NovelToon NovelToon
Kembar Genius Milik Ceo Galak

Kembar Genius Milik Ceo Galak

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Anak Genius / Anak Kembar / Romansa
Popularitas:22.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: kenz....567

Alan adalah CEO tampan dan kaya, karena trauma dia membenci wanita. Untuk mendapati penerus, dia memilih nikah kontrak dengan Azalea, dan begitu ia melahirkan, pernikahan mereka berakhir.
Patah hati karena pria dingin itu, Azalea melahirkan anak kembar dan membawa salah satu anak jauh dari Alan tanpa sepengetahuannya.

Lima tahun kemudian, kedua putra Azalea secara tidak sengaja bertemu di rumah sakit. Saat itu, satu anak dalam keadaan sehat dan satu lagi sakit parah. Azalea yang malang diam-diam menukar identitas kedua putranya agar putranya yang sakit dapat diselamatkan.

Akankah rahasia identitas itu terungkap?
Akankah ia terjerat lagi dengan Alan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mama?

"JANAN PEGANG! CAKIT KALI PALAKU!" Pekik seorang bocah yang baru tersadar dari pingsan nya. Di keningnya sudah melingkar sebuah kasa putih yang membungkus lukanya.

Matanya menatap Alan dengan tajam, dia beringsut mundur tak mau dekat dengan pria tersebut.

"Napa di cini? ulucin cana keljaanna! Lekci mau cali papa balu aja." Celoteh anak itu.

"Alexixxxx!" Tegur Alan dengan geram.

Alexix Carlos Annovra, putra yang Alan bawa lima tahun yang lalu. Kini, menjadi anak yang menggemaskan. Pipinya gembul dan memiliki mulut yang tajam. Anak yang tak suka di kekang, dan selalu ingin bebas. Tingkahnya sangat aktif, bahkan membuat beberapa baby sitter yang Alan kerjakan mengundurkan diri karena tingkahnya yang ajaib.

"Alekci .. Ciapa itu Alekci? balu ingat anakna? Nda ada pelacaan kali papa ini." Kesal Alexix.

Alan mencoba menurunkan egonya, dia duduk di tepi brankar dan tersenyum lembut pada putranya. Saat melihat senyuman Alan, bukannya tenang Alexix malah semakin beringsut.

"Napa cenyum-cenyum? Celam kali kalau papa cenyum, nda ucah cenyum lah! Nda cocok mukana," ujar Alexix dengan sinis.

"Kamu!!" Alan geram dengan putranya itu, tapi dia kembali mencoba sadar.

"Oke! jangan buat papa marah! Tanya pertanyaan papa, kenapa kamu tidak mau belajar dengan gurumu di rumah?!" Tanya Alan mencoba untuk sabar

Alexix menatap sang papa dengan mata melirik sinis, kedua tangan mungilnya bersedekap d4da.

"Lekci bilangna mau cekolah umum, nda mau di lumah. Papa malah culuh di lumah, ya Lekci nda mau! Cala cendili culuh Lekci belajal di lumah, lumah itu katana buat tidul. Bukan belajal! belajal itu di cekolah!"

Alan memejamkan matanya, sungguh jika putranya sudah dia asingkan ke negara lain.

"Apa Azalea menukar anakku dengan bayi lain saat itu. Tapi ... wajah dia mirip denganku. Tapi tingkahnya, membuat aku hilang akal." Batin Alan.

"Napa? pucing? papa pikil, papa aja yang pucing? Lekci juga pucing. Kelual cana! balik lagi ke kantol!" Usir Alexix.

Alan kembali membuka matanya, dia berdiri dari duduknya dan menatap Asisten nya yang setia berdiri di dekatnya.

"Kamu, jaga anak ini. Saya keluar sebentar mencari makan malam." Pamit Alan.

Setelah kepergian Alan, Alexix menatap Kendrick dengan tatapan penuh selidik. Sedangkan yang di tatap, dia hanya bisa meneguk kasar lud4hnya.

"Kecini bawa apa? Bawa cucu nda? kalau nda, kelual cana! Nda ada gunana dicini." Ketus Alexix.

"Saya belikan dulu gimana?" Tawar Kendrick.

Alexix yang tadinya akan kembali tertidur, seketika menatap Kendrick dengan tatapan berbinar.

"Belikan cucu kotakna lima, Cilol na cepolci. Lekci lapel." Pekik Alexix.

"Ha? Cilor? memangnya boleh sama tuan?" Bingung Kendrick.

"Boleh! nanti dali pada Lekci bilang ke papa culuh pecat citu, mau?"

"E-eh enggak! Yaudah, saya belikan dulu." Pamit Kendrick.

"Nah, gitu. Hati-hati yah," ujar Alexix dengan gembira.

Kendrick mendengus sebal, tapi dia tetap keluar untuk membelikan jajanan buat Alexix. Sementara kamar Alexix, di jaga oleh satu bodyguard. Karena dia di antaranya, di bawa pergi oleh Alan untuk mengawalnya.

"Ish, lama kali loh beli cilol ama cucu doang. Bocan kali lacana." Kesal Alexix.

Alexix menatap infusannya, dengan berani. Dia menarik selang infus yang tertancap di tangannya. Sehingga akibatnya, darahnya mengucur deras.

"AAA!! NAPA DALAHNA BANAK KALI!!!" lekik Alexix.

Dia panik, bergegas dia turun dari tempat tidur sembari memeluk tangannya yang mengeluarkan darah. Alexix membuka pintu, dia pikir ada bodyguard yang berjaga. Namun, tidak ada siapapun di sana.

"Aduh, minta tolong ciapa ini. Nanti Lekci ninggal gimana." Panik Alexix.

Alexix berjalan di sepanjang koridor, berusaha untuk menemukan seseorang yang bisa menolongnya. Namun, langkahnya terhenti ketika melihat sebuah ruangan yang terbuka.

"Macuk aja kali, pacti ada olang na ci." Gumam Alexix.

Alexix masuk ke dalam ruangan itu, dia mendapati seorang bocah yang duduk di brankar dengan membelakanginya.

"He! mana mamakmu? bica minta tolong nda? Tangan Lekci beldalah telus."

Bocah tersebut akhirnya menoleh, hingga tatapan keduanya saling bertemu. Membuat Alexix dan bocah tersebut melongo seketika.

"KAMU!!"

"KENAPA KITA MILIP?!"

"KAMU CIAPA HAH?!"

Seru keduanya, dengan kata dan kalimat yang sama. Alexix, ternyata dia memasuki ruang rawat Elouise. Kebetulan, malam ini Elouise akan pulang dan tengah menunggu Azalea yang sedang ada di kamar mandi.

Tatapan Elouise jatuh pada tangan Alexix, tangan itu berdarah. Elouise bergegas turun dari brankar, dia mengambil selimut rumah sakit dan menutup luka Alexix dengannya.

"Di tutup, bial dalahna nda kelual banak. Nanti cakit kayak El." Peringat Elouise.

Alexix, dengan tangan satunya dia mengusap wajah El. Meyakinkan jika di hadapannya kini adalah manusia. Keduanya bagai pinang di belah dua, sangat-sangat mirip. Hanya saja, Alexix lebih berisi di banding Elouise yang kurus.

Cklek!

"Apa sih El, kok ribut-ribut. Mama sudah ... a-apa ini ...,"

Azalea menganga, saat dia melihat putranya yang menjadi dua. Tubuhnya mendadak melemas, dia bahkan sampai mengusap kedua matanya untuk meyakinkan dirinya bawah dia tidak salah melihat.

"Apa karena aku ngantuk yah." Gumam Azalea.

"Mama." Cicit Elouise, dia berjalan mendekat pada Azalea dan memeluk kakinya.

Sungguh, Azalea tidak mengantuk saat ini. Dia bisa melihat jelas bocah yang sama persis seperti putranya ada di hadapannya dan bahkan sama-sama menatapnya.

"El, siapa dia nak?" Tanya Azalea dengan suara bergetar.

"Nda tau, main macuk aja tadi dia," ujar Elouise.

Azalea menggenggam tangan putranya, dan membawanya mendekat pada Alexix yang menatapnya dengan tatapan polosnya. Kemudian, Azalea melepaskan genggamannya pada Elouise. Lalu, dia berlutut di hadapan Alexix dan menatap anak itu dengan lekat.

"Siapa namamu sayang?" Tanya Azalea sembari mengusap lembut wajah Alexix.

Jantung Azalea berdebar kuat, melihat wajah Alexix yang mirip dengan putranya. Membuat Azalea curiga, jika bocah tersebut adalah kembaran sang putra.

"Alekci, pake huluf cebelum W."

"Ooh, Alexix. Boleh tante bertanya?" Alexix mengangguk dengan cepat.

"Apakah nama ayahmu ... Alan?"

Alexix membulatkan mulutnya, dia terkejut dengan tebakan Azalea yang benar. Bagaimana bisa wanita asing di depannya mengenal ayahnya, padahal dirinya jarang sekali bertemu dengan orang luar.

"Kok tante tau?" Bingung Alexix.

Air mata Azalea luruh, tanpa berlama-lama dia memeluk tubuh Alexix. Tangisnya pecah, dia lalu mengecup bertubi-tubi pipi putranya yang sudah lama ia tinggalkan itu. Alexix hanya diam, dia terkejut dengan apa yang Azalea lakukan padanya.

"Apa kamu lupa dengan mama hm? kamu lupa? ini mama."

"Mama?"

Azalea melepas pelukannya, dia menggenggam tangan Alexix. Netranya menatap lekat Alexix yang sepertinya kebingungan.

"Ya, mama. Mama mu,"

Tatapan Azalea jatuh pada darah yang berada di baju pasien milik Alexix, dia mencari luka yang menyebabkan Alexix berdarah.

"Kamu sakit sayang? Apa kamu sendiri yang mencabut selang infusmu?" Tanya Azalea dengan tatapan khawatir.

Alexix diam, dia masih menatap lekat ke arah Azalea. Sungguh, dirinya terkejut ketika Azalea memberitahukan padanya jika wanita itu adalah ibunya.

"Ayo, biar mama obati."

Sedangkan Elouise, dia hanya menatap bingung ke arah mama nya yang tengah mengobati anak lain. Dia tidak iri, hanya saja dia penasaran dengan anak itu.

"El, kamu memiliki kembaran. Dan ini, kembaranmu, Alexix." ujar Azalea dengan raut wajah bahagia.

"Kembalan El?" Tanya El dengan bingung.

"Iya, dia kakakmu. Panggil dia kakak Alexix." Pinta Azalea.

Tatapan Elouise beralih menatap Alexix yang juga tengah menatapnya. "Palana kenapa? habis di *** yah?" Tanya Elouise dengan polosnya.

Azalea menghentikan kegiatannya, dia menatap kepala Alexix yang tertutup perban. Seketika, dia terdiam. "Apa kamu anak yang kecelakan siang tadi?" Tanya Azalea.

Alexix terdiam, "Iya, kok tau lagi?"

Azalea memejamkan matanya, entah ini suatu kebetulan ataukah jalan untuk dirinya bertemu dengan putranya yang lain.

"Mama melihatmu tadi, tapi tidak melihat wajahmu." Jawab Azalea dan kembali mengobati Alexix.

Di saat asik mengobati Alexix, Azalea terdiam. Kegiatannya terhenti, pikirannya melayang ke arah lain.

"Alexix disini, pasti sekarang Mas Alan juga ada disini. Mas Alan kaya, dia bisa membayar pengobatan Elouise, tapi ... jika ku beri tahu tentang Elouise. Dia akan mengambilnya dan aku akan jauh dari semua anakku. Namun, putraku juga butuh biaya untuk berobat. Bagaimana kalau ...." Azalea menatap kedua putranya bergantian, sebuah ide tercetus di benaknya.

"Wajah mereka bahkan sama persis, bagai pinang di belah dua. Mas Alan, gak akan curiga kan jika aku ... menukar tempat mereka untuk sementara." Batinnya. Matanya menatap keduanya dengan saling bergantian.

____

JANGAN LUPA LIKE, KOMEN, VOTE DAN HADIAHNYA🥳🥳🥳😍😍😍

Terima kasih, semoga sehat selalu😊

1
Hari Saktiawan
ketawa terus sampai sakit perut /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Hera Imoet
bawang na banak banet author.... syedih akoh na... jadi melah deh matanya.. Nanis telus akoh na😁🤭😭😭😭😭
Hera Imoet
hiks hiks hiks 😭 syedih akoh... kasihan kamu Azalea.. kuat yaa.. demi ankmu
Liiee
wkwk siAlan emang, bilang aja Azalea masih istri kamu😆
Ira
ok
Lisa Icha
hahahaha ulah lucu mu bikin papamu puyeng dapat anak gemes kayak kamu Caramel
Fatimah Ziyadatul Khair
Luar biasa
Irma
Lexi saingan alan sendiri 🤣
Mawar Mekar Mewangi
semangat terus author....
Mawar Mekar Mewangi
😤
Mawar Mekar Mewangi
😤😤
Mawar Mekar Mewangi
semangat lanjut
Lisa Icha
ya pepet terus jandanya bang Reagan 😍😍😍😍
Dyalaaraa
MANGAT MELL 🤣
Dyalaaraa
😃😃😃😃😃
Dyalaaraa
SENGKLEKKKKK😭👊
Dyalaaraa
😂😂😂😂😂
Dyalaaraa
BWAHAHAHHAHAHA😭😭😭😭👊👊 RAEGAN MINTA DI TONJOK DIKIT
Lisa Icha
nah ulah nakal kalian ketahuan Om penjaga awas dilaporin ma papa kalian😍😍😍😍
Lisa Icha
ya ampun🤣🤣🤣🤣🤣🤣ulah anak kembarmu bikin ngakak ma gemas waktu bersamaan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!