Rahasia Menantu Culun
Rahasia Menantu Culun
Prolog
Citra Astika Pratama sering dipanggil Citra. Saat ini dia telah menikah selama dua tahun lamanya bersama dengan Rifki Ansori Bagaskara.
Sampai saat ini dia memang belum bisa memberikan keturunan. Hingga membuat ibu mertuanya selalu menghina dirinya. Kata-kata kasar seperti wanita culun, jelek dan kacamata besar selalu menjadi makanan sehari-harinya. Tapi kalau dibilang wanita mandul, Citra tidak terima. Karena dia memang tidak mandul.
****
Citra menikah dengan Rifki karena suatu alasan yang dia sendiri tidak mengerti. Kakeknya tiba-tiba memintanya untuk meninggalkan semua dunia yang ia geluti saat itu.
Kemudian kakeknya membawa Citra bertemu dengan kakeknya Rifki. Lalu keduanya menjodohkan Citra dan Rifki secara mendadak.
Pada saat itu, Rifki menolak mentah-mentah menikah dengan Citra, karena memang Citra bukanlah tipe wanita yang dia cintai. Dan Citra sempat mendengar sedikit obrolan Rifki dengan kakeknya, kalau Citra tidak menarik sama sekali, apa yang dia harapkan dari Citra? Malah akan selalu membuat dirinya di olok-olok oleh teman-temannya, jika mengetahui kalau ia menikah dengan wanita culun dan jelek seperti Citra.
Namun, kakeknya langsung mengancam dengan mengatakan, kalau dia tidak akan memberikan warisan sepersen pun kepada Rifki, jika dia tidak setuju menikah dengan Citra, dan akan dihapus dari daftar keluarga Bagaskara selama-lamanya.
Rifki yang mendengar ancaman itu, kini dia tak punya pilihan lain, selain menyetujui permintaan kakeknya untuk menikahi Citra.
Awalnya Citra sangat senang mendengar kabar, kalau Rifki sudah menyetujui pernikahan mereka. Karena memang dari dulu Citra sudah menaruh hati pada Rifki. Tapi Citra tidak menyangka, setelah ia menikah dengan Rifki dia malah di perlakukan dengan sangat buruk. Bahkan melebihi pembantu sekalipun.
Citra pun mengerjakan semua perintah dari suaminya tanpa berniat membantah sedikitpun. Karena Citra memang sangat mencintai Rifki. Maka dari itu selama dua tahun ini Citra lebih banyak diam, dan melakukan semua yang diminta oleh suaminya.
Belum lagi ibu Rifki yang selalu memarahinya, jika pekerjaan yang dia lakukan tak sesuai harapan ibu mertuanya. Citra bakal kena omel seharian. Bahkan sampai malam hari mulut mertuanya tak henti mengoceh tak karuan. Dan kadang-kadang kalau di pikir-pikir semua yang dia alami, ingin rasanya dia meninggalkan rumah ini. Tapi, niatnya itu dia urungkan karena masih ada kakek Rifki yang selalu membela dan menyayanginya saat itu.
Namun sekarang, sudah beberapa bulan kakek Rifki meninggalkan Keluarga Bagaskara menghadap yang maha kuasa, dan Citra berharap dia juga sudah tenang di alam sana. Dan sekarang tinggallah Citra sendiri di rumah mewah itu, tanpa ada seorangpun yang membela dirinya.
Seperti sekarang ini, Citra hanya telat bangun tiga menit saja, ibu mertuanya sudah mengguyur seluruh tubuhnya yang masih tidur di atas ranjang dengan seember air Es, dan membuat seluruh tubuh Citra menggigil hebat tak karuan.
" Bangun kau wanita culun, dasar tidak berguna, sudah untung anakku mau menikah denganmu, dan menampung dirimu di rumah mewah kami. Jika tidak! kamu sudah hidup di jalanan dan menjadi seorang gembel," bentak ibu mertuanya. sambil berkacak pinggang di hadapan Citra.
Dengan sempoyongan Citra mulai menyibakkan selimut yang sudah basah kuyup itu dari tubuhnya, kemudian dia bangun dari tempat tidur tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Tanpa ibu mertuanya sadari, Rifki tiba-tiba keluar dari dalam ruang kerjanya, karena mendengar keributan yang disebabkan oleh ibunya.
" Ada apa sih mom, pagi-pagi buta begini kalian sudah mengganggu tidurku," ucap Rifki sambil merapikan rambutnya yang tampak sedikit berantakan.
Ya, selama dua tahun. Citra dan Rifki memang jarang tidur seranjang, dan dia lebih memilih tidur di ruang kerjanya daripada tidur bersama dengan Citra.
****
Sedangkan Citra yang hendak masuk ke dalam kamar mandi, menyempatkan melirik sekilas wajah garang ibu mertuanya. Namun, hatinya sangat miris ketika wajah garang yang di tunjukkan padanya kini berubah sangat manis, saat melihat Rifki yang masih mengucek matanya.
Ibu mertuanya kini mendekat kearah anaknya dengan memasang senyum termanisnya.
" Hei… anak Mommy yang paling ganteng sedunia ternyata sudah bangun," ucapnya yang hendak memeluk Rifki.
Namun, dengan secepat kilat pula mas Rifki menghalau tindakan ibu mertuaku itu.
" Stop Mom…! Aku ini bukan anak kecil lagi, yang seenak jidat mami memeluk diriku," ucap mas Rifki sambil menahan tubuh ibu mertuaku dengan kedua tangan.
Ibu mertuaku tampak sedikit menyunggingkan senyuman ketika melihat tingkah anak kesayangannya, lalu dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
" Maaf sayang, Mom lupa. Mom pikir kamu masih berusia delapan tahun. Ternyata anak Mom sudah menikah, habisnya... salah kamu juga sih, belum memberikan cucu pada Mommy," ucap ibu mertuaku sambil cengengesan.
Mendengar hal tersebut membuat mas Rifki berdecak kesal. Lalu dia melihat kearahku, sambil menatap diriku dengan tajam.
Aku yang menyadari hal tersebut, membuat diriku salah tingkah. Kemudian aku langsung berlari masuk ke dalam kamar mandi, lalu aku menutup pintunya. Dan sekarang aku tidak tau apa yang dibicarakan oleh ibu mertuaku dengan mas Rifki.
Yang jelas aku hanya mendengar samar-samar bahwa ibu mertuaku menyuruh mas Rifki untuk segera menceraikan diriku, karena aku tidak bisa memberikan keturunan.
Bagaimana bisa aku memberikan keturunan, selama dua tahun mas Rifki tak pernah Sudi menyentuhku walau itu hanya sehelai rambut.
Sedangkan aku yang berada di dalam kamar mandi, hanya bisa pasrah sembari mengusap dada hingga beberapa kali, bahkan kali ini aku sudah tidak bisa menahan air mata yang kini sudah membanjiri pipi buluk ku, karena aku memang tidak sempat merawat diri. Sebab, setelah menikah dengan mas Rifki aku selalu sibuk mengerjakan pekerjaan rumah.
" Kakek bagaimana ini? apa yang harus aku lakukan, maafkan aku jika suatu saat aku tidak bisa memenuhi janjiku padamu," ucap Citra dalam hati. sambil menaruh kacamata besarnya di atas nakas. Kemudian Ia berjalan menuju bathtub dan berendam sejenak untuk menenangkan pikirannya yang sedang kacau.
Namun, baru saja Citra memejamkan mata dan merilekskan tubuhnya di dalam bathtub, tiba-tiba Rifki menggedor pintu kamar mandi, hingga membuat Citra langsung berdiri dan membuka pintu. Dan kali ini dia hanya menggunakan handuk yang menutupi bagian sensitifnya saja.
" A...ada apa mas?" tanya Citra sambil menunduk malu.
Bukannya menjawab pertanyaan Citra, Rifki malah tersenyum penuh arti, dan sekarang Citra tidak tau apa yang ada di dalam pikirkan suaminya, hingga dia melangkah mundur ketika tangan kanan Rifki hendak menarik handuk yang menutupi bagian sensitifnya.
Sedangkan Rifki yang melihat ekspresi Citra, dia malah tertawa terbahak-bahak. Kemudian ia menatap sinis ke arah Citra.
" Ha...ha..ha."
" Apa yang kamu pikirkan Citra? kau pikir aku akan tergoda dengan tubuh jelekmu itu, walaupun kau telanjang bulat sekalipun di hadapanku aku tidak akan tergoda," ucap Rifki. Kemudian dia mendorong tubuh Citra ke belakang.
" Minggir, aku mau mandi," ucapnya dengan sedikit berteriak.
Citra yang mendengar ucapan suaminya hanya bisa menangis dalam hati, kemudian dia mengambil kaca mata besarnya yang ada di atas Nakas. Lalu ia keluar dari dalam kamar mandi dengan hati yang sangat terluka, mengingat ucapan suaminya barusan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
babygirl♡
....
2024-06-05
0
babygirl♡
...
2024-06-05
0
Hartaty
masa 2 tahun gak tau wajah asli istrinya,emang pake kacamata terusbgak dilepas pada saat tidur
2024-05-22
1