TWINS B SI TAMPAN YANG LICIK

sementara di kediaman David mereka semua sudah berkumpul di ruang makan,mereka makan dengan tawa riang di atas meja makan

setelah makan merek duduk di ruang tamu,tak berselang lama tampak yena dan yema yang datang bersama, Yena dan Yema merupakan anak dari desalan dan indah sahabat sedari kecil Briana bahkan Yena dan Yema sekolah di tempat yang sama dengan Brianna

kedatangan ke dua gadis cantik tersebut membuat semua orang semakin bahagia,Yema dan Yena menyapa semua orang di ruanga tersebut

Yema tersenyum melihat Galang yang semakin hari semakin tampan,sedang Yena matanya melirik kesana-kemari seperti mencari seseorang

"dia belum datang mungkin sebentar lagi dia akan Sampai." ucap Briana yang tau siapa yang di cari oleh Yena,tak berselang lama mobil istana Benua terparkir lengkap dengan mobil pengawal kerajaan

Raja Bastian keluar dengan elegan meningalakan semua pengawalnya di luar rumah

Bastian masuk ke dalam rumah memeluk ke dua orang tuanya dan juga ke dua kakak laki-lakinya,kemudian dia melihat sang kakak perempuan yang membuatnya tersenyum lembut walaupun dia sering menjadi kambing hitam kenakalan kakaknya tapi baginya Briana adalah orang terdekatnya yang selalu melalui semuanya bersama

"wah aku tak menyangka kau akan tumbuh setampan dan se gagah ini aku bahkan sampai tak berkedip melihat mu." ucap Briana dengan senyuman mengembang

"aku tau aku tampan,tapi terimakasih atas pujian mu ." ucap Bastian

"kau memang tak berubah,tapi aku sangat menyayangi mu, terima kasih selalu menjadi perisai di dalam hidupku walaupun aku selalu membuatmu dalam Maslah." ucap Briana tulus

" apa gunanya kita memiliki saudara kalau tak bisa saling melindungi." ucapan Bastian membuat Briana memeluk erat tubuh saudara kembaranya yang selalu dia ganggu dan di buat menjadi kambing hitam dari semua kejahilan yang di lakukanya, walaupun semua orang tau ulahnya dan Briana memang tak pernah mengatakan tidak pada semua perbuatannya,setelah melakukan kesalahan Briana akan tertunduk diam,karena itu Bastian yang akan selalu maju menjadi kambing hitam dari saudaranya,yang sangat usil dan senang bermain.

"kau sudah banyak berubah sekarang kau lebih dewasa dari yang lalu,itu membuatku sangat bahagia." ucap Bastian sambil memeluk tubuh Briana

"kau tau kakek buyut selalu memanjakan ku dari kecil,tapi saat dia akan meningal dia mengatakan satu hal padaku,bersikaplah dewasa ,gunakan kemampuanmu untuk hal baik,dan jadilah manusia yang lebih bijak." ucap Briana

Bastian tersenyum, mendengar ucapan Briana,..." aku dengar kakak Galan dan kakak Deni akan menjadi pengawal mu,apa ku masih mau membalas atas kematian marmut mu." tanyak Bastia

sambil tersenyum, Briana membisikan sesuatu pada Bastian sambil melirik Yema yang terus melihat Galang dengan malu-malu,sedangkan Galang pura-pura cuek padahal sedari tadi matanya juga melirik Yema

Bastian Tersenyum dan mengangguk,sambil melirik Yena, kemudian Bastian mendekati Briana dan membisikan sesuatu membuat Briana langsung mengaguk, mengerti

setelah berbicara kepada saudara kembaranya yang beberapa tahun tak bertemu,membuat Bastian lega ternyata Briana saat ini telah tumbuh dewasa menjadi gadis yang baik,semu itu tak lepas dari didikan kakek dan neneknya

Karen sudah sangat malam Galang dan Deni menginap di rumah si kembar begitupun,Yeni dan Yema yang ikut menginap

sementara itu di kediaman Lewis,tampak seorang anak gadis sedang merasa kesal karena tak dapat pergi ke rumah sepupunya karena kedua saudaranya menyuruhnya menunggu mereka untuk ke sana,tapi sampai detik ini ke dua kakaknya bahkan belum kelihatan batang hidungnya,membuat gadis tersebut marah

Lewis yang melihat putri bungsunya nampak kesal hanya bisa menghela nafas panjang,kedatang cucunya Briana membuat sang putri Tidak sabar untuk menemui anak tersebut yang cukup dekat dengan putrinya yang berbeda umur dua tahun dengan Briana

"sayang ayah akan mengantarmu besok ke rumah sepupumu." ucap lewis,sang putri yang bernama rose hanya mengaguk lesu lalu pergi ke kamarnya

sementara seorang pemuda yang sedang berada di meja kerjanya di kepolisian sedang sibuk dengan berkasnya sampai lupa waktu,pria tersebut menghentikan tangannya saat menatap jam tangan miliknya dia memukul jidatnya sendiri dan bergegas pulanglah

sementara di sebuah perusahan seorang pria sedang marah karena adanya beberapa pengelapan yang terjadi membuatnya harus menghukum orang-orang tersebut sebelum pulang sehingga melupakan janjinya pada adiknya tersayang

jangan lupa like, komen, vote dan hadiahnya