Luna untuk mempunyai menantu.
"Tapi kau tahu, B? Yang paling membahagiakan dari semua ini adalah sebentar lagi tugas Mom akan berpindah ke Istrimu, jadi Mom bisa bebas tanpa memikirkan kau yang berbuat aneh-aneh." Luna tertawa dengan penuh rasa bahagia.
"Sial! Aku tarik ucapkan lagi, aku tidak akan merasa bersalah karena sudah menggagalkan rencana mom mempunyai menantu." Umpat Boy dalam hati.
"Sekarang kau diam di sini! Dan jangan pernah keluar satu langkah pun dari pintu Mansion!" Perintah Luna. "Oh ya, mana ponselmu?"
"Untuk apa Mom?"
"Tentu saja ponselmu akan Mom tahan, agar kau tidak bisa berkutik lagi."
Boy dengan terpaksa menyerahkan ponselnya, karena tidak mau berdebat lagi dengan mom Luna. Karena bagi Boy akan percuma berdebat dengan Mom nya, karena yang ada ia akan semakin setres sendiri.
"Terima kasih sayang." Ucap Luna setelah mendapat ponsel Boy, lalu ia berjalan keluar dari mansion setelah sebelumnya mengingatkan pada pengawalnya untuk menjaga putranya jangan sampai kabur.
"Mom .. mom ...." Boy menggelengkan kepalanya saat melihat punggung Mommy nya menghilang di balik pintu Mansion utama. "Aku ini Boy Arbeto pemimpin Tim Delta, mana mungkin aku bisa di tahan di mansion utama." Boy tersenyum penuh kemenangan, namun senyum itu menghilang saat ia melihat Mark orang kepercayaan Grandpa Kenzo yang sekarang menjadi orang kepercayaan Dad Dafa. "Habislah aku." Boy menghela napasnya dengan berat.