Zaki Iskandar Mubarak seorang CEO yang terkenal begitu sangat dingin dan datar tanpa ekspresi.Diam diam menyukai salah satu karyawatinya yang juga memiliki sifat yang sama dengannya.Jika banyak wanita yang mengejar cintanya lain akan halnya dengan Kinara Ayu Wicaksono yang merupakan karyawatinya bersikap acuh dan cuek.
Hal ini membuat Zaki penasaran dengan gadis itu.Bagaimana kisah cinta mereka?,yuk simak!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
"Zaki... siapa yang kamu maksud?", tanya Zavier setelah kepergian Dave.
"Hama yang berusaha merusak rumahtanggaku Dad",jawab Zaki.
"Maksudnya?", tanya Zavier.
"Hanya masalah kecil Dad",jawab Zaki yang tak inginkan mengatakan hal apapun pada Daddy-nya karena semua telah ia bereskan.
"Baiklah ... apapun itu , ingat jangan bertindak kriminal Zaki",ujar Zavier.
"Hmmmm"
"Daddy ke kamar dulu, suruh mertuamu untuk menginap karena ini sudah malam sekali",ujar Zavier.
"Dimana--
"Daddy suruh pulang",jawab Zavier.
"Baiklah, aku akan meminta pelayan menyiapkan kamar tamu",ujar Zaki melangkah menuju dapur.
Tuan muda ada yang bisa dibantu?",tanya seorang pelayan dengan senyuman manisnya berusaha mencari perhatian Zaki.
"Tidak... pergilah!, biar semua menjadi urusanku",jawab Zaki yang tak menatap sama sekali pelayan itu.
"Baik Tuan muda",jawab pelayan itu sedikit kecewa meninggalkan dapur itu.
Zaki mengambil beberapa bahan untuk ia olah membuat bubur.Dengan cekatan pria itu membuat nasi lembek dengan aroma khas ayam.
Setelah berkutat dengan dapur dan membersihkan kembali peralatan Zaki membawa semangkuk bubur beserta susu hangat untuk sang istri.
"Nak Zaki...Mama pulang dulu ya,titip Kinar",ujar Jian.
"Mama nginap saja ini sudah larut",jawab Zaki.
"Gak Nak...Mama harus pulang didepan sudah ada supir yang menjemput Mama",ujar Jian.
"Oh ...hati hati Ma",ujar Zaki.
"Ya...Mama pamit ya, assalamu'alaikum",ujar Jian.
"Ya... waalaikum salam", jawab Zaki.
Zaki melanjutkan langkahnya menuju kamar membawa makanan untuk sang istri.
Ceklek
"Kinar...", panggil Zaki karena ia tak menemukan sosok sang istri di kamarnya itu.
"Kinar...", ulang Zaki memanggil sang istri lalu meletakkan nampan berisi bubur dan susu itu diatas nakas.
Zaki memeriksa walk in closet namun tak menemukan sang istri, terakhir ia memeriksa kamar mandi dan benar saja sang istri tampak lemas.
"Mas..."
"Kamu kenapa, hum?",tanya Zaki lalu menggendong sang istri ala bridal style keluar dari kamar mandi.
"Mas aku tadi ke kamar mandi untuk buang air kecil tapi tiba-tiba saja aku merasa begitu sangat pusing dan lemas saat akan keluar dari kamar mandi",jawab Kinar lirih saat Zaki mendudukkannya di atas tempat tidur.
"Itu mungkin karena kamu belum makan,ayo makan dulu",ujar Zaki meraih bubur yang ia buat tadi.
"Aku bisa sendiri Mas", jawab Kinar saat Zaki akan menyuapinya.
"Baiklah... habiskan ya!",ujar Zaki.
"Huummm...",angguk Kinar.
"Aku cek pekerjaan sebentar,gak apa apa kan?, sebentar lagi Dave datang membawakan obat untuk kamu",ujar Zaki.
"Ya Mas...",jawab Kinar melanjutkan makannya.
Kinar meletakkan kembali mangkuk yang sudah kosong itu ke atas nampan, lalu meminum air putih berikut juga setengah gelas susu.
Tok tok tok
Kinar menatap pintu yang tertutup diketuk dari luar.Dengan perlahan gadis itu turun dari tempat tidur karena ia yakin itu adalah Dave yang mengantarkan obatnya.
Tok tok tok
"Sebentar...", teriak Kinar.
Dengan langkah pelan ia berjalan menuju pintu kamar.Sedangkan Zaki saat ini ada diruang kerjanya.
Ceklek
"Dave--eh
Kinar menatap pelayan muda seusia dirinya berdiri dihadapannya dengan pakaian kerjanya yang begitu ketat dan membuka satu kancing bajunya bagian atas menampilkan belahan dadanya.
"Kamu--
"Anda siapa?,bukankah ini kamar Tuan Muda?",tanya pelayan itu.
"Saya...Kinar,itu obat untuk saya kan?", tanya Kinar saat melihat pelayan itu menjinjing kresek berisi obat.
"Ini obat untuk Tuan muda, bukan untuk kamu",jawab pelayan itu.
"Tapi--
"Kinar ada apa?",tanya Zaki menghampiri sang istri.
"Mas ini--
"Tuan Muda,ini obat anda",ujar pelayan itu dengan suara mendayu-dayu.
"Berikan pada istriku,itu obat untuknya",jawab Zaki datar.
"Eh?"
"Mana?",tanya Kinar.
"I-ini",jawab pelayan itu dengan kepala tertunduk malu.
"Ayo Kinar, kamu harus istirahat",ujar Zaki menutup pintu kamarnya.
...****************...
Vote dan likenya dong readerku.