NovelToon NovelToon
Transmigrasi Nata Gadis Polos

Transmigrasi Nata Gadis Polos

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nrsl

Gwenata Putri gadis cantik, polos dan cerewet harus merenggang nyawanya akibat meminum baygon, karena melihat konten dari aplikasi tersebut yang mengatakan, sakit kepala minum baygon
Bagaimana jadinya jiwa polos Nata bertransmigrasi ke tubuh salah satu figuran novel pernah ia baca
Gweneta Syerina Amerta, gadis cantik, irit bicara dan mempunyai sifat yang dingin

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nrsl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Saat ini Neta dan wilona sedang duduk di kantin bersama Alan dkk, saat asik menikmati makanan nya. terdengar suara pekikan dari para siswi saat Liam dkk dengan gina memasuki kantin

"Aaaaa Liam ganteng banget Sih"

"Devin Devan manis banget sumpah"

"Geril ga kalah ganteng"

"Gina beruntung banget ya bisa dekat mereka"

Begitulah pekikan para siswi jamet. Sementara itu Liam dkk berjalan melewati meja Alan dkk, tetapi saat melewati meja itu tiba-tiba Gina terjatuh di dekat Neta

"aduh ss...sakit" ringis Gina terjatuh, Liam dkk yang melihat itu pun berhenti lalu membantu Gina bangun

"Lo sengaja kan bikin gina jatuh" tuduh Liam kepada Neta

"Hooh sengaja tuh pasti, demi nyari perhatian dari bos" ucap devan melirik sinis Alan dkk

Alan yang mendengar ucapan Devan pun marah lalu menggebrak meja

BRAK

Kemudian berjalan ke depan Devan lalu menarik kerah baju pemuda iłu

"Lo ga usah belagu bangsa*” ucap Alan marah, Devan pun hanya bisaa meneguk salivanya takut, Alan yang melihat ketakutan Devan pun tersenyum miring

"apaan sih lo, jelas-jelas cewek ga tau diri ini yang sengaja melukai Gina" ucap Liam tak mau kalah, Alan yang mendengar itu pun melepaskan kerah baju Devan lalu berbalik menghadap Liam

"Cewek gue atau cewek lo yang ga tau diri heh? Bahkan kalo di lihat dari segi mana pun cewek gue bagaikan ratu dan cewek lo pembantu" ucap Alan pedas sepedas omongan tetangga

Liam yang mendengar itu pun naik pitam lain pun ingin menonjok muka Alan, tetapi Alan lebih gesit menangkap pukulan Liam, lalu memutar tangan Liam sampai patah

Krek

"Arghhhh" ringis Liam kesakitan

Alan yang melihat itu pun tersenyum smirk, lalu mendekatkan wajahnya lalu berbisik

"Sekali lagi lo ganggu gue atau pun cewek gue, gue pastikan geng lo habis detik itu juga" ucap Alan dingin, kemudian menghadap Gina

"Kalo jalan pakek kaki gunakan mata juga jal*Ng" ucap Alan sinis kemudian menarik tangan Neta pergi dari sana di ikuti Galvin, Rendi, Nabil dan Wilona

Sementara itu Liam di bawah kerumah sakit karena patah tulang

...****************...

Rooftop

Setelah kejadian di kantin tadi mereka memutuskan untuk bolos dan di sinilah mereka di rooftop

"ga usah pikiran yang tadi" ucap Alan mengelus rambut Neta yang masih termenung

"llora kok ga keliatan ya hari ini" batin Neta, sementara itu Alan yang melihat Neta masih melamun pun mencium pipi Neta membuat sang empu kaget

"Mikirin apa hmm?"tanya Alan

"gapapa "ucap Neta lalu bersandar di dada bidang Alan,Alan yang melihat itu pun tersenyum tipis lalu mengelus rambut Neta

Sementara itu di pojok kiri mereka, terdapat Galvin, Rendi, Nabil dan Wilona menatap mereka malas

"Yaelah ngungsi gue ke mars kalo gini" ucap Nabil tak tahan melihat keuwuan di depannya

"Hmm gue juga pengennn"ucap Galvin lesu

"Kalo gue mah, udah ada" ucap Rendi santai, mereka yang mendengar itu pun tak percaya

"Hahaha palingan fiksi doang hah, halu lo"ucap Nabil

"Gue serius , bahkan kita dekat banget sama dia"ucap Rendi sambil senyum-senyum sendiri, mereka bertiga yang melihat itu pun ngeri

"Serem, anjir jangan senyum-senyum sendiri bukannya manis malah keliatan pahit" ucap Nabil pedas

Galvin yang mendengar ucapan Nabil pun tertawa terpingkal-pingkal

"Hahaha di ulti ga tuh" ucap Galvin menertawai Rendi.

Rendi yang di tertawai pun muka nya berubah masam, lalu menatap Wilona, Wilona yang di tatap pun menaikkan alisnya sebelah

"apa?" tanya wilona

"Lona Will you marry me?" yanya Rendi, Galvin dan Nabil yang mendengar itu pun syok sampai terjatuh dari sofa

Bruk

"Dih ogah gue nikah sama Lo"ucap Wilona, Rendi yang mendengar itu pun sedih lalu kemudian memeluk Galvin dan Nabil

"Hiks hiks gue di tolak hiks bil "tangis Rendi

Galvin dan Nabil yang sudah tersadar pun berusaha menenangkan Rendi

"Hus hus Rendi hus" ucap Nabil, Galvin yang mendengar itu memukul punggung Nabil

"Loh jangan ngomong gitu seakan lo ngusir

Rendi" ucap Galvin di balas cengiran oleh Nabil

"Udan ren, lo emang jelek jadi sadar diri aja" ucap Galvin, bukannya membuat Rendi berhenti menangis malah membuat Rendi tambah nangis

"Hiks kalian jahat hiks, endi ngambek sama kalian" ucap Rendi lalu menghampiri Neta dan Alan

"Hiks hiks hiks bos, bu bos hiks mereka jahat hisk" adu Rendi, Neta yang mendengar itu pun tak mengerti, sementara itu Alan menatap tajam Nabil dan Galvin, karena gara-gara mereka berdua suasana romantis mereka terganggu

Rendi pun duduk di tengah-tengah mereka sambil menangis

"Hiks hiks hiks, endi di tolak hiks” tangis Rendi kemudian ingin memeluk Neta, tetapi Alan yang melihat itu pun mendorong Rendi membuat Rendi terjatuh

Bruk

"Hiks hiks hiks, bos kok gitu sih hiks, kalian semua jahat endi marah” ucap Rendi lalu mengentak-hentakan kakinya kemudian berjalan keluar rooftop

"Si Rendi kok sikapnya berubah gitu?”tanya Wilona tak mengerti

Nabil dan Galvin pun hanya mengembuskan napas kasar

"Rendi punya penyakit Sindrom Peter Pan (PPS), karena keluarga dulu sering ingin Rendi selalu menang dari segi pendidikan makanya dia selalu di tuntut ini itu. Sampai di mana Rendi udah ga tahan, Rendi pun memilih untuk tidak mengikuti aturan apa yang di berikan oleh orang tuanya, membuat orang tuanya terus-terusan menyiksa Rendi, sampai Rendi mengidap PPS, kerena rasa cemas, takut dan tidak percaya diri nya, bahkan orang tuanya pun ga tau penyakit Rendi" jelas Nabil (maaf ya kalo nama penyakit nya salah)

Wilona dan Neta yg mendengar itu merasa iba sekaligus kasian kepada Rendi

"Kasian Rendi, keluarganya jahat banget” ucap Neta sedih, Alan yang melihat Neta bersedih pun memeluknya

Sementara itu wilona termenung saat mendengar penjelasan Nabil tadi

"Gue udah salah,gue harus minta maaf” batin Wilona, Wilona pun beranjak dari sana lalu keluar dari rooftop, mereka yang melihat Wilona pergi pun mengernyit heran

Sementara itu di taman belakang sekolah, Rendi duduk di salah satu bangku taman dengan sebatang rokok di tangannya, sesekali Rendi menghisap benda nikotin itu lalu menghembuskannya ke udara, tetapi saat ingin menghisap nya kembali, ada seseorang yang merebutnya lalu menginjaknya. Rendi yang melihat itu pun ingin marah tetapi tersadar saat dia tau siapa orang itu

"jangan ngerokok, ga baik buat kesehatan” ucap Wilona, setelah pergi dari rooftop Wilona memutuskan untuk mencari Rendi

"Ngapain ke sini?” bukannya menjawab Rendi malah bertanya kepada Wilona

"gu-e minta maaf "ucap Wilona menunduk

"Minta maaf buat apa, lo ga salah” ucap Rendi menatap lurus ke depan

"gue salah maafin gue hiks, gue bukan nya mau nolak lo hiks tapi gue takut kecewa lagi hiks hiks maaf" ucap Wilona menangisi, Rendi yang mendengar itu pun mematung kemudian menarik Wilona ke dekapannya

"Maaf hiks hiks maaf gara-gara gue penyakit lo kambuh lagi" ucap Wilona,ke sekian kalinya Rendi mematung

"Di mana Wilona tau penyakit gue?" batin Rendi

"Gue gapapa, ini bukan salah lo, jangan nangis nanti jelek" ucap Rendi menghapus air mata Wilona

"Hiks hiks Rendi, nyebelin" ucap Wilona memukul dada bidang Rendi

"aduh ,aduh sakit.." ucap Rendi berpura-pura seolah pukulan wilona sakit walaupun ternyata tak terasa

Wilona yang mendengar itu pun merasa bersalah

"sakit ya maaf" ucap wilona bersalah

Rendi yang berhasil mengelabui wilona pun tertawa

"Hahaha lucu banget si hahah" ucap Rendi tertawa

Wilona yg melihat Rendi tertawa pun Heran

"Kenapa sih?"tanya wilona Heran

"Gapapa, oh ya jadi maksud nya lo nolak gue karena takut patah hati gitu?" tanya Rendi di angguki kecil oleh Wilona

"Gue janji ga bakal nyakitin lo, gue janji gue mohon beri gue sedikit ruang di hati lo" ucap Rendi

"Jadi Will you be my lover?" tanya Rendi di angguki oleh Wilona

Rendi yang melihat itu pun tersenyum senang lalu memeluk Wilona

"Makasih sayang" ucap Rendi

Sementara itu di balik pohon, Galvin, Nabil, Alan dan Neta memperhatikan mereka sejak tadi

"tinggal kita berdua dong bil yang jomblo" ucap Galvin

"Hoo,besok gue cari pacar deh biar ga jomblo" ucap Nabil

Neta yang mendengar itu pun terkekeh geli, sementara itu Alan hanya hanya memutar matanya malas menatap malas kedua pemuda itu yang ternyata sahabat nya

1
Aura Chacha
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!