Kisah dua orang sahabat yang dipertemukan kembali setelah mereka berpisah dari pasangan masing-masing !
Gadis Ayudia Zahira terpaksa menuruti permintaan Ibu dari sahabatnya untuk menikah dengan putranya.
Karena sang Ibu merasa sudah tidak mempunyai waktu yang lama di dunia ini.
Dipertemukan di usia yang tak lagi muda, apakah mereka bisa menumbuhkan benih-benih cinta, atau akhirnya berpisah seperti sebelumnya !
Yuk, ikuti terus ceritanya !
Jangan Lupa Like & komen setelah membaca, Terimakasih!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aquarius97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERANG DINGIN
Kesalahpahaman antara Alan dan Gadis masih berlanjut hingga beberapa bulan.
Selama itu pula Alan tetap tinggal di apartemennya.
Gadis pernah berinisiatif ke rumah sakit mengantar makan siang untuk Alan berharap hubungan dengan suaminya membaik.
Namun begitu sampai disana Gadis melihat sang suami sedang ngobrol bersama seorang perawat di koridor.
Melihat suaminya tersenyum dan tengah asyik dengan perempuan lain membuat sudut hatinya sedikit berdenyut, Gadis pun segera berbalik dan mengurungkan niatnya kesana.
Ia jadi berfikir apakah Alan mencari pelampiasan lain sehingga ia tidak mau pulang selama ini walaupun sudah diminta oleh Gadis.
Semenjak hari itu, Gadis tidak ingin ke rumah sakit lagi. Ia juga tidak meminta Alan untuk pulang lagi, tidak ingin ambil pusing dengan kelakuan sang suami dan tidak ingin patah hati seperti masa-masa remaja.
Menurutnya usianya sudah tak muda lagi dan sayang jika waktunya dihabiskan dengan hal-hal semacam itu.
Gadis memilih menyibukkan diri dan mengembangkan bisnisnya.
Walaupun tidak bertemu namun mereka berdua tetap berkomunikasi setiap hari, meski tidak banyak dan selalu dengan topik yang sama Juga terkesan dingin.
Alan teringat akan pesan putranya yang mengatakan bahwa Ibunya selalu telat makan jika sudah menyangkut pekerjaan.
Alan pun selalu mengingatkan Gadis, entah dilakukan atau tidak, Karena ia sudah hafal sifat Gadis yang keras kepala.
Pada intinya kesalahan pahaman di rumah tangga mereka karena kurang nya sikap saling terbuka .
Di suatu sisi Gadis masih belum terbiasa dengan kehadiran Alan, memang benar dulu mereka sangat dekat tetapi saat itu Gadis menganggap Alan hanya sahabat jadi rasa canggung tidak ada, berbeda di posisi sekarang bahwa Alan adalah suaminya. Gadis bingung dan canggung menempatkan diri, sedangkan di benak Alan ia berfikir istrinya menghindar karena tidak bisa menerima kekurangannya, sama seperti sang mantan istri.
***
Akhir pekan Gadis masih bermalas-malasan di balik selimut.
Hingga tiba-tiba dering ponsel membangunkannya.
"Siapa sih pagi-pagi nelfon?" keluhnya sambil meraih Handphone di nakas
Pagi apanya dis ini udah Jam 10 siang haha
"Asalamualaikum mi?"sapanya terlebih dahulu
"Walaikumsalam nak, kamu gimana kabarnya? Sayang banget ngga bisa ikut Alan kesini?"
perkataan sang ibu mertua membuatnya langsung terduduk, ia bingung harus berkata apa selain meminta maaf.
"sialan memang tuh anak, kenapa kesana ngga bilang-bilang coba !"gerutunya dalam hati
"Alan bilang akhir-akhir ini kamu sibuk banget, makanya ngga bisa ikut kesini. Jangan terlalu capek kerja nak, perhatikan kondisi badanmu juga" pesan Mami Rosa
"Ish, pinter banget lagi berkilahnya. Coba aja mami tau yang sebenarnya" batinnya lagi
"Iya mii makasih ya mi, Mami sehat-sehat juga"
Setelah puas mengobrol panggilan pun terputus.
**
Dua hari kemudian Alan kembali ke Jakarta, dan ia memutuskan pulang kerumah Gadis.
Alan sedikit terusik dengan perubahan istrinya dua bulan ini yang tidak memintanya lagi untuk pulang.
Rumah masih sepi karena ini masih jam dua siang, istrinya pasti masih sibuk di konveksi. Ia mengeluarkan kunci rumah dari dalam tas yang dulu sempat ia ambil sebelum ke apartemen.
Saat Matahari setengah terbenam Gadis baru pulang, ia membuka pintu kamar dan terkejut.
"MASYA ALLAH!" teriaknya
ia hampir terjungkal ke belakang.
Bagaimana tidak terkejut, biasanya saja saat pulang tidak ada siapapun dirumah.
Dan hari ini di ujung sofa kamarnya terlihat seseorang tengah santai membaca koran.
Bahkan seseorang tersebut tidak bereaksi setelah membuatnya terkejut.
Gadis mengusap dadanya sebentar untuk menetralisir rasa keterkejutan nya.
Padahal yang sebenarnya terjadi, dibalik koran Alan sedang mati-matian menahan tawa.
Gadis pun masuk tanpa menyapa suaminya, perang dingin masih berlanjut rupanya 😁
Tak lama Gadis masuk ke kamar mandi sambil ngedumel di dalam hati.
"tumben inget pulang kesambet angin apa!"
...****************...